Pakai teknologi milyardan, untuk i markup ? Mana di Singapore ada kali sehitam Jakarta Pakai "nano oxygen aeration " ?
2018-07-25 8:09 GMT+02:00 kh djie <dji...@gmail.com>: > Di jaman Belanda, di kota tempat saya tinggal, harus ada septic tanknya. > Kotoran ari W.C., air kencing, air mandi masuk ke septic tank. Di situ > kotoran > mengendap ke bawah, terjadi fermentasi, timbul gas methaan. Di jaman itu > gas itu dibuang begitu saja melalui pipa ke atas sebagai cerobong. Yang > keluar > dari septic tank, cairan jernih, mengandung banyak nitrat. Cairan ini > mengalir > ke selokan terbuka/tertutup ke sungai. > Teknik ini di pakai di Selandia Baru di peternakan sapi. Sapi di kandang > berdiri > diatas lantai dari kayu, bersekat2. Air kncing langung jatuh ke bawah. > kotoran > sapi disemprot dengan air, jatuh ke bawah, mengalir ke septic tank. Di > septic tank > terjadi proses fermentasi, timbul gas methaan, yang ditampung untuk > memanasi > air dan kandang. Overflow adalah air yang mengandung banyak nitrat, > dialirkan > ke kolam pemeliharaan ikan. Ikannya dijaring, untuk makanan babi. > Kali hitam Jakarta bisa cepat dipulihkan kalaui tidak ada sampah dibuang > kekali, > kalau kororan WC rumah2 tidak langsung masuk kali, tetapi masuk ke septic > tank dulu. > Mungkin berapa rumah , kotoan dan airnya dialirkn jadi satu ke satu septic > tank. > Mungkin 30 -50 ahun sekali, kotoran padat harus dikeluarkan dari septic > tank. > Kotoran organik dan sampah, menyebabkan proses pembusukan, menyebabkan > bay, menyebabkan air kekurangan oksign yng diperlukan ikan untuk hidup. Ini > dapat diukur di laboratorium Bod ( Biological Oxygen Demand) dan C OD nya > ( Chemical Oxygen Demand). > Di Tiongkok dan di Taiwan, saya lihat di peternakan ikan, oxygen dari > udara disemprotkan > masuk dalam air, untuk menambah oxygen dalam air, agar ikan2 tumbuh cepat.. > Bisa juga dipikirkan, air dari WC dll.masuk ke saluran tertentu, > dibersihkan dulu di > perusahaan penjernihan, baru air jernihnya dialirkan ke sungai. > > > > ---------- Forwarded message ---------- > > Date: 2018-07-25 6:24 GMT+02:00 > Subject: Anies Gunakan Teknologi Miliaran Rupiah di Kali Item, Berhasil? > > > > > > Anies Gunakan Teknologi Miliaran Rupiah di Kali Item, Berhasil? > Reporter: Devy Ernis > Editor: Zacharias Wuragil > Rabu, 25 Juli 2018 06:55 WIB > > [image: Petugas Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah yang menutupi > Kali Sentiong, Sunter, Jakarta, 12 November 2015. TEMPO/Subekti]Petugas > Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah yang menutupi Kali Sentiong, > Sunter, Jakarta, 12 November 2015. TEMPO/Subekti > > *TEMPO.CO <http://TEMPO.CO>*, *Jakarta* - Pemerintahan Gubernur DKI > Jakarta Anies <https://www.tempo.co/tag/anies-baswedan> Baswedan melakukan > berbagai cara untuk menetralisir bau dari Kali Sentiong atau yang karena > warnanya lebih dikenal sebagai Kali Item. Kali itu mengalir hampir > mengelilingi kompleks Wisma Atlet Asian Games 2018 di Kemayoran, Jakarta > Pusat. > > Baca: > Kali Item Disorot Media Asing, Anies Salahkan Media Nasional > <https://metro.tempo.co/read/1110048/kali-item-disorot-media-asing-anies-salahkan-media-nasional> > > Pemda di antaranya telah memasang satu unit *nano bubble* dan tiga > aerator di Kali Item. Selain itu juga menanam tumbuhan sepanjang pinggiran > Kali Item dan Waduk Sunter Selatan. Yang terbaru adalah pemasangan jaring > hitam yang diharap bisa menghadang embusan angin dari kali itu. > > “Semua untuk mengurangi bau yang ditimbulkan air yang kotor,” ujar Kepala > Bidang Air Baku, Air Bersih, dan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air, Dinas > Kebersihan dan lingkungan Hidup, Eko Gumelar, seperti yang dikutip dari > Koran Tempo, Selasa 24 Juli 2018. > > Baca: > Anies Baswedan Masalah Kali Item Warisan Masa Lalu > <https://metro.tempo.co/read/1110033/anies-baswedan-sebut-problem-kali-item-warisan-masa-lalu-sebab> > > Berbagai upaya itu rupanya belum mampu membuat bau tak sedang hilang > sepenuhnya. Aroma tak sedap terendus cukup jauh. “Sudah lama ini, mah. Mau > diapain juga kayaknya susah hilang baunya,” tutur Neneng, warga yang > tinggal di sekitar Wisma Atlet Kemayoran sejak beberapa tahun silam. > > Sebelumnya, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, mengatakan > bahwa teknologi nano bubble sudah terbukti dalam mengurangi bau dan > menjernihkan air. Sayangnya, Teguh menambahkan, alat yang tersedia tak > cukup untuk semua debit air di Kali Item. > > Baca: > Sebulan Mendekati Asian Games, Anies Janji Tambah Serius di Kali Item > <https://metro.tempo.co/read/1108957/asian-games-2018-ini-janji-pemprov-dki-segera-poles-kali-item> > > DKI disebutkannya hanya memiliki satu alat yang diklaim berharga miliaran > rupiah per unit tersebut. Sedang yang dibutuhkan di Kali Item > <https://metro.tempo.co/read/1108877/kali-item-di-belakang-wisma-atlet-asian-games-ditutupi-jaring> > sebanyak delapan alat. "Kalau dihitung debit air di sana membutuhkan 8 > unit. Ini kan masih dalam proses pengenalan alat," ujar Teguh. > > > <http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient> > 不含病毒。www.avg.com > <http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient> > <#m_6824960953447450947_m_2259175913235334679_DAB4FAD8-2DD7-40BB-A1B8-4E2AA1F9FDF2> > > > >