Sedikit RALAT:  Kalimat:  “Jadi, sebetulnya juga tidak beda dengan “Negara 
Kapitalis”  yang dijalankan Lenin ditahun 1921 itu!” mestinya yang benar “Jadi, 
sebetulnya juga tidak beda dengan “Kapitalisme Negara”  yang dijalankan Lenin 
ditahun 1921 itu! 


From: Chan CT 
Sent: Sunday, July 2, 2017 12:33 PM
To: Tatiana Lukman ; temu_er...@yahoogroups.com ; GELORA45@yahoogroups.com ; 
jonathango...@yahoo.com 
Cc: DISKUSI FORUM HLD ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; Harry Singgih ; 
Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Farida Ishaja ; in...@ozemail.com.au ; 
Billy Gunadi ; Oman Romana 
Subject: Re: [GELORA45] Mirisnya Potret Kemiskinan di Tiongkok, Negara yang 
Katanya Akan Merajai Dunia

Maasya allah, ... rupanya nenek dalam tempurung ini sudah TIDAK BISA MEMBACA 
dengan baik tulisan orang lain! Siapa yang TIDAK BISA melihat perkembangan 
Tiongkok Baru dibanding sebelum bebas-merdeka? Siapa yang MENGHINA Ketua Mao 
dan RAKYAT Tiongkok? Jelas-jelas yang saya tekankan, justru keberhasilan Ketua 
Mao membangun DASAR-Ekonomi dan PERTAHANAN Tiongkok dengan semangat BERDIKARI! 
Dengan keberhasilan ini mendorong perkembangan Tiongkok Baru, dan oleh 
karenanya RRT BERHASIL menjebol blokade sejagad AS yang dijalankan sejak awal 
tahun 1950, bermaksud hendak mencekik-mati RRT yang baru berdiri! Ternyata, AS 
yang KALAH dan GAGAL, sedang RRT BERHASIL dan MENANG! Dengan berhasil memaksa 
Presiden Nixon datang berkunjung ke Beijing untuk berjabatan tangan dengan 
Ketua Mao, diawal 1972! Tapi, ... anda anda tidak berhasil melihat kenyataan 
lain, bahwa KEBERHASILAN yg dicapai RRT itu dengan keharusan mengikat tali 
pinggang rakyatnya lebih kencang, artinya BELUM BERHASIL mengentaskan 
KEMISKINAN RAKYAT Tiongkok! Sekalipun dibanding sebelum merdeka sudah jauh 
lebih baik, tapi juga tidak bisa dibantah masih ratusan juta RAKYAT MISKIN, 
bahkan dikategorikan SANGAT MISKIN yang belum terselesaikan! Sedang anda hanya 
dibawa hanyut dalam pemikiran, anagan-angan indah sendiri saja, ... Dan yang 
saya bisa pastikan, apa yang anda nyatakan ini justru membuktikan selama 
BELASAN TAHUN hidup di Tiongkok, hanya ngerem didalam kamar tidak pernah keluar 
melihat bagaimana KEHIDUPAN MASYARAKAT di Tiongkok sesungguhnya, sebagaimana 
KENYATAAN yang ada!

Anda TIDAK TAHU, tidak terlalu jauh dari desa dimana kita ditempatkan, tidak 
lebih 20Km sudah bisa nampak desa-miskin, sungguh sangat menyedihkan melihat 
KEMISKINAN dan KETERBELAKANGAN budaya hidup mereka. Bukan saja baju 
compang-camping lebih jelek, lebih butut dari gembel yang biasa terlihat 
dikota, bahkan nampak banyak anak2 disana hidungnya dikasih ring/cincin. 
Mengapa begitu? Karena penduduk desa itu masih percaya anak2nya bisa digondol 
setan, biar tidak digondol setan hidungnya dikasih ring seperti kerbau! Dan 
ingagt, itu terjadi di propinsi Jiang Xi yang tergolong propinsi makmur, ... 
bisa anda bayangkan sendiri bagaimana dengan propinsi-propinsi lain yang 
tergolong miskin!

