Nenek yang satu ini sudah TIDAK BERHASIL membaca pendapat orang lain dengan 
baik, ...! Orang sudah memberi jawaban jelas, hanya karena tetap berbeda 
pendapat saja lalu dianggap TIDAK menjawab pertanyaannya??? 

Dalam hal percobaan nuklir, sejak awal saya sudah berpendapat, Korut sebagai 
negara KECIL, tidak ada syarat spt Tiongkok terdapat wilayah cukup luas jauh 
dari penduduk untuk mengembangkan senjata nuklir! Apalagi dengan sikap 
nantang-nantang Trump untuk lancarkan perang nuklir, itu namanya GEGABAH 
mempertaruhkan nyawa RAKYAT Korea dan, ... rakyat Tiongkok timur-laut juga 
terancam radiasi-nuklir yang akan terjadi! Oleh karena itu RRT TEGAS dan 
BERKERAS meneentang Korut mengembangkan senjata nuklir!

Kalau saja sikap menentang Korut mengembangkan senjata nuklir ini, yang 
kebetulan sejalan dengan AS, dikatakan pro imperialisme AS, yaa, terserah saja! 
Padahal kenyataan masih banyak hal bisa dan akan terjadi sejalan, bekerja sama 
dalam satu kesatuan kontradiksi yang bertentangan antara RRT-AS dan nampaknya 
TIDAK bisa dimengerti nenek yang satu ini! Taunya dan maunya masih tetap PERANG 
saja? Hehehee, ... Nenek dalam tempurung ini, TETAP TIDAK berhasil melihat 
PERUBAHAN situasi setelah tahun 1972, dimana Nixon terpaksa datang ke Beijing 
bersamalan dengan Ketua Mao, dan terjadi perubahan BENTUK PERJUANGAN didunia, 
khususnya RRT vs AS!

Lho, ... memang sesweorang TIDAK BOLEH mempertahankan pendapatnya sendiri? 
Harus nuruti pendapat nenek yang satu ini, baru tidak ngotot??? Sebaliknya, 
dimata saya andalah yang NGOTOT dan kepala-batu! DIjaman sekarang masih saja 
merindukan negara sosialis yang sudah lebih 20 tahun yl roboh dengan sendirinya 
itu! Hehehee, ...



From: Tatiana Lukman 
Sent: Monday, May 14, 2018 10:50 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com ; kh djie ; Chan CT 
Cc: Yahoogroups 
Subject: Re: [GELORA45] Produsen pupuk dalam negeri khawatirkan serbuan pupuk 
impor

Sekarang tidak ngaku pro-imperialis AS!!?? Kenapa tidak jawab PERNYATAAN SAYA 
ITU ketika Korut masih melakukan terus menerus percobaan nuklirnya?? Ketika itu 
saya sudah berkata anda pro-imperialis AS karena mendukung SANKSI AS dan karena 
MENYALAHKAN Korut dan menganggap percobaan nuklir Korut membahayakan perdamaian 
dunia! Padahal saya bilang itu adalah hak Korut untuk membela kedaulatannya dan 
saya bandingkan dengan Tkk yang juga meledakkan nuklirnya untuk menghancurkan 
monopoli nukilir oleh AS dan Remo Soviet!! Anda bahkan menghina Kim Yong UN 
secara personal, saking bencinya anda kepada DIA!!! 


Kemudian soal RBKP yang menyasar pada kaum revisionis yang mengambil jalan 
kapitalis... Sudah berkali-kali saya bilang logika anda tidak jalan!! Orang 
yang berpikir waras akan melihat dengan mudah sekali bahwa  apa yang anda 
bilang "tuduhan" kepada para pengambil jalan kapitalis adalah sebuah 
KEBENARAN... buktinya terlihat  jelas dalam sistim kapitalis di Tiongkok 
sekarang!! Mengapa bung Tik bilang anda orangnya NGOTOT!! Inilah buktinya!! 
sudah begitu jelas sistim kapitalis yang dibangun Deng, toh anda masih NGOTOT 
SEOLAH-OLAH SOSIALISME MASIH JAYA DI TIONGKOK!! TAPI DIMINTA MENUNJUKKAN 
UNSUR-UNSUR SOSIALIS , ANDA BILANG PLANIFIKASI ... INDONESIA JUGA PAKAI 
PLANIFIKASI, APAKAH INDONESIA JUGA SOSIALIS!!


