Dari media kedua2nya dimusnahkan baik telor nya maupun doc nya.
Saya barusan tanya2 krn sudah lama gak ikutin lagi dunia perunggasan ini.
Pemusnahan final stock ini sudah lumrah berjalan utk
menetralisir/menjaga harga ungags dan telor dipasar.
Kejadian yg ditulis diartikel ini kan hanya ayam potong saja.
Sebetulnya ayam petelor juga sdh sering dimusnahkan sejak dulu.
Kalau saya baru beropini: ini adalah masalah perunggasan Indonesia.
Pemerintah minim pengetahuannya mengelola dunia perunggasan ini shg
swasta baik perusahaan maupun rakyat tradisional/peternak ya bekerja
secara tradisional. Sudah sejak dulu kala bisnis perunggasan ini tidak
enak. Banyak perusahaan gede2 yg punya pabrik feed mill/makanan ternak
gulung tikar. Begitu juga perusahaan2 ini yg mencoba ekspansi ke
commercial farming/peternak juga ttp dalam skala yg besar. Perusahaan2
ini juga banyak mati drpd hidupnya.
Belakangan ini perusahaan2 gede spt charoen pokphan, jepfa comfeed,
dll sudah menerapkan system plasma. Mereka2 ini kerjasama dgn rakyat
berternak ayam. Pakai kontrak spt bagi hasil begitu. Perusahaan gede
kasih makanan ternak, bibit dll, lalu kalau sdh panen bagi hasil. Bagi
hasilnya tergantung kontrak perusahaan masing2.
Jadi perunggasan di Indonesia itu sudah menjadi sangat fragmented.
Semua orang bisa mengerjakannya. Yg diperlukan hanyalah tanah, tenaga
dan modal sedikit.
Pemusnahan telor dan doc diartikel ini efektif, terbukti saham2
perusahaan perunggasan langsung naik.
Yg dimusnahkan oleh pemerintah itu tentunya adalah milik pemerintah
dalam Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian
Pertanian
https://today.line.me/id/pc/article/Stabilkan+pasokan+ayam+pemerintah+akan+musnahkan+28+juta+telur+tertunas+di+Desember-egn6vB
<https://today.line..me/id/pc/article/Stabilkan+pasokan+ayam+pemerintah+akan+musnahkan+28+juta+telur+tertunas+di+Desember-egn6vB>
http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/
kalau tidak dimusnahkan misalnya dikasih kerakyat, ya jelas akan
menghancurkan harga dipasar. Kenapa? Karena pasokan/supply ayam akan
bertambah shg harga akan lebih anjlog lagi. jadi ini keputusan bisnis.
Yg menjadi curiosity adalah kenapa pemerintah memusnahkan telor dan
doc ini krn pemerintah adalah instansi naungan rakyat dimana rakyat
bisa mendapatkan gratis ayam2 itu. Ini jalan pikiran orang awam.
Tetapi jalan pikiran bisnis lain. Kalau telor dan doc itu tidak
dimusnahkan, harga ayam akan jatuh shg perusahaan dan ujung2nya
rakyat/peternak akan mati. Yg mana yg mau didahulukan. Ini keputusan.
Kalau perusahaan yg memusnahkan kan gak gaduh krn kerugian pemusnahan
itu ditanggung perusahaan. Yg bikin gaduh krn pemerintah yg
memusnahkan. Tetapi efeknya jelas kalau tidak dimusnahkan harga ayam
akan jatuh parah dan pasti peternak merugi. Peternak ini mayoritas
adalah peternak kecil di Indonesia. Peternak yg gede itu namanya
commercial farming dimiliki perusahaan2 gede termasuk japfa comfeed,
charoen pokpham yg gak akan mati krn pemusnahan telor dan doc ini,
tetapi plasma2nya yg mayoritas peternak rakyat kecil akan habis.
Silahkan dicermati.
Tetapi bagi yg gak ngerti apalagi yg suka NYINYIR langsung aja
ngomong: pemerintah goblok, pemerintah apaan telor dan ayam
dimusnahkan, koq gak dikasih kerakyat, apalagi rakyatnya masih miskin
seperti Indonesia. Hehehehe ini omongan tukang NYINYIR.
Nesare
*From:* GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com>
*Sent:* Tuesday, December 10, 2019 7:45 PM
*To:* GELORA45@yahoogroups.com; nesare <nesa...@yahoo.com>
*Subject:* Re: [GELORA45] pemerintah musnahkan 28 juta telur ayam
Tapi, bung Nesare, ... saya juga tidak berhasil menangkap kenapa
Kementan yang turun tangan memusnahkan DOC itu? Apa usaha BUMN? Kalau
iya, kenapa jadi peternak ayam yang berteriak??? Bukankah dengan
demikian yg rugi BUMN sendiri dan rakyat bisa dapatkan ayam murah, ...