Entah anda sekamar dengan siapa ketika berstatus mahasiswa di Beijing, 
sekalipun tidak melihat dengan mata sendiri, mestinya kan juga bisa berbincang 
dengan mereka dan dijadikan bahan pertimbangan untuk mengetahui keadaan 
kehidupan masyarakat Tiongkok sesungguhnya. Pendidikan dan Pengobatan gratis 
itu kan yang anda lihat dan terjadi cukup baik di kota besar, dan khususnya 
untuk anda mashasiswa asing! Bagaimana kenyataan sesungguhnya dalam masyarakat 
Tiongkok di kota kecil dan desa2??? Tentu saja tidak seindah seperti yang anda 
bayangkan, ... ada berapa % anak-anak desa yang bisa sekolah apalagi sampai 
Univ? Anda tahu tidak masih ada berapa% penduduk Tiongkok yang BUTA-HURUF? Anda 
tahu tidak berapa orang yang harus mati karena tidak mendapat pengobatan 
memadai, karena jauhnya dari RS, disamping teknonologi belum mencapai tingkat 
seperti sekarang? 

Bahan pertimbangan dari PBB, 10 negara terbanyak penduduk masih buta-huruf. 
Dari kiri ke-kanan, India, Tiongkok, Pakistan, Benggala, Ethopia, Mesir, 
Brasil, Indonesia, Konggo. Sedang RRT dalam 20 tahun, 1985-2005 berhasil 
mengurangi Buta Huruf sebanyak 130 juta orang. 
https://chaoglobal.wordpress.com/2014/02/01/illiterate-adult/ :


根據中國國家統計局公佈的《2010年第六次全國人口普查主要數據公報(第1號)》顯示,大陸31個省、自治區、直轄市和現役軍人的人口中,文盲人口(15歲及以上不識字的人)為54656573人,同2000年第五次全國人口普查相比,文盲人口減少30413094人,文盲率由6.72%下降為4.08%,下降2.64個百分點。
 (Terjemahan bebas, berdasarkan Badan Statistik Negara yang diumumkan, “Laporan 
No.1, Cacah Jiwa ke-6 Seluruh Negeri Tahun 2010” dari 31 Propinsi, 
Daerah-Istimewa daratan Tiongkok, jumlah penduduk (diatas usia 15 tahun) yang 
BUTA-HURUF mencapai 54,656,573 orang. Diandingkan cacah-jiwa ke-5 tahun 2000, 
jumlah penduduk Buta Huruf telah berkurang 30,413,094 orang. Persentasi 
Buta-Huruf turun 2.64%, yaitu dari 6.72% menjadi 4.08%.)

Lalu bagaimana dengan masalah kemiskinan? Saya ambilkan saja apa yang 
dilaporkan Organisasi PBB dalam meneliti perubahan kemiskian di Tiongkok: 
http://www.un.org/chinese/millenniumgoals/china08/reform.html
  
