Inilah kenyataan kehidupan nyata yang BENAR adalah perpaduan dua segi-segi yang 
bertentangan, antara ekonomi sosialis yang semula sepenuhnya berencana dengan 
ekonomi kapitalis yg katanya sepenuhnya jalankan kebebasan ekonomi PASAR, yang 
kemudian diteriakkan neoliberalisme itu! Ekonomi sosialis yang SEPENUHnya 
BERENCANA dalam kenyataan bisa terjadi banyak kesalahan, terlalu bersandar pada 
keputusan subjektif dan tidak sesuai dengan kenyataan objeektif, sebaliknya 
juga apa yang diuarkan kapitalis hendak sepenuhnya bebas sesuai pasar, dalam 
kenyataan juga TIDAK TERJADI! Tetap saja mereka berteriak dibebaskan sesuai 
pasar, pemerintah tidak boleh turun-tangan, eeeiiih saat menghadapi 
kapitalis-monopoli terancam bankrut, pemerintah AS harus turun tangan beri 
kucuran dana! Pada saat gempuran produksi Tk mendesak dan mengalahkan kapitalis 
lokal, mereka akhirnya juga jalankan proteksionisme, ...naikkan pajak masuk! 
Gak ada yang dibilang liberalisme, kecuali membela kepentingan siapa saja, 
kapitalis-monopoli yang dibela atau kepentingan rakyat banyak saja!  

Sedang untuk mengembangkan ekonomi nasional, sudah seharusnya pemerintah 
memberi kebijakan-kebijakan untuk kembangkan UKM, bahkan melindungi UKM itu 
jangan sampai tergerus barang import, ...



From: ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] 
Sent: Monday, May 14, 2018 3:23 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com 
Subject: Re: [GELORA45] Produsen pupuk dalam negeri khawatirkan serbuan pupuk 
impor

  

Analaogi yang cerdas. Memang begitulah semestinya 

menjalani hidup, meneladani hukum alam yakni: 'tumbuh 

dan berkembang' (hingga tiba s aatnya untuk lelayu) 

seperti bayi yang perlu dibantu agar kelak bisa mandiri. 



Lucu-lucu memang para pendukung pasar bebas yang 

menen tang campur tangan pemerintah tapi teriak-teriak minta 

pemerintah turun tangan supaya produsen bisa bersaing 

melawan produk impor. 



Lalu, apanya yang bebas?


Oh, ternyata cuma bebas untuk njeplak "perdagangan bebas" 

dalam industri pupuk dll. tapi tetap menuntut peran pemerintah 

dalam memastikan jaminan sosialnya di industri pengobatan / 

kesehatan. 



Pendukung perdagangan bebas harusnya konsisten jugalah dalam 

membela hak perusahaan asuransi untuk bersaing. Gantungkan saja 

nasibnya pada kartu asuransi. Jangan malah petentengan ikut antre 

< div id="yui_3_16_0_ym19_1_1526213306230_87765" dir="ltr">jaminan sosial. 



Nggak sehat itu.



--- djiekh@... wrote:





Bung Chan,
Di negeri Belanda itu banyak usaha2 perseorangan, yang didorong maju dan 
dibantu pemerintah.
Usaha perorangan ini selain dapat bebas pajak selama 3 tahun, juga boleh 
melaporkan kerugian
usahanya dalam 3 tahun pertama, yang akan diganti kantor pajak, setelah 
diteliti dulu di tempat,
diperiksa semua administrasinya. Jadi ya seperti bayi, ya permulaan perlu 
dibantu dulu, sampai bisa
jalan dan lari.....
Kalau orang sudah punya kerja, tetapi dia nyambi buka usaha sendiri, 
kerugiannya bisa dipotongkan
pada penghasilan tetapnya, dan setelah itu baru dipajaki.
Tidak tahu apa di Indonesia apa ada sistim seperti ini.
Masalah pabrik pupuk Kalimantan Timur, pemerintah perlu selidiki benar2 apa 
terjadi salah kontrak 
dengan Pertamina, karena ini adalah industri yang sangat penting (tidak tahu 
apa sudah termasuk 
industri strategis yang perlu dibantu dengan pinjaman uang berbunga sangat 
rendah), agar hasil2 
pertanian naik, dan tidak perlu import, yang menghabiskan devisa.
Salam,
KH

