Mari kita mulai dengan pendapatnya irving fisher dulu sebelum kita beranjak ke 
hutang yg bung katakana sebagai fisher effect itu.

 

Fisher effect itu menghubungkan inflasi dan real interest rate serta nominal 
interest rate. Kalau real interest rate = nominal interest rate minus expected 
inflation rate, real interest ratenya turun/jatuh krn inflasi naik, kecuali 
nominal interest rate nya naik  secepat inflation rate.

 

Kira2 begini gambaran kasarnya: bung deposit $50 dengan bunga deposito 4%. 
Hipotesanya: apakah bung akan kaya setahun yad setelah dapat $52? Disinilah 
studynya irving fisher yg memberikan tekanan bahwa inflasi itu penting. Kalau 
inflasi setahun yad 4% kan artinya breakeven/tidak untung tidak rugi. Ini juga 
tanpa menghitung opportunity cost yg lain dan alternative investasi yg lain.



Selanjutnya fisher itu hidup dijaman susah great depression (stock market cras 
1929), salah satu kajiannya yg terkenal adalah debt deflation 1933 setelah 
great depression itu. Irving fisher bilang ada 2 hal yg penting yg mempengaruhi 
bisnis ekonomi: deflasi dan debt. Selama ini dunia ekonomi dikuasai oleh 
Keynesian. Neo classical seperti fisher kurang diperhatikan.

 

Skrg setelah debt menggunung diseluruh dunia, debt diperhitungkan lagi. Makanya 
fisher effect ini diangkat.

 

Saya tidak akan bilang Indonesia termasuk berbahaya atau tidak. ini memerlukan 
kajian dan comparative study yg luar biasa luasnya. 1, 2 atau 3 kajian Phd saja 
belum tentu saya terima krn permasalahan dunia ekonomi sudah lebih complex 
dibandingkan jamannya fisher hidup.

 

Bayangkan dengan Bretton woods system itu printing money itu sudah tidak 
dijamin dengan emas lagi. Jadi setiap negara bisa mencetak duit seenaknya. Yg 
ditakuti hanyalah efek inflasi dan devaluasinya saja. jadi ini moneternya.

Tetapi persoalan utamanya adalah politik dan power. USA yg punya power politik 
sbg polisi dunia kalau cetak duit ya aman2 saja. ini yg dilakukan oleh Obama 
ketika financial crisis 2007 terjadi. Kalau tidak cetak duit ya bukan USA saja 
yg bisa roboh ttp juga dunia bisa kolops.

 

Kalau bung membawa masalah debt ini utk diterapkan di Indonesia ya tidak fair.

 

Persoalannya kalau Indonesia tidak cari hutang, bung harus mempertanyakan 
bagaimana Indonesia bisa melanjutkan penyelenggaraan negara dan bangsa 
Indonesia? Ini pertama. Kedua bagaimana membayar hutang yg sudah ada. Ketiga 
kalau Indonesia berani printing money, bagaimana akibat ekonominya: devaluasi 
dan inflasi kalau ada. Juga bagaimana political power dunia akan melihat 
Indonesia dalam bentuk kepercayaan dunia. Keempat dst…..dlsbg…..

 

Bagi mereka yang hanya melihat naiknya sisi hutang tanpa melihat sisi lainnya: 
equity, growth dll itu artinya tidak objektif.

Hutang naik bukan berarti suatu entity itu gagal.

Dalam bisnis jelas sekali hutang itu adalah komponen asset. Asset = liability + 
networth.

Hutang itu masuk di liability dan macem2 stock itu masuk networth/harta.

Tidak ada orang kaya, perusahaan yg profitable seperti Apple, Amazon, Microsoft 
yg gede2 itu yg gak ada hutang. semuanya ada. Begitu juga negara diseluruh 
dunia ini ada hutangnya. Persoalannya adalah: debt management. Bagaimana 
perusahaan atau negara mengatur hutangnya.

 

Apa yg ingin bung katakan dengan fisher effect ini?

Bung prihatin Indonesia akan kolaps atau Indonesia dalam situasi berbahaya atau 
apa?

