*Bg. Chan,*

*Saya ndak akan ikut dalam debat anda dengan Tatiana, saya lampirkan
cuplikan dari beberapa tulisan yg pernah saya baca, setahu saya penduduk
miskinTiongkok sebelum reformasi Deng Xiao dalam achir tujuhpulhan abad
 yang lalu  750-800 juta, sekaramg telah menurun ke kira2 70 juta dan
pemerintaha RRT telah merencanakan dalam tahun 2020 yang tertinggal ini
akan dibereskan dan meningkatkan tingkat hidup rakyat yg tertinggal.
Harapan saya ini akan tercapai dan pasti tercapai! Seperti pepatah yang
mengatakan" walaupun sekelompok anjing menggongong keras dan riuh, caravan
akan tetap melanjutkan perjalanannya sampai tempat tujuannya ".*

*Salam, Lin*



*POVERTY ELEVATION PROGRAM USD 140 BILLION BY 202O  REUTERS  OCTOBER 2016
20 Comments*

BEIJING (Reuters) - China will invest 946.3 billion yuan ($140 billion) by
2020 to relocate its poorest citizens from remote, inland regions to more
developed areas, the state planner said on Monday.

The mass relocation is part of a strategy to lift 10 million people out of
poverty by 2020, with 2 million estimated to be moved this year, the state
council said in May.

China's poor make up about 5 percent of a population of 1.4 billion, living
mostly in the countryside and earning less than 2,300 yuan a year,
according to the government and state media.

More than 12 million people were moved in earlier relocation efforts as of
the end of last year, the NDRC said.

(Reporting by Yawen Chen and Nicholas Heath; Editing by Tom Hogue)

-----------------------------------------------------------------------------------





America second? Yes, and China’s lead is only growing

By GRAHAM ALLISON  May 22, 2-17

Graham Allison is the director of Harvard Kennedy School’s Belfer Center
for Science and International Affairs


America second? Yes, and China’s lead is only growing

China’s Tsinghua University dethroned MIT (above) as the top engineering
university in the world in 2015, according to US News and World Report’s
annual rankings.

Among the top 10 schools of engineering, China and the United States now
each have four. In STEM subjects (science, technology, engineering, and
mathematics), which provide the core competencies driving advances in the
fastest-growing sectors of modern economies, China annually graduates four
times as many students as the United States (1.3 million vs. 300,000). And
in every year of the Obama administration, Chinese universities awarded
more PhDs in STEM fields than American universities.

 This is not the only reality Americans willfully ignore. In my national
security course at Harvard, the lecture on China begins with a quiz.
Students get a sheet with 25 indicators of economic performance. Their task
is to estimate when China might overtake the United States as the top
producer or market of automobiles, supercomputers, smartphones, and so on.
Most are stunned to learn that China has already surpassed the United
States on each of these metrics.

When I show the class headlines from the 2014 IMF-World Bank meeting
announcing that China had become the largest economy in the world, students
react with a mix of dismay and disbelief. By 2016, China’s GDP was $21
trillion and America’s was $18.5 trillion, when measured by purchasing
power parity (PPP), which both the CIA and IMF agree is the best yardstick
for comparing national economies.

Students are not the only ones in the dark about China’s rise. Most of the
press has similarly missed the big picture.

Trump’s call to “Make America Great Again” struck a chord with voters.
Number one is who we are. But politically appealing slogans are not a
solution for the dramatic resurgence of a 5,000-year old civilization with
1.4 billion people, led by a president whose own mission is the “Great
Rejuvenation” of China — in other words, to “Make China Great Again.”