Kalau betul itu usaha BUMN, jelas terjadi kesalahan perencanaan! Tapi,
kenapa jalan keluarnya harus dimusnahkan! Bukankah usaha peternak ayam
itu bisa diperluas bahkan keluar daerah! Apa sulitnya mengatur DOC
jutaan/perminggu itu dikirim keluar daerah kembangkan usaha ternak
ayam, bahkan kalau tidak keburu juga boleh membagikan DOC itu pada
setiap keluarga tani 2-4 ekor!
Atau mungkin juga karena kita TIDAK jelas dengan pemusnahan disini
sebetulnya apa??? Karena pemberitaan demikian sangat TIDAK JELAS
maunya apa, ... Masih dalam betuk telor atau sudah DOC sesungguhnya
saja tidak ada yang bisa pastikan ???
Salam,
ChanCT
On 11/12/2019 上午12:27, 'nesare' nesa...@yahoo.com
<mailto:nesa...@yahoo.com> [GELORA45] wrote:
Heheheh bung ini rajin2nya cari tahu kebenaran nya.
Saya saja gak pusing mau telor keq yg dimusnahkan ataupun DOC spt
artikel yg bung bawa ini.
DOC = livebird. DOC lebih lajim istilah yg dipakai. Saya pas
pernah kerja dibidang ini dulunya, jadi sedikit2 tahu.
DOC itu anak ayam yg akan diternak, ini ayam potong. Anak ayam ini
biasanya umurnya 10 hari, paling tua 14 hari. Ini ayam ras alias
ayam negeri, bukan ayam kampung. Kalau ayam petelur istilahnya
bukan DOC melainkan pullet.
Jadi kalau DOC yg dihancurkan itu yg NYINYIR gobloknya minta ampun
krn DOC itu gak bertelor hehehehehe
Nesare
*From:* GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>
<GELORA45@yahoogroups.com> <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>
*Sent:* Monday, December 9, 2019 8:10 PM
*To:* gelor...@yahoogroups..com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>;
Jonathan Goeij <jonathango...@yahoo.com>
<mailto:jonathango...@yahoo.com>; ajegil...@yahoo.com
<mailto:ajegil...@yahoo.com>; Tatiana Lukman
<jetaimemuc...@yahoo.com> <mailto:jetaimemuc...@yahoo.com>
*Subject:* Re: [GELORA45] pemerintah musnahkan 28 juta telur ayam
Saya tidak berhasil menangkap pengertian memusnahkan jutaan TELOR
yang dimaksud sesungguhnya, ... *Peternak ayam mengeluh lantaran
pasokan bibit ayam hidup (/livebird/) berlebih dan menyebabkan
harganya anjlok. Untuk itu, para petani yang tergabung dalam
Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) meminta Kementerian
Pertanian (Kementan) mengeluarkan kebijakan pemusnahan 10 juta
bibit ayam atau /day old chick/ (DOC) per minggu.* Dari
pemberitaan dibawah, nampaknya yg hendak dimusnahkan adalah telor
bibit, agar harga ayam tidak anjlok! Tapi, tidak dijelaskan
dikemanakan telor yg jutaan itu? Dugaan saya, hanya tidak
ditetaskan jadi anak ayam lagi, tapi dijual kepasar untuk dimakan
saja, ...???
Tapi, ... apapun yang aterjadi, sudah seharusnya pemerintah bisa
ikut campur mengawasi dan menangani peredaran produksi didaerah yg
memang tidak mungkin seimbang sepanjang tahun, disini bisa
berlebih sehingga harga anjlok bahkan terancam busuk, disana bisa
saja justru kekurangan. Pemerintah hendaknya bisa membantu
produksi disini yang berlebih ditranfer ke daerah yang kekurangan
dan perlukan, bukan dan TIDAK dimusnahkan untuk pertahankan harga
pasar!
Harga Ayam Anjlok, Kementan Musnahkan 7 Juta Bibit Bulan Depan
Vadhia Lidyana - detikFinance
Share 0
<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4800801/harga-ayam-anjlok-kementan-musnahkan-7-juta-bibit-bulan-depan>Tweet
0
<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4800801/harga-ayam-anjlok-kementan-musnahkan-7-juta-bibit-bulan-depan>Share
0
<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4800801/harga-ayam-anjlok-kementan-musnahkan-7-juta-bibit-bulan-depan>20
komentar
<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4800801/harga-ayam-anjlok-kementan-musnahkan-7-juta-bibit-bulan-depan#komentar>
Ilustrasi/Foto: Ari SaputraIlustrasi/Foto: Ari Saputra
*Jakarta* - *Peternak ayam mengeluh lantaran pasokan bibit ayam
hidup (/livebird/) berlebih dan menyebabkan harganya anjlok. Untuk
itu, para petani yang tergabung dalam Paguyuban Peternak Rakyat
Nasional (PPRN) meminta Kementerian Pertanian (Kementan)
mengeluarkan kebijakan pemusnahan 10 juta bibit ayam atau /day old
chick/ (DOC) per minggu.*
Menjawab keluhan petani tersebut, Direktur Perbibitan dan Produksi
Ternak Kementan, Sugiono menyebutkan bahwa pihaknya akan
mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi DOC final stock (FS)
dengan pemusnahan atau /cutting/ telur tertunas (HE) sebanyak 7
juta butir mulai 1 Desember 2019.
