Saya tidak berhasil menangkap pengertian memusnahkan jutaan TELOR yang
dimaksud sesungguhnya, ... *Peternak ayam mengeluh lantaran pasokan
bibit ayam hidup (**/livebird/**) berlebih dan menyebabkan harganya
anjlok. Untuk itu, para petani yang tergabung dalam Paguyuban Peternak
Rakyat Nasional (PPRN) meminta Kementerian Pertanian (Kementan)
mengeluarkan kebijakan pemusnahan 10 juta bibit ayam atau****/day old
chick/****(DOC) per minggu.* Dari pemberitaan dibawah, nampaknya yg
hendak dimusnahkan adalah telor bibit, agar harga ayam tidak anjlok!
Tapi, tidak dijelaskan dikemanakan telor yg jutaan itu? Dugaan saya,
hanya tidak ditetaskan jadi anak ayam lagi, tapi dijual kepasar untuk
dimakan saja, ...???
Tapi, ... apapun yang aterjadi, sudah seharusnya pemerintah bisa ikut
campur mengawasi dan menangani peredaran produksi didaerah yg memang
tidak mungkin seimbang sepanjang tahun, disini bisa berlebih sehingga
harga anjlok bahkan terancam busuk, disana bisa saja justru kekurangan.
Pemerintah hendaknya bisa membantu produksi disini yang berlebih
ditranfer ke daerah yang kekurangan dan perlukan, bukan dan TIDAK
dimusnahkan untuk pertahankan harga pasar!
Harga Ayam Anjlok, Kementan Musnahkan 7 Juta Bibit Bulan Depan
Vadhia Lidyana - detikFinance
Share*0*
<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4800801/harga-ayam-anjlok-kementan-musnahkan-7-juta-bibit-bulan-depan#>Tweet*0*
<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4800801/harga-ayam-anjlok-kementan-musnahkan-7-juta-bibit-bulan-depan#>Share*0*
<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4800801/harga-ayam-anjlok-kementan-musnahkan-7-juta-bibit-bulan-depan#>20
komentar
<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4800801/harga-ayam-anjlok-kementan-musnahkan-7-juta-bibit-bulan-depan#komentar>
Ilustrasi/Foto: Ari SaputraIlustrasi/Foto: Ari Saputra
*Jakarta*- *Peternak ayam mengeluh lantaran pasokan bibit ayam hidup
(**/livebird/**) berlebih dan menyebabkan harganya anjlok. Untuk itu,
para petani yang tergabung dalam Paguyuban Peternak Rakyat Nasional
(PPRN) meminta Kementerian Pertanian (Kementan) mengeluarkan kebijakan
pemusnahan 10 juta bibit ayam atau****/day old chick/****(DOC) per minggu.*
Menjawab keluhan petani tersebut, Direktur Perbibitan dan Produksi
Ternak Kementan, Sugiono menyebutkan bahwa pihaknya akan mengeluarkan
kebijakan untuk mengurangi DOC final stock (FS) dengan pemusnahan
atau/cutting/telur tertunas (HE) sebanyak 7 juta butir mulai 1 Desember
2019.
"Berdasarkan rapat koordinasi perunggasan tanggal 19 November 2019,
diputuskan untuk melakukan pengurangan HE umur 19 hari sebanyak 7 juta
per minggu berlaku mulai 1 Desember 2019," kata Sugiono dalam
keterangannya kepada*detikcom*, Rabu (27/11/2019).
*Baca juga:*Kemendag Klaim Harga Ayam di Peternak Sudah Naik Rp 2.000
<https://finance.detik.com/read/2019/11/27/154301/4800485/4/kemendag-klaim-harga-ayam-di-peternak-sudah-naik-rp-2000>
Dengan kebijakan tersebut, maka di bulan Desember 2019, total cutting HE
dilakukan terhadap 28 juta butir. Pemusnahan tersebut akan mengurangi
stok DOC FS sebanyak 26,6 juta ekor di bulan Desember.
"Sehingga target total pengurangan HE pada Desember 2019 sebanyak 28
juta butir. Dampak dari cutting HE pada Desember 2019 dimaksud secara
nasional akan mengurangi produksi DOC FS dari pembibit sebanyak
26.600.000 ekor," papar dia.
Ia mengungkapkan, kebijakan pemusnahan 7 juta HE per minggu ini akan
berlaku sampai dengan bulan Maret 2020.
*Baca juga:*Harga Ayam Anjlok, Wamendag Sebut Terkait Aturan Sebelumnya
<https://finance.detik.com/read/2019/11/27/143437/4800360/4/harga-ayam-anjlok-wamendag-sebut-terkait-aturan-sebelumnya>
Dengan langkah tersebut, Sugiono berharap harga/livebird/di tingkat
peternak bisa mengalami kenaikan dan berada pada level yang stabil.
"Harga/livebird/ditentukan oleh mekanisme pasar, dengan adanya cutting
HE diharapkan dapat berpengaruh pada peningkatan harga/livebird/,"
pungkasnya.
Sebagai informasi, peternak rakyat mengaku rugi hingga Rp 2 triliun
karena harga/livebird/anjlok dan berada level Rp 16.000-17.000 per
kilogram (kg). Padahal, harga acuan/livebird/yang diatur dalam Permendag
nomor 96 tahun 2018, batas bawahnya sebesar Rp 18.000/kg.
"Hari ini kalau di Jabar mungkin lebih murah lagi karena masuk dari
Jateng ke sini, itu kira-kira Rp 16.000-17.000/kg. HPP kita Rp 18.000,"
jelas perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Jateng,
Parjuni ketika berunjuk rasa di depan kantor Kemendag, Jakarta Pusat.
*Simak Video "Unik! Mie Ayam Disajikan dalam Kelapa Muda Segar"*
*(ara/ara)*
On 10/12/2019 上午12:27, Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
wrote:
Pemerintah gendeng2an, mestinya beli telur ayam itu untuk dibagikan
kemereka yang kurang gizi.
Berapa juta anak yang stunting kurang gizi?
On Sunday, December 8, 2019, 07:15:49 AM PST, Tatiana Lukman
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote:
Pemerintah sdh begitu sinting, kok masih ada saja yang keranjingan
mendukung!!!???
On Sunday, December 8, 2019, 05:24:21 AM GMT+1, ajeg
ajegil...@yahoo.com [GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote:
Rapopo peternak rugi, ekonomi hancur, pasar lesu, negara loyo, yang
penting tetap bernafsu bikin ibukota baru.
--- ilmesengero@... wrote:
Kebijakan ekonomi ditentukan oleh mekanisme pasar. Pasar lesu negara
lemah syahwat.