Tidak membantah tidak berarti menyetujui pernyataan bung Jokowi tukang ngibul, ... darimana bung bisa berkesimpulan begitu???

Bahwa Jokowi BUKAN pimpinan yang ideal, ya! Bahwa Jokowi tidak berhasil mewujudkan semua janji-janji saat kampanye jadi kenyataan, yaaa, ...! Dan itu tidak mesti ngibul! Bisa saja terjadi masalah yg diluar perhitungan sehingga sementara ini belum bisa dilaksanakan, ... atau memang kondisi belum memungkinkan.

Masalah, Jokowi itulah kenyataan yg BERHASIL menangkan PILPRES-2019, suka atau tidak yang harus diterima bersama, ...! KENYATAAN, BELUM ada tokoh lain yg lebih baik yang bisa ditampilkan menggantikan Jokowi jadi Presiden RI sekarang ini! TIDAK MUNGKIN! Atau coba bung sebutkan siapa kiranya tokoh yg lebih baik dan berkemampuan gantikan Jokowi sekarang ini, sebelum dilantik 20 Okt. yad???!!! Sebelum bisa dan berani mengajukan tokoh tandingan Jokowi, kok sudah mau coba-coba gerakkan massa GANTI Jokowi, ...

Dan, yg lebih PENTING lagi, sudah bung perhitungkan kekuatan barisan pendukung bung itu mungkinkah BERHASIL dengan gerakkan aksi-demo kekerasan begitu??? Sudah bung pelajari dengan baik, bagaimana cara menggulingkan Presiden hasil pilpres, hasil pemilihan langsung oleh rakyat yg sekarang berlaku itu, ... bisakah hanya dengan berteriak keras-keras aksi demo rakyat dijalan-jalan menuntut Jokowi TURUN sekarang juga, lalu melakukan kekerasan-kekerasan dengan merusak dan melempari bom-molotov diberbagai kota besar???


ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] 於 7/10/2019 21:12 寫道:
Oke, lagi-lagi Anda tidak membantah Jokowi itu tukang ngibul.

Jadi, sekarang gantian dong Anda yang jawab:

"Bagaimana dengan Anda? Apa yang membuat Anda mempertahankan tukang ngibul jadi presiden - siapa pun itu."


--- SADAR@.... wrote:

    Bagaimana bung bisa berkeyakinan mayoritas RAKYAT Indonesia sudah
    TIDAK percaya dan hendaki Jokowi turun??? Itu kan hanya sekelompok
    pemuda demo yg berteriak-teriak dijalan saja, ... apa mereka2 itu
    sudah bisa mewaqkili 200 juta rakyat???

    Sedang Mahfud yg masih dukung Jokowi bung bilang tidak konsekwen
    dengan pernyataan yg ditujukan saat Setya Novanto sudah tersangka
    masih bercokol sb ketua DPR! Tentu saja beda Jokowi dengan Novanto!


    ajeg 於 7/10/2019 17:58 寫道:

    'Siapa pun' itu artinya ya 'siapa saja'. Termasuk Prabowo, AHY,
    Puan, XJP, demonstran, anak STM, juga Anda. Saya mengizinkan
    anak-anak saya bekeluarga karena mereka terlihat punya kemauan
    untuk tidak merugikan orang lain, dan punya kemauan untuk
    bertanggungjawab atas segala perbuatannya. Bagi saya inilah
    hal-hal mendasar yang membuat mereka layak untuk memimpin
    dirinya dan keluarganya.


    Untuk memimpin orang banyak tentu ada syarat tambahan. Begitu
    juga untuk memimpin Rakyat. Dan, kalau sudah tidak dipercaya
    Rakyat, pemimpin harus mundur! Begitu kata Mahfud MD. Tapi
    seperti kita lihat, si Mahfud kan cuma asal jeplak. Ketika
    pernyataannya itu direfleksikan ke Jokowi, dia pilih bulu.
    Megap-megap a-i-u nganu...


    Soal pergantian presiden, sekalipun Golput saya tetap berpegang
    pada cara legal, konstitusional. Dalam hal Jokowi yang sudah
    kehilangan legitimasi dan kepercayaan Rakyat, bisa dicoba
    perintah Mahfud itu: pemimpin yang sudah tidak dipercaya Rakyat,
    mundur baik-baik.


