Itu jelas bukan visi dan misi presiden kami Jokowi.

Pasti presiden ente si Trump yang membiarkan universitas2 online jualan ijazah 
haram keseluruh dunia!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Friday, December 15, 2017 1:18 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: [GELORA45] Inilah Profesor Ekonomi Pertama Asal Indonesia di 
Australia

 

  

Ha ha ha, bikin banyak jual beli gelar, jasa bikin skripsi atawa disertasi, 
atau sekedar copy & paste. Ataupun travel ke tanah suci jual tanah semata 
wayang buat bayar ongkos.

Bisnis marak, sesuai visi dan misi bapak presiden.

 

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , 
<ilmesengero@... <mailto:ilmesengero@...> > wrote :

 

Di Polandia, guru sekolah menegah dipanggil "profesor" oleh murid. Kalau di  
Italia disebut oleh murid "doctore". Di Swedia, tidak ada panggilan profesor 
oleh mahasiswa dan  kata seperti dalam bahasa Jerman "Sie"  dan dalam Belanda 
"U", tidak dipakai dalam sehari - hari mau pun di universitas di Swedia. Jadi 
seperti dalam bahasa Inggris "you" atau nama muka saja, Jan, Emma, Olof, 
terkecuali dalam tulisan karya ilmu pengetahuan kadang kala ditaruh gelar 
akademinya atau visit card.




NKRI yang dikuasai oleh kaum neo-Mojopahit, memang harus pasang gelar karena 
warisan feodal diteruskan sekalipun dibilang negera demokrasi. Makin banyak 
gelar makin hebat. Kalau tidak punya  dibeli atau pakai gelar turis agama.

 



Kirim email ke