2018-05-13 1:42 GMT+02:00 Chan CT :

    
  SETUJUUUU, ... mestinya perdagangan itu dibiarkan saja berjalan sebagaimana 
hukum PASAR! Hanya saja jangan dibiarkan bebas-liar, pemerintah TETAP harus 
pegang kendali, lebih dahulukan kepentingan rakyat banyak jangan sampai 
dirugikan dan terpukul-berat. Sebaliknya juga, jangan sampai terjadi 
kebalikkan, memanjakan rakyat dengan subsidi kebablasan yang hakekatnya justru 
lebih menguntungkan sekelompok pengusaha, macam subsidi BBM itu!

  Pada saat Pabrik pupuk Kalimantan tergempur pupuk import, pemerintah bukan 
terutama memberi subsidi ataupun melarang import pupuk, tapi boleh saja ikut 
turun tangan meneliti mengapa Pertamina menjual gas 6 dollar sedang dipasar 
cuma 2 dollar? Dimana dan apa masalahnya? Kalau saja kondisi produksi dalam 
negeri bisa disempurnakan dan bahkan mencukupi kebutuhan, kenapa masih harus 
import, apalagi sampai mematikan produksi dalam negeri? 

  Kalau saja mutu produksi kurang baik, karena teknologi yang masih 
terbelakang, dorong dan bantulah pengusaha meningkatkan mutu produksi agar bisa 
menyaingi produksi import itu, bukan hanya melarang import! Karena PERSAINGAN 
itulah yang mendorong maju produksi dan kwalitas produksi, ... Kalau bangsa ini 
tidak digembleng, menjadi cengeng selalu minta dilingungi pemerintah dan 
menuntut terus memberi subsidi bahkan mematikan penyaingnya, ... apa namanya 
kalau bukan jadi bangsa TEMPE?!

  Inilah yang dibilang segala hal-ihwal dialam semesta ini merupakan kesatuan 
dari segi-segi yang bertentangan, sesuai dengan I Ching, filsafat kuno Tiongkok 
yang sudah lebih 5 ribu tahun itu! Dalam memandang masalah tidak bisa selalu 
dan selamanya memutlakkan satu segi dari segi-segi yang berlawanan, ... 


  From: marthajan04@... 
    
  Mestinya ya perdagangan itu harus bebas. Konsumen diuntungkan dengan harga 
lebih murah dan kwalitas lebih baik. Kalo negara proteksi terus, produsen jadi 
kenakan, tidak mau meningkatkan mutu dan ngeruk keuntungan se-besar2nya. 
  Mau bela rakyat atau lindungi produsen


  --- ilmesengero@... wrote : 


  Mengapa takut saingan pupuk impor, bukankah rezim neo/Mojopahit mempunyai 
politik dagang bebas sesuai doktrin New World Order, dimana "Free movement of 
capital, labour and goods"? Jadi mereka sudah tahu akibatnya atau juga berlagak 
linglung terhadap konsekwensi tindakan politik mereka.


  2018-05-12 12:56 GMT+02:00 kh djie :

        
      Kutipan :  Kenapa pupuk impor bisa lebih murah, lanjutnya, karena biaya 
opearsional, terutama untuk pos pembelian gas lebih murah, yakni hanya 2 dolar 
AS, sedangkan di Indonesia masih 6 dolar AS. "Dengan harga gas 6 dolar AS ini, 
kami kesulitan di biaya operasionalnya," ucapnya. 