2017-07-02 10:03 GMT+05:30 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
> Maasya allah, ... rupanya nenek dalam tempurung ini sudah TIDAK BISA
> MEMBACA dengan baik tulisan orang lain! Siapa yang TIDAK BISA melihat
> perkembangan Tiongkok Baru dibanding sebelum bebas-merdeka? Siapa yang
> MENGHINA Ketua Mao dan RAKYAT Tiongkok? Jelas-jelas yang saya tekankan,
> justru keberhasilan Ketua Mao membangun DASAR-Ekonomi dan PERTAHANAN
> Tiongkok dengan semangat BERDIKARI! Dengan keberhasilan ini mendorong
> perkembangan Tiongkok Baru, dan oleh karenanya RRT BERHASIL menjebol
> blokade sejagad AS yang dijalankan sejak awal tahun 1950, bermaksud hendak
> mencekik-mati RRT yang baru berdiri! Ternyata, AS yang KALAH dan GAGAL,
> sedang RRT BERHASIL dan MENANG! Dengan berhasil memaksa Presiden Nixon
> datang berkunjung ke Beijing untuk berjabatan tangan dengan Ketua Mao,
> diawal 1972! Tapi, ... anda anda tidak berhasil melihat kenyataan lain,
> bahwa KEBERHASILAN yg dicapai RRT itu dengan keharusan mengikat tali
> pinggang rakyatnya lebih kencang, artinya BELUM BERHASIL mengentaskan
> KEMISKINAN RAKYAT Tiongkok! Sekalipun dibanding sebelum merdeka sudah jauh
> lebih baik, tapi juga tidak bisa dibantah masih ratusan juta RAKYAT MISKIN,
> bahkan dikategorikan SANGAT MISKIN yang belum terselesaikan! Sedang anda
> hanya dibawa hanyut dalam pemikiran, anagan-angan indah sendiri saja, ...
> Dan yang saya bisa pastikan, apa yang anda nyatakan ini justru membuktikan
> selama BELASAN TAHUN hidup di Tiongkok, hanya ngerem didalam kamar tidak
> pernah keluar melihat bagaimana KEHIDUPAN MASYARAKAT di Tiongkok
> sesungguhnya, sebagaimana KENYATAAN yang ada!
>
> Anda TIDAK TAHU, tidak terlalu jauh dari desa dimana kita ditempatkan,
> tidak lebih 20Km sudah bisa nampak desa-miskin, sungguh sangat menyedihkan
> melihat KEMISKINAN dan KETERBELAKANGAN budaya hidup mereka. Bukan saja baju
> compang-camping lebih jelek, lebih butut dari gembel yang biasa terlihat
> dikota, bahkan nampak banyak anak2 disana hidungnya dikasih ring/cincin.
> Mengapa begitu? Karena penduduk desa itu masih percaya anak2nya bisa
> digondol setan, biar tidak digondol setan hidungnya dikasih ring seperti
> kerbau! Dan ingagt, itu terjadi di propinsi Jiang Xi yang tergolong
> propinsi makmur, ... bisa anda bayangkan sendiri bagaimana dengan
> propinsi-propinsi lain yang tergolong miskin!
>
> Entah anda sekamar dengan siapa ketika berstatus mahasiswa di Beijing,
> sekalipun tidak melihat dengan mata sendiri, mestinya kan juga bisa
> berbincang dengan mereka dan dijadikan bahan pertimbangan untuk mengetahui
> keadaan kehidupan masyarakat Tiongkok sesungguhnya. Pendidikan dan
> Pengobatan gratis itu kan yang anda lihat dan terjadi cukup baik di kota
> besar, dan khususnya untuk anda mashasiswa asing! Bagaimana kenyataan
> sesungguhnya dalam masyarakat Tiongkok di kota kecil dan desa2??? Tentu
> saja tidak seindah seperti yang anda bayangkan, ... ada berapa % anak-anak
> desa yang bisa sekolah apalagi sampai Univ? Anda tahu tidak masih ada
> berapa% penduduk Tiongkok yang BUTA-HURUF? Anda tahu tidak berapa orang
> yang harus mati karena tidak mendapat pengobatan memadai, karena jauhnya
> dari RS, disamping teknonologi belum mencapai tingkat seperti sekarang?
