Setiap orang yang berani menamakan dirinya “pejuang” harus BERANI menyimpulkan 
KESALAHAN! Pada saat kita lemah musuh kuat, yaa jangan benturkan kepala pada 
batu. Pada saat kepala kita bocor, berdarah jangan salahkan BATU yang keras! 
Jangan hanya bisa merengek-rengek, tapi buatlah kesimpulan sebaik-baiknya, 
untuk bikin strategi-taktik perjuangan yang benar! Jangan teruskan cara 
berjuang radikalisme yang main seruduk saja, ...dan menyalahkan lawannya saja!



From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 
Sent: Tuesday, July 25, 2017 9:07 AM
To: Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com 
Subject: Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life 
dedicated to the protesters of Tiananmen Square

  

itu merupakan instropeksi kedalam Chai Ling, kalau instropeksi seperti ini anda 
ambil kesimpulan "salah sendiri kok dibantai" terlihat sekali betapa sadisnya 
jalan pemikiran anda.


On Monday, July 24, 2017 5:44 PM, Chan CT <sa...@netvigator.com> wrote:




BENAR kata Chai Ling, pimpinan aksi Lapangan Tian An Men setelah bertobat, 
“Seandainya ketika itu sudah mengenal TUHAN, saya TIDAK akan perintahkan 
BERTAHAN!” dan, kalau saja HASIL kesimpulan pertemuan Wang Dan, Wu Erkaixi 
dengan PM Li Peng itu yang dijalankan, perintah “MEMBUBARKAN DIRI” sebelum jam 
ditentukan, setetas darah pun TIDAK membasahi lapangan Tian An Men!!! 



From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 
Sent: Tuesday, July 25, 2017 8:33 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com 
Subject: Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life 
dedicated to the protesters of Tiananmen Square

  
terlihat sekali jalan pemikirannya, pelaku2 pembantaian termasuk mereka yg 
memberi perintah tidak bersalah sama sekali sebaliknya mereka yg jadi korban 
dikatakan tidak manusiawi. Liu XB jelas sekali berada dilapangan membujuk para 
demonstran bubar sampai detik terakhir bagaimana bisa dijadikan kambing hitam?

kutipan:
Dilihat dari segi kelompok demokrat yang MENENTANG pemerintah RRT dengan 
PERINTAH BERTAHAN di Lapangan Tian An Men, 4 Juni 1989 itu, jelas menunjukkan 
KESALAHAN dari orang-orang berjiwa RADIKALIS yang sangat TIDAK MANUSIAWI, 
hendak mengorbankan belasan ribu kw seperjuangannya untuk merobohkan RRT! 
KEKEJAMAN yang sangat tidak bertanggungjawab dari ke 14 tokoh-utama nya yang 
tidak satupun berada dilapangan saat jam penggusuran tiba! Itulah mental bejat 
tokoh-tokoh DEMOKRAT yang bung puja-puji, termasuk LiuXB, ...!

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :


Oouuuh, ... ternyata bung itu tergolong orang yang hanya bisa melihat satu 
sisi, tanpa bisa melihat sisi lain yang ada! Tidak berhasil melihat bahwa 
perjuangan terjadi dari segi-segi yang bertentangan, dan BENTUK perjuangan itu 
ditentukan oleh sikap kedua segi dalam menangani kontradiksi yang terjadi!

Bagaimana bisa saya dikatakan “pendukung pertumpahan darah” hanya untuk 
mempertahankan satu rezim, kalau saya selalu menyatakan bahwa untuk BENTUK 
PERJUANGAN harus mempertimbangkan dengan baik kekuatan lawan dan diri-sendiri. 
Hanya dengan perhitungan yang tepat itulah kita bisa mencapai tujuang yang 
diperjuangkan dengan jatuhnya korban seminal mungkin!  Tidak main seruduk tanpa 
pedulikan korban-korban yang jatuh, ... Dan, tentunya prinsip ini berlaku untuk 
segi-segi yang berkontradiksi itu, baik pemerintah yang berkuasa maupun pihak 
oposisi yang menentang!

