Bisa tolong diperjelas yang Anda maksud dengan 
'banyak kesalahan' dalam ekonomi sosialis; 
apakah kesalahan pada sistem, pada pelaksana, 
atau semuanya salah? 

Untuk yang ekonomi kapitalis mah kesalahannya 
sudah jelas karena memang dilahirkan sebagai 
kembar dempet dengan liberalisme. Bebas untuk 
sembarangan seenak dengkul sambil terus menjual 
"kepentingan Rakyat". Seperti yang sembarangan 
jeplak pasar bebas untuk industri pupuk dsb tapi 
ikut antre jaminan sosial dalam industri pengobatan / 
kesehatan.

--- SADAR@... wrote:    Inilah kenyataan kehidupan nyata yang BENAR adalah 
perpaduan dua segi-segi yang bertentangan, antara ekonomi sosialis yang semula 
sepenuhnya berencana dengan ekonomi kapitalis yg katanya sepenuhnya jalankan 
kebebasan ekonomi PASAR, yang kemudian diteriakkan neoliberalisme itu! Ekonomi 
sosialis yang SEPENUHnya BERENCANA dalam kenyataan bisa terjadi banyak 
kesalahan, terlalu bersandar pada keputusan subjektif dan tidak sesuai dengan 
kenyataan objeektif, sebaliknya juga apa yang diuarkan kapitalis hendak 
sepenuhnya bebas sesuai pasar, dalam kenyataan juga TIDAK TERJADI! Tetap saja 
mereka berteriak dibebaskan sesuai pasar, pemerintah tidak boleh turun-tangan, 
eeeiiih saat menghadapi kapitalis-monopoli terancam bankrut, pemerintah AS 
harus turun tangan beri kucuran dana! Pada saat gempuran produksi Tk mendesak 
dan mengalahkan kapitalis lokal, mereka akhirnya juga jalankan proteksionisme, 
...naikkan pajak masuk! Gak ada yang dibilang liberalisme, kecuali membela 
kepentingan siapa saja, kapitalis-monopoli yang dibela atau kepentingan rakyat 
banyak saja!   Sedang untuk mengembangkan ekonomi nasional, sudah seharusnya 
pemerintah memberi kebijakan-kebijakan untuk kembangkan UKM, bahkan melindungi 
UKM itu jangan sampai tergerus barang import, ...
From: ajeg
Analaogi yang cerdas. Memang begitulah semestinya 
menjalani hidup, meneladani hukum alam yakni: 'tumbuh 
dan berkembang' (hingga tiba s aatnya untuk lelayu) 
seperti bayi yang perlu dibantu agar kelak bisa mandiri. 

Lucu-lucu memang para pendukung pasar bebas yang 
menen tang campur tangan pemerintah tapi teriak-teriak minta 
pemerintah turun tangan supaya produsen bisa bersaing 
melawan produk impor. 

Lalu, apanya yang bebas?
Oh, ternyata cuma bebas untuk njeplak "perdagangan bebas" 
dalam industri pupuk dll. tapi tetap menuntut peran pemerintah 
dalam memastikan jaminan sosialnya di industri pengobatan / 
kesehatan. 

Pendukung perdagangan bebas harusnya konsisten jugalah dalam 
membela hak perusahaan asuransi untuk bersaing. Gantungkan saja 
nasibnya pada kartu asuransi. Jangan malah petentengan ikut antre 
jaminan sosial. 

Nggak sehat itu.

--- djiekh@... wrote:
Bung Chan,Di negeri Belanda itu banyak usaha2 perseorangan, yang didorong maju 
dan dibantu pemerintah.Usaha perorangan ini selain dapat bebas pajak selama 3 
tahun, juga boleh melaporkan kerugianusahanya dalam 3 tahun pertama, yang akan 
diganti kantor pajak, setelah diteliti dulu di tempat,diperiksa semua 
administrasinya. Jadi ya seperti bayi, ya permulaan perlu dibantu dulu, sampai 
bisajalan dan lari.....Kalau orang sudah punya kerja, tetapi dia nyambi buka 
usaha sendiri, kerugiannya bisa dipotongkanpada penghasilan tetapnya, dan 
setelah itu baru dipajaki.Tidak tahu apa di Indonesia apa ada sistim seperti 
ini.Masalah pabrik pupuk Kalimantan Timur, pemerintah perlu selidiki benar2 apa 
terjadi salah kontrak dengan Pertamina, karena ini adalah industri yang sangat 
penting (tidak tahu apa sudah termasuk industri strategis yang perlu dibantu 
dengan pinjaman uang berbunga sangat rendah), agar hasil2 pertanian naik, dan 
tidak perlu import, yang menghabiskan devisa.Salam,KH 2018-05-13 1:42 GMT+02:00 
Chan CT :

