Di jaman Belanda, di kota tempat saya tinggal, harus ada septic tanknya.
Kotoran ari W.C., air kencing, air mandi masuk ke septic tank. Di situ
kotoran
mengendap ke bawah, terjadi fermentasi, timbul gas methaan. Di jaman itu
gas itu dibuang begitu saja melalui pipa ke atas sebagai cerobong. Yang
keluar
dari septic tank, cairan jernih, mengandung banyak nitrat. Cairan ini
mengalir
ke selokan terbuka/tertutup ke sungai.
Teknik ini di pakai di Selandia Baru di peternakan sapi. Sapi di kandang
berdiri
diatas lantai dari kayu, bersekat2. Air kncing langung jatuh ke bawah.
kotoran
sapi disemprot dengan air, jatuh ke bawah, mengalir ke septic tank. Di
septic tank
terjadi proses fermentasi, timbul gas methaan, yang ditampung untuk
memanasi
air dan kandang. Overflow adalah air yang mengandung banyak nitrat,
dialirkan
ke kolam pemeliharaan ikan. Ikannya dijaring, untuk makanan babi.
Kali hitam Jakarta bisa cepat dipulihkan kalaui tidak ada sampah dibuang
kekali,
kalau kororan WC rumah2 tidak langsung masuk kali, tetapi masuk ke septic
tank dulu.
Mungkin berapa rumah , kotoan dan airnya dialirkn jadi satu ke satu septic
tank.
Mungkin 30 -50 ahun sekali, kotoran padat harus dikeluarkan dari septic
tank.
Kotoran organik dan sampah, menyebabkan proses pembusukan, menyebabkan
bay, menyebabkan air kekurangan oksign yng diperlukan ikan untuk hidup. Ini
dapat diukur di laboratorium Bod ( Biological Oxygen Demand) dan C OD nya
( Chemical Oxygen Demand).
Di Tiongkok dan di Taiwan, saya lihat di peternakan ikan, oxygen dari udara
disemprotkan
masuk dalam air, untuk menambah oxygen dalam air, agar ikan2 tumbuh cepat.
Bisa juga dipikirkan, air dari WC dll.masuk ke saluran tertentu,
dibersihkan dulu di
perusahaan penjernihan, baru air jernihnya dialirkan ke sungai.



---------- Forwarded message ----------

Date: 2018-07-25 6:24 GMT+02:00
Subject:  Anies Gunakan Teknologi Miliaran Rupiah di Kali Item, Berhasil?




Anies Gunakan Teknologi Miliaran Rupiah di Kali Item, Berhasil?
Reporter:  Devy Ernis
Editor:  Zacharias Wuragil
Rabu, 25 Juli 2018 06:55 WIB

[image: Petugas Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah yang menutupi
Kali Sentiong, Sunter, Jakarta, 12 November 2015. TEMPO/Subekti]Petugas
Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah yang menutupi Kali Sentiong,
Sunter, Jakarta, 12 November 2015. TEMPO/Subekti

*TEMPO.CO <http://TEMPO.CO>*, *Jakarta* - Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta
Anies <https://www.tempo.co/tag/anies-baswedan> Baswedan melakukan berbagai
cara untuk menetralisir bau dari Kali Sentiong atau yang karena warnanya
lebih dikenal sebagai Kali Item. Kali itu mengalir hampir mengelilingi
kompleks Wisma Atlet Asian Games 2018 di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Baca:
Kali Item Disorot Media Asing, Anies Salahkan Media Nasional
<https://metro.tempo.co/read/1110048/kali-item-disorot-media-asing-anies-salahkan-media-nasional>

Pemda di antaranya telah memasang satu unit *nano bubble* dan tiga aerator
di Kali Item. Selain itu juga menanam tumbuhan sepanjang pinggiran Kali
Item dan Waduk Sunter Selatan. Yang terbaru adalah pemasangan jaring hitam
yang diharap bisa menghadang embusan angin dari kali itu.

“Semua untuk mengurangi bau yang ditimbulkan air yang kotor,” ujar Kepala
Bidang Air Baku, Air Bersih, dan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air, Dinas
Kebersihan dan lingkungan Hidup, Eko Gumelar, seperti yang dikutip dari
Koran Tempo, Selasa 24 Juli 2018.

Baca:
Anies Baswedan Masalah Kali Item Warisan Masa Lalu
<https://metro.tempo.co/read/1110033/anies-baswedan-sebut-problem-kali-item-warisan-masa-lalu-sebab>

Berbagai upaya itu rupanya belum mampu membuat bau tak sedang hilang
sepenuhnya. Aroma tak sedap terendus cukup jauh. “Sudah lama ini, mah. Mau
diapain juga kayaknya susah hilang baunya,” tutur Neneng, warga yang
tinggal di sekitar Wisma Atlet Kemayoran sejak beberapa tahun silam.

Sebelumnya, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, mengatakan
bahwa teknologi nano bubble sudah terbukti dalam mengurangi bau dan
menjernihkan air. Sayangnya, Teguh menambahkan, alat yang tersedia tak
cukup untuk semua debit air di Kali Item.

Baca:
Sebulan Mendekati Asian Games, Anies Janji Tambah Serius di Kali Item
<https://metro.tempo.co/read/1108957/asian-games-2018-ini-janji-pemprov-dki-segera-poles-kali-item>

DKI disebutkannya hanya memiliki satu alat yang diklaim berharga miliaran
rupiah per unit tersebut. Sedang yang dibutuhkan di Kali Item
<https://metro.tempo.co/read/1108877/kali-item-di-belakang-wisma-atlet-asian-games-ditutupi-jaring>
 sebanyak delapan alat. "Kalau dihitung debit air di sana membutuhkan 8
unit. Ini kan masih dalam proses pengenalan alat," ujar Teguh.

<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
不含病毒。www.avg.com
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
<#m_2259175913235334679_DAB4FAD8-2DD7-40BB-A1B8-4E2AA1F9FDF2>


  • [GELORA45] ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
    • Fwd: [... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
      • Re... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
    • [GELOR... 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
      • [G... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]

Kirim email ke