第三,人民生活明显改善。城乡居民收入持续较快增长,人民生活从温饱不足发展到总体小康。1978年到2007年,城镇居民家庭人均可支配收入由343.4元提高到13785.8元,农村居民家庭人均纯收入由133.6元提高到4140.4元,扣除价格因素,均增长了6倍以上。.....。农村绝对贫困人口从2.5亿人减少到1479万人。各项社会事业全面进步,覆盖城乡的义务教育体系基本建立,公共卫生和基本医疗服务体系不断健全,文化事业和文化产业蓬勃发展,基本公共服务正在朝着均等化方向发展。
 (Terjemahan bebas: Kehidupan rakyat telah terjadi perbaikan yang mencolok. 
Penghasilan penduduk kota-desa meningkat secara drastis, Kehidupan rakyat dari 
kekurangan sandang-pangan secara umum sudah menjadi berkecukupan atau sedikiit 
makmur. Dari tahun 1978 sampai 2007, penduduk kota distrik rata-rata 
berpenghasilan 343.4 Yan telah terangkat menjadi 13,785.8 Yan, penduduk desa 
dari rata-rata penghasilan 133.6 Yan terangkat menjadi 4,140.4 Yan. Dipotong 
dengan inflasi yang terjadi, rata-rata kenaikan diatas 6%. ... Jumlah penduduk 
sangat miskin dari 250 juta telah berkurang menjadi 14,79 juta orang. Berbagai 
usaha sosial dikembangkan secara menyeluruh, meliputi dasar pembangunan sisstem 
pendidikan didesa, masalah kesehatan dan pengobatan terus dikembangkan tiada 
hentinya, usaha budaya dan produk kebudayaan tumbuh mengelora, dan dasar 
PENGABDIAN sedang mengarah ke KEADILAN yang lebih merata.)  

Nah, ... dari DATA yang saya ajukan diatas ini, anda tentu TIDAK BISA menutup 
mata, atau menyangkal bahwa dimasa Ketua Mao, 30 tahun pertama RRT tegak 
berdiri, penduduk Tiongkok yang BUTA HURUF masih cukup buuuaaanyaak dan 
KEMISKINAN juga masih sangat parah! Karena ditahun 2000 itu saja masih 6.72% 
penduduk, dan ditahun 1978 masih 250 juta rakyat harus hidup ditaraf sangat 
miskin! Kecuali anda hendak bilang laporan Badan Statistik Negara itu TIDAK 
AKURAT!

Atau anda termasuk seorang yang TIDAK bisa melihat kenyataan, bahwa setiap 
proses perkembangan PASTI “Satu Pecah Menjadi Dua”, artinya, disatu pihak 
perkembangan positif, dipihak lain juga parti diikuti perkembangan negatf yang 
terjadi. Tidak ada proses perkembangan hanya segi postif saja atau sebaliknya 
segi negatif saja. Masalahnya, kita bisa tidak dengan TEPAT melihat 
perkembangan itu segi positif yang pokok, dominasi atau sebaliknya segi negatif 
yang pokok! Jadi, konkritnya perbedaan pandang diantara kita, saya berpendapat 
dimasa Ketua Mao, 30 tahun pertama RRT, yang pokok segi positif, tapi juga 
tidak sedikit kekurangan/kesalahan terjadi. Masih terjadi KEMISKINAN yang luar 
biasa, setidaknya masih ada 250 juta warga sangat MISKIN! Dan lebih 6.7% buta 
huruf! Sedang anda melihat segi POSITIF nya saja dengan menyangkal atau 
menghilangkan semua segi negatif yang jelas belum terselesaikan itu!

Begitu juga dimasa perkembangan 30 tahun berikut, setelah dimasa Deng 
mengoreksi kesalahan Mao, anda jadi menghitamkan segalanya, memandang segi 
negatif yang terjadi sebagai yang pokok dan dominasi. Sedang saya justru TETAP 
melihat segi positif yang pokok dan dominasi. Bukan saja pertumbuhan ekonomi 
yang dahsyat dan diakui oleh dunia, tapi juga perkembangan teknologi yang sudah 
berhasil mengejar teknologi tinggi dunia. Begitu juga dalam usaha mengentaskan 
kemiskinan, RRT lah didunia ini yang jelas BERHASIL menyelesaikan masalah 
kemiskinan dalam waktu singkat, hanya dalam hitungan 50 tahunan, sampai 2020 
yad ini, ... lebih 250 juta warga bisa terangkat dari sangat-miskin menjadi 
sedikit makmur! 