    Bagaimana dengan Anda? Apa yang membuat Anda mempertahankan
    tukang ngibul jadi presiden - siapa pun itu.


    --- SADAR@.... wrote:

    Dimana kejelasan posisi bung dengan menyatakan *"SIAPA pun yang
    tidak berpihak kepada orang banyak dan kerjanya sering merugikan
    orang lain, tidak pantas jadi pemimpin."*itu *SIAPA*sesungguhnya
    dan lebih baik siapa yang bung maksudkan itu??? Lalu, ... dengan
    cara/jalan apa bung hendak wujudkan idealisme bung, menggantikan
    Jokowi agar 5 tahun kedepan lebih baik bagi Indonesia itu???

    Coba JELASKAN baik-baik, ...!!!


    ajeg 於 6/10/2019 19:08 寫道:

    Posisi saya sih jelas: siapa pun yang tidak berpihak kepada
    orang banyak dan kerjanya sering merugikan orang lain, tidak
    pantas jadi pemimpin. Baik jadi presiden maupun kepala keluarga.


    Posisi Anda juga sangat jelas, dengan titik perhatian pada
    ketokohan dan bukan pada perbuatannya. Jadi, apa pun yang
    dilakukan Jokowi (dan XJP) harus diamini.


    Nah, dengan keadaan masyarakat dan situasi negara yang terus
    memburuk dalam 5 tahun terakhir, Jokowi harusnya malu. Tahu diri
    dan letakkan jabatan. Apalagi tidak satu pun kasus kejahatan
    kemanusiaan masa lalu yang dia sentuh.

    --- SADAR@.... wrote:

    Kesimpulan bung yg melompat! Dimata saya, Jokowi bukanlah tokoh
    pemimpin yg ideal, ... tapi hanyalah seorang tokoh yang lebih
    baik ketimbang tokoh-tokoh lain yang ada dan bisa tampil sb
    Presiden dalam Pilpres-2019 saja! Satu kenyataan yang HARUS
    diterima. Termasuk kegagalan, tersendat jalannya program Jokowi
    yg bung bilang ngibul, nipu rakyat itu karena TIDAK sesuai
    dengan janjijanjinya itu! Yang jadi masalah, bagaimana
    memperbaiki agar jalannya lebih baik, bukan buru-buru gunakan
    KEKERASAN dijalan utk dobrak dan ganti Jokowi!

    Bukankah akan jauh lebih baik, kedepan, masing-masing warga yang
    berani menamakan diri pejuang, terus ikut mendorong maju langkah
    Jokowi agar bisa lebih baik dan lebih mantap jalannya ....
    Jangan sampai serong apalagi hanyut terselewengkan oleh
    pecundang-pecundang disekitarnya, ...

    Jadi, BUKAN sebaliknya ikut mendongkel apalagi jadi pendobrak
    rusak kekuasaan Jokowi 5 tahun kedepan! Akhirnya HANYA akan
    merugikan dan lebih mencelakakan rakyat banyak saja, ...


    ajeg 於 6/10/2019 10:00 寫道:


    Oke, jadi Anda tidak membantah Jokowi tukang ngibul. Bagus.

    Selanjutnya terserah. Anda termasuk yang merasa ikut dikibuli
    atau termasuk yang ikut-ikutan Jokowi ngibuli diri sendiri dan
    orang banyak.


    --- SADAR@.... wrote:

    Lalu, ... bagaimana jalan yg bung gunakan untuk MEMBATALKAN dan
    GANTI Jokowi hasil PILPRES-2019 dengan tokoh yg bung anggap
    lebih baik, dan berkemampuan membawa Indonesia lebih maju dan
    makmur dan adil, ...???

    Bisa dengan turun kejalan begitu, ...??? Disinilah masalah
    sesungguhnya, ...!


    ajeg 於 5/10/2019 18:58 寫道:

    Masalahnya jelas di Jokowi.

    Negara ini dia bikin berantakan karena kerjanya ngibul melulu.
    Mulai dari Esemka (2010) sampai asbun mau bertemu BEM, 9 hari yl.