Saya kurang jelas apa yg ingin bung kemukakan krn memang bung tidak bilang apa? 
bung hanya mengemukakan datanya saja tanpa opini. Tetapi selama ini saya lihat 
tulisan2 bung, saya merasakan adanya keprihatinan karena hutang indonesianya 
naik. Sudah pernah saya tulis dulu ada seorang yg cukup mengerti ttg hutang 
Indonesia ini: cyrillus harinowo seorang katholik calon gubernur BI yg dulu 
representative Indonesia buat IMF. Setelah pulang ke Indonesia dia dicalonkan 
sbg gubernur BI ttp kalah krn gak ada duit utk menyuap. Burhanuddin Islam yg 
menang. Goeltom Kristen juga kalah. Harinowo nulis ttg government debt 2001. 
Saya baca bukunya. Sangat kompleks hutang ini. kesimpulan saya: siapapun 
presiden Indonesia tidak akan bisa tidak berhutang. Indonesia harus beres2in 
urusan dalam negerinya. Kalau jalannya sudah bener barulah berharap Indonesia 
bisa keluar dari debt hole ini. saya lihat sekarang ini Jokowi sudah mulai2. 
Disini saya lihat ada harapan utk mulai2 beres2 ini.

 

Ini saja dulu

 

Nesare

 

 

 

 

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Sunday, June 25, 2017 4:39 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com; jonathango...@yahoo.com
Subject: AW: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga 
Utang?

 

  

Situasai Fisher Paradox dapat ditunjukan misalnya dengan membandingkan nilai 
kumulatif pembayaran cicilan pokok  utang luarnegeri sektor Pemerintah dengan 
nilai kumulatif pertambahan utang luar negeri sektor Pemerintah (jangka 
menengah dan panjang). Sebagai contoh misalnya, selama periode 1981-1991, 
sektor pemerintah di Indonesia telah melakukan pembayaran cicilan utang luar 
negeri sebesar  US$ 30,7 milyar. Sementara itu, selama periode yang sama, 
sektor Pemerintah telah menambah utang luar negerinya sebesar US$ 42,2 Milyar ( 
data dari World Bank 1992).  Nilai net transfer keluar negeri yang telah 
dilakukan sektor Pemerintah selama periode 1985-1991 adalah sebesar US$ 5,3 
milyar, dan selama periode 1992-1996 diperkirakan sebesar US$ 18,7 milyar (Word 
Bank 1992). Meskipun ini data-data lama tapi bisa digunakan untuk menganalisa 
dampak budaya utang yang berkelanjutan di NKRI.  Kalau Bung nesare punya data 
baru dari Waord Bank). Meskipun ini data-data lama, tapi bisa digunakan unuk 
menganalisa dampak-dampak utang luarnegeri, Mungkin bung neaser memiliki 
data-data baru, tentang budya  utang dari rezim Jokowi-JK, sebaiknya di 
utarakan dalam diskusi ini, agar diskusinya tidak bertele-tele, menjurus ke 
debat kusir, yang saling maki-makian, seperi yang saya cermati sekarang ini.

 

Roeslan.

 

Von: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Gesendet: Sonntag, 25. Juni 2017 06:04
An: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 
Betreff: RE: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga 
Utang?

 

  

lho memangnya kenapa, memangnya disuruh gak boleh salah nulis nama orang.



---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <nesare1@... 
<mailto:nesare1@...> > wrote :

Ini typo: “Fischer Paradox atau Fischer Effect ini kelihatannya tepat sekali 
utk menggambarkan situasi Indonesia.

Terima kasih bung Roeslan.”?

 

Hehehehehe dua kali ditulis sama! 

Pake’ hurup gede lagi F dan P sert F dan E nya!

Typo?!

 

Hati2! Gak usah sembunyi! Belajar jadi gentleman atau gentlelady!

 

Nesare

 

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Friday, June 23, 2017 9:09 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 
Subject: RE: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga 
Utang?

 

 

 

ha ha ha ha ha ha ha.......... begitulah yg namanya siauwjin atawa orang 
rendahan, tahu ada yg typo langsung saja ha ha ha ha.....

 

 

kutipan:

Lebih dari itu gak usah diteruskanlah! Mau gaya2 ngomongin fisher effect (nulis 
saja salah: fischer hehehehehe). Gak nyampe otak ente. Hanya modal ngerpek di 
internet lalu mau jadi jagoan. Kaya orang baca2 ttg obat2an dan prosedur di 
internet, terus mau belagak jadi dokter. Hehehehe. Kelihatan atuh jalan 
pikirannya. Sudah berapa tahu ndak ane telanjangi ente ini??!!!!

