Di Indonesia, iuran BPJS itu akan murah kalau:
1. layanan untuk peserta BPJS sama bagusnya dengan layanan terhadap pasien 
dengan asuransi swasta, tidak diskriminatif.
2. tidak ada beban pengeluaran lain (kebutuhan pokok, pajak, listrik, air, gas, 
transport, sekolah dsb) yang semuanya terus berlomba untuk naik. 
Zalimnya lagi, peserta BPJS harus antre di belakang barisan pasien dengan 
asuransi lain. Sementara, pegawai BPJS yang sakit bisa dapat nomor antrean di 
depan karena semua pegawai BPJS diikutsertakan dalam program asuransi InHealth. 
Ya, pegawai-pegawai BPJS malah dibekali asuransi lain!
Membandingkan iuran BPJS dengan harga rokok dan pulsa jelas ngawur. Sebab, 
tidak ada undang-undang / peraturan yang mewajibkan setiap orang beli rokok 
atau pulsa. Beda dengan kepesertaan BPJS yang sifatnya wajib bagi seluruh 
Rakyat. Otomatis iuran per orangnya pun wajib. Dengan ancaman, dikejar tukang 
tagih, dikenai denda kalau terlambat bayar, dan bagi yang menunggak tidak bisa 
mendapatkan layanan publik seperti pengurusan SIM dll. 
Jadi, keberatan orang atas kenaikan 100% per orang ini bukan semata soal 
nominal, tapi juga soal moral dan keadilan pemerintah. Serba cacat seperti data 
pedesaan ini. 
--- djiekh@... wrote:
       

Buat saya yang tinggal di negeri Belanda, assuransi kesehatan di Indonesia itu 
luar biasa murah.Karena aturannya sekarang di Belanda tidak satu patient sampai 
sehat kembali, dokter atau rumah sakitnya dibayar, tetapi berdasarkan tiap kali 
dibehandel, dokter atau rumah sakitnya, jadi saya mesti bolak balik ke rumah 
sakit. Paling sedikit 3 kali. Kali pertama hanya intake, ceritakan semua 
probleemdiukur ini itu, harus kirim darah dan kotoran ke lab.  Datang kedua 
kali dst.nya untuk behandeling. dan diakhiri dengan satu kali lagi 
pemeriksaan.Terakhir ini dari berbagai pemeriksaan oleh berbagai dokter yang 
harus bikin afspraak dulu kapan dokternya bisa dari dokter echografie kemudian 
ke dokter endoscopie dan masih harus tunggupembicaraann consult dengan dokter 
MDL (Maag, Darm, Liver ) totaal makan waktu 2 bulan. Sakitsaya tambah perah, 
untun huisartsnya ambil tindakan cepat, tidak percaya lagi pada hasil 
echografie,tetap langsung kirim saya tanpa afspraak dulu ke International 
Health, yang langsung beritahu sayadan huisarts saya, supaya kemarin langsung 
ke chirurg. Chirurg periksa, bilang sekarang tidak bisa dioperasi, tunggu dulu 
sampai infeksiny hilang, baru gaalblaas saya akan dioperasi.

Pada tanggal Jum, 8 Nov 2019 pukul 14.49 nesare menulis:



Ini kan tulisan orang nyinyir saja!

Jadi gak aneh yg dilihat yg jelek2nya saja!

Tetapi gak pernah mau mikir gimana BPJS itu harus dijalankan!

Hanya lihat kenaikannya saja ttp gak pernah mau mikir gimana kelangsungan BPJS. 
Emangnya ente yg berlabel kiri mau melihat BPJS bangkrut?

Ente pikir BPJS atau instansi2 apapun yg ada direpublik itu gratis berjalan dan 
pengelolaannya?

Dimana didunia ini ada premi asuransi kesehatan semurah ini?

Bandingkan dengan harga rokok dan pulsa!

Yg miskin gratis koq ada 25% penduduk miskin yg gratis!

Mau apalagi?

Coba apa gak bisa mikir ini adalah universal healthcare yg lbh hebat drpd yg 
digembar gemborkan oleh USA baik sanders maupun warren??!!

Tukang2 nyinyir gak ngerti masalah health care di negara2 welfare state.

Mereka2 ini gak ngerti gimana health care dikanada yg 30% itu diurus oleh 
private walaupun mayoritas memang ditangani pemerintah. Mereka2 ini jelas2 gak 
ngerti gimana masalah healthcare dikanada: wait time, limited ini itu dari 
mental health s/d oral health.

Orang2 kanada yg mau melakukan suatu procedure harus menunggu lama utk 
mendapatkan donor dll itu sdh menjadi obrolan sehari2. Temen yg ngajar di 
Calgary juga mengeluh atas kelambanan ini.

Begitu juga di swedia yg walaupun mayoritas funded by government ttp sumber 
duitnya itu dari pajak yg setinggi gajah hehehehe.

Mungkin hanya di kuba sekarang dimana universal health care yg betul2 gratis 
ttp bukan berarti tidak ada tantangan. Tantangan skrg didepan mata dimana 
gedung, medical equipment, listrik, air dll yg perlu penanganan yg serius. 
Tantangan ini semua belum tentu permasalahan dari dalam negeri kuba ttp 
misalnya spt alat2 kedokteran, obat2an yg tidak bisa diproduksi dalam kuba dan 
harus import dari luar. Tetapi krn diembargo USA, kuba gak bisa mendapatkan 
semuanya ini.

Inilah tantangan2 yg ada disetiap negara termasuk kuba yg begitu kiri dan 
sukses health care systemnya.