Dilihat dari segi kelompok demokrat yang MENENTANG pemerintah RRT dengan 
PERINTAH BERTAHAN di Lapangan Tian An Men, 4 Juni 1989 itu, jelas menunjukkan 
KESALAHAN dari orang-orang berjiwa RADIKALIS yang sangat TIDAK MANUSIAWI, 
hendak mengorbankan belasan ribu kw seperjuangannya untuk merobohkan RRT! 
KEKEJAMAN yang sangat tidak bertanggungjawab dari ke 14 tokoh-utama nya yang 
tidak satupun berada dilapangan saat jam penggusuran tiba! Itulah mental bejat 
tokoh-tokoh DEMOKRAT yang bung puja-puji, termasuk LiuXB, ...!

Dilihat dari segi Pemerintah RRT, dengan perhitungan kalau tidak segera 
ditindas, aksi gerakan demo itu akan menjalar ke beberapa kota besar yang sudah 
mereka endus, ... termasuk Shanghai, Nanking, Chongqing, Guangzhou, ...! Lebih 
28 tahun ini membuktikan keputusan Deng dengan tegas menggusur perusuh Tian An 
Men itu BENAR, dan terbukti dibelakang mereka itu CIA yang sedang merongrong 
dan berusaha keras gulingkan kekuasaan komunis di TIongkok! Deng berhasil dan 
menang, CIA dengan demikian usahanya kalah dan GAGAL, ...!

Itu saja, ...

  

From: Jonathan Goeij
Sent: Monday, July 24, 2017 10:46 PM
To: Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com
Subject: Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life 
dedicated to the protesters of Tiananmen Square

Kelihatannya anda pendukung berat pertumpahan darah besar2an hanya utk 
mempertahankan sebuah rezim. Apakah begitu?



On Sunday, July 23, 2017 9:26 PM, Chan CT <sadar@...> wrote:




Lho, ... bukankah kenyataan akhirnya Marcos yg diktatur itu ROBOH terjungkel 
oleh aksi kekuatan rakyat? Hehehee, ...



From: jonathangoeij@... [GELORA45]
Sent: Monday, July 24, 2017 11:06 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: Re: SV: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life 
dedicated to the protesters of Tiananmen Square

  
Marcos saja yg diktator Filipina memerintahkan utk tdk menembak para demonstran:

kutipan wikipedia:
Marcos orders not to shoot[edit]

Prior dialogues to stop the revolution have not succeeded with the Armed Forces 
of the Philippines, which was led by General Fabian Ver. AFP was ready to mount 
an air strike on the day but was halted under orders of Marcos.
The actual dialogue on TV between Marcos and then AFP Chief of Staff General 
Fabian Ver went as follows:[58]
  Fabian Ver: The Ambush there is aiming to mount there in the top. Very 
quickly, you must immediately leave to conquer them, immediately, Mr. President.
  Ferdinand Marcos: Just wait, come here.
  Ver: Please, Your Honor, so we can immediately strike them. We have to 
immobilize the helicopters that they've got. We have two fighter planes flying 
now to strike at any time, sir.
  Marcos: My order is not to attack. No, no, no! Hold on. My order is not to 
attack.
  Ver: They are massing civilians near our troops and we cannot keep on 
withdrawing. You asked me to withdraw yesterday-
  Marcos (interrupting): Uh yes, but ah... My order is to disperse without 
shooting them.
  Ver: We cannot withdraw all the time...
  Marcos: No! No! No! Hold on! You disperse the crowd without shooting them.

Kira2 apa yg akan dikatakan Mencius (Bing Tju) tentang Tienanmen? mungkin kira2 
"yg kulihat adalah tirani penjagal manusia"


---In GELORA45@yahoogroups.com, <bhjo@...> wrote :


Setuju, kalau golongan Liu tidak diberantas oleh Deng, situasi bisa seperti di 
Syria dan negara2 lain yg. berantakan atau hancur dimana terjadi perang 
saudara. Seperti oposisi dari Asad adalah yg. dibentuk oleh CIA atau Amerika. 
Sekarang Syria hancur dan memakan korban jutaan penduduk.  