         SETUJUUUU, ... mestinya perdagangan itu dibiarkan saja berjalan 
sebagaimana hukum PASAR! Hanya saja jangan dibiarkan bebas-liar, pemerintah 
TETAP harus pegang kendali, lebih  dahulukan kepentingan rakyat banyak jangan 
sampai dirugikan dan terpukul-berat. Sebaliknya juga, jangan sampai terjadi 
kebalikkan, memanjakan rakyat dengan subsidi kebablasan yang hakekatnya justru 
lebih menguntungkan sekelompok pengusaha, macam subsidi BBM itu!   Pada saat 
Pabrik pupuk Kalimantan tergempur pupuk import, pemerintah bukan terutama 
memberi subsidi ataupun melarang import pupuk, tapi boleh saja ikut turun 
tangan meneliti  mengapa Pertamina menjual gas 6 dollar sedang dipasar cuma 2 
dollar? Dimana dan apa masalahnya? Kalau saja kondisi produksi dalam negeri 
bisa disempurnakan dan bahkan mencukupi kebutuhan, kenapa masih harus import, 
apalagi sampai mematikan produksi dalam negeri?    Kalau saja mutu produksi 
kurang baik, karena teknologi yang masih terbelakang, dorong dan bantulah 
pengusaha meningkatkan mutu produksi agar bisa menyaingi produksi import itu, 
bukan hanya melarang import! Karena PERSAINGAN itulah yang mendorong maju 
produksi dan kwalitas produksi, ... Kalau bangsa ini tidak digembleng, menjadi 
cengeng selalu minta dilingungi pemerintah dan menuntut terus memberi subsidi 
bahkan mematikan penyaingnya, .... apa namanya kalau bukan jadi bangsa TEMPE?!  
 Inilah yang dibilang segala hal-ihwal dialam semesta ini merupakan kesatuan 
dari segi-segi yang bertentangan, sesuai dengan I Ching, filsafat kuno Tiongkok 
yang sudah lebih 5 ribu tahun itu! Dalam memandang masalah tidak bisa selalu 
dan selamanya memutlakkan satu segi dari segi-segi yang berlawanan, ...         
From: marthajan04@...    Mestinya ya perdagangan itu harus bebas. Konsumen 
diuntungkan dengan harga lebih murah dan kwalitas lebih baik. Kalo negara 
proteksi terus, produsen jadi kenakan, tidak mau meningkatkan mutu dan ngeruk 
keuntungan se-besar2nya.   Mau bela rakyat atau lindungi produsen 
 --- ilmesengero@... wrote : 
     Mengapa takut saingan pupuk impor, bukankah rezim neo/Mojopahit mempunyai 
politik dagang bebas sesuai doktrin New World Order, dimana "Free movement of 
capital, labour and goods"? Jadi mereka sudah tahu akibatnya atau juga berlagak 
linglung terhadap konsekwensi tindakan politik mereka.
    2018-05-12 12:56 GMT+02:00 kh djie :
 
 
      Kutipan :  Kenapa pupuk impor bisa lebih murah, lanjutnya, karena biaya 
opearsional, terutama untuk pos pembelian gas lebih murah, yakni hanya 2 dolar 
AS, sedangkan di Indonesia masih 6 dolar AS. "Dengan harga gas 6 dolar AS ini, 
kami kesulitan di biaya operasionalnya," ucapnya. 
 Ini yang aneh, kok Pertamina bisa jual 6 dollar ke Pabrik Pupuk Kalimantan 
Timur, kalau di pasaran harganya 2 dollar . Masa pabrik pupuk terbesar di 
Indonesia, jauh lebih besar dari pabrik pupuk Sriwijaya akan terpaksa import 
gas alam sendiri, sedangkan sumber gas Pertamina ada di Muara Badak, 60 km dari 
Bontang (pabrik pupuk Kalimantan Timur), yang disalurkan dengan pipa ke Bontang 
?  Lha, Pertamina jual gas Alam dengan harga berapa ke pasaran umum ?