Masalah Revolusi Demokrasi Baru sudah kita perbincangkan entah berapa tahun yl, 
... tidak ada yang tidak bisa saya jawab. Kecuali anda saja yang belum bisa 
terima argumentasi saya. Dan selalu saya jawab, kalau begitu, tunggu saja kita 
lihat sendiri bagai teori2 atau pemikiran kita itu dibuktikan dalam praktek, 
melihat bagaimana wujud “Jalan Sosialisme Berciri khas Tiongkok” yang sedang 
dijalankan oleh PKT saja! 

Saya selama ini sudah menyatakan, TIDAK ada perbedaan hakiki revolusi Demokrasi 
Baru dimasa Mao dan Deng, karena TIDAK atau BELUM ada perubahan hakiki 
masyarakat Tiongkok!  Masyarakat Tiongkok yang masih sangat MISKIN dan 
perkembangan masyarakat kapitalis belum merubah sepenuhnya sifat masyarakat 
feodal yang ada. Artinya Tiongkok sekarang ini sekalipun sudah mulai memasuki 
perkembangan industri, tapi masih lebih 60% PETANI! Kehidupan masyarakat PETANI 
didesa-desa masih yang utama. Jadi, masih tetap dikategorikan negara SEDANG 
BERKEMBANG, belum bisa dikategorikan negara industri atau negara MAJU. Jadi 
tingkat perjuangan revolusi, ... kalau saja masih hendak gunakan sebutan 
revolusi, bisa saja TETAP masih ditingkat revolusi Demokrasi Baru, karena 
tingkat perkembangan masyarakat dengan revolusi yang seharusnya dipimpin 
Borjuasi-nasional, tapi di Tiongkok, baik dimasa Mao maupun Deng bukan dipimpin 
borjuasi-nasional, tapi dipimpin oleh PKT, Partai Komunis TIongkok. Jadi, 
sebetulnya juga tidak beda dengan “Kapitalisme Negara”  yang dijalankan Lenin 
ditahun 1921 itu! 

Ingat, bahwa perkembangan masyarakat yang terjadi itu akan berlangsung sesuai 
keadaan objektif masyarakat itu sendiri, tidak bisa diotak-atik atau mau 
dilompati sekehendak hati subjektif seseorang dengan lancarkan revolusi. Proses 
jaman perbudakan, jaman feodal itu ribuan tahun, dan revolusi2 yang muncul 
dimasyarakat itu lahir karena adanya hubungan produksi baru yang muncul dan 
berubah mendominasi masyarakat itu. Begitu juga perubahan masyarakat kapitalis 
menjadi masyarakat sosialis, pertama tidak bisa disingkat hanya dilJadi, 
sebetulnya juga tidak beda dengan “Negara Kapitalis”  yang dijalankan Lenin 
ditahun 1921 itu! ewati puluhan tahun bahkan ratusan tahun saja, dimana 
masyarakat kapitalis baru mulai tumbuh dan masih sangat miskin, belum juga 
memasuki kapitalis-industri, kok sudah mau masuk mewujudkan masyarakat 
sosialis. Itulah KESALAHAN yang dibilang Deng, masyarakat sosialisme itu bukan 
meratakan KEMISKINAN, tapi harus meratakan KEKAYAAN! Pada saat masyarakat masih 
sangat MISKIN, kalau diratakan, yang terjadi adalah meratakan kemiskinan. Sulit 
untuk tidak mengatakan tidak mungkin, mengangkat masyarakat miskin menjadi 
makmur dalam waktu sekaligus. Harus memperkenankan sementara orang kaya lebih 
dahulu, dengan mempeerkenankan hak-milik kapitalis perseorangan untuk mendorong 
lebih cepat kemakmuran masyarakat itu! 