"Berdasarkan rapat koordinasi perunggasan tanggal 19 November
2019, diputuskan untuk melakukan pengurangan HE umur 19 hari
sebanyak 7 juta per minggu berlaku mulai 1 Desember 2019," kata
Sugiono dalam keterangannya kepada *detikcom*, Rabu (27/11/2019).
*Baca juga: **Kemendag Klaim Harga Ayam di Peternak Sudah Naik Rp
2.000*
<https://finance.detik.com/read/2019/11/27/154301/4800485/4/kemendag-klaim-harga-ayam-di-peternak-sudah-naik-rp-2000>
Dengan kebijakan tersebut, maka di bulan Desember 2019, total
cutting HE dilakukan terhadap 28 juta butir. Pemusnahan tersebut
akan mengurangi stok DOC FS sebanyak 26,6 juta ekor di bulan Desember.
"Sehingga target total pengurangan HE pada Desember 2019 sebanyak
28 juta butir. Dampak dari cutting HE pada Desember 2019 dimaksud
secara nasional akan mengurangi produksi DOC FS dari pembibit
sebanyak 26.600.000 ekor," papar dia.
Ia mengungkapkan, kebijakan pemusnahan 7 juta HE per minggu ini
akan berlaku sampai dengan bulan Maret 2020.
*Baca juga: **Harga Ayam Anjlok, Wamendag Sebut Terkait Aturan
Sebelumnya*
<https://finance.detik.com/read/2019/11/27/143437/4800360/4/harga-ayam-anjlok-wamendag-sebut-terkait-aturan-sebelumnya>
Dengan langkah tersebut, Sugiono berharap harga /livebird/ di
tingkat peternak bisa mengalami kenaikan dan berada pada level
yang stabil.
"Harga /livebird/ ditentukan oleh mekanisme pasar, dengan adanya
cutting HE diharapkan dapat berpengaruh pada peningkatan harga
/livebird/," pungkasnya.
Sebagai informasi, peternak rakyat mengaku rugi hingga Rp 2
triliun karena harga /livebird/ anjlok dan berada level Rp
16.000-17.000 per kilogram (kg). Padahal, harga acuan
/livebird/ yang diatur dalam Permendag nomor 96 tahun 2018, batas
bawahnya sebesar Rp 18.000/kg.
"Hari ini kalau di Jabar mungkin lebih murah lagi karena masuk
dari Jateng ke sini, itu kira-kira Rp 16.000-17.000/kg. HPP kita
Rp 18.000," jelas perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat
(Pinsar) Jateng, Parjuni ketika berunjuk rasa di depan kantor
Kemendag, Jakarta Pusat.
*Simak Video "Unik! Mie Ayam Disajikan dalam Kelapa Muda Segar"*
*(ara/ara)*
On 10/12/2019 上午12:27, Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com
<mailto:jonathango...@yahoo.com> [GELORA45] wrote:
Pemerintah gendeng2an, mestinya beli telur ayam itu untuk
dibagikan kemereka yang kurang gizi.
Berapa juta anak yang stunting kurang gizi?
On Sunday, December 8, 2019, 07:15:49 AM PST, Tatiana Lukman
jetaimemuc...@yahoo.com
<mailto:jetaimemuc...@yahoo..com>[GELORA45]
<gelora45@yahoogroups.com>
<mailto:gelora45@yahoogroups.com>wrote:
Pemerintah sdh begitu sinting, kok masih ada saja yang
keranjingan mendukung!!!???
On Sunday, December 8, 2019, 05:24:21 AM GMT+1, ajeg
ajegil...@yahoo.com <mailto:ajegil...@yahoo.com>[GELORA45]
<gelora45@yahoogroups.com>
<mailto:gelora45@yahoogroups.com>wrote:
Rapopo peternak rugi, ekonomi hancur, pasar lesu, negara loyo,
yang penting tetap bernafsu bikin ibukota baru.
--- ilmesengero@... wrote:
Kebijakan ekonomi ditentukan oleh mekanisme pasar. Pasar lesu
negara lemah syahwat.