Posisi saya sih jelas: siapa pun yang tidak berpihak kepada orang
banyak dan kerjanya sering merugikan orang lain, tidak pantas jadi
pemimpin. Baik jadi presiden maupun kepala keluarga.
Posisi Anda juga sangat jelas, dengan titik perhatian pada ketokohan
dan bukan pada perbuatannya. Jadi, apa pun yang dilakukan Jokowi (dan
XJP) harus diamini.
Nah, dengan keadaan masyarakat dan situasi negara yang terus memburuk
dalam 5 tahun terakhir, Jokowi harusnya malu. Tahu diri dan letakkan
jabatan. Apalagi tidak satu pun kasus kejahatan kemanusiaan masa lalu
yang dia sentuh.
--- SADAR@.... wrote:
Kesimpulan bung yg melompat! Dimata saya, Jokowi bukanlah tokoh
pemimpin yg ideal, ... tapi hanyalah seorang tokoh yang lebih baik
ketimbang tokoh-tokoh lain yang ada dan bisa tampil sb Presiden
dalam Pilpres-2019 saja! Satu kenyataan yang HARUS diterima.
Termasuk kegagalan, tersendat jalannya program Jokowi yg bung
bilang ngibul, nipu rakyat itu karena TIDAK sesuai dengan
janjijanjinya itu! Yang jadi masalah, bagaimana memperbaiki agar
jalannya lebih baik, bukan buru-buru gunakan KEKERASAN dijalan utk
dobrak dan ganti Jokowi!
Bukankah akan jauh lebih baik, kedepan, masing-masing warga yang
berani menamakan diri pejuang, terus ikut mendorong maju langkah
Jokowi agar bisa lebih baik dan lebih mantap jalannya .... Jangan
sampai serong apalagi hanyut terselewengkan oleh
pecundang-pecundang disekitarnya, ...
Jadi, BUKAN sebaliknya ikut mendongkel apalagi jadi pendobrak
rusak kekuasaan Jokowi 5 tahun kedepan! Akhirnya HANYA akan
merugikan dan lebih mencelakakan rakyat banyak saja, ...
ajeg 於 6/10/2019 10:00 寫道:
Oke, jadi Anda tidak membantah Jokowi tukang ngibul. Bagus.
Selanjutnya terserah. Anda termasuk yang merasa ikut dikibuli atau
termasuk yang ikut-ikutan Jokowi ngibuli diri sendiri dan orang
banyak.
--- SADAR@.... wrote:
Lalu, ... bagaimana jalan yg bung gunakan untuk MEMBATALKAN dan
GANTI Jokowi hasil PILPRES-2019 dengan tokoh yg bung anggap lebih
baik, dan berkemampuan membawa Indonesia lebih maju dan makmur dan
adil, ...???
Bisa dengan turun kejalan begitu, ...??? Disinilah masalah
sesungguhnya, ...!
ajeg 於 5/10/2019 18:58 寫道:
Masalahnya jelas di Jokowi.
Negara ini dia bikin berantakan karena kerjanya ngibul melulu.
Mulai dari Esemka (2010) sampai asbun mau bertemu BEM, 9 hari yl.
--- SADAR@.... wrote:
Lalu, .... apa maksud bung untuk merinci alasan setiap orang yg
turun kejalan itu? Pemerintah dan DPR tentu wajib mendengarkan
TUNTUTAN yg diajukan dengan sebaik-baiknya, syukur bisa dituruti!
Kalau tidak bisa juga berikan argumentasi yang meyakinkan, atau
langsungkan debat terbuka?! Tapi, ... kalau kenyataan yang
terjadi, apapun alsan, maksud dan tujuan aksi turun kejalan yg
berbeda-beda itu, sudah tidak lagi pedulikan melanggar HUKUM,
melakukan KEKERASAN, KERUSUHAN, ... TEROR. ya harus berani dan
mampu berhadapan dengan POLISI untuk mencapai tujuan!
Dimana masalahnya???
ajeg 於 5/10/2019 10:03 寫道:
Oke, jadi Anda tidak tahu bahwa orang sampai harus turun ke jalan
karena kritik dan protes-protes Rakyat tentang korupsi, utang,
BPJS, harga kebutuhan, rencana ibukota baru, kebakaran hutan,
krisis Papua, korupsi lagi dlsb. tidak didengar Jokowi.
Sebaliknya, dia hanya asyik bersolek untuk pelantikan dan malah
mau melanggar undang-undang lagi dengan minta pelantikan
dipercepat, dimajukan harinya.
--- SADAR@.... wrote:
Cespleng dan nyambung atau tidak itu tergantung pendirian dan
dimana posisi seseorang berdiri, ... dan sekalipun sudah saya
jawab, masih juga bertanya dan merasa tidak terjawab:
*
*
*"Jadi, Anda belum jawab **kenapa orang protes sampai semarah ini,
sampai harus turun ke jalan, sampai harus berdemo (sekalipun
dengan resiko disusupi polisi atau preman bayaran)."*
Bukankah sudah berulangkali dan saya tegaskan: *"**Turun kejalan
berdemo, ajukan pendapat, mengkritik pemerintah itu normal dan
boleh-boleh saja! Demo-damai, ... itulah yang dijalankan
mahasiswa-mahasiswa BEM! Mau bung bilang merupakan kemarahan tentu
saja juga boleh, .... Tapi, tetap BUKAN yang dijalankan penumpang
gelap sengaja lakukan kerusuhan, kekerasan, pengrusakan! Jangan
bung campur adukkan!"*
Untuk lebih cerah, dengan kata lain bisa dikatakan, setiap orang
yang turun kejalan boleh saja MARAH dengan berbagai ALASAN yang
berbeda-beda, maksud dan tujuannya! Jadi, tidak perlu dipusingkan
dengan sebab2 yg mendorong mereka turun kejalan, pegang saja
maunya, tujuannyanya apa, ... dari TUNTUTAN2 yang diteriakkan itu!
Aksi-aksi demo itu normal saja dengan segala tuntutan yang
diajukan, selama TIDAK melanggar HUKUM yang berlaku, selama tidak
melakukan KEKERASAN, MERUSAK, MEMBAKAR, .... TEROR!
Sedang bagi setiap pendemo yang turun kejalan, katakanlah dalam
aksi demo Mahasiswa kali ini digerakkan BEM yg mengajukan
aksi-damai itu juga harus ada ketegasan menentang KEKERASAN-TEROR
yg terjadi, jadi ada kejelasan perbedaan tegas dengan aksi
kekerasan-TEROR yang jelas TUJUANNYA GAGALKAN pelantikan Jokowi,
GANTI Presiden Jokowi dgn orang lain, alias gunakan aksi massa
kekerasan MEREBUT KEKUASAAN, makar!
ajeg 於 5/10/2019 1:23 寫道:
Apa si oon itu pernah nyambung?
--- SADAR@.... wrote:
Sekalipun bung bilang cespleng, ... tapi, kok jadi seperti gembala
main seruling dihadapan kerbau saja? Gak nyambung?! Hehehee, ...
Biar bung saja yang layani, deh! Apalagi tujuan Ajeg itu memang
GAGALKAN pelantikan Jokowi, ... sebagaimana diteriakkan Permadi!
nesare 於 4/10/2019 17:44 寫道:
Cespleng argument bung!