Tentunya, tujuan dan harapan dari Amerika adalah memecah atau menghancurkan RRT 
atau setiap negara yg. tidak mau jadi antek2 Amerika. Mengorbarkan ratusan atau 
ribuan orang yg. mau "makar" (yg. telah diperingatkan utk. bubar) di Tian An 
Men atau yg. akan menghancurkan negara adalah lebih baik daripada mengorbankan 
jutaan penduduk. Jadi menurut cerita bung Chan, Deng telah berjasa juga utk. 
mengutuhkan negara kesatuan selain telah menjadikan RRT makmur.

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :


BETUUUL, kata bung Joesoef Isak, ... seandainya Deng tidak ambil sikap TEGAS 
menindak demo-demo Tian An Men, 4 Juni 1989, kekuasaan PKT bisa ambruk spt 
robohnya PKUS! Dari sumber yang bisa dipercaya, itu pasukan Shi CHuan yang 
khusus didatangkan ke Beijing untuk menggusur pendemo di Tian An Men, saat 
hendak masuk kota Beijing sudah dihadang garnisun Beijing serta sekelompok 
pendemo, dan terjadi pertempuran kecul. Justru disitulah korban jatuh lebih 
banyak, katanya.

Bersyukurlah PKT yang tetap berdiri TEGAK, sedang tokoh-tokoh demo-yang 
menamakan diri pejuang demokrat justru menunjukkan kebobrokan mental 
sesungguhnya, termasuk Liu XB! Apa jadinya RRT kalau dikuasai orang-orang macam 
begitu???


Salam,
ChanCT


From: Tom Iljas
Sent: Sunday, July 23, 2017 2:47 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com ; jonathangoeij@... ; Chan CT
Subject: SV: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life 
dedicated to the protesters of Tiananmen Square

Sekelumit cerita lama. 
Sebelum edisi Indonesia buku < Zhou Enlai, Intelektual Revolusioner > tulisan 
Han Suyin masuk kepercetakan (Hasta Mitra), Bung  Joesoef Isak Alm mengirimkan 
draft Kata Pengantarnya  kepada beberapa teman untuk minta pendapat, termasuk 
kepada saya. 
Salah seorang teman eksil di Negeri Belanda yang menganggap Pemerintah RRT 
telah melakukan tindakan kekerasan yang berlebihan memberikan pendapat 
kira-kira demikian: 
” Kenapa peristiwa Tien Anmen tidak disinggung dalam Kata Pengantar? Apakah 
sebagai Negara RRT ketika itu sudah begitu terancam hingga TPRT perlu 
menggunakan kekerasan?” 
Bung Joesoef Isak Alm tidak menerima masukan teman bersangkutan, dengan 
memberikan penjelasannya sebagai berikut: 
” Andaikata Cakrabirawa (Bung Karno) menghadapi demonstrasi mahasiswa di depan 
istana seperti TPRT (Deng Xiaoping) di Tien Anmen, Bung tak akan terdampar di 
Bijlmeer”. 
Tom Iljas
23 Juli 2017 




--------------------------------------------------------------------------------
Från: "'Chan CT' SADAR@... [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com>
Till: GELORA45@yahoogroups.com; jonathangoeij@... 
Skickat: söndag, 23 juli 2017 1:04
Ämne: Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life 
dedicated to the protesters of Tiananmen Square


  
Waaaduuuuh, sampai-sampai harus menemukan kisah sejarah Qu Yuan yang sudah 
lewat ribuan tahun, hanya untuk membenarkan sikap Liu yang dianggap patriotik 
itu??? Tetap saja membalik-balik berusaha membenarkan sikapnya, tanpa hendak 
mengakui posisi Liu yang didukung dan berjuang untuk majikan asing nya itu!


From: jonathangoeij@... [GELORA45]
Sent: Sunday, July 23, 2017 1:48 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life 
dedicated to the protesters of Tiananmen Square

  
Saya saat2 ini sedang nonton drama tv seri Song of Phoenix yang bercerita 
tentang kehidupan dan nilai2 kepatriot-an/nasionalisme Qu Yuan pada jaman 
kerajaan Chu (sekitar 300 BC). Qu Yuan ini sendiri kemudian diperingati setiap 
tahun pada Dragon Boat Festival. Ada sebuah pembicaraan menarik antara Raja 
Huai dgn Qu Yuan tentang kesetiaan pada negara, menurut Raja Huai kesetiaan pd 
negara adalah setia pd raja dalam hal ini pd dirinya, Qu Yuan berkata ada 
kesetiaan yang nilainya lebih tinggi lagi yaitu kesetiaan pada rakyat.

