'Siapa pun' itu artinya ya 'siapa saja'. Termasuk Prabowo, AHY,
Puan, XJP, demonstran, anak STM, juga Anda. Saya mengizinkan
anak-anak saya bekeluarga karena mereka terlihat punya kemauan
untuk tidak merugikan orang lain, dan punya kemauan untuk
bertanggungjawab atas segala perbuatannya. Bagi saya inilah
hal-hal mendasar yang membuat mereka layak untuk memimpin
dirinya dan keluarganya.
Untuk memimpin orang banyak tentu ada syarat tambahan. Begitu
juga untuk memimpin Rakyat. Dan, kalau sudah tidak dipercaya
Rakyat, pemimpin harus mundur! Begitu kata Mahfud MD. Tapi
seperti kita lihat, si Mahfud kan cuma asal jeplak. Ketika
pernyataannya itu direfleksikan ke Jokowi, dia pilih bulu.
Megap-megap a-i-u nganu...
Soal pergantian presiden, sekalipun Golput saya tetap berpegang
pada cara legal, konstitusional. Dalam hal Jokowi yang sudah
kehilangan legitimasi dan kepercayaan Rakyat, bisa dicoba
perintah Mahfud itu: pemimpin yang sudah tidak dipercaya Rakyat,
mundur baik-baik.
Bagaimana dengan Anda? Apa yang membuat Anda mempertahankan
tukang ngibul jadi presiden - siapa pun itu.
--- SADAR@.... wrote:
Dimana kejelasan posisi bung dengan menyatakan *"SIAPA pun yang
tidak berpihak kepada orang banyak dan kerjanya sering merugikan
orang lain, tidak pantas jadi pemimpin."*itu *SIAPA*sesungguhnya
dan lebih baik siapa yang bung maksudkan itu??? Lalu, ... dengan
cara/jalan apa bung hendak wujudkan idealisme bung, menggantikan
Jokowi agar 5 tahun kedepan lebih baik bagi Indonesia itu???
Coba JELASKAN baik-baik, ...!!!
ajeg 於 6/10/2019 19:08 寫道:
Posisi saya sih jelas: siapa pun yang tidak berpihak kepada
orang banyak dan kerjanya sering merugikan orang lain, tidak
pantas jadi pemimpin. Baik jadi presiden maupun kepala keluarga.
Posisi Anda juga sangat jelas, dengan titik perhatian pada
ketokohan dan bukan pada perbuatannya. Jadi, apa pun yang
dilakukan Jokowi (dan XJP) harus diamini.
Nah, dengan keadaan masyarakat dan situasi negara yang terus
memburuk dalam 5 tahun terakhir, Jokowi harusnya malu. Tahu diri
dan letakkan jabatan. Apalagi tidak satu pun kasus kejahatan
kemanusiaan masa lalu yang dia sentuh.
--- SADAR@.... wrote:
Kesimpulan bung yg melompat! Dimata saya, Jokowi bukanlah tokoh
pemimpin yg ideal, ... tapi hanyalah seorang tokoh yang lebih
baik ketimbang tokoh-tokoh lain yang ada dan bisa tampil sb
Presiden dalam Pilpres-2019 saja! Satu kenyataan yang HARUS
diterima. Termasuk kegagalan, tersendat jalannya program Jokowi
yg bung bilang ngibul, nipu rakyat itu karena TIDAK sesuai
dengan janjijanjinya itu! Yang jadi masalah, bagaimana
memperbaiki agar jalannya lebih baik, bukan buru-buru gunakan
KEKERASAN dijalan utk dobrak dan ganti Jokowi!
Bukankah akan jauh lebih baik, kedepan, masing-masing warga yang
berani menamakan diri pejuang, terus ikut mendorong maju langkah
Jokowi agar bisa lebih baik dan lebih mantap jalannya ....
Jangan sampai serong apalagi hanyut terselewengkan oleh
pecundang-pecundang disekitarnya, ...
Jadi, BUKAN sebaliknya ikut mendongkel apalagi jadi pendobrak
rusak kekuasaan Jokowi 5 tahun kedepan! Akhirnya HANYA akan
merugikan dan lebih mencelakakan rakyat banyak saja, ...
ajeg 於 6/10/2019 10:00 寫道:
Oke, jadi Anda tidak membantah Jokowi tukang ngibul. Bagus.
Selanjutnya terserah. Anda termasuk yang merasa ikut dikibuli
atau termasuk yang ikut-ikutan Jokowi ngibuli diri sendiri dan
orang banyak.
--- SADAR@.... wrote:
Lalu, ... bagaimana jalan yg bung gunakan untuk MEMBATALKAN dan
GANTI Jokowi hasil PILPRES-2019 dengan tokoh yg bung anggap
lebih baik, dan berkemampuan membawa Indonesia lebih maju dan
makmur dan adil, ...???