>
> Bahan pertimbangan dari PBB, 10 negara terbanyak penduduk masih
> buta-huruf. Dari kiri ke-kanan, India, Tiongkok, Pakistan, Benggala,
> Ethopia, Mesir, Brasil, Indonesia, Konggo. Sedang RRT dalam 20 tahun,
> 1985-2005 berhasil mengurangi Buta Huruf sebanyak 130 juta orang.
> https://chaoglobal.wordpress.com/2014/02/01/illiterate-adult/ :
> [image: ButaHuruf_GrafikPBB2014]
>
> 根據中國國家統計局公佈的《2010年第六次全國人口普查主要數據公報(第1號)》顯示,大陸31個省、自治區、直轄市和現役軍人的人口中,文盲人口(
> 15歲及以上不識字的人)為54656573人,同2000年第五次全國人口普查相比,文盲人口減少30413094人,文盲率由6.72%下降為4.08%,下降2.64個百分點。
> (Terjemahan bebas, berdasarkan Badan Statistik Negara yang diumumkan,
> “Laporan No.1, Cacah Jiwa ke-6 Seluruh Negeri Tahun 2010” dari 31 Propinsi,
> Daerah-Istimewa daratan Tiongkok, jumlah penduduk (diatas usia 15 tahun)
> yang BUTA-HURUF mencapai 54,656,573 orang. Diandingkan cacah-jiwa ke-5
> tahun 2000, jumlah penduduk Buta Huruf telah berkurang 30,413,094 orang.
> Persentasi Buta-Huruf turun 2.64%, yaitu dari 6.72% menjadi 4.08%.)
>
> Lalu bagaimana dengan masalah kemiskinan? Saya ambilkan saja apa yang
> dilaporkan Organisasi PBB dalam meneliti perubahan kemiskian di Tiongkok:
> http://www.un.org/chinese/millenniumgoals/china08/reform.html
> 第三,人民生活明显改善。城乡居民收入持续较快增长,人民生活从温饱不足发展到总体小康。1978年到2007年,
> 城镇居民家庭人均可支配收入由343.4元提高到13785.8元,农村居民家庭人均纯收入由133.6元提高到4140.
> 4元,扣除价格因素,均增长了6倍以上。.....。农村绝对贫困人口从2.5亿人减少到1479万人。
> 各项社会事业全面进步,覆盖城乡的义务教育体系基本建立,公共卫生和基本医疗服务体系不断健全,文化事业和文化产业蓬勃发展,基本公共服务正在朝着均等化方向发展。
> (Terjemahan bebas: Kehidupan rakyat telah terjadi perbaikan yang mencolok.
> Penghasilan penduduk kota-desa meningkat secara drastis, Kehidupan rakyat
> dari kekurangan sandang-pangan secara umum sudah menjadi berkecukupan atau
> sedikiit makmur. Dari tahun 1978 sampai 2007, penduduk kota distrik
> rata-rata berpenghasilan 343.4 Yan telah terangkat menjadi 13,785.8 Yan,
> penduduk desa dari rata-rata penghasilan 133.6 Yan terangkat menjadi
> 4,140.4 Yan. Dipotong dengan inflasi yang terjadi, rata-rata kenaikan
> diatas 6%. ... Jumlah penduduk sangat miskin dari 250 juta telah berkurang
> menjadi 14,79 juta orang. Berbagai usaha sosial dikembangkan secara
> menyeluruh, meliputi dasar pembangunan sisstem pendidikan didesa, masalah
> kesehatan dan pengobatan terus dikembangkan tiada hentinya, usaha budaya
> dan produk kebudayaan tumbuh mengelora, dan dasar PENGABDIAN sedang
> mengarah ke KEADILAN yang lebih merata.)
>
> Nah, ... dari DATA yang saya ajukan diatas ini, anda tentu TIDAK BISA
> menutup mata, atau menyangkal bahwa dimasa Ketua Mao, 30 tahun pertama RRT
> tegak berdiri, penduduk Tiongkok yang BUTA HURUF masih cukup buuuaaanyaak
> dan KEMISKINAN juga masih sangat parah! Karena ditahun 2000 itu saja masih
> 6.72% penduduk, dan ditahun 1978 masih 250 juta rakyat harus hidup ditaraf
> sangat miskin! Kecuali anda hendak bilang laporan Badan Statistik Negara
> itu TIDAK AKURAT!
>
> Atau anda termasuk seorang yang TIDAK bisa melihat kenyataan, bahwa setiap
> proses perkembangan PASTI “Satu Pecah Menjadi Dua”, artinya, disatu pihak
> perkembangan positif, dipihak lain juga parti diikuti perkembangan negatf
> yang terjadi. Tidak ada proses perkembangan hanya segi postif saja atau
> sebaliknya segi negatif saja. Masalahnya, kita bisa tidak dengan TEPAT
