Oouuuh, ternyata bung yang hidup dalam mimpi, jadi menuntut orang lain bisa ikuti mimpi bung itu???!!! Bagaimana mungkin, ...

Lhaaa, ... lebih 85 juta orang yang memberikan suaranya memilih Jokowi di Pilpres-2019, bagaimana mungkin hanya karena ada ribuan ataupun ratusan ribu orang turun dijalan menuntut Jokowi TURUN Sekarang juga, sudah bisa dianggap suara "rakyat" tidak percaya pd Jokowi dan HARUS mundur, ...??? Apa jadinya negeri ini kalau mimpi bung itu menjadi kenyataan? Etika dari mana???

Sebagai pemimpin yg bertanggungjawab pada seluruh rakyat Indonesia, khususnya yg telah memilih dan memberikan kepercayaan penuh Jokowi mengembang TUGAS memimpin negara ini, tentu TIDAK bisa MUNDUR begitu ada sekelompok orang berdemo! Tanggungjawab Presiden bukan pada sekelompok orang, tapi SELURUH RAKYAT! Jadi, bagi sekelompok orang yang hendak menuntut Presiden MUNDUR, yaa jalankan saja prosedur yang harus dilalui, bukan dengan turun kejalan lalu bikin onar, kerusuhan dengan kekerasan menuntut Presiden TURUN SEKARANAG juga. Itu namanya mimpi, ... disiang hari bolong! Dan, PASTI GAGAL!

Kemudian bung tenggelam dalam mimpi tahun 98 jelang Suharto lengser, dimana 14 menteri mengundurkan diri, dan bung kaitkan dengan Ysonna mundur setelah 1 Okt. nanti dinobatkan anggota DPR, dan dalam mimpi bung bisa diikuti menteri-menteri lainnya. Hahahaa, ... Siumanlah dari mimpi bung, Yasonna mundur BUKAN karena TIDAK PERCAYA Jokowi lagi!


ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] 於 28/9/2019 11:47 寫道:
Anda tidak mengerti karena pikiran Anda ribet dengan prasangka tanpa dasar, padahal yang saya katakan mah sederhana sekali.

Begini:

Kalau Jokowi punya etika, ya tinggal dia jalankan saja apa yang dikatakan Mahfud itu: "pemimpin yang sudah tidak dipercaya Rakyat, mundur!"

Nah, kalau Jokowi punya etika itu, maka secara konstitusional sang wakil akan menjalankan tugas-tugas kepresidenan. Jelas maksudnya adalah Wakil Presiden. Tapi karena pikiran ribet ya wajar saja Anda menyangka wakil presidennya adalah Maruf Amin.

Karena Jokowi mundur dalam situasi luarbiasa, maka pendapat dan usul saya seperti ini:
https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/252823

Bagaimana dengan Anda?https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/252848


--- SADAR@... wrote:

    TIDAK mengarti apa yang hendak bung katakan, ...???

    Siapa bermimpi jadikan Jokowi Presiden seumur hidup??? Bukankah
    Jokowi sendiri sudah menyatakan jabatan presiden periode ke-2,
    2019-2024 akan berakhir dan dia tidak ada beban apa-apa untuk
    ambil keputusan tegas yang terbaik bagi kepentingan rakyat
    Indonesia, ... TIDAK ada masalah untuk meneruskan jabatan presiden
    bagi Jokowi, setelah 2024!

    Lho, kalau bung hendak TURUNKAN Jokowi SEKARANG JUGA, ...!
    Sebagaimana yang diteriakkan pendemo-pendemo didepan DPR itu, lalu
    siapa yg hendak bung tampilkan jadi Presiden? Cukup dengan Maruf
    Amin, wapres nya jadi Presiden saja??? Adakah tokoh lain yg hendak
    bung usung, ...? Bukankah pilpres-2019 yg muncul 2 tokoh,
    Jokowi-Prabowo yg bertarung? Pernahkah bung renungkan, kemungkinan
    ada tokoh lain yang mungkin bisa diterima dengan baik oleh
    MAYORITAS rakyat Indonesia?