Kedua, dalam proses perkembangan masyarakat akan muncul dengan sendirinya 
unsur-unsur hubungan produksi baru yang bisa dinamakan hubungan produksi 
sosialisme, tidak bisa hanya dengan membasmi kapitalis-kapitalis perseorangan 
lalu diganti dengan pejabat komunis, bisa dikatakan itulah hubungan produksi 
sosialis. Dan ternyata, tidak sedikit pejabat-pejabat yg menggantikan 
kapitalis2 itu berubah menjadi KABIR-KABIR yang melakukan penghisapan lebih 
KEJAM ketimbang kapitalis beneran. Itulah salah satu SEBAB, setelah membentuk 
negara sosialis pertama didunia dan dalam 70-an tahun, akhirnya PKUS roboh 
dicampakkan oleh rakyatnya sendiri. Ditinjau dari sudut pandang lain, nampak 
jelas KESADARAN masyarakat luas, tidak mungkin bisa dirubah dalam sesaat dengan 
yang dinamakan revolusi apapun! Proses KESADARAN Hidup bersama, kerja bersama 
(kolektif) harus dibina dalam kehidupan dan kerja bersama yang panjang, entah 
puluhan tahun bahkan ratusan tahun. Selama DUNIA masih saja dikangkangi 
kapitalis-kapitalis serakah, selama partai KOMUNIS belum berhasil menguasai 
banyak negara didunia, selama itu belum mungkin menegakkan negara sosialis 
didunia. Saya merasa Marx lah yang benar, mengatakan tidak bisa menegakkan 
negara sosialis disatu negara didunia ini, tanpa diikuti oleh negara-negara 
lain, ... Selama itu, hanya bisa seperti dikatakan PKT sekarang ini, bahwa RRT 
hanyalah langkah pertama dari jalan panjang menuju masyarakat sosialis 
berdasarkan ciri khas TIongkok saja!

Salam,
ChanCT

From: Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] 
Sent: Sunday, July 2, 2017 1:28 AM
To: temu_er...@yahoogroups.com ; GELORA45@yahoogroups.com ; 
jonathango...@yahoo.com 
Cc: DISKUSI FORUM HLD ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; Harry Singgih ; 
Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Farida Ishaja ; in...@ozemail.com.au ; 
Billy Gunadi ; Oman Romana 
Subject: Re: [temu_eropa] Re: [GELORA45] Mirisnya Potret Kemiskinan di 
Tiongkok, Negara yang Katanya Akan Merajai Dunia

  

Ya pastilah orang remo akan terus tidak mengakui kemajuan yang dicapai oleh 
rakyat Tkk pada jaman Mao, walaupun dirinya sendiri ikut kecipratan sekolah 
gratis dan makan, minum , tidur , gratis selama bertahun-tahun diterima rakyat 
Tkk sebagai tamu. Mengatakan kemiskinan yang dialami buruh dan tani sekarang 
sebagai warisan dari jaman Mao adalah sebuah isapan jempol dan penghinaan 
terhadap rakyat Tkk serta Mao. Pada jaman Mao pendidikan dan layanan kesehatan 
gratis. Kehidupan masih relatif miskin tapi rakyat tidak menderita penghisapan 
dan penindasan dan tidak ada kesenjangan antara yang punya dan yang tidak punya 
seperti sekarang pada jaman kapitalis... Segelintir orang foya-foya, saking 
kayanya sampai sudah tidak tahu bagaimana menggunakan dan menghabiskan uangnya. 
Sudah selesai anda belajar karya Mao tentang tahap revolusi demokrasi baru??? 
Ayo jelaskan bedanya dengan tahap revolusi demokrasi barunya Deng xiaoping!!! 
Kok nggak muncul-muncul jawabannya?????