Saya lihat disini dalam berbagai opini yg saya baca kelihatannya bung Chan 
mempunyai pandangan yang sama dgn Raja Huai, kesetiaan pada raja atau dalam hal 
ini pada penguasa, jadi sangat tepat kalau disebut agen Chan.

Liu menolak tawaran suaka politik Australia dan anda katakan "justru 
membukitikan kesetiaan Liu menuruti instruksi majikannya untuk bertahan dan 
memperjuangkan “demokrasi dan HAM” di Tiongkok, menjadi agen setia CIA!!!" 
seandainya beliau menerima tawaran itu apakah anda akan katakan "terbukti 
begundal barat" kelihatannya apapun yg dilakukan Liu akan selalu salah dalam 
pandangan anda.


Adalah suatu kenyataan Liu dipenjara sampai akhir hayatnya dab mungkin dibunuh 
dgn cara mengabaikan perawatan medis karena pandangan beliau yang menentang 
kekuasaan tunggal PKT itu "One-party monopolization of ruling privileges should 
be abolished"  yang dituangkan beliau dalam Charter 08.

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :


Yaaa, makin tercuat jelas watak agen yang satu ini, ... untuk membela 
majikannya! Tanpa melihat proses kenyataan yang terjadi, waktu dan tempat 
konkrit. Asal mencuap bahkan menuding orang lain secara serampangan. Kalau 
sudah merasa dirinya mempunyai pengertian DEMOKRASI yang jernih, cobalah 
perjuangkan dan wujudkan sebaik-baiknya di AS sana biar dunia bisa melihat dan 
BELAJAR sebagai contoh baik! Jangan lalu berteriak-teriak negara lain tidak 
demokratis dan menginjak-injak HAM saja, ...

Sekalipun Liu bisa dikatakan peran memimpin, tapi saat meletup penindasan demo 
4 Juni 1989 tidak dilapangan! Memang, ketika itu Wan Dan juga dituduh deserter 
karena menganjurkan bubarkan demo sebelum waktu ultimatum tiba, bahkan bersama 
Wu Erkaixi sekembali dari perundingan dengan PM Li Peng memutuskan MUNDUR. 
bersihkan lapangan Tian An Men dari pendemo sebelum jam ditentukan! Tapi, 
kenyataan yang diberlakukan justru BERTAHAN! Dan itu TANGGUNGJAWAB pimpinan 
lapangan ketika itu, Chai Ling dengan instruksi pendukung kelompok Demokrat 
dari HK!

Liu menunjukikan jiwa patriot dan nasionalisme yang tinggi dengan menolak suaka 
Australia? Hahahaa, ... Darimana bung bisa buat kesimpulan itu??? Bukan 
sebaliknya justru membukitikan kesetiaan Liu menuruti instruksi majikannya 
untuk bertahan dan memperjuangkan “demokrasi dan HAM” di Tiongkok, menjadi agen 
setia CIA!!!

Tidak ada orang yang menyangkal bahwa yang berlaku di RRT adalah kekuasaan 
Partai TUNGGAL, PKT! Tapi juga tidak bisa disangkal adanya partai-politik lain 
yang sampai sekarang tetap hidup. Juga tidak bisa dikatakan dengan kekuasaan 
partai tunggal, berarti tidak ada demokrasi di RRT. Siapa bilang! Sekarang 
justru diperhatikan dan dikembangkan lebih baik DEMOKRASI dalam PKT! Lha, 
buktinya ada fraksi-fraksi pendapat beda yang bersuara, baik yang Maoisme, yang 
dibilang ekstrim kiri maupun yang Sosial Demokrat yang kanan. Dan, ... dibanyak 
desa sudah mulai menjalankan pemilihan lurah secara langsung, membiarkan petani 
didesa belajar berdemokrasi memilih dan menentukan sendiri lurah yang mereka 
kenal dan sukai untuk membawa maju desanya.