> melihat perkembangan itu segi positif yang pokok, dominasi atau sebaliknya
> segi negatif yang pokok! Jadi, konkritnya perbedaan pandang diantara kita,
> saya berpendapat dimasa Ketua Mao, 30 tahun pertama RRT, yang pokok segi
> positif, tapi juga tidak sedikit kekurangan/kesalahan terjadi. Masih
> terjadi KEMISKINAN yang luar biasa, setidaknya masih ada 250 juta warga
> sangat MISKIN! Dan lebih 6.7% buta huruf! Sedang anda melihat segi POSITIF
> nya saja dengan menyangkal atau menghilangkan semua segi negatif yang jelas
> belum terselesaikan itu!
>
> Begitu juga dimasa perkembangan 30 tahun berikut, setelah dimasa Deng
> mengoreksi kesalahan Mao, anda jadi menghitamkan segalanya, memandang segi
> negatif yang terjadi sebagai yang pokok dan dominasi. Sedang saya justru
> TETAP melihat segi positif yang pokok dan dominasi. Bukan saja pertumbuhan
> ekonomi yang dahsyat dan diakui oleh dunia, tapi juga perkembangan
> teknologi yang sudah berhasil mengejar teknologi tinggi dunia. Begitu juga
> dalam usaha mengentaskan kemiskinan, RRT lah didunia ini yang jelas
> BERHASIL menyelesaikan masalah kemiskinan dalam waktu singkat, hanya dalam
> hitungan 50 tahunan, sampai 2020 yad ini, ... lebih 250 juta warga bisa
> terangkat dari sangat-miskin menjadi sedikit makmur!
>
> Masalah Revolusi Demokrasi Baru sudah kita perbincangkan entah berapa
> tahun yl, ... tidak ada yang tidak bisa saya jawab. Kecuali anda saja yang
> belum bisa terima argumentasi saya. Dan selalu saya jawab, kalau begitu,
> tunggu saja kita lihat sendiri bagai teori2 atau pemikiran kita itu
> dibuktikan dalam praktek, melihat bagaimana wujud “Jalan Sosialisme Berciri
> khas Tiongkok” yang sedang dijalankan oleh PKT saja!
>
> Saya selama ini sudah menyatakan, TIDAK ada perbedaan hakiki revolusi
> Demokrasi Baru dimasa Mao dan Deng, karena TIDAK atau BELUM ada perubahan
> hakiki masyarakat Tiongkok!  Masyarakat Tiongkok yang masih sangat MISKIN
> dan perkembangan masyarakat kapitalis belum merubah sepenuhnya sifat
> masyarakat feodal yang ada. Artinya Tiongkok sekarang ini sekalipun sudah
> mulai memasuki perkembangan industri, tapi masih lebih 60% PETANI!
> Kehidupan masyarakat PETANI didesa-desa masih yang utama. Jadi, masih tetap
> dikategorikan negara SEDANG BERKEMBANG, belum bisa dikategorikan negara
> industri atau negara MAJU. Jadi tingkat perjuangan revolusi, ... kalau saja
> masih hendak gunakan sebutan revolusi, bisa saja TETAP masih ditingkat
> revolusi Demokrasi Baru, karena tingkat perkembangan masyarakat dengan
> revolusi yang seharusnya dipimpin Borjuasi-nasional, tapi di Tiongkok, baik
> dimasa Mao maupun Deng bukan dipimpin borjuasi-nasional, tapi dipimpin oleh
> PKT, Partai Komunis TIongkok. Jadi, sebetulnya juga tidak beda dengan
> “Negara Kapitalis”  yang dijalankan Lenin ditahun 1921 itu!
>
> Ingat, bahwa perkembangan masyarakat yang terjadi itu akan berlangsung
> sesuai keadaan objektif masyarakat itu sendiri, tidak bisa diotak-atik atau
> mau dilompati sekehendak hati subjektif seseorang dengan lancarkan
> revolusi. Proses jaman perbudakan, jaman feodal itu ribuan tahun, dan
> revolusi2 yang muncul dimasyarakat itu lahir karena adanya hubungan
> produksi baru yang muncul dan berubah mendominasi masyarakat itu. Begitu