    --- SADAR@.... wrote:

    Lalu, .... apa maksud bung untuk merinci alasan setiap orang yg
    turun kejalan itu? Pemerintah dan DPR tentu wajib mendengarkan
    TUNTUTAN yg diajukan dengan sebaik-baiknya, syukur bisa
    dituruti! Kalau tidak bisa juga berikan argumentasi yang
    meyakinkan, atau langsungkan debat terbuka?! Tapi, ... kalau
    kenyataan yang terjadi, apapun alsan, maksud dan tujuan aksi
    turun kejalan yg berbeda-beda itu, sudah tidak lagi pedulikan
    melanggar HUKUM, melakukan KEKERASAN, KERUSUHAN, ... TEROR. ya
    harus berani dan mampu berhadapan dengan POLISI untuk mencapai
    tujuan!

    Dimana masalahnya???


    ajeg 於 5/10/2019 10:03 寫道:

    Oke, jadi Anda tidak tahu bahwa orang sampai harus turun ke
    jalan karena kritik dan protes-protes Rakyat tentang korupsi,
    utang, BPJS, harga kebutuhan, rencana ibukota baru, kebakaran
    hutan, krisis Papua, korupsi lagi dlsb. tidak didengar Jokowi.

    Sebaliknya, dia hanya asyik bersolek untuk pelantikan dan malah
    mau melanggar undang-undang lagi dengan minta pelantikan
    dipercepat, dimajukan harinya.


    --- SADAR@.... wrote:

    Cespleng dan nyambung atau tidak itu tergantung pendirian dan
    dimana posisi seseorang berdiri, ... dan sekalipun sudah saya
    jawab, masih juga bertanya dan merasa tidak terjawab:

    *"Jadi, Anda belum jawab **kenapa orang protes sampai semarah
    ini, sampai harus turun ke jalan, sampai harus berdemo
    (sekalipun dengan resiko disusupi polisi atau preman bayaran)."*

    Bukankah sudah berulangkali dan saya tegaskan: *"**Turun kejalan
    berdemo, ajukan pendapat, mengkritik pemerintah itu normal dan
    boleh-boleh saja! Demo-damai, ... itulah yang dijalankan
    mahasiswa-mahasiswa BEM! Mau bung bilang merupakan kemarahan
    tentu saja juga boleh, .... Tapi, tetap BUKAN yang dijalankan
    penumpang gelap sengaja lakukan kerusuhan, kekerasan,
    pengrusakan! Jangan bung campur adukkan!"*

    Untuk lebih cerah, dengan kata lain bisa dikatakan, setiap orang
    yang turun kejalan boleh saja MARAH dengan berbagai ALASAN yang
    berbeda-beda, maksud dan tujuannya! Jadi, tidak perlu
    dipusingkan dengan sebab2 yg mendorong mereka turun kejalan,
    pegang saja maunya, tujuannyanya apa, ... dari TUNTUTAN2 yang
    diteriakkan itu! Aksi-aksi demo itu normal saja dengan segala
    tuntutan yang diajukan, selama TIDAK melanggar HUKUM yang
    berlaku, selama tidak melakukan KEKERASAN, MERUSAK, MEMBAKAR,
    .... TEROR!

    Sedang bagi setiap pendemo yang turun kejalan, katakanlah dalam
    aksi demo Mahasiswa kali ini digerakkan BEM yg mengajukan
    aksi-damai itu juga harus ada ketegasan menentang
    KEKERASAN-TEROR yg terjadi, jadi ada kejelasan perbedaan tegas
    dengan aksi kekerasan-TEROR yang jelas TUJUANNYA GAGALKAN
    pelantikan Jokowi, GANTI Presiden Jokowi dgn orang lain, alias
    gunakan aksi massa kekerasan MEREBUT KEKUASAAN, makar!


    ajeg 於 5/10/2019 1:23 寫道:

    Apa si oon itu pernah nyambung?


    --- SADAR@.... wrote:

    Sekalipun bung bilang cespleng, ... tapi, kok jadi seperti
    gembala main seruling dihadapan kerbau saja? Gak nyambung?!
    Hehehee, ...

    Biar bung saja yang layani, deh! Apalagi tujuan Ajeg itu memang
    GAGALKAN pelantikan Jokowi, ... sebagaimana diteriakkan Permadi!


    nesare 於 4/10/2019 17:44 寫道:

    Cespleng argument bung!





--
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com

Kirim email ke