Kelihatan lagi logika anda tidak jalan dalam menanggapi tulisan bung Djie. Anda 
tidak mampu membedakan kapitalisme di Belanda dengan kapitalisme di Tiongkok. 
Banyak kaum kapitalis Tiongkok yang berhasil menjadi kaya raya, merangkap 
menjadi anggota PKT, dan keberhasilannya bersandar kepada fasilitas yang 
didapat dari jabatan politiknya, bukan karena kelihaiannya sebagai 
entrepeneur.. Contohnya adalah desa "komunis" yang anda banggakan itu!!! 



On Monday, May 14, 2018 3:33 AM, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:




  
Apanya pemutar balikkan??? Bahwa keputusan akhir ditetapkan oleh Kim tentu saja 
begitu! Boleh-boleh saja menganggap percobaan nuklir Korut sudah BERHASIL dan 
boleh dihentikan, ... dan keputusan itu sesuai dengan tujuan yang hendak 
dicapai Tiongkok, untuk bersama-sama duduk dimeja perundingan agar menghentikan 
ketegakan perang nuklir yang setiap saat bisa meledak itu! Dan, .... dicapainya 
keputusan Kim yang bijaksana itu juga TIDAK bisa mengabaikan kebijakan politik 
Xi dalam perundingannya dengan Kim yang nampaknya BERHASIL terjadi kesepakatan 
bersama! Coba saja lihat bagaimana gembiranya wajah Kim saat bersalaman dengan 
Xi, dan kemudian dilanjutkan pertemuan ke-2 di Da Lian itu, .... nampak jelas 
adanya kesepakatan bersama untuk kepentingan RAKYAT kedua negara, RRT-Korut dan 
semenanjung Korea! 

Memangnya siapa yang PRO-imperialis AS??? Bukankah keberhasilan perundingan 
Xi-Kim itu JUSTRU menggagalkan politik Trump yang hendak bikin onar, kegaduhan 
bahkan ancaman perang-nuklir di Korea, ... apanya yang pro imperialis AS? 



From: Tatiana Lukman 
Sent: Monday, May 14, 2018 4:06 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com ; kh djie ; Chan CT 
Cc: Yahoogroups 
Subject: Re: [GELORA45] Produsen pupuk dalam negeri khawatirkan serbuan pupuk 
impor

Pemutar balikkan dan interpretasi picik seorang revisionis PRO IMPERIALIS  yang 
TIDAK MAU MENGAKUI BAHWA KEADAAN SEKARANG ADALAH JUSTRU HASIL DARI POLITIK KIM 
YONG UN!! Dan itu dicerminkan oleh Putin yang mengakui ketepatan dan kepandaian 
KIM YONG UN dalam mengatasi ancaman perang AS!! Korut menghentikan percobaan 
nuklir BUKAN KARENA MEMENUHI TUNTUTAN IMPERIALIS AS DAN REVISIONIS TIONGKOK!!  
Korut menghentikannya, KARENA SUDAH TERCAPAI  TUJUAN DALAM PERCOBAAN SENJATA 
NUKLIRNYA!!!!



On Sunday, May 13, 2018 3:44 PM, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:




  
BETUUUL, bung Djie, ... yang saya ketahui di Tiongkok pada awal mengembangkan 
kapitalis dan mengundang masuk modal-asing ditahun 1980 juga begitu, pemerintah 
memberikan keloggaran bebas pajak diawal 2 tahun dan dengan sewa tanah murah, 
dan tentunya juga dengan dapatkan upah buruh yg ketika itu terhitung sangat 
MURAH, ... orang bilang kalau saja manajemen nya beres dan bagus, jalankan 
usaha apa juga jadi UNTUNG! Tentu kalau tidak ada rangsang kuat begitu, 
bagaimana kapitalis berani masuk, mengingat masa RBKP bukan saja klas kapitalis 
diganyang/dibasmi, lha kader-kader yang dituduh “penempuh jalan kapitalis” saja 
diganyang habis-habisan! Baru beberapa tahun kemudian pemerintah 
berangsur-angsur menaikkan pajak keuntungan dan, .... adanya upah minimum 
buruh/pekerja. Akhirnya 8 tahunan terakhir ini dirasakan banyak pengusaha 
ongkos produksi di Tiongkok, khususnya di pesisir selatan, Guang Zhou, Shen 
Zhen juga di Fu Jian, Xia Men sudah terlalu mahal. Banyak yg harus hijrah ke 
pedalaman barat-laut atau keluar ke VietNam, Kamboja, Laos, termasuk Indonesia, 
.....

Kalau di Indonesia, nampak sangat jelas ada permainan politik anti TIongkok 
yang sedang berusaha kembangkan “Jalan Sutera”, “OBOR” nya untuk melawan 
hegemoni imperialisme AS didunia, ... pertarungan masih berlangsung dan tentu 
kesulitan masih cukup besar harus dihadapi Tiongkok. Sudah bagus perkembangan 
Korea-Utara yg akhirnya bisa menghentikan percobaan nuklir dan bersedia duduk 
dimeja perundingan dengan Korsel, AS, ... meredakan ketegangan disemenanjung 
Korea itu! Sedang Jepang juga nampaknya siap memperbaiki kembali hubungan 
dengan RRT, melanjutkan kembali perbaiki perdagangan ekonomi dengan kebawahkan 
persengketaan pulau Diao Yu yg 4 tahun terakhir ini bikin tegang, .....! 

Salam,
ChanCT



From: kh djie 
Sent: Sunday, May 13, 2018 12:34 PM
To: Gelora45 ; Chan CT 
Subject: Re: [GELORA45] Produsen pupuk dalam negeri khawatirkan serbuan pupuk 
impor

Bung Chan, 
Di negeri Belanda itu banyak usaha2 perseorangan, yang didorong maju dan 
dibantu pemerintah.
Usaha perorangan ini selain dapat bebas pajak selama 3 tahun, juga boleh 
melaporkan kerugian
usahanya dalam 3 tahun pertama, yang akan diganti kantor pajak, setelah 
diteliti dulu di tempat,
diperiksa semua administrasinya. Jadi ya seperti bayi, ya permulaan perlu 
dibantu dulu, sampai bisa
jalan dan lari.....
Kalau orang sudah punya kerja, tetapi dia nyambi buka usaha sendiri, 
kerugiannya bisa dipotongkan
pada penghasilan tetapnya, dan setelah itu baru dipajaki.
Tidak tahu apa di Indonesia apa ada sistim seperti ini.
Masalah pabrik pupuk Kalimantan Timur, pemerintah perlu selidiki benar2 apa 
terjadi salah kontrak 
dengan Pertamina, karena ini adalah industri yang sangat penting (tidak tahu 
apa sudah termasuk 
industri strategis yang perlu dibantu dengan pinjaman uang berbunga sangat 
rendah), agar hasil2 
pertanian naik, dan tidak perlu import, yang menghabiskan devisa.
Salam,
KH

2018-05-13 1:42 GMT+02:00 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

    
  SETUJUUUU, ... mestinya perdagangan itu dibiarkan saja berjalan sebagaimana 
hukum PASAR! Hanya saja jangan dibiarkan bebas-liar, pemerintah TETAP harus 
pegang kendali, lebih dahulukan kepentingan rakyat banyak jangan sampai 
dirugikan dan terpukul-berat. Sebaliknya juga, jangan sampai terjadi 
kebalikkan, memanjakan rakyat dengan subsidi kebablasan yang hakekatnya justru 
lebih menguntungkan sekelompok pengusaha, macam subsidi BBM itu!