 https://id.wikipedia.org/wiki/ Pupuk_Kalimantan_Timur
 https://investasi.kontan.co. id/news/harga-gas-alam- kuartal-i-2018-tertahan- 
kenaikan-produksi-as
 Dibanding komoditas energi lainnya, selama tiga bulan pertama, harga gas alam 
kontrak pengiriman Mei 2018 turun 1,5% yaitu dari US$ 2,741 per mmbtu pada 
akhir 2017 menjadi US$ 2,733 per mmbtu per akhir Maret 2018. 
    2018-05-12 11:29 GMT+02:00 Tatiana Lukman :
 
       Lha inilah memang yang dikehendaki oleh negara-negara imperialis yang 
selalu berkaok-kaok tentang Globalisme dan Free Trade, bukan?? Buka lebar-lebar 
pintu pasar dalam negeri kalian, biarkan produk kami masuk dengan bebas!! Dari 
dulu sampai sekarang, tak pernah berubah watak kaum pemodal besar dan 
imperialis!!! On Saturday, May 12, 2018 1:53 AM, Chan CT wrote:
              
Produsen pupuk dalam negeri khawatirkan serbuan pupuk impor
  Jumat, 11 Mei 2018 21:31 WIB  Pupuk Kaltim. FOTO ANTARA/Ardi/sb/ed/hp/09 
(ANTARA/ARDI) Malang (ANTARA News) - Pupuk Kaltim sebagai salah satu produsen 
pupuk di Tanah Air mengkhawatirkan adanya serbuan pupuk impor yang masuk ke 
Indonesia dengan mudah dan harganya pun murah.

"Kekhawatiran itu ada karena harganya lebih murah dan mudah didapat, apalagi 
pupuk impor ini masuk dengan mudahnya ke Tanah Air," kata Kepala Kantor Wilayah 
(Kanwil) Jatim II Pupuk Kaltim disela sosialisasai pengetahuan produk Pupuk 
Kaltim di Malang, Jawa Timur, Jumat.

Ia mengaku khawatir petani akan beralih ke pupuk impor karena harganya 
terjangkau (murah) dibanding pupuk produksi dalam negeri dan mudah didapat, 
terutama pupuk dari Tiongkok dan Amerika Serikat.

Kenapa pupuk impor bisa lebih murah, lanjutnya, karena biaya opearsional, 
terutama untuk pos pembelian gas lebih murah, yakni hanya 2 dolar AS, sedangkan 
di Indonesia masih 6 dolar AS. "Dengan harga gas 6 dolar AS ini, kami kesulitan 
di biaya operasionalnya," ucapnya.

Sementara itu, Superintendent Hubungan Internal Departeman Humas Pupuk Kaltim, 
Nurdi Saptono mengatakan Tiongkok dan Amerika Serikat yang memroduksi pupuk 
urea secara besar-besaran menjadikan dunia over stok.

"Dulu pernah terjadi di semua daerah ketika pupuk petani masih menggunakan 
Pusri, ketika Pupuk Kaltim amsuk dianggap pupuk palsu. Nah, kondisi itu hampir 
sama dengan sekarang yang banyak serbuan pupuk impor.. Mudah-mudahan kondisi 
itu terjadi sekarang, petani tetap `minded` dengan pupuk dalam negeri, sehingga 
tidak sampai tergoda pupuk impor," katanya..

Menyinggung ketersediaan pupuk menjelang musim tanam di wilayah Jawa Timur, 
Sugiyono mengatakan sangat aman, bahkan stoknya melebih ketentuan pemerintah 
(Kementan).RI. "Oleh karena itu, petani tidak perlu khawatir akan terjadi 
kelangkaan karena stoknya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan petani," 
ucapnya.

