ngomong sama anda itu paling juga larinya ke "Eh tololnya!" nggak mutu sama 
sekali. 

 yg saya tulis dibawah utk rekan2 yg lain yg ingin tukar pikiran, mencari tahu 
kenapa kok rupiah jatuh dibanding dollar dan mencari solusinya, bukan untuk yg 
merasa keminter padahal otak udang.
 

 Seperti saya sebut sebelumnya, penyebabnya ada 2, "pertama The Fed menaikkan 
target federal funds rate jadi 2.5% tahun ini (sekarang masih 2%) tahun depan 
naik jadi 3.5% tahun depannya lagi naik jadi 4.5% (tetapi angka2 ini hanya 
ingatan saja, ada kemungkinan angkanya kurang tepat)" Kalau kita lihat hanya 
antara kedua negara US dan Indonesia, kenaikan fed fund rates akan menyebabkan 
mengalirnya sebagian uang dari Indonesia ke US yg berakibat melemahnya rupiah.
 

 Cara mengatasi sebenarnya sudah disinggung dari tulisan Dahlan Iskan yg 
bercerita tentang Tight Money Policy era 1988, suku bunga dinaikkan untuk 
memberi insentif duit masuk ke Indonesia dan juga uang diperketat. Tetapi dalam 
masa pemilu seperti sekarang ini menjalankan tight money policy kok hampir 
mirip dengan bunuh diri, kalaupun dijalankan mungkin tidak terlalu tight.
 

 Sedang penyebab berikutnya "Sedang kedua, dalam kaitan dengan Indonesia 
ditinjaunya kembali GSP (Generalized System of Preferences) yg artinya bea 
masuk banyak produk dari Indonesia yg sebelumnya 0% ditinjau kembali berubah 
sampai 25% tergantung komoditinya. Yang artinya eksport Indonesia menurun." 
sebenarnya bisa diatasi dgn melakukan reciprocal menaikkan bea masuk barang2 
dari US, tetapi harus selective yg tidak berakibat fatal, seperti misalnya 
menaikkan bea masuk kedelai hanya bikin harga tahu dan tempe naik. Intinya 
adalah karena ekspor berkurang disubstitusi dengan mengurangi impor.
 

 Sedang program B20 itu merupakan salah satu solusi mengurangi impor, dalam hal 
ini impor minyak diesel karena minyak kelapa sawit toh diproduksi di Indonesia, 
juga menambah pangsa pasar yg telah berkurang akibat boikot EU.
 

 Tetapi seperti saya sebutkan sebelumnya program B20 ini mempunyai efek samping 
beralihnya hutan jadi perkebunan kelapa sawit dgn segala macam akibatnya itu.
 

 Tentang kata2 si otak udang yang ini "Pelajari sana Korean won yg melemah dari 
125 sampai 10 tahun belakangan bertengger disekitar 1200 an. Ekonominya babak 
belur enggak?"
 

 Saya rasa contoh Indonesia lebih dahsyat lagi, th 1945 nilai Rp 1 = US$1, ada 
penurunan nilai Rp 1000 jadi Rp 1, kemudian sekarang US$1 = Rp 15,000. Dus 
disini ada penurunan nilai mata uang rupiah bukan hanya ratusan atau ribuan 
tetapi 15 juta kali lipat itupun tanpa memperhitungkan inflasi.
 

 
---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :

 Apanya yg gak mampu?
 Ente bilang fed fund rate naik, ditinjau kembali GSP dan EU boikot sawit 
Indonesia menyebabkan rupiah melemah.
 Apalagi?!
  
 Dari mana ente tahu ini? Gimana argumennya?
 Sudah ane sebutkan 1 si sawit.
 Kenapa sawit Indonesia diboikot EU bisa melemahkan rupiah?
  
 Yang fed fund dan GSP lain kali aja. Ente gak ngerti istilah2 ini. Sok tahu 
aja ente ini. Ane sudah tahu isi perut nya ente yg modalnya hanya cuplik dan 
baca sana sini lalu petentang petenteng bak ekonom. Seorang ekonom yg jagoan 
aja gak bisa prediksi suatu mata uang akan menguat atau melemah. Eh ente dengan 
lagaknya menyebabkan 3 faktor pelemahan rupiah. Luar biasa! Eh tololnya!
  
 Nesare
  
  
 From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Monday, September 3, 2018 5:18 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: RE: [GELORA45] Sri Mulyani: Rp14 Ribu /USD Hingga 2019


  
   
 
Anda baca saja kok tidak mampu sih, saya bilang dalam kaitan dollar-rupiah 
penyebabnya naiknya fed funds rate dan ditinjaunya kembali GSP. Sedang program 
G20 adalah salah satu langkah utk mengatasi, utk mengurangin impor diesel 
menghemat devisa.
  

 kutipan:

 Dalam kaitan hubungan dolar - rupiah saya kira ada 2 penyebab mengapa nilai 
rupiah turun dibanding dolar, pertama The Fed menaikkan target federal funds 
rate jadi 2.5% tahun ini (sekarang masih 2%) tahun depan naik jadi 3.5% tahun 
depannya lagi naik jadi 4.5% (tetapi angka2 ini hanya ingatan saja, ada 
kemungkinan angkanya kurang tepat). Seperti biasa kalau fed rate naik banyak 
duit yg masuk yg artinya nilai dolar jadi naik.