> juga perubahan masyarakat kapitalis menjadi masyarakat sosialis, pertama
> tidak bisa disingkat hanya dilewati puluhan tahun bahkan ratusan tahun
> saja, dimana masyarakat kapitalis baru mulai tumbuh dan masih sangat
> miskin, belum juga memasuki kapitalis-industri, kok sudah mau masuk
> mewujudkan masyarakat sosialis. Itulah KESALAHAN yang dibilang Deng,
> masyarakat sosialisme itu bukan meratakan KEMISKINAN, tapi harus meratakan
> KEKAYAAN! Pada saat masyarakat masih sangat MISKIN, kalau diratakan, yang
> terjadi adalah meratakan kemiskinan. Sulit untuk tidak mengatakan tidak
> mungkin, mengangkat masyarakat miskin menjadi makmur dalam waktu sekaligus.
> Harus memperkenankan sementara orang kaya lebih dahulu, dengan
> mempeerkenankan hak-milik kapitalis perseorangan untuk mendorong lebih
> cepat kemakmuran masyarakat itu!
>
> Kedua, dalam proses perkembangan masyarakat akan muncul dengan sendirinya
> unsur-unsur hubungan produksi baru yang bisa dinamakan hubungan produksi
> sosialisme, tidak bisa hanya dengan membasmi kapitalis-kapitalis
> perseorangan lalu diganti dengan pejabat komunis, bisa dikatakan itulah
> hubungan produksi sosialis. Dan ternyata, tidak sedikit pejabat-pejabat yg
> menggantikan kapitalis2 itu berubah menjadi KABIR-KABIR yang melakukan
> penghisapan lebih KEJAM ketimbang kapitalis beneran. Itulah salah satu
> SEBAB, setelah membentuk negara sosialis pertama didunia dan dalam 70-an
> tahun, akhirnya PKUS roboh dicampakkan oleh rakyatnya sendiri. Ditinjau
> dari sudut pandang lain, nampak jelas KESADARAN masyarakat luas, tidak
> mungkin bisa dirubah dalam sesaat dengan yang dinamakan revolusi apapun!
> Proses KESADARAN Hidup bersama, kerja bersama (kolektif) harus dibina dalam
> kehidupan dan kerja bersama yang panjang, entah puluhan tahun bahkan
> ratusan tahun. Selama DUNIA masih saja dikangkangi kapitalis-kapitalis
> serakah, selama partai KOMUNIS belum berhasil menguasai banyak negara
> didunia, selama itu belum mungkin menegakkan negara sosialis didunia. Saya
> merasa Marx lah yang benar, mengatakan tidak bisa menegakkan negara
> sosialis disatu negara didunia ini, tanpa diikuti oleh negara-negara lain,
> ... Selama itu, hanya bisa seperti dikatakan PKT sekarang ini, bahwa RRT
> hanyalah langkah pertama dari jalan panjang menuju masyarakat sosialis
> berdasarkan ciri khas TIongkok saja!
>
> Salam,
> ChanCT
>
> *From:* Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
> *Sent:* Sunday, July 2, 2017 1:28 AM
> *To:* temu_er...@yahoogroups.com ; GELORA45@yahoogroups.com ;
> jonathango...@yahoo.com
> *Cc:* DISKUSI FORUM HLD ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; Harry
> Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Farida Ishaja ;
> in...@ozemail.com.au ; Billy Gunadi ; Oman Romana
> *Subject:* Re: [temu_eropa] Re: [GELORA45] Mirisnya Potret Kemiskinan di
> Tiongkok, Negara yang Katanya Akan Merajai Dunia
>
>
>
> Ya pastilah orang remo akan terus tidak mengakui kemajuan yang dicapai
> oleh rakyat Tkk pada jaman Mao, walaupun dirinya sendiri ikut kecipratan
> sekolah gratis dan makan, minum , tidur , gratis selama bertahun-tahun
> diterima rakyat Tkk sebagai tamu. Mengatakan kemiskinan yang dialami buruh
