Itulah anehnya Jokowi, berada di ibukota negara tapi membisu atas demo di seluruh Indonesia memprotes ketidakbijakannya (hari ini jatuh korban tewas di Kendari). Sementara, sang wakil dari markas PBB sana bisa bicara perlunya pandangan publik soal kebijakan pemerintah. Jelas, si Jokowi mutlak harus dididik. Mulai dari... pelajaran bicara dulu, supaya jangan bisanya cuma baca teks bikinan orang melulu. --- ilmesengero@... wrote:
Kalau sibuk ada wakilnya untuk bicara. Maruf Amin sebagai wakil presiden untuk bicara, tetapi kelihatannya sama saja kedua-duanya membisu atau telah dibisukan oleh campur tangan asing!? hehehehehe--- ilmesengero@... wrote: On Thursday, September 26, 2019, 4:30 PM, ajeg wrote: Nah, sementara situasi serba tak menentu dan Jokowi tetap membisu, mari kita dukung keikhlasan anak-anak sekolah mendidik Jokowi dan rezim oligarki-otoriternya. --- SADAR@... wrote: Anak2 muda PEMILIK haridepan NEGERI ini kudu DIDIDIK betul membangun bangsa dengan baik, baru mempunyai HARI DEPAN yang baik! Apa jadinya haridepan negeri ini, kalau sejak kanak-kanak sudah dididik anarkis, seenak udelnya sendiri menuntut yang dikehendaki tanpa peduli melanggar HUKUM, ... ajeg 於 26/9/2019 9:40 寫道: Jawabannya dalam setarikan nafas saja: pantas, karena mereka pemilik masadepan negeri. Apa bedanya, toh di masalalu mereka juga ikut berjuang membebaskan negeri dari penjajah. Memperjuangkan nasib dan kehidupan yang lebih baik. Kalau sudah begitu, tidak ada batasan masih sekolah atau sudah kuliah. Berapa banyak anak yang beruntung melanjutkan ke perguruan tinggi pada masa itu? Semaoen misalnya, apa latar pendidikannya? Konyolnya sampai di era PYM Jokowi toh masih saja banyak anak jalanan yang harus berjuang untuk bertahan hidup. Setiap hari. Apa bedanya? Pantas. Mereka pantas dan berhak memperjuangkan hak-haknya yang dirampas Jokowi. Bukalah mata, lihat dunia. Jangan cuma Beijing & HK melulu. Hehe..... --- SADAR@... wrote: Yang menjadi pertanyaan dan seharusnya dipikirkan lebih CERMAT oleh pakar-pakar pemerhati dan peduli gerak perjalanaqn bangsa ini, mengapa dan pantaskah anak-anak sekolah (dibawah-umur) turun kejalan memperjuangkan "cita-cita" yg dianggap luhur itu dengan KEKERASAN, menghujat aparat keamanan dengan hujan batu, ...???