Bung Lusi yb,

Ditinjau dari sudut ekonomi, bisa juga dikatakan kontradiksi Ekonomi-Berdikari dengan Ekonomi-Neolib. Dan secara umum bisa menyerang kebijakan-kebijakan pemerintah yang menjurus dan hanya menguntungkan ekonomi-neolib. Hanya saja secara konkrit tetap juga harus memilah-milah mana yang harus diutamakan/didahulukan dan mana yang masih bisa ditunda. Melihat kondisi konkrit kekuatan rakyat yang melawan dan dampak kerugian yang membuat kehidupan rakyat lebih menderita.

Sedang pembicaraan kali ini, bermula dari pernyataan Prabowo yang menyerukan rakyat bersatu dan bisa mendukung keputusan Jokowi mengatasi pandemi Covid-19, ... seolah-olah mendukung pernyataan Prabowo ini jadi melupakan kekejaman nya dimasa lalu! Itu saja, ...


Salam,

ChanCT


Lusi D. 於 2020/4/28 下午 10:26 寫道:
Konsep bung Chan ttg "Kekuasaan RAKYAT dalam arti sesungguhnya" spt
tulisan dibawah sebenarnya itu apa dan kekuasaan yang sekarang ini bung
sebut apa?

Kalau ditinjau dari segi ekonomi politik yang menjadi landasan sistim
masyarakat kan bisa kita simpulkan sbg kontradiksi antara pandangan
ekonomi-berdikari kontra ekonomi neo-liberal. Apa tidak begitu bung
Chan? kalau kita teliti secara kongkrit pihak-pihak mana yang
mengikuti faham neo-liberal dan mana yang memperjuangkan pandangan
ekonomi berdikari?
Lusi.-



Am Sun, 26 Apr 2020 08:28:57 +0800
schrieb ChanCT <sa...@netvigator.com>:

Betuuul "SISTIM Masyarakat" di Indonesia itulah DASAR masalahnya!
Yang jelas harus dirubah secara radikal, sejak 17 Agustus 1945
sekalipun menyatakan diri MERDEKA, tapi hakekatnya BELUM MERDEKA
sepenuhnya, BELUM berhasil menegakkan Kekuasaan RAKYAT dalam arti
sesungguhnya sampai sekarang ini! Lalu?

Kenyataan sampai sekarang yang dinamakan kekuatan rakyat juga BELUM
berhasil tegak berdiri! Menampilkan tokoh nya sendiri maju kedepan
yang bisa diterima secara mayoritas mutlak rakyat Indonesia juga
BELUM MAMPU, ... bagaimana bicara menegakkan kekuasaan RAKYAT???

Jadi, ditingkat perjuangan sekarang, yaaa harus memperjuangkan apa
kiranya yang bisa dicapai lebih baik bagi rakyat banyak, sesuai
keadaan subjektif dan objektif yang ada saja dahulu! TIDAK bisa
memaksakan mimpi indah kita jadi kenyataan kalau melampaui kenyataan
objektif yang dihadapi! Yang terjadi justru akan kebalikkan dari apa
yang kita mimpikan itu, CELAKAAA dan penderitaan lebih PARAH bagi
rakyat banyak, ...



'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45] 於 2020/4/25 下午 11:29 寫道:
Saya banyak sependapat dng urain bung. Diantara msl yang bung
kemukakan