    Kalau saja parpol-parpol yg besar, PDIP saja tidak mencapai 20%
    suara pemilu, ... PASTI TIDAK ada tokoh yg bisa diterima mayoritas
    rakyat! Juga akan terjadi koalisi antar parpol-parpol itu, ...
    Lalu, kalau tidak bverhasil terjadi kesepakatan apa yang akan
    terjadi???


    ajeg 於 27/9/2019 22:51 寫道:
    Jokowi / presiden turun masih ada wakilnya. Jangan mimpi mau
    jadikan Jokowi presiden boneka seumur hidup.

    https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/252823

    https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/252848

    Apa urusannya dengan Prabowo yang sudah dikalahkan KPU & MK? Toh
    sejarah mencatat ada lebih dari 107 juta Rakyat yang tidak
    memilih Jokowi.


    --- SADAR@... wrote:

        Ternyata bung tidak realistis! Mempertahankan Jokowi adalah
        KENYATAAN yang harus dihadapi, suka atau tidak! Jokowi itulah
        yang menangkan Pilpres-2019 yang sah dan harus diakui! Sedang
        bung masih saja bermimpi hendak unggulkan dan bahkan nobatkan
        Prabowo jadi Presiden RI tanpa peduli gunakan jalan apapun,
        sekalipun melanggar HUKUM dan menjadi lebih KEJIIII juga
        gerakkan anak-anak sekolah dibawah umur!!!

        Dan entah berapa korban jiwa harus bergelimpangan utk usaha
        makar ini, ... menggagalkan pelantikan Jokowi periode-2, 20
        Oktober yad, ...

        Satu usaha sia-sia yg PASTI GAGAL! Kecuali hanya merusak dan
        jatuhkan korban jiwa orang-orang tidak berdosa, ...


        ajeg 於 27/9/2019 11:17 寫道:

        Dari 5 hal yang Anda tekankan itu benang merahnya hanya
        untuk mempertahankan Jokowi. Anda tidak peduli jutaan
        paruparu Rakyat (termasuk anak-anak) yang disesaki asap
        kebakaran hutan setiap tahun. Sudah divonis bersalah oleh MA
        dalam kasus karhutla pun Jokowi tetap tak mau tunduk pada
        hukum. Lha ngapain dia sok bicara penegakan hukum segala?

        Sadarilah bahwa masalah yang dibawa Jokowi bukan cuma RKUHP.
        Dua mahasiswa di Kendari dan satu pelajar di Jakarta tewas
        dalam demo aneka masalah ini tapi Jokowi tetap memboneka, bisu.

        Sejak malam tadi mulai terjadi penangkapan-penangkapan.
        Perbedaan pendapat semakin dibungkam. Jokowi keliru,
        sweeping ini justru menghabisi legitimasinya.

        Dia yang gagu kenapa orang lain yang dibungkam?

        --- SADAR@... wrote:

        PENEKANAN saya, anak-anak dibawah umur, berapa usia dewasa
        di Indonesia (17 atau 18?) hendaknya TIDAK diikut sertakan
        turun kejalan apalagi melibat diri dengan lempar-melempar
        batu apalagi molotov yg berbahaya itu! Ini pertama.

        Kedua, bagi mahasiswa-mahasiswi yg sudah menginjak dewasa,
        hendaknya bisa dengan kepala jernih apa yang mereka
        perjuangkan! Jangan sampai ditunggangi oleh
        kekuatan-kekuatan yang sedang perjuangkan kepentingannya
        sendiri dengan abaikan kepentingan NASIONAL! Apalagi
        kepentingan asing yg jelas sangat merugikan kepentingan
        BANGSA sendiri

        Ketiga, dalam berjuang harus hitung-hitung sebaik-baiknya
        kekuatan diri sendiri dan kekuatan lawan! Jangan benturkan
        kepala pada BATU, bukan saja tujuan yg diperjuangan pasti
        GAGAL, kepala bisa PECAH! Syukurlah kalau tidak jatuh
        korban jiwa, ... Gunakanlah kemungkinan-kemungkinan yang
        diberikan dan bisa digunakan untuk perjuangkan tujuan,
        dengan perkuat barisan dan BELAJAR menyusun strategi-taktik
        perjuangan sebaik-baiknya untuk menangkan perjuangan!
        Rebutlah apa yang mungkin bisa dicapai lebih dahulu. Jangan
        pula seperti cebol merindukan bulan,... yang hidup dalam
        mimpi dalam tempurung saja!