  

 Sedang kedua, dalam kaitan dengan Indonesia ditinjaunya kembali GSP 
(Generalized System of Preferences) yg artinya bea masuk banyak produk dari 
Indonesia yg sebelumnya 0% ditinjau kembali berubah sampai 25% tergantung 
komoditinya. Yang artinya eksport Indonesia menurun.

  

 ---

 sedangkan sawit atau lebih tepatnya program B20 itu langkah pemerintah utk 
menolong pasar kelapa sawit (yg kena boikot EU) kedalam negeri utk dicampurkan 
ke minyak diesel, dus juga mengurangi impor diesel, yg pd gilirannya 
mendongkrak rupiah. tetapi program ini mempunyai efek negatif makin banyaknya 
hutan yg berubah fungsi jd perkebunan kelapa sawit.

 
---In GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@... 
mailto:nesare1@...> wrote :
 Goblok dipertontonkan lagi kan!
  
 Ente bilang ane pameran dan ngelantur setelah ane bilang masalah rupiah lemah 
itu adalah masalah proses ekonomi. Ane kasih alasannya penyebab utama pelemahan 
ekonomi termasuk mata uang itu adalah: politik dan ekonomi. Ane kasih 
contohnya: Orla itu masalah politik dan sekarang ini masalah ekonomi. Masalah 
penyebab yg ente tulis Fed, GSP dan sawit itu kan masih harus dielaborate. Kan 
gitu kalau orang menganalisa? 
  
 Ente ini isinya secuil, baca sini sedikit, cuplik sana lebih sedikit, lalu 
nulis bak seorang ekonom. Sedangkan isinya ente ini jelas2 gak ngerti ekonomi. 
Gimana orang ngerti bisnis ekonomi gak ngerti beda antara private vs public 
company?! Dan masih banyak yg lain yg sdh ane telanjangi.
  
 Ente ini gak kompeten. Gobloknya minta ampun. Sampai2 bikin ane ketawa 
kerasssss sekali.
  
 Ngomongin sawit itu kan jelas ente gak ngerti apa2. Wong ane baru balik dari 
Indonesia pergi lihat kebon sawit. Lihat2 angka2nya. Eh ente dgn baca2 dari 
koran lalu pasang aksi sawit Indonesia yg diboikot dieropa terutama buat 
biodiesel menyebabkan turunnya rupiah. Ini kan gobloknya minta ampun! Sedangkan 
permintaan dari negara2 dari india, RRT dll meningkat tajam. 
  
 Geblek sombong dan edan serta mau pameran itu adalah ENTE!
  
 Wong mata uang itu naik turun ada sebab dan akibatnya, eh dilihat dari 1 sisi 
saja yaitu turunnya suatu mata uang adalah jelek. Ini kalau bukan orang goblok 
apa namanya yg hanya melihat 1 sisi saja?! 
  
 Pelajari sana Korean won yg melemah dari 125 sampai 10 tahun belakangan 
bertengger disekitar 1200 an. Ekonominya babak belur enggak?
  
 Lalu pelajari swiss franc awal 2010 an dimana swiss franc menguat sedangkan 
ekonominya biasa2 saja krn ulah spekulasi.
  
 Jangan sombong kalau tahunya hanya dari wangsit2 saja apalagi mau pakai rupiah 
menyerang Jokowi!!!! Goblok dipelihara!!!
  
 Nesare
  
 From: GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com 
<GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Monday, September 3, 2018 4:17 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com
Subject: RE: [GELORA45] Sri Mulyani: Rp14 Ribu /USD Hingga 2019


  
   
 
anda sebutkan dong, jangan cuman nanya terus.
  

 industri dalam negeri yg lemah itu sdh terjadi sejak dahulu kala, sudah tidak 
bisa lagi dibilang penyebab kenaikan dolar akhir2 ini. fundamental ekonomi 
bobrok sudah memang dari sononya sejak berdirinya negeri ini.

---In GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@... 
mailto:nesare1@...> wrote :
 Yang saya sebut: ente sudah ngasih bbrp penyebab2nya. Penyebab2 lainnya wah 
aduhhhh seorang analis bisa nulis banyak sekali. Jadi yg ente tulis itu gak ada 
apa2nya ngerti hehehehehe.
  
 Terus gimana setelah ente tahu penyebab2nya?
 Gimana bikin rupiah kuat?
 Kalau rupiah kuat gimana ekonomi bakalan bagus atau malahan jelek?
  
 Nesare
  
  
 From: GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com 
<GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Monday, September 3, 2018 3:11 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com
Subject: RE: [GELORA45] Sri Mulyani: Rp14 Ribu /USD Hingga 2019


  
   
 
yg saya sebutkan itu 2 hal utama dlm kaitan dgn nilai dollar - rupiah
  

 sedangkan sawit atau lebih tepatnya program B20 itu langkah pemerintah utk 
menolong pasar kelapa sawit (yg kena boikot EU) kedalam negeri utk dicampurkan 
ke minyak diesel, dus juga mengurangi impor diesel, yg pd gilirannya 
mendongkrak rupiah. tetapi program ini mempunyai efek negatif makin banyaknya 
hutan yg berubah fungsi jd perkebunan kelapa sawit.