On Monday, June 26, 2017 4:31 PM, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [temu_eropa]" 
<temu_er...@yahoogroups.com> wrote:




  
Eeeiiih, ... nenek yang satu ini BETUL_BETUL tetap berada dalam tempurung! 
Sampai sekarang masih juga belum bisa membuka mata sendiri melihat KENYATAAN di 
RRT masih ada sekitar 50 juta rakyat nya yang tersisa hidup dalam kemiskinan 
dan target mereka dalam plan5 tahun ke-13 akan diselesaikan tahun 2020. Saya 
TIDAK BERHASIL menemukan foto-foto kemiskinan yang diajukan tulisan dibawah 
ini, diambil ditahun berapa dan dimana, ...Tapi ingat, ... KEMISKINAN yang 
masih ada sekarang ini BUKAN baru terjadi, tapi merupakan kelanjutan dari 
masyarakat Tiongkok sebelum BEBAS dan melewati masa Mao, di 30 tahun pertama 
(1949-1979) juga belum terselesaikan! Atau anda berani bilang bahwa kemiskinan 
RAKYAT Tiongkok yang ada sekarang ini jauh lebih miskin ketimbang 40 tahun yl, 
dengan menganggap kemakmuran yang terjadi hanya dinikmati segelintir 
bilyunernya saja???


Coba perhatikan foto yang nampak jelas diambil dimasa Mao tahun 60-an itu.

Lalu, coba perhatikan bagaimana foto ini yang memperlihatkan sekelompok warga 
miskin, disaat menghadapi kelaparan menghadapi bencana-alam, tapi RRT tetap 
perintahkan membeli bahan-makan untuk bantuan Albania, ...

Dan, ... cobalah buka mata lebar-lebar, untuk melihat kenyataan lain, bahwa 
dalam 5 tahun  terakhir ini, setiap tahun Tiongkok berhasil mengeentaskan lebih 
10 juta warga dari garis kemiskinan. Tentu merupkakan prestasi yang sangat luar 
biasa! Dan ingat, RRT didunia juga ikut membantu membangun dibanyak 
negara-negara sedang berkembang, dan bersama-sama ikut mengentaskan kemiskinan 
dengan memperbaiki perkembangan ekonomi.

Apanya meredam kontradiksi klas supaya orang tidak melawan? Kenyatan 
KESEJAHTERAAN 1,4 milyar warga Tiongkok BERHASIL ditingkatkan jauh lebih baik, 
kok! Bahkan sekarang warga klas menengah atas nya sudah jauh melebihi penduduk 
AS! Ini nenek buta atau membutakan diri, ...? Hehehee, ...

Salam,
ChanCT



From: Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] 
Sent: Monday, June 26, 2017 3:12 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com ; jonathango...@yahoo.com 
Cc: Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; 
Harry Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Farida Ishaja ; 
in...@ozemail.com.au ; Billy Gunadi ; Oman Romana 
Subject: Re: [GELORA45] Mirisnya Potret Kemiskinan di Tiongkok, Negara yang 
Katanya Akan Merajai Dunia

  
Gimana jawaban Chan? Sabaaarrrr! Sekarang  PKT dan Pemerintah belum bisa 
menyelesaikan masalah kemiskinan, tapi sedang dalam proses......Tungguuuuu!! 
Dari dulu saya tanya kapan kaum bilyuner itu mau membagi kekayaannya dengan 
orang-orang miskin ini? Kan mereka sudah dikasih kesempatan untuk kaya sesuai 
dengan politiknya Deng xiao-ping. Chan selalu membanggakan "sedekah" yang 
diberikan oleh para bilyuner/pengusaha dalam proyek-proyek sosial. Begitulah 
caranya, menurut dia, untuk menuntaskan kemiskinan. Dan orang yang kecipratan 
sedekah akan terus kowtow kepada para jutawan pemurah hati itu dan lupa pada 
bagaimana cara mereka mendapat dan mengumpulkan kekayaan itu. Begitulah caranya 
meredam kontradiksi kelas supaya orang tidak melawan. Rupanya s edekah itu 
nggak sampai kepada orang-orang miskin ini.