        Jokowi sudah putuskan "MENUNDA pengesahan RKUHP, biar
        dilaksanakan DPR periode berikut, ...!" Jadi, turun kejalan
        mengangkat isu RKHUP sudah tidak relevan lagi. Tapi mengapa
        masih juga turun kejalan? Bahkan UUKPK yg baru disahkan
        juga masih bisa gunakan jalur MK, ... kenapa harus turun
        kejalan? Jelas, aksi-aksi mahasiswa ditunggangi sekelompok
        kekuatan anti Jokowi dan hendak gagalkan pelantikan Jokowi,
        20 Okt. yad! Jalankan MAKAR? Sudah cukup kuat dan bisa?
        Atau dapatkan dukungan asing jalankan revolusi warna, ...
        spt di HK??? Hehehee, ...

        Kenapa pula tidak gunakan jalur HUKUM yang masih bisa
        digunakan, ... Bahkan dengan sabar dan ulet meneruskan
        perjuangan dengan perkuat barisan, meraih simpati dan
        dukungan massa untuk pilpres 2024?

        ajeg 於 26/9/2019 19:43 寫道:

        Itulah anehnya Jokowi, berada di ibukota negara tapi
        membisu atas demo di seluruh Indonesia memprotes
        ketidakbijakannya (hari ini jatuh korban tewas di Kendari).
        Sementara, sang wakil dari markas PBB sana bisa bicara
        perlunya pandangan publik soal kebijakan pemerintah. Jelas,
        si Jokowi mutlak harus dididik. Mulai dari... pelajaran
        bicara dulu, supaya jangan bisanya cuma baca teks bikinan
        orang melulu.

        --- ilmesengero@... wrote:

        Kalau sibuk ada wakilnya untuk bicara. Maruf Amin sebagai
        wakil presiden untuk bicara, tetapi kelihatannya sama saja
        kedua-duanya membisu atau telah dibisukan oleh campur
        tangan asing!? hehehehehe

        On Thursday, September 26, 2019, 4:30 PM, ajeg wrote:

        Nah, sementara situasi serba tak menentu dan Jokowi tetap
        membisu, mari kita dukung keikhlasan anak-anak sekolah
        mendidik Jokowi dan rezim oligarki-otoriternya.

        --- SADAR@... wrote:

        Anak2 muda PEMILIK haridepan NEGERI ini kudu DIDIDIK betul
        membangun bangsa dengan baik, baru mempunyai HARI DEPAN
        yang baik! Apa jadinya haridepan negeri ini, kalau sejak
        kanak-kanak sudah dididik anarkis, seenak udelnya sendiri
        menuntut yang dikehendaki tanpa peduli melanggar HUKUM, ...

        ajeg 於 26/9/2019 9:40 寫道:

        Jawabannya dalam setarikan nafas saja: pantas, karena
        mereka pemilik masadepan negeri.

        Apa bedanya, toh di masalalu mereka juga ikut berjuang
        membebaskan negeri dari penjajah. Memperjuangkan nasib dan
        kehidupan yang lebih baik. Kalau sudah begitu, tidak ada
        batasan masih sekolah atau sudah kuliah. Berapa banyak anak
        yang beruntung melanjutkan ke perguruan tinggi pada masa
        itu? Semaoen misalnya, apa latar pendidikannya?

        Konyolnya sampai di era PYM Jokowi toh masih saja banyak
        anak jalanan yang harus berjuang untuk bertahan hidup.
        Setiap hari. Apa bedanya? Pantas. Mereka pantas dan berhak
        memperjuangkan hak-haknya yang dirampas Jokowi.

        Bukalah mata, lihat dunia. Jangan cuma Beijing & HK melulu.

        Hehe.....

        --- SADAR@... wrote:

        Yang menjadi pertanyaan dan seharusnya dipikirkan lebih
        CERMAT oleh pakar-pakar pemerhati dan peduli gerak
        perjalanaqn bangsa ini, mengapa dan pantaskah anak-anak
        sekolah (dibawah-umur) turun kejalan memperjuangkan
        "cita-cita" yg dianggap luhur itu dengan KEKERASAN,
        menghujat aparat keamanan dengan hujan batu, ...???




--
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com

Kirim email ke