Pupuk Kaltim menyediakan stok urea subsidi untuk Jatim mencapai 345.533 ton, 
dengan rincian stok urea subsidi di Lini I atau gudang pabrik mencapai 5.497 
ton, stok di Lini II atau Gudang Provinsi 84.484 ton dan stok urea subsidi di 
Lini III atau gudang kabupaten 254.269 ton.

Sedangkan untuk stok NPK subsidi mencapai 22.592 ton, dengan rincian stok pada 
lini I atau gudang pabrik 9.960 ton dan stok di Lini III atau gudang kabupaten 
12...632 ton. Adapun serapan urea subsidi tertinggi di Jatim, yaitu 225.306 
ton, sedangkan serapan NPK subsidi tertinggi di Kalimantan Selatan, yaitus 
mencapai 20.953 ton.

Secara nasional, hingga 7 Mei 2018, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 536.758 ton 
urea subsidi atau 36 persen dari alokasi SK Menteri Pertanian RI. Untuk NPK 
subsidi yang telah disalurkan mencapai 69.187 ton atau 42 persen dari alokasi 
SK Menteri Pertanian RI.

Sementara itu kapasitas gudang di Jatim mencapai 87.800 ton (di Surabaya dan 
Banyuwangi) dari ketentuan stok 32.533 ton. Stok fisik mencapai 39.711 ton dan 
stok administrasi 44.361. Sementara realisasi hingga 7 Mei mencapai 14.428 ton 
dari alokasi Mei 2018 mencapai 43.377 ton.

Untuk produktivitas rata-rata per tahun mencapai 3,43 juta ton urea dan yang 
didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan petani di dalam negeri sekitar 1,4 
juta ton per tahun. Sedangkan selebihnya menjadi komoditas ekspor. "Untuk 
ekspor ini dengan catatan kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi an harus ada 
izin dari pemerintah," kata Sugiyono.

Kebutuhan pupuk bersubsidi di Tanah Air mencapai 13 juta ton per tahun, 
sementara pemerintah hanya mampu mengkover sekitar 9,55 juta ton. Sehingga, 
selebihnya petani harus membeli pupuk dengan harga nonsubsidi. "Petani yang 
tidak terkover pupuk subsidi ini, mau tidak mau membeli dengan harga 
nonsubsidi," ucapnya.

Menyinggung upaya untuk mengatasi jika terjadi kelangkaan pupuk di pasaran, 
Sugiyono mengatakan perlu peningkatan kapasitas produksi, monitoring stok pupuk 
bersubsidi,koordiansi dengan distributor, PPL,KP3, Dinas terkait, dan 
pemerintah daerah setempat, membentuk tim posko pengamanan musim tanam, serta 
Pupuk Kaltim menyediakan jaringan bebas pulsa untuk petani, kios resmi dan 
distributoryang ingin menyampaikan keluhan dan saran.

Sementara itu, staf Pupuk Kaltim Ajang Christrianto mengemukakan untuk 
meningkatkan produktivitas tanaman petani, pihaknya melakukan pendampingan bagi 
petani, termasuk melakukan demo pemupukan secara berimbang dan tidak berlebihan 
yang melibatkan Dinas Pertanian dan PLL setempat.

"Selain itu, juga melakukan kerja sama dengan distributor dan pengecer. Selama 
masa tanam hingga panen juga terus dilakukan monitoring, apakah pemupukan 
berimbang dan tidak berlebihan ini mampu meningkatkan produktivitas (panen 
petani)," ucapnya.

Pemupukan berimbang dan tidak berlebihan tersebut menggunakan kompisisi 
perbandingan 5:3:2, artinya pemupukan dengan 500 kilogram pupuk organik, 300 
kilogram pupuk NPK dan 200 kilogram urea untuk setiap hektare tanaman.

"Khusus penggunaan pupuk organik yang melebihi komposisi, misalnya 1 ton dan 
NPK atau ureanya tetap akan lebih baik karena untuk mengembalikan unsur hara 
tanah lebih cepat," katanya.

Baca juga: Menteri BUMN: produksi pupuk NPK ditingkatkan Pewarta: Endang 
Sukarelawati
Editor: Suryanto 
     
   
            • Re... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • Re: [GELORA45] Produsen ... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]

Kirim email ke