  Pada saat Pabrik pupuk Kalimantan tergempur pupuk import, pemerintah bukan 
terutama memberi subsidi ataupun melarang import pupuk, tapi boleh saja ikut 
turun tangan meneliti mengapa Pertamina menjual gas 6 dollar sedang dipasar 
cuma 2 dollar? Dimana dan apa masalahnya? Kalau saja kondisi produksi dalam 
negeri bisa disempurnakan dan bahkan mencukupi kebutuhan, kenapa masih harus 
import, apalagi sampai mematikan produksi dalam negeri? 

  Kalau saja mutu produksi kurang baik, karena teknologi yang masih 
terbelakang, dorong dan bantulah pengusaha meningkatkan mutu produksi agar bisa 
menyaingi produksi import itu, bukan hanya melarang import! Karena PERSAINGAN 
itulah yang mendorong maju produksi dan kwalitas produksi, ... Kalau bangsa ini 
tidak digembleng, menjadi cengeng selalu minta dilingungi pemerintah dan 
menuntut terus memberi subsidi bahkan mematikan penyaingnya, ... apa namanya 
kalau bukan jadi bangsa TEMPE?!

  Inilah yang dibilang segala hal-ihwal dialam semesta ini merupakan kesatuan 
dari segi-segi yang bertentangan, sesuai dengan I Ching, filsafat kuno Tiongkok 
yang sudah lebih 5 ribu tahun itu! Dalam memandang masalah tidak bisa selalu 
dan selamanya memutlakkan satu segi dari segi-segi yang berlawanan, ... 


  From: marthaja...@yahoo..com [GELORA45] 
  Sent: Sunday, May 13, 2018 12:37 AM
  To: GELORA45@yahoogroups.com 
  Subject: Re: [GELORA45] Produsen pupuk dalam negeri khawatirkan serbuan pupuk 
impor

    
  Mestinya ya perdagangan itu harus bebas. Konsumen diuntungkan dengan harga 
lebih murah dan kwalitas lebih baik. Kalo negara proteksi terus, produsen jadi 
kenakan, tidak mau meningkatkan mutu dan ngeruk keuntungan se-besar2nya. 


  Mau bela rakyat atau lindungi produsen?





  ---In GELORA45@yahoogroups.com, <ilmesengero@...> wrote :




  Mengapa takut saingan pupuk impor, bukankah rezim neo/Mojopahit mempunyai 
politik dagang bebas sesuai doktrin New World Order, dimana "Free movement of 
capital, labour and goods"? Jadi mereka sudah tahu akibatnya atau juga berlagak 
linglung terhadap konsekwensi tindakan politik mereka.


  2018-05-12 12:56 GMT+02:00 kh djie djiekh@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

        
      Kutipan :  Kenapa pupuk impor bisa lebih murah, lanjutnya, karena biaya 
opearsional, terutama untuk pos pembelian gas lebih murah, yakni hanya 2 dolar 
AS, sedangkan di Indonesia masih 6 dolar AS. "Dengan harga gas 6 dolar AS ini, 
kami kesulitan di biaya operasionalnya," ucapnya. 


      Ini yang aneh, kok Pertamina bisa jual 6 dollar ke Pabrik Pupuk 
Kalimantan Timur, kalau di pasaran harganya 2 dollar . Masa pabrik pupuk 
terbesar di Indonesia, jauh lebih besar dari pabrik pupuk Sriwijaya akan 
terpaksa import gas alam sendiri, sedangkan sumber gas Pertamina ada di
      Muara Badak, 60 km dari Bontang (pabrik pupuk Kalimantan Timur), yang 
disalurkan dengan pipa ke Bontang ? 
      Lha, Pertamina jual gas Alam dengan harga berapa ke pasaran umum ?
  https://id.wikipedia.org/wiki/ Pupuk_Kalimantan_Timur

  https://investasi.kontan.co. id/news/harga-gas-alam- kuartal-i-2018-tertahan- 
kenaikan-produksi-as

  Dibanding komoditas energi lainnya, selama tiga bulan pertama, harga gas alam 
kontrak pengiriman Mei 2018 turun 1,5% yaitu dari US$ 2,741 per mmbtu pada 
akhir 2017 menjadi US$ 2,733 per mmbtu per akhir Maret 2018. 