> dan tani sekarang sebagai warisan dari jaman Mao adalah sebuah isapan
> jempol dan penghinaan terhadap rakyat Tkk serta Mao. Pada jaman Mao
> pendidikan dan layanan kesehatan gratis. Kehidupan masih relatif miskin
> tapi rakyat tidak menderita penghisapan dan penindasan dan tidak ada
> kesenjangan antara yang punya dan yang tidak punya seperti sekarang pada
> jaman kapitalis... Segelintir orang foya-foya, saking kayanya sampai sudah
> tidak tahu bagaimana menggunakan dan menghabiskan uangnya.
> Sudah selesai anda belajar karya Mao tentang tahap revolusi demokrasi
> baru??? Ayo jelaskan bedanya dengan tahap revolusi demokrasi barunya Deng
> xiaoping!!! Kok nggak muncul-muncul jawabannya?????
>
>
> On Monday, June 26, 2017 4:31 PM, "'Chan CT' sa...@netvigator.com
> [temu_eropa]" <temu_er...@yahoogroups.com> wrote:
>
>
>
> Eeeiiih, ... nenek yang satu ini BETUL_BETUL tetap berada dalam tempurung!
> Sampai sekarang masih juga belum bisa membuka mata sendiri melihat
> KENYATAAN di RRT masih ada sekitar 50 juta rakyat nya yang tersisa hidup
> dalam kemiskinan dan target mereka dalam plan5 tahun ke-13 akan
> diselesaikan tahun 2020. Saya TIDAK BERHASIL menemukan foto-foto kemiskinan
> yang diajukan tulisan dibawah ini, diambil ditahun berapa dan dimana,
> ...Tapi ingat, ... KEMISKINAN yang masih ada sekarang ini BUKAN baru
> terjadi, tapi merupakan kelanjutan dari masyarakat Tiongkok sebelum BEBAS
> dan melewati masa Mao, di 30 tahun pertama (1949-1979) juga belum
> terselesaikan! Atau anda berani bilang bahwa kemiskinan RAKYAT Tiongkok
> yang ada sekarang ini jauh lebih miskin ketimbang 40 tahun yl, dengan
> menganggap kemakmuran yang terjadi hanya dinikmati segelintir bilyunernya
> saja???
>
>
> Coba perhatikan foto yang nampak jelas diambil dimasa Mao tahun 60-an 
> itu.[image:
> 相關圖片]
>
> Lalu, coba perhatikan bagaimana foto ini yang memperlihatkan sekelompok
> warga miskin, disaat menghadapi kelaparan menghadapi bencana-alam, tapi RRT
> tetap perintahkan membeli bahan-makan untuk bantuan Albania, ...[image:
> 中國貧窮兒童的圖片搜尋結果]
>
> Dan, ... cobalah buka mata lebar-lebar, untuk melihat kenyataan lain,
> bahwa dalam 5 tahun  terakhir ini, setiap tahun Tiongkok berhasil
> mengeentaskan lebih 10 juta warga dari garis kemiskinan. Tentu merupkakan
> prestasi yang sangat luar biasa! Dan ingat, RRT didunia juga ikut membantu
> membangun dibanyak negara-negara sedang berkembang, dan bersama-sama ikut
> mengentaskan kemiskinan dengan memperbaiki perkembangan ekonomi.
>
> Apanya meredam kontradiksi klas supaya orang tidak melawan? Kenyatan
> KESEJAHTERAAN 1,4 milyar warga Tiongkok BERHASIL ditingkatkan jauh lebih
> baik, kok! Bahkan sekarang warga klas menengah atas nya sudah jauh melebihi
> penduduk AS! Ini nenek buta atau membutakan diri, ...? Hehehee, ...
>
> Salam,
> ChanCT
>
>
>
> *From:* Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
> *Sent:* Monday, June 26, 2017 3:12 PM
> *To:* GELORA45@yahoogroups.com ; jonathango...@yahoo.com
> *Cc:* Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ;
> Gol ; Harry Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Farida Ishaja
> ; in...@ozemail.com.au ; Billy Gunadi ; Oman Romana
> *Subject:* Re: [GELORA45] Mirisnya Potret Kemiskinan di Tiongkok, Negara
> yang Katanya Akan Merajai Dunia