      Ini yang aneh, kok Pertamina bisa jual 6 dollar ke Pabrik Pupuk 
Kalimantan Timur, kalau di pasaran harganya 2 dollar . Masa pabrik pupuk 
terbesar di Indonesia, jauh lebih besar dari pabrik pupuk Sriwijaya akan 
terpaksa import gas alam sendiri, sedangkan sumber gas Pertamina ada di
      Muara Badak, 60 km dari Bontang (pabrik pupuk Kalimantan Timur), yang 
disalurkan dengan pipa ke Bontang ? 
      Lha, Pertamina jual gas Alam dengan harga berapa ke pasaran umum ?
  https://id.wikipedia.org/wiki/ Pupuk_Kalimantan_Timur

  https://investasi.kontan.co. id/news/harga-gas-alam- kuartal-i-2018-tertahan- 
kenaikan-produksi-as

  Dibanding komoditas energi lainnya, selama tiga bulan pertama, harga gas alam 
kontrak pengiriman Mei 2018 turun 1,5% yaitu dari US$ 2,741 per mmbtu pada 
akhir 2017 menjadi US$ 2,733 per mmbtu per akhir Maret 2018. 


  2018-05-12 11:29 GMT+02:00 Tatiana Lukman :

      
    Lha inilah memang yang dikehendaki oleh negara-negara imperialis yang 
selalu berkaok-kaok tentang Globalisme dan Free Trade, bukan?? Buka lebar-lebar 
pintu pasar dalam negeri kalian, biarkan produk kami masuk dengan bebas!! Dari 
dulu sampai sekarang, tak pernah berubah watak kaum pemodal besar dan 
imperialis!!!
    On Saturday, May 12, 2018 1:53 AM, Chan CT wrote:

      
    Produsen pupuk dalam negeri khawatirkan serbuan pupuk impor
     Jumat, 11 Mei 2018 21:31 WIB
     
    Pupuk Kaltim. FOTO ANTARA/Ardi/sb/ed/hp/09 (ANTARA/ARDI)
    Malang (ANTARA News) - Pupuk Kaltim sebagai salah satu produsen pupuk di 
Tanah Air mengkhawatirkan adanya serbuan pupuk impor yang masuk ke Indonesia 
dengan mudah dan harganya pun murah.

    "Kekhawatiran itu ada karena harganya lebih murah dan mudah didapat, 
apalagi pupuk impor ini masuk dengan mudahnya ke Tanah Air," kata Kepala Kantor 
Wilayah (Kanwil) Jatim II Pupuk Kaltim disela sosialisasai pengetahuan produk 
Pupuk Kaltim di Malang, Jawa Timur, Jumat.

    Ia mengaku khawatir petani akan beralih ke pupuk impor karena harganya 
terjangkau (murah) dibanding pupuk produksi dalam negeri dan mudah didapat, 
terutama pupuk dari Tiongkok dan Amerika Serikat.

    Kenapa pupuk impor bisa lebih murah, lanjutnya, karena biaya opearsional, 
terutama untuk pos pembelian gas lebih murah, yakni hanya 2 dolar AS, sedangkan 
di Indonesia masih 6 dolar AS. "Dengan harga gas 6 dolar AS ini, kami kesulitan 
di biaya operasionalnya," ucapnya.

    Sementara itu, Superintendent Hubungan Internal Departeman Humas Pupuk 
Kaltim, Nurdi Saptono mengatakan Tiongkok dan Amerika Serikat yang memroduksi 
pupuk urea secara besar-besaran menjadikan dunia over stok.

    "Dulu pernah terjadi di semua daerah ketika pupuk petani masih menggunakan 
Pusri, ketika Pupuk Kaltim amsuk dianggap pupuk palsu. Nah, kondisi itu hampir 
sama dengan sekarang yang banyak serbuan pupuk impor. Mudah-mudahan kondisi itu 
terjadi sekarang, petani tetap `minded` dengan pupuk dalam negeri, sehingga 
tidak sampai tergoda pupuk impor," katanya.

    Menyinggung ketersediaan pupuk menjelang musim tanam di wilayah Jawa Timur, 
Sugiyono mengatakan sangat aman, bahkan stoknya melebih ketentuan pemerintah 
(Kementan).RI. "Oleh karena itu, petani tidak perlu khawatir akan terjadi 
kelangkaan karena stoknya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan petani," 
ucapnya.