  2018-05-12 11:29 GMT+02:00 Tatiana Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45] 
<gelor...@yahoogroups..com>:

      
    Lha inilah memang yang dikehendaki oleh negara-negara imperialis yang 
selalu berkaok-kaok tentang Globalisme dan Free Trade, bukan?? Buka lebar-lebar 
pintu pasar dalam negeri kalian, biarkan produk kami masuk dengan bebas!! Dari 
dulu sampai sekarang, tak pernah berubah watak kaum pemodal besar dan 
imperialis!!!



    On Saturday, May 12, 2018 1:53 AM, "'Chan CT' SADAR@... [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:




      
    Produsen pupuk dalam negeri khawatirkan serbuan pupuk impor
     Jumat, 11 Mei 2018 21:31 WIB
     
    Pupuk Kaltim. FOTO ANTARA/Ardi/sb/ed/hp/09 (ANTARA/ARDI)
    Malang (ANTARA News) - Pupuk Kaltim sebagai salah satu produsen pupuk di 
Tanah Air mengkhawatirkan adanya serbuan pupuk impor yang masuk ke Indonesia 
dengan mudah dan harganya pun murah.

    "Kekhawatiran itu ada karena harganya lebih murah dan mudah didapat, 
apalagi pupuk impor ini masuk dengan mudahnya ke Tanah Air," kata Kepala Kantor 
Wilayah (Kanwil) Jatim II Pupuk Kaltim disela sosialisasai pengetahuan produk 
Pupuk Kaltim di Malang, Jawa Timur, Jumat.

    Ia mengaku khawatir petani akan beralih ke pupuk impor karena harganya 
terjangkau (murah) dibanding pupuk produksi dalam negeri dan mudah didapat, 
terutama pupuk dari Tiongkok dan Amerika Serikat.

    Kenapa pupuk impor bisa lebih murah, lanjutnya, karena biaya opearsional, 
terutama untuk pos pembelian gas lebih murah, yakni hanya 2 dolar AS, sedangkan 
di Indonesia masih 6 dolar AS. "Dengan harga gas 6 dolar AS ini, kami kesulitan 
di biaya operasionalnya," ucapnya.

    Sementara itu, Superintendent Hubungan Internal Departeman Humas Pupuk 
Kaltim, Nurdi Saptono mengatakan Tiongkok dan Amerika Serikat yang memroduksi 
pupuk urea secara besar-besaran menjadikan dunia over stok.

    "Dulu pernah terjadi di semua daerah ketika pupuk petani masih menggunakan 
Pusri, ketika Pupuk Kaltim amsuk dianggap pupuk palsu. Nah, kondisi itu hampir 
sama dengan sekarang yang banyak serbuan pupuk impor... Mudah-mudahan kondisi 
itu terjadi sekarang, petani tetap `minded` dengan pupuk dalam negeri, sehingga 
tidak sampai tergoda pupuk impor," katanya...

    Menyinggung ketersediaan pupuk menjelang musim tanam di wilayah Jawa Timur, 
Sugiyono mengatakan sangat aman, bahkan stoknya melebih ketentuan pemerintah 
(Kementan).RI. "Oleh karena itu, petani tidak perlu khawatir akan terjadi 
kelangkaan karena stoknya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan petani," 
ucapnya.

    Pupuk Kaltim menyediakan stok urea subsidi untuk Jatim mencapai 345.533 
ton, dengan rincian stok urea subsidi di Lini I atau gudang pabrik mencapai 
5.497 ton, stok di Lini II atau Gudang Provinsi 84.484 ton dan stok urea 
subsidi di Lini III atau gudang kabupaten 254.269 ton.

    Sedangkan untuk stok NPK subsidi mencapai 22.592 ton, dengan rincian stok 
pada lini I atau gudang pabrik 9.960 ton dan stok di Lini III atau gudang 
kabupaten 12..632 ton. Adapun serapan urea subsidi tertinggi di Jatim, yaitu 
225.306 ton, sedangkan serapan NPK subsidi tertinggi di Kalimantan Selatan, 
yaitus mencapai 20.953 ton.