Mereka2 yg gak ngerti ini sibuk bukan suara yg kosong melompong isinya alias 
tong kosong nyaring bunyinya. RI hanya menaikkan iuran yg seharga

1 bungkus rokok (kalau rokok dicukai oleh pemerintah gak lama lagi dan memang 
sudah saatnya dinaikkan cukai rokok ini).

BAYANGKAN SEHARGA SEBUNGKUS ROKOK DAN IURAN INI SEBULAN DIBANDINGKAN DENGAN 
ROKOK DIHISAP SEHARI HABIS!!!!

Dasar tukang nyinyir!!!

Nesare

From: ajeg


Kenaikan iuran 100% itu usulan Sri Mulyani dan sudah disetujui Jokowi. 
Termasuk, menyetujui kenaikan tunjangan direksi BPJS. Bisa dibilang, Jokowi 
mengamini visi-misi menteri.

Kenaikan ini jelas memberatkan berbanding layanan yang diterima masyarakat. 
Contoh yang umum, pasien peserta BPJS dikumpulkan di antrean buncit. Kalau 
harus dirawat biasanya peserta kelas III terpaksa pilih pindah ke kelas II atau 
I (tentu dengan tambahan biaya sesuai tarif kelas) karena kondisi kamar dan 
layanan di kelas III yang tidak layak. Soal keluhan layanan bisa setiap hari 
dibaca di pemberitaan, berikut keluhan pihak rumahsakit soal tunggakan 
pemerintah.

Norak sekali kan? Pemerintah bisa seenaknya menunggak, sementara Sri Mulyani 
seenaknya pula mengancam Rakyat yang menunggak iuran BPJS untuk dikejar-kejar 
"debt collector" dan tidak boleh mengurus SIM dll. -- yang tentu menimbulkan 
denda-denda ikutannya. Untuk disadari, kenaikan 100% itu hitungannya per orang 
/ peserta. Jadi, kalau satu keluarga yang terdiri dari 4 orang berarti keuangan 
keluarga itu terkena kenaikan 4 × 100%. 

Lalu semua ini apa namanya, menurut Anda?

Kalau betul Sri Mulyani bertugas melayani Rakyat, harusnya dia urus dulu soal 
BPJS ini, baik soal kenaikan iuran yang memberatkan, kritik soal kenaikan 
tunjangan direksi BPJS, tunggakan pemerintah ke RS-RS dll). Tidak buru-buru 
melengos ke soal lain (desa fiktif) yang untuk sementara serahkan saja dulu ke 
wakil menteri.

https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/253470



 


#yiv4303700456 -- #yiv4303700456ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456ygrp-mkp #yiv4303700456hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-mkp #yiv4303700456ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-mkp .yiv4303700456ad 
{padding:0 0;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-mkp .yiv4303700456ad p 
{margin:0;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-mkp .yiv4303700456ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-sponsor 
#yiv4303700456ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456ygrp-sponsor #yiv4303700456ygrp-lc #yiv4303700456hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456ygrp-sponsor #yiv4303700456ygrp-lc .yiv4303700456ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv4303700456 #yiv4303700456actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv4303700456
 #yiv4303700456activity span {font-weight:700;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv4303700456 #yiv4303700456activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv4303700456  #yiv4303700456activity 
span span {color:#ff7900;}#yiv4303700456 #yiv4303700456activity span 
.yiv4303700456underline {text-decoration:underline;}#yiv4303700456 
.yiv4303700456attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv4303700456 .yiv4303700456attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv4303700456 .yiv4303700456attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv4303700456 .yiv4303700456attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv4303700456 .yiv4303700456attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv4303700456 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv4303700456 .yiv4303700456bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv4303700456 
.yiv4303700456bold a {text-decoration:none;}#yiv4303700456 dd.yiv4303700456last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4303700456 dd.yiv4303700456last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4303700456 
dd.yiv4303700456last p span.yiv4303700456yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv4303700456 div.yiv4303700456attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv4303700456 div.yiv4303700456attach-table 
{width:400px;}#yiv4303700456 div.yiv4303700456file-title a, #yiv4303700456 
div.yiv4303700456file-title a:active, #yiv4303700456 
div.yiv4303700456file-title a:hover, #yiv4303700456 div.yiv4303700456file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv4303700456  div.yiv4303700456photo-title 
a, #yiv4303700456 div.yiv4303700456photo-title a:active, #yiv4303700456 
div.yiv4303700456photo-title a:hover, #yiv4303700456  
div.yiv4303700456photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4303700456 
div#yiv4303700456ygrp-mlmsg #yiv4303700456ygrp-msg p a 
span.yiv4303700456yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv4303700456 
.yiv4303700456green {color:#628c2a;}#yiv4303700456 .yiv4303700456MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv4303700456 o {font-size:0;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456photos div {float:left;width:72px;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv4303700456
 #yiv4303700456reco-category {font-size:77%;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456reco-desc {font-size:77%;}#yiv4303700456 .yiv4303700456replbq 
{margin:4px;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456ygrp-mlmsg select, #yiv4303700456 input, #yiv4303700456 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456ygrp-mlmsg pre, #yiv4303700456 code {font:115% 
monospace;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-mlmsg #yiv4303700456logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-msg 
p#yiv4303700456attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456ygrp-reco #yiv4303700456reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-sponsor 
#yiv4303700456ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456ygrp-sponsor #yiv4303700456ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456ygrp-sponsor #yiv4303700456ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv4303700456 #yiv4303700456ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv4303700456 
#yiv4303700456ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv4303700456   

Kirim email ke