    Pupuk Kaltim menyediakan stok urea subsidi untuk Jatim mencapai 345.533 
ton, dengan rincian stok urea subsidi di Lini I atau gudang pabrik mencapai 
5.497 ton, stok di Lini II atau Gudang Provinsi 84.484 ton dan stok urea 
subsidi di Lini III atau gudang kabupaten 254.269 ton.

    Sedangkan untuk stok NPK subsidi mencapai 22.592 ton, dengan rincian stok 
pada lini I atau gudang pabrik 9.960 ton dan stok di Lini III atau gudang 
kabupaten 12...632 ton. Adapun serapan urea subsidi tertinggi di Jatim, yaitu 
225.306 ton, sedangkan serapan NPK subsidi tertinggi di Kalimantan Selatan, 
yaitus mencapai 20.953 ton.

    Secara nasional, hingga 7 Mei 2018, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 536.758 
ton urea subsidi atau 36 persen dari alokasi SK Menteri Pertanian RI. Untuk NPK 
subsidi yang telah disalurkan mencapai 69.187 ton atau 42 persen dari alokasi 
SK Menteri Pertanian RI.

    Sementara itu kapasitas gudang di Jatim mencapai 87.800 ton (di Surabaya 
dan Banyuwangi) dari ketentuan stok 32.533 ton. Stok fisik mencapai 39.711 ton 
dan stok administrasi 44.361. Sementara realisasi hingga 7 Mei mencapai 14.428 
ton dari alokasi Mei 2018 mencapai 43.377 ton.

    Untuk produktivitas rata-rata per tahun mencapai 3,43 juta ton urea dan 
yang didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan petani di dalam negeri sekitar 
1,4 juta ton per tahun. Sedangkan selebihnya menjadi komoditas ekspor. "Untuk 
ekspor ini dengan catatan kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi an harus ada 
izin dari pemerintah," kata Sugiyono.

    Kebutuhan pupuk bersubsidi di Tanah Air mencapai 13 juta ton per tahun, 
sementara pemerintah hanya mampu mengkover sekitar 9,55 juta ton. Sehingga, 
selebihnya petani harus membeli pupuk dengan harga nonsubsidi. "Petani yang 
tidak terkover pupuk subsidi ini, mau tidak mau membeli dengan harga 
nonsubsidi," ucapnya.

    Menyinggung upaya untuk mengatasi jika terjadi kelangkaan pupuk di pasaran, 
Sugiyono mengatakan perlu peningkatan kapasitas produksi, monitoring stok pupuk 
bersubsidi,koordiansi dengan distributor, PPL,KP3, Dinas terkait, dan 
pemerintah daerah setempat, membentuk tim posko pengamanan musim tanam, serta 
Pupuk Kaltim menyediakan jaringan bebas pulsa untuk petani, kios resmi dan 
distributoryang ingin menyampaikan keluhan dan saran.

    Sementara itu, staf Pupuk Kaltim Ajang Christrianto mengemukakan untuk 
meningkatkan produktivitas tanaman petani, pihaknya melakukan pendampingan bagi 
petani, termasuk melakukan demo pemupukan secara berimbang dan tidak berlebihan 
yang melibatkan Dinas Pertanian dan PLL setempat.

    "Selain itu, juga melakukan kerja sama dengan distributor dan pengecer. 
Selama masa tanam hingga panen juga terus dilakukan monitoring, apakah 
pemupukan berimbang dan tidak berlebihan ini mampu meningkatkan produktivitas 
(panen petani)," ucapnya.

    Pemupukan berimbang dan tidak berlebihan tersebut menggunakan kompisisi 
perbandingan 5:3:2, artinya pemupukan dengan 500 kilogram pupuk organik, 300 
kilogram pupuk NPK dan 200 kilogram urea untuk setiap hektare tanaman.

    "Khusus penggunaan pupuk organik yang melebihi komposisi, misalnya 1 ton 
dan NPK atau ureanya tetap akan lebih baik karena untuk mengembalikan unsur 
hara tanah lebih cepat," katanya.

    Baca juga: Menteri BUMN: produksi pupuk NPK ditingkatkan 
    Pewarta: Endang Sukarelawati
    Editor: Suryanto


            • Re... b...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • Re: [GELORA45] Produsen ... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]

Kirim email ke