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <nesare1@... 
<mailto:nesare1@...> > wrote :

Ente itu gak ngerti bisnis dan ekonomi.

Makanya bikin2 opini: cetak uang bayar hutang.

 

Kelihatan sekali pengetahuan ente ini cetek sekali.

Ente baca2 sini sedikit situ sedikit, lalu dipake’ buat bashing.

 

Persoalannya ente bashing Jokowi krn hutang Indonesia naik.

 

Ente pancing kalau printing money gimana, ente langsung dgn gagah perkasa bikin 
teori seakan2 printing money gak masalah. Ente defensif. Gara2 defensif ente 
langsung nulis printing money gampang sekali. Murah lagi Cetak saja. ini yg 
diperkarakan oleh bung Djie. Setelah ane kasih tahu bahayanya printing money, 
ente lalu mengelak lari ke cetak duit USD dengan segala alasan yg dibuat2.

 

Gak usahlah berkelit. Ane tahu isi perut ente. Pointnya ente itu culas dan 
cetek pengetahuannya.

 

Gobloknya terus dipelihara! Moso’ negara kalau bisa printing money koq mau 
ambil hutang?!!!

 

Minta ampun gobloknya!

 

Nanya ane lagi Obama cetak duit ndak dan ada devaluasi ndak?

Hehehehehe jawab saja belum, eh bikin kesimpulan: ane suruh printing money?!! 
Mboten2 wae!!

 

Lebih dari itu gak usah diteruskanlah! Mau gaya2 ngomongin fisher effect (nulis 
saja salah: fischer hehehehehe). Gak nyampe otak ente. Hanya modal ngerpek di 
internet lalu mau jadi jagoan. Kaya orang baca2 ttg obat2an dan prosedur di 
internet, terus mau belagak jadi dokter. Hehehehe. Kelihatan atuh jalan 
pikirannya. Sudah berapa tahu ndak ane telanjangi ente ini??!!!!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Wednesday, June 21, 2017 2:52 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com <mailto:gelora45@yahoogroups.com> >
Subject: RE: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga 
Utang?

 

 

 

Apakah kata2 anda dibawah ini apakah bermaksud mengatakan Obama cetak dollar 
banyak2 tetapi tidak terjadi devaluasi?

---

kutipan:

Koq bisa2nya printing money dibilang akan devaluasi?

Teori siapa yg memastikan ini?

Ente tahu ndak kurs USD terhadap mata uang asing ketika Obama printing money 
ini?

Ada devaluasi tidak?

---

 

Kalau itu maksud anda, tidak tahu anda sadar atau tidak tetapi yg anda nyatakan 
dgn nada kesombongan arogant nan menggurui ini justru menunjang hipotesa 
sederhana yang anda goblok2an "cetak dollar buat bayar utang" yg saya kemukakan 
ber-kali2:

 

"US disini mempunyai posisi istimewa yg tidak bisa dibandingkan dgn negara 
lain, pertama seperti berulangkali saya utarakan utang itu dalam mata uang 
sendiri yg pemerintah kalau mau bisa dgn gampang cetak duit. Kedua, USD 
memegang lebih dari 2/3 cadangan devisa diseluruh dunia sementara kurang dari 
1/3 dibagi antara Euro, Yen etc shg penurunan nilai USD juga ditanggung bersama 
dgn negara2 lain."

 

 

 

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <nesare1@... 
<mailto:nesare1@...> > wrote :

Buset gobloknya minta ampun! Bener2 sudah keterlaluan!

Pake’ logika sendiri, kasih asumsi sendiri dan bikin kesimpulan sendiri!

 

Kalau asumsi nya begini, gimana?

Ketika cetak duit, pemerintahnya diam2 saja shg tidak terjadi devaluasi artinya 
kurs USD tetap Rp 15 ribu? Setelah cetak langsung dipakai buat bayar hutang. 
Rupiah yg dicetak dibeliin USD dipasar Indonesia yg kursnya Rp. 10 ribu.

 

Koq bisa2nya printing money dibilang akan devaluasi?

Teori siapa yg memastikan ini?

Ente tahu ndak kurs USD terhadap mata uang asing ketika Obama printing money 
ini?

Ada devaluasi tidak?

 

Cari sana!

 

Orang bilang printing money bisa mengakibatkan devaluasi. Tetapi ente sok2an 
bilang printing money pasti devaluasi!