---In GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@... 
mailto:nesare1@...> wrote :
 Oh jadi gini tokh analisanya orang yang pakai wangsit.
 Koq analisanya hanya ngasih penyebab nya saja. Lalu apa yang harus dilakukan 
disuruh kita2 berdiskusi? lucunya penyebabnya hanya 2 plus 1 sawit hehehehe.
 Analis kaya’ apa ente ini?
  
 Ngomong2 nanti rupiah bakalan kuat atau lemah?
 Wong sudah tahu penyebabnya, mestinya kan pasti tahu gimana solusi nya kan? 
Moso’ gak bisa? Hehehehe.
  
 Pasti ente ini kaya raya bisa lihat rupiah kuat atau lemah ya.
 Kasih tahu kita2 yg oon ini donk biar kejipratan kayanya.
 Pantesan duit engkongmu bejibun tetapi meditnya gak ketulungan sampe2 tega 
teriak2 tulung orang miskin tetapi duit engkongnya gak mau dikeluarin.
  
 Nesare
  
  
 From: GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com 
<GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Monday, September 3, 2018 1:21 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com
Subject: Re: [GELORA45] Sri Mulyani: Rp14 Ribu /USD Hingga 2019


  
   
  
 Sebenarnya saya juga ingin tahu, tapi sayang jawaban beliau ngelantur nggak 
karuan lari ke orla segalalebih merupakan pameran daripada menjawab.

  

 Dalam kaitan hubungan dolar - rupiah saya kira ada 2 penyebab mengapa nilai 
rupiah turun dibanding dolar, pertama The Fed menaikkan target federal funds 
rate jadi 2.5% tahun ini (sekarang masih 2%) tahun depan naik jadi 3.5% tahun 
depannya lagi naik jadi 4.5% (tetapi angka2 ini hanya ingatan saja, ada 
kemungkinan angkanya kurang tepat). Seperti biasa kalau fed rate naik banyak 
duit yg masuk yg artinya nilai dolar jadi naik.

  

 Sedang kedua, dalam kaitan dengan Indonesia ditinjaunya kembali GSP 
(Generalized System of Preferences) yg artinya bea masuk banyak produk dari 
Indonesia yg sebelumnya 0% ditinjau kembali berubah sampai 25% tergantung 
komoditinya. Yang artinya eksport Indonesia menurun.

  

 Ada juga penyebab lain2 seperti boikot kelapa sawit oleh EU yg kemudian oleh 
pemerintahan Jokowi dicoba diatasi dgn program B20 itu dgn mengalihkannya pasar 
kelapa sawit kedalam negeri dicampurkan ke diesel.

  

 Tentang apa yg harus dilakukan utk menaikkan rupiah silahkan diskusi.

 

---In GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com, <ajegilelu@... 
mailto:ajegilelu@...> wrote :
 Sama, pengin tau apa yang mau dikerjakan pemerintah. 
 Bukan yang muluk-muluk untuk memperkuat rupiah, tapi 
 untuk mempertahankan saja dulu 14 ribu/USD sampai 2019 

 seperti kata Sri Mulyani Mei lalu.



  
 --- bhjo@... wrote:

  

 Saya  juga tertarik dgn. cara apa supaya Rupiah bisa menguat (kalau mata uang 
negara2 lain juga melemah)??

  

 --- nesare1@... wrote :

  

 Ente Kutak katiknya hanya naik turunnya rupiah.
  
 Jelas sekali sasaran ente adalah Jokowi nya.
  
 Kalau ente memang mau melihat kondisi RI secara keseluruhan ya lain 
komentarnya. Coba gimana pendapat ente supaya rupiah bisa kuat?
  
 Lain kan kritik dan sasaran kritiknya?!
  
 Nesare
  


  

 From: ajeg

  

 Sebelum kejauhan mundurnya (20 th) kita lihat saja, 


 dengan tercucuk nuruti WB-IMF apa Sri Mulyani masih 

 ingat omongannya 3 bulan lalu: "Rp 14 ribu /USD 

 hingga 2019".
  

 --- sadar@... wrote:

  

 Sudah lupa dengan pengalaman menghadapi krisis memasuki tahun 1998? Bukankah 
karena Suharto TETAP nuruti printah AS/IMF, lalu menuruti perintah kucurkan 
BLBI secepatnya itu membuat ekonomi makin terpuruk sampai nyaris bankrut tidak 
tertolong lagi, ... dan dampaknya masih dirasakan sampai sekarang setelah lewat 
20 tahun!

  

 Sunny ambon 於 2/9/2018 5:43 寫道:

  

 Kalau rezim neo-Mojopahit baik-baik dan ikut nasehat USA, maka pasti Rupiah 
selalu kuat seperti orang minum  jamu kuat otot paha. kencang.hehehehehe






  

  



























  


 






  

Kirim email ke