1.      Sri mulyani tidak adil? Apa maksudnya tidak adil ini? Ukurannya apa? 
Coba jelasin ane mau tahu argument didalam otak ente!
2.      Sri mulyani tidak mempedulikan suara Rakyat? Apa maksudnya tidak adil 
ini? Ukurannya apa? Coba jelasin ane mau tahu argument didalam otak ente!

 

Itu tudingan dan belum ada argumennya. Hanya maen2 kata2 saja puter2 
dihubung2kan dgn dana desa sekarang. Laen kali ya sama saja ada2 saja yg 
dihubung2kan buat nyinyir. Pokok/substansi argumennya gak ada!!!!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Saturday, November 9, 2019 10:12 AM
To: GELORA45 <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: Re: [GELORA45] 'Desa Siluman' Bukti Basis Data Milik Pemerin

 

  

Yang mengada-ada itu kan Sri Mulyani. Selagi masyarakat protes soal kenaikan 
iuran BPJS yang tidak adil, ngapain dia tiba-tiba ribut "kehilangan" dana desa 
sekian milyar? Padahal, ternyata, dana tsb. belum disalurkan ke "desa siluman". 
Masih tersimpan di kas kabupaten. Tidak hilang. 





Jadi, kenapa Sri Mulyani tidak mempedulikan suara Rakyat soal iuran BPJS yang 
dia naikkan 100%, dan malah mengada-adakan persoalan fiktif tentang "hilangnya" 
dana desa? (yang ternyata tidak hilang). 





Kenapa menkeu langsung koar-koar di publik dan tidak bicarakan saja di internal 
kabinet dengan mendagri dan mendes? 

 

Ya salah sendiri, sekarang Rakyat punya bukti bahwa basis data pemerintah 
memang cacat. 

 

--- SADAR@... wrote:

Bung ini mengada-ada saja, ....! Sri Mulyani tentu boleh saja mengajukan 
masalah yang ditemukan "Desa Siluman" sehubungan dengan dana desa yang dia 
kucurkan! Dimana salahnya??? Harus diamkan saja karena jumlahnya hanya 
milyaran??

Lalu, kenapa pula Sri Mulyani yang harus menuntut TPS-TPS siluman yang rugikan 
25T??? Bukankah kubu 02 sudah ajukan tuduhan "KECURANGAN2" yg terjadi di 
pilpres-2019 baru lalu, dan TIDAK SATUPUN tuduhan kecurangan yg bisa diterima 
masuk MA! Entah termasuk Rp.25T ini atau tidak? Lalu, kalau di MA sudah 
ditolak, apa menurut bung HANYA Sri Mulyani bisa buktikan kecurangan yang 
terjadi dan belaga pilon??? Kenapapula bung sendiri yang TAHU jelas kecurangan2 
terjadi TIDAK TAMPIL buktikan kecurangan yg terjadi, biar Jokowi berhasil di 
GAGALKAN jadi Presiden RI, ... sekarang dibelakang jadi ngeyel terus??? Coba 
bung jelaskan atau jernihkan pemikiran bung itu!

On 11/9/2019 11:37 AM, ajeg wrote:

 

Nah, coba jelaskan kenapa pemerintah / Sri Mulyani begitu heboh dengan 
persoalan fiktif ini (desa "fiktif" yang ternyata dana desanya masih tersimpan 
di kas desa), tetapi berlagak pilon dari kasus-kasus TPS dan pemilih siluman 
saat pilpres.

Kalau pun dana desa itu ditilep, berapa banyak kerugian Sri Mulyani? Bandingkan 
dengan pemilu Rp 25 Triliun yang terbuang sia-sia karena akhirnya Jokowi minta 
"damai", rekonsiliasi dengan si Prabowo.

Coba jelaskan, untuk apa kehebohan fiktif ini yang justru berbalik mengungkap 
cacatnya basis data pemerintah.

 

--- SADAR@... wrote:





Hahahaa, ... ini mah cetusan sakit-HATI dari KEKALAHAN jogo di pilpres yl, 
saja, ...! Masih belum legowo terima kekalahan yang terjadi??? Bukankah dengan 
patpat gulipatnya jenderal Prabowo sejak kampanye, setelah pilpres sampai ikut 
gabung pemerintah Jokowi, ... ada yang menyatakan akhirnya Prabowo juga yang 
menang! Yang dipilih 01 yang menang 02, ...! Kok bung masih juga menggerutu dan 
nyinyir segala kebijakan pemerintah Jokowi sekarang, dimana jenderal Prabowo 
ikut tergabung dan terlibat??? Kemana konsep brilian Prabowo???

 

Apa dan dimana yang bung hendak salahkan sesungguhnya? 





Saya sependapat dengan kritik kebijakan kenaikan iuran BPJS yang diajukan RR, 
hendaknya dicarikan solusi jalan keluar yg lebih baik dan tidak memberatkan 
rakyat banyak! Bahkan gunakan iuran BPJS dikaitkan dengan pemasukan/pendapatan 
setiap warga, jangan gunakan sama-rata berlakukan utk semua warga yg jelas 
kemampuannya berbeda-beda! Yang miskin tidak mampu boleh digratiskan sepenuhnya 
dengan ditanggung pemerintah, yang mampu disuruh bayar sesuai kemampuannya!

 

Desa siluman juga begitu, jangan biarkan penilapan dana DESA yg digunakan 
memberdayakan petani dan memakmurkan desa umumnya, ...! Harus diusut dan 
ditindak siluman-siluman itu, ... tentu jangan pula melepaskan siluman gede! 
Perbaiki pendataan, catatan sipil pemerintah itu!

 

On 11/8/2019 7:56 PM, ajeg wrote:





Ada apa pemerintah begitu heboh seolah kasus "desa siluman" adalah masalah 
utama di Indonesia saat ini? Memangnya berapa kerugian Sri Mulyani dari kasus 
ini? 5 miliar? 10 miliar? Lalu, berapa kerugian RS-RS akibat utang pemerintah / 
BPJS? Berapa pula uang Rakyat yang dipakai Sri untuk menambah tunjangan direksi 
BPJS?





Waktu Rakyat mempertanyakan banyaknya TPS dan pemilih siluman toh pemerintahan 
Sri Mulyani belagak pilon. Dan Rp 25 Triliun pun jadi sia-sia dengan terjadinya 
kecurangan pilpres sehingga terpaksa berujung rekonsiliasi, "damai". 





Gamblang sudah. Bukan cuma basis data pemilih saja yang cacat, ulah Sri Mulyani 
ini justru mengungkap basis data pedesaan milik pemerintah juga cacat, seperti 
judul berita ini. 

 

--- ilmesengero@... wrote:

 

Apa definisi DESA? Harus berapa jumlah penduduknya?

 







Kirim email ke