On Sunday, June 25, 2017 7:38 AM, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:




  


Mirisnya Potret Kemiskinan di Tiongkok, Negara yang Katanya Akan Merajai Dunia
 
oleh Rizal 
16:29 PM on Jan 14, 2017


Terlepas dari segala sentimen yang ada soal Tiongkok, harus diakui kalau si 
negeri Tirai Bambu ini memang sungguh luar biasa. Dulu mereka memang hanya 
negara kelas dua yang bahkan pernah dibikin main an oleh Jepang. Tapi, kini 
semuanya berubah. Tiongkok yang cupu saat ini benar-benar menjadi monster yang 
seolah bisa menelan siapa pun. Bahkan termasuk Rusia dan Amerika.
Dari segala hal Tiongkok begitu matang. Dilihat dari militer mereka juara dunia 
dan meringsek perlahan untuk menggeser dominasi duo AS-Rusia. Di bidang ekonomi 
pun tak juga tak jauh beda. Bahkan diramalkan kalau mereka akan bisa menguasai 
dunia. Tiongkok begitu jemawa, tapi bukan tanpa borok. Ketika kita bisa masuk 
lebih dalam dan membuka semua tabirnya, maka terpampang sebuah pemandangan yang 
kontradiktif yang begitu berlawanan dengan segala puja-puji tentangnya. Ya, 
pemandangan yang dimaksud adalah potret kemiskinan Tiongkok yang benar-benar 
luar biasa miris. Bahkan kalau boleh dibandingkan, ini jauh lebih menyedihkan 
daripada yang ada di Indonesia.
Kemiskinan di negeri panda ini memang parah. Dan sedihnya, ini tak banyak 
diketahui oleh dunia karena sudah kadung tertutup dengan pamor-pamor Tiongkok 
yang luar biasa itu. Lalu seperti apa sih potret kemiskinan di sana? Ketahui 
lewat deret foto-foto berikut.
Ketimpangan di Tiongkok begitu tinggi. Ada yang bisa sekolah sampai keluar 
negeri, tapi ada juga yang miris seperti ini.
 Anak-anak miskin di Tiongkok [Image Source] 
Ketika sampah membuat kita ingin muntah, keluarga ini justru mengandalkan hidup 
dari benda kotor itu.
 Hidup berkutat dengan sampah [Image Source] 
Beginilah ruang makan banyak keluarga miskin di Tiongkok. Mereka berbagi tempat 
dengan ayam.
 Potret rumah warga miskin di Tiongkok [Image Source] 
Bayi-bayi tidak berdaya ini sudah harus merasakan kemiskinan sejak hari pertama 
mereka lahir.
 Bayi-bayi yang lahir di perkampungan miskin Tiongkok [Image Source] 
Toilet orang-orang kaya di Tiongkok lebih bagus daripada rumah keluarga ini.
 Kehidupan miskin di Tiongkok [Image Sourc e] 
Tak masalah beralas tanah, asal tidak digigiti nyamuk.
 Mirisnya anak kecil tidur beralaskan tanah [Image Source] 
Cukup menyesakkan ya melihat pemandangan ini.
 Potret kemiskinan di Tiongkok [Image Source] 
Tiongkok mungkin bisa bikin jembatan tertinggi di dunia. Tapi, mereka tak mampu 
berbuat sesuatu dengan ini.
 Anak kecil terlihat senang dengan segala keterbatasan [Image Source] 
Di balik kehebatan Tiongkok yang mendunia, ada warganya yang tinggal di 
rumah-rumah macam begini.
 Potret keluarga miskin di Tiongkok [Image Source] 
Tak hanya dihadapkan dengan kemiskinan. Tiongkok sendiri juga tengah bergulat 
dengan masalah lingkungan. Seperti yang kamu tahu, di sana itu sudah tak karuan 
polusinya. Saking buruknya, dipercaya kalau Tiongkok takkan berumur panjang. 
Siapa sangka di balik kejemawaannya, Tiongkok cukup bikin ngenes. Next









      • Re: [temu_eropa... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
        • Re: [GELORA... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
          • Trs: [G... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
          • Re: [GE... Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]
            • Re... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
          • Re: [te... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
            • [G... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
              • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • Re: [GELORA45] Mirisnya ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]

Kirim email ke