    Secara nasional, hingga 7 Mei 2018, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 536.758 
ton urea subsidi atau 36 persen dari alokasi SK Menteri Pertanian RI. Untuk NPK 
subsidi yang telah disalurkan mencapai 69.187 ton atau 42 persen dari alokasi 
SK Menteri Pertanian RI.

    Sementara itu kapasitas gudang di Jatim mencapai 87.800 ton (di Surabaya 
dan Banyuwangi) dari ketentuan stok 32.533 ton. Stok fisik mencapai 39.711 ton 
dan stok administrasi 44.361. Sementara realisasi hingga 7 Mei mencapai 14.428 
ton dari alokasi Mei 2018 mencapai 43.377 ton.

    Untuk produktivitas rata-rata per tahun mencapai 3,43 juta ton urea dan 
yang didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan petani di dalam negeri sekitar 
1,4 juta ton per tahun. Sedangkan selebihnya menjadi komoditas ekspor. "Untuk 
ekspor ini dengan catatan kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi an harus ada 
izin dari pemerintah," kata Sugiyono.

    Kebutuhan pupuk bersubsidi di Tanah Air mencapai 13 juta ton per tahun, 
sementara pemerintah hanya mampu mengkover sekitar 9,55 juta ton. Sehingga, 
selebihnya petani harus membeli pupuk dengan harga nonsubsidi. "Petani yang 
tidak terkover pupuk subsidi ini, mau tidak mau membeli dengan harga 
nonsubsidi," ucapnya.

    Menyinggung upaya untuk mengatasi jika terjadi kelangkaan pupuk di pasaran, 
Sugiyono mengatakan perlu peningkatan kapasitas produksi, monitoring stok pupuk 
bersubsidi,koordiansi dengan distributor, PPL,KP3, Dinas terkait, dan 
pemerintah daerah setempat, membentuk tim posko pengamanan musim tanam, serta 
Pupuk Kaltim menyediakan jaringan bebas pulsa untuk petani, kios resmi dan 
distributoryang ingin menyampaikan keluhan dan saran.

    Sementara itu, staf Pupuk Kaltim Ajang Christrianto mengemukakan untuk 
meningkatkan produktivitas tanaman petani, pihaknya melakukan pendampingan bagi 
petani, termasuk melakukan demo pemupukan secara berimbang dan tidak berlebihan 
yang melibatkan Dinas Pertanian dan PLL setempat.

    "Selain itu, juga melakukan kerja sama dengan distributor dan pengecer. 
Selama masa tanam hingga panen juga terus dilakukan monitoring, apakah 
pemupukan berimbang dan tidak berlebihan ini mampu meningkatkan produktivitas 
(panen petani)," ucapnya.

    Pemupukan berimbang dan tidak berlebihan tersebut menggunakan kompisisi 
perbandingan 5:3:2, artinya pemupukan dengan 500 kilogram pupuk organik, 300 
kilogram pupuk NPK dan 200 kilogram urea untuk setiap hektare tanaman.

    "Khusus penggunaan pupuk organik yang melebihi komposisi, misalnya 1 ton 
dan NPK atau ureanya tetap akan lebih baik karena untuk mengembalikan unsur 
hara tanah lebih cepat," katanya.

    Baca juga: Menteri BUMN: produksi pupuk NPK ditingkatkan 
    Pewarta: Endang Sukarelawati
    Editor: Suryanto












  • Re: [GELORA45] Produsen ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
    • Re: [GELORA45] Prod... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
      • Re: [GELORA45] ... marthaja...@yahoo.com [GELORA45]
        • Re: [GELORA... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
          • Re: [GE... b...@yahoo.com [GELORA45]
          • Re: [GE... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
            • Re... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
            • Re... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
            • Re... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
            • Re... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
            • Re... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
            • [G... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
            • Re... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
            • Re... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
            • Re... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]

Kirim email ke