Bisa dengan turun kejalan begitu, ...??? Disinilah masalah
sesungguhnya, ...!
ajeg 於 5/10/2019 18:58 寫道:
Masalahnya jelas di Jokowi.
Negara ini dia bikin berantakan karena kerjanya ngibul melulu.
Mulai dari Esemka (2010) sampai asbun mau bertemu BEM, 9 hari yl.
--- SADAR@.... wrote:
Lalu, .... apa maksud bung untuk merinci alasan setiap orang yg
turun kejalan itu? Pemerintah dan DPR tentu wajib mendengarkan
TUNTUTAN yg diajukan dengan sebaik-baiknya, syukur bisa
dituruti! Kalau tidak bisa juga berikan argumentasi yang
meyakinkan, atau langsungkan debat terbuka?! Tapi, ... kalau
kenyataan yang terjadi, apapun alsan, maksud dan tujuan aksi
turun kejalan yg berbeda-beda itu, sudah tidak lagi pedulikan
melanggar HUKUM, melakukan KEKERASAN, KERUSUHAN, ... TEROR. ya
harus berani dan mampu berhadapan dengan POLISI untuk mencapai
tujuan!
Dimana masalahnya???
ajeg 於 5/10/2019 10:03 寫道:
Oke, jadi Anda tidak tahu bahwa orang sampai harus turun ke
jalan karena kritik dan protes-protes Rakyat tentang korupsi,
utang, BPJS, harga kebutuhan, rencana ibukota baru, kebakaran
hutan, krisis Papua, korupsi lagi dlsb. tidak didengar Jokowi.
Sebaliknya, dia hanya asyik bersolek untuk pelantikan dan malah
mau melanggar undang-undang lagi dengan minta pelantikan
dipercepat, dimajukan harinya.
--- SADAR@.... wrote:
Cespleng dan nyambung atau tidak itu tergantung pendirian dan
dimana posisi seseorang berdiri, ... dan sekalipun sudah saya
jawab, masih juga bertanya dan merasa tidak terjawab:
*"Jadi, Anda belum jawab **kenapa orang protes sampai semarah
ini, sampai harus turun ke jalan, sampai harus berdemo
(sekalipun dengan resiko disusupi polisi atau preman bayaran)."*
Bukankah sudah berulangkali dan saya tegaskan: *"**Turun kejalan
berdemo, ajukan pendapat, mengkritik pemerintah itu normal dan
boleh-boleh saja! Demo-damai, ... itulah yang dijalankan
mahasiswa-mahasiswa BEM! Mau bung bilang merupakan kemarahan
tentu saja juga boleh, .... Tapi, tetap BUKAN yang dijalankan
penumpang gelap sengaja lakukan kerusuhan, kekerasan,
pengrusakan! Jangan bung campur adukkan!"*
Untuk lebih cerah, dengan kata lain bisa dikatakan, setiap orang
yang turun kejalan boleh saja MARAH dengan berbagai ALASAN yang
berbeda-beda, maksud dan tujuannya! Jadi, tidak perlu
dipusingkan dengan sebab2 yg mendorong mereka turun kejalan,
pegang saja maunya, tujuannyanya apa, ... dari TUNTUTAN2 yang
diteriakkan itu! Aksi-aksi demo itu normal saja dengan segala
tuntutan yang diajukan, selama TIDAK melanggar HUKUM yang
berlaku, selama tidak melakukan KEKERASAN, MERUSAK, MEMBAKAR,
.... TEROR!
Sedang bagi setiap pendemo yang turun kejalan, katakanlah dalam
aksi demo Mahasiswa kali ini digerakkan BEM yg mengajukan
aksi-damai itu juga harus ada ketegasan menentang
KEKERASAN-TEROR yg terjadi, jadi ada kejelasan perbedaan tegas
dengan aksi kekerasan-TEROR yang jelas TUJUANNYA GAGALKAN
pelantikan Jokowi, GANTI Presiden Jokowi dgn orang lain, alias
gunakan aksi massa kekerasan MEREBUT KEKUASAAN, makar!
ajeg 於 5/10/2019 1:23 寫道:
Apa si oon itu pernah nyambung?
--- SADAR@.... wrote:
Sekalipun bung bilang cespleng, ... tapi, kok jadi seperti
gembala main seruling dihadapan kerbau saja? Gak nyambung?!
Hehehee, ...
Biar bung saja yang layani, deh! Apalagi tujuan Ajeg itu memang
GAGALKAN pelantikan Jokowi, ... sebagaimana diteriakkan Permadi!
nesare 於 4/10/2019 17:44 寫道:
Cespleng argument bung!