Bukankah jauh akan lebih baik kalau perkembangan DEMOKRASI itu dilaksanakan 
setahap demi setahap sesuai kesadaran masyarakat itu sendiri, ketimbang dibuka 
demokrasi lebar-lebar dan seluasnya akhirnya jadi kebablasan dan merusak! Dan 
ingat, demokrasi itu hanya bisa dilaksanakan secara sempurna dan sebaik-baiknya 
setelah HUKUM ditegakkan dengan baik! Jangan bicara demokrasi kalau HUKUM masih 
amb uradul, masih terjadi mafia dan siapa kuat, siapa berduit yang menang!

Salam,
ChanCT



From: Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45]
Sent: Saturday, July 22, 2017 3:17 AM
To: Yahoogroups
Subject: Re: [GELORA45] Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life 
dedicated to the protesters of Tiananmen Square

  
Yup, begitulah seorang pengajar memang merupakan tugasnya membuka horizon 
pikiran para muridnya. Sewaktu masih di college saya mempunyai seorang dosen 
political science, beliau orang kulit hitam PhD lulusan Howard University 
(universitas orang hitam, historically), dari beliau saya belajar banyak 
tentang demokrasi Amerika dari berbagai point of view bagaimana struggle dan 
persistence orang2 kulit hitam, jepang, tionghoa, asia, wanita, memperoleh hak2 
bernegara yg didapat dgn penuh pengorbanan. Bukan hanya sekedar dari mata 
penguasa saja.

Memang begitulah seharusnya fungsi seorang pengajar, hal yg dilakukan dgn baik 
sekali oleh Liu.

Tetapi apakah Liu yg mempengaruhi demonstrasi Tienanmen itu? kelihatannya 
tidak. Tetapi benar Liu mempunyai peranan penting disana, 
- pertama beliau berperan sebagai salah satu pemimpin demonstrasi dan melakukan 
mogok makan (bersama yg lain), 
- dan kedua beliau membujuk para mahasiswa itu meninggalkan Tienanmen sebelum 
deadline sehingga mengurangi banyak korban jiwa, 
- dan ketiga sebagai pemimpin yang baik selayaknya nahkoda kapal beliau 
merupakan orang terakhir yg meninggalkan Tienanmen, 
- keempat beliau menolak suaka politik yg ditawarkan kedutaan Australia 
sehingga langsung ditangkap malam itu juga, hal yang menunjukkan betapa 
sebenarnya Liu seorang patriot dengan nasionalisme yang tinggi.


---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :


1. Lu sebagai pengajar, banyak mempengaruhi mahasiswa2 dengan idee2nya.
    Waktu protest mulai terjadi, Lu sedang di luar negeri.
2. Dia cepat2 kembali, mengobarkan protest dan memainkan peranan pimpinan.
3. Waktu ada tindakan militer, baru menganjurkan kelompok mahasiswa untuk 
meninggalkan Tiananmen.


          On 21 July 2017 at 19:33, Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:

            Berbeda jauh dengan opini menyesatkan yang dikembangkan agen Chan 
seakan Liu mendorong para mahasiswa tetap bercokol di Tienanmen sehingga jadi 
korban pembantaian masal oleh negara, pada kenyataannya Liu Xiaobo justru 
membujuk para mahasiswa utk meninggalkan Tienanmen Square sehingga banyak yang 
bisa diselamatkan "Thanks to Liu’s efforts to persuade students to leave the 
square, many of them escape death. However, because of his leadership role in 
the protest, Liu is detained, fired from his job as a teacher, and his books 
are banned."

            Sebuah kalimat pada Charter 08 "One-party monopolization of ruling 
privileges should be abolished." yang ditulisnya membawa Liu dipenjara sampai 
akhir hidupnya. Bagaimana mungkin? Diluar nalar.

            Artikel ini membahas moment2 penting kehidupan Liu, selamat membaca:

            Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life dedicated to 
the protesters of Tiananmen Square


                                  
                             
                       
                             
                       
                 

            Nobel Prize winner Liu Xiaobo: A timeline of a life dedicated to 
the protes...
                              By Quartz
                              China's Liu Xiaobo, who spent his life fighting 
for greater freedoms in his country, died in custody this week.  
                       
                 














Kirim email ke