>
>
> Gimana jawaban Chan? Sabaaarrrr! Sekarang  PKT dan Pemerintah belum bisa
> menyelesaikan masalah kemiskinan, tapi sedang dalam
> proses......Tungguuuuu!! Dari dulu saya tanya kapan kaum bilyuner itu mau
> membagi kekayaannya dengan orang-orang miskin ini? Kan mereka sudah dikasih
> kesempatan untuk kaya sesuai dengan politiknya Deng xiao-ping. Chan selalu
> membanggakan "sedekah" yang diberikan oleh para bilyuner/pengusaha dalam
> proyek-proyek sosial. Begitulah caranya, menurut dia, untuk menuntaskan
> kemiskinan. Dan orang yang kecipratan sedekah akan terus kowtow kepada para
> jutawan pemurah hati itu dan lupa pada bagaimana cara mereka mendapat dan
> mengumpulkan kekayaan itu. Begitulah caranya meredam kontradiksi kelas
> supaya orang tidak melawan. Rupanya s edekah itu nggak sampai kepada
> orang-orang miskin ini.
>
>
> On Sunday, June 25, 2017 7:38 AM, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" <
> GELORA45@yahoogroups.com> wrote:
>
>
>
>
> Mirisnya Potret Kemiskinan di Tiongkok, Negara yang Katanya Akan Merajai
> Dunia <http://www.boombastis.com/potret-kemiskinan-tiongkok/85807>
> oleh Rizal
> 16:29 PM on Jan 14, 2017
>
> Terlepas dari segala sentimen yang ada soal Tiongkok, harus diakui kalau
> si negeri Tirai Bambu ini memang sungguh luar biasa. Dulu mereka memang
> hanya negara kelas dua yang bahkan pernah dibikin main an oleh Jepang.
> Tapi, kini semuanya berubah. Tiongkok yang cupu saat ini benar-benar
> menjadi monster yang seolah bisa menelan siapa pun. Bahkan termasuk Rusia
> dan Amerika.
> Dari segala hal Tiongkok begitu matang. Dilihat dari militer mereka juara
> dunia dan meringsek perlahan untuk menggeser dominasi duo AS-Rusia. Di
> bidang ekonomi pun tak juga tak jauh beda. Bahkan diramalkan kalau mereka
> akan bisa menguasai dunia. Tiongkok begitu jemawa, tapi bukan tanpa borok.
> Ketika kita bisa masuk lebih dalam dan membuka semua tabirnya, maka
> terpampang sebuah pemandangan yang kontradiktif yang begitu berlawanan
> dengan segala puja-puji tentangnya. Ya, pemandangan yang dimaksud adalah
> potret kemiskinan Tiongkok yang benar-benar luar biasa miris. Bahkan kalau
> boleh dibandingkan, ini jauh lebih menyedihkan daripada yang ada di
> Indonesia.
> Kemiskinan di negeri panda ini memang parah. Dan sedihnya, ini tak banyak
> diketahui oleh dunia karena sudah kadung tertutup dengan pamor-pamor
> Tiongkok yang luar biasa itu. Lalu seperti apa sih potret kemiskinan di
> sana? Ketahui lewat deret foto-foto berikut.
> Ketimpangan di Tiongkok begitu tinggi. Ada yang bisa sekolah sampai keluar
> negeri, tapi ada juga yang miris seperti ini.[image: alt] Anak-anak
> miskin di Tiongkok [Image Source
> <http://media2.thecoverage.my/wp-content/uploads/2015/11/real-life-of-poor-chinese-children-02.jpg>]
> Ketika sampah membuat kita ingin muntah, keluarga ini justru mengandalkan
> hidup dari benda kotor itu.[image: alt] Hidup berkutat dengan sampah
> [Image Source
> <http://cdn1.thecoverage.my/wp-content/uploads/2015/11/0013729e42ea121655ab0e.jpg>]
> Beginilah ruang makan banyak keluarga miskin di Tiongkok. Mereka berbagi
> tempat dengan ayam.[image: alt] Potret rumah warga miskin di Tiongkok
> [Image Source
> <http://cdn3.thecoverage.my/wp-content/uploads/2015/11/china-guizhou-child-poverty-cheng-zhenbo-life-04.jpg>]
> Bayi-bayi tidak berdaya ini sudah harus merasakan kemiskinan sejak hari
> pertama mereka lahir.
> [image: alt] Bayi-bayi yang lahir di perkampungan miskin Tiongkok [Image
> Source
> <http://media.thecoverage.my/wp-content/uploads/2015/11/lives-like-garbage-chinese-abandoned-children-01.jpg>]
> Toilet orang-orang kaya di Tiongkok lebih bagus daripada rumah keluarga
> ini.[image: alt] Kehidupan miskin di Tiongkok [Image Sourc e
> <http://cdn1.thecoverage.my/wp-content/uploads/2015/11/2C75F27A00000578-3247504-image-m-65_1443107259699.jpg>]
> Tak masalah beralas tanah, asal tidak digigiti nyamuk.[image: alt]
> Mirisnya anak kecil tidur beralaskan tanah [Image Source
> <http://cdn1.thecoverage.my/wp-content/uploads/2015/11/2C75F28200000578-3247504-image-m-63_1443107234885.jpg>]
> Cukup menyesakkan ya melihat pemandangan ini.[image: alt] Potret
> kemiskinan di Tiongkok [Image Source
> <http://media2.thecoverage.my/wp-content/uploads/2015/11/2C75FB5900000578-3247504-image-m-66_1443107268169.jpg>]
> Tiongkok mungkin bisa bikin jembatan tertinggi di dunia. Tapi, mereka tak
> mampu berbuat sesuatu dengan ini.[image: alt] Anak kecil terlihat senang
> dengan segala keterbatasan [Image Source
> <http://%20cdn1.thecoverage.my/wp-content/uploads/2015/11/rtr4tsia.jpg>] Di
> balik kehebatan Tiongkok yang mendunia, ada warganya yang tinggal di
> rumah-rumah macam begini.
> [image: alt] Potret keluarga miskin di Tiongkok [Image Source
> <http://bizlatino.biz/hope4china/images/Matthew%20Huangxiuying2.jpg>]
> Tak hanya dihadapkan dengan kemiskinan. Tiongkok sendiri juga tengah
> bergulat dengan masalah lingkungan. Seperti yang kamu tahu, di sana itu
> sudah tak karuan polusinya. Saking buruknya, dipercaya kalau Tiongkok
> takkan berumur panjang. Siapa sangka di balik kejemawaannya, Tiongkok cukup
> bikin ngenes. Next <http://www.boombastis.com/hantu-thailand/85659>
>
>
>
>
>
> 
>
  • [GELORA45] Mirisnya Potr... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • Re: [GELORA45] Miri... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
      • Re: [GELORA45] ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
        • Re: [GELORA... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
          • Trs: [G... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
          • Re: [GE... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
            • Tr... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
        • Re: [temu_e... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
          • Re: [GE... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
            • Tr... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
            • Re... Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
            • Re... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
                • ... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
                • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
                • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
                • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
    • Re: [GELORA45] Miri... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]

Reply via email to