Ini sekarang loh. Dulunya tidak. awalnya ente sok2an bilang printing money buat 
bayar hutang. sudah dikejar sama ane dan bung Djie, ente kabur kemana2. 
Hehehehehehehe

 

Sekarang sampai printing money pasti  menciptakan devaluasi.

Pasti komentar selanjutnya: tidak pasti.

 

Teruuussssss ditelanjangi terusssss….

 

Nesare

 

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, June 20, 2017 2:18 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com <mailto:gelora45@yahoogroups.com> >
Subject: Re: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga 
Utang?

 

 

Bung Djie, kelihatannya anda masih penasaran/bingung apa bedanya pengaruh cetak 
duit thd utang dalam mata uangnya sendiri dan bukan mata uangnya sendiri. Saya 
beri contoh sederhana secara tehnis:

 

Misal:

Nilai sebelum cetak duit rupiah = 10 ribu / USD

Utang dollar 1000 USD atau Rp 10 juta

 

cetak duit, rupiah terdevaluasi

 

Nilai setelah cetak duit rupiah = 15 ribu / USD

Utang 1000 USD jadi Rp 15 juta

 

dus setelah cetak duit utk bayar utang 1000 USD itu bukan lagi Rp 10 juta 
tetapi Rp 15 juta. terlihat cetak duit tidak bermanfaat.

 

sedang kalau utang dlm rupiah katakanlah 10 juta, sebelum atau sesudah cetak 
duit ya tetap sama 10 juta. disini manfaat cetak duit buat bayar utang jadi 
optimal

 

 

 

---In  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com, < 
<mailto:djiekh@...> djiekh@...> wrote :


What is the 'Fisher Effect'


The Fisher effect is an economic theory proposed by  
<http://www.investopedia.com/terms/e/economist.asp> economist Irving Fisher 
that describes the relationship between  
<http://www.investopedia.com/terms/i/inflation.asp> inflation and both real and 
 <http://www.investopedia.com/terms/n/nominal.asp> nominal interest rates. The 
Fisher effect states that the  
<http://www.investopedia.com/terms/r/realinterestrate.asp> real interest rate 
equals to the  <http://www.investopedia.com/terms/n/nominalinterestrateasp> 
nominal interest rate minus the expected inflation rate. Therefore, real 
interest rates fall as inflation increases, unless nominal rates increase at 
the same rate as inflation.



Read more:  
<http://www.investopedia.com/terms/f/fishereffect.asp#ixzz4kYXRpvxK> Fisher 
Effect  <http://www.investopedia.com/terms/f/fishereffect.asp#ixzz4kYXRpvxK> 
http://www.investopedia.com/terms/f/fishereffectasp#ixzz4kYXRpvxK 
Follow us:  <http://ec.tynt.com/b/rf?id=arwjQmCEqr4l6Cadbi-bnq&u=Investopedia> 
Investopedia on Facebook

 

2017-06-20 17:16 GMT+02:00 Jonathan Goeij < <mailto:jonathangoeij@...> 
jonathangoeij@...>:

Yang anda kemukakan benar, dan itulah kesalahan besar banyak negara seperti 
Indonesia, Uni Soviet, dll. Terutama terjadi karena utang luar negeri yg bukan 
dalam mata uangnya sendiri sehingga pencetakan uang itu tidak ada manfaatnya. 

 

 

On Tuesday, June 20, 2017 8:04 AM, kh djie < <mailto:djiekh@...> djiekh@...> 
wrote:

 

Nyetak uang sebanyak-banyaknya untuk bayar uang, karena kertas, tinta, ongkos 
cetak itu murah, orang Belanda dalam teknik bilang, ya itu technisch 
uitvoerbaar, secara teknik dapat dilaksanakan.

Tetapi ekonomisch niet haalbaar, tidak dapat memberi keuntungan, karena akan 
merusak kurs keuangannya sendiri (devaluasi), yang bikin ekonomie dalam negeri 
akan rusak.

 

2017-06-20 16:24 GMT+02:00 Jonathan Goeij  <mailto:jonathangoeij@..> 
jonathangoeij@... [GELORA45] < <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 
GELORA45@yahoogroups.com>:

 

sekedar berkilah, foul language, profanity, nggak ada nilainya buat ditanggapin.

 

---In  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com, < 
<mailto:nesare1@...> nesare1@...> wrote :

Komentar ane goblok?

Komentar yang mana yang goblok itu?

Kapan ane bilang Yunani utangnya dalam mata uangnya sendiri?

Ane tambahin: kapan ane bilang Yunani utangnya tidak dalam mata uangnya sendiri?

 

Ente kan mau bilang hutang Yunani itu hanya dalam mata uang asing. Ini baru 
goblok!

 

Nih ane tambahin gimana gobloknya ente itu: andaikata ada hutang Yunani dalam 
bentuk euro. Emangnya duit utk membayar itu harus selalu dari euro? Dari mana 
dapet euro nya?

 

Ane kasih jawabannya: dari dalam negeri/dalam bentuk drachma.

Gimana bisa cetak drachma yg banyak utk beli euro?

 

Nih ane kasih lagi jawabannya: kerja…kerja…dan kerja. Ini namanya apa? ini 
namanya: recovery.

 

Lalu gimana bisa Recovery?

 

Ngerti ndak sampe sini? Debt payment dan recovery?

 

Ente itu sudah gobloknya minta ampun bilang debt payment bisa dibayar secara 
mudah dengan ongkos tinta saja: cetak duit!

Sekarang lari dan mempersoalkan hutang Yunani bukan dalam drachma tetapi hanya 
dari mata uang asing?

 

Bingung kan jadinya Yunani itu? Sudah gak bisa cetak duit drachma utk bayar 
mata uang asing terus gimana bayar utang dalam mata uang asing itu?

 

Hehehehehe hanya satu kan jawaban buat ente itu: ya pinjam mata uang asing kan?

Artinya apa: ente nganjurin Yunani pinjam duit lagi kan utk bayar hutangnya? 
Hehehehehe

 

Ente itu anti hutang atau pro hutang?

Goblok dipelihara!!!!!

 

Jokowi jauh lebih pintar untuk bayar hutang, dia pinjam hutang lagi tetapi 
memikirkan debt managementnya. Gimana caranya: kerja….kerja…..

Kerjanya akan menghasilkan duit dalam bentuk rupiah dan mata uang asing. Ini 
bisa dipakai utk bayar hutang nantinya. Ini namanya Recovery.

 

Kalau gak ada Recovery gak akan bisa bayar hutang tau????!!!!!!

 

Ini yang paling penting: tunjukkan dimana ane bilang Yunani hutangnya bukan 
dalam mata uang asing?!!!!!!

Kalau ente ndak bisa menunjukkannya, berarti hanya 1: ente memfitnah!!!

 

Nesare

 

 

 

From:  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com [mailto: 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups. com] 
Sent: Sunday, June 18, 2017 5:38 PM
To:  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com
Subject: RE: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga 
Utang?

 

 


Ini komentar paling goblok, utang Yunani itu bukan dalam mata uangnya sendiri.

---In  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com , < 
<mailto:nesare1@...> nesare1@...> wrote :

Bukan Yunani saja yg bisa cetak uang. Semua negara bisa cetak uang. Kalau 
menurut jalan pikiran sigoblok jonathan itu “cetak uang hanya dengan ongkos 
tinta yg murah”, ya semua orang cetak duit donk lalu bayar hutang2nya. Ngapain 
cari hutang? susah2 amat!

 

Dia gak ngerti pertanyaan bung. Saya ngerti bung tahu masalah itu Hanya sopan2 
tanya sigoblok itu. Dasar dia bebal gak ngerti maksud baik orang lain, terus 
dengan sok sokan menjawab: sejarah pegging system Bretton woods yg ngalor 
ngidul gak ada kejentrungannya. Dia gak ngerti concern nya bung krn dia gak 
ngerti bahayanya printing money itu. Ini semua karena dia sibuk bashing Jokowi 
jadi hanya ngurusin hutang negara NKRI saja.

 

Bodoh kan dia? USA printing money yg saya pancing begitu saja dia gak ngerti. 
Ini dasar sekali utk ilmu ekonomi.

Orang yg gak belajar ekonomi saja, bisa ngerti kalau mau pikir dengan jernih. 
Moso’ suatu negara mau susah payah berhutang kalau bisa printing money saja. ya 
seperti kata bung: ya printing money dan bayar hutang donk. Ngapain cari hutang 
utk bayar hutang.

 

Salah ndak saya bilang jonathan itu bodoh?

 

Nesare

 

 



          • RE: [GE... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
            • AW... Roeslan roesla...@googlemail.com [GELORA45]
              • ... b...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
            • RE... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
  • RE: [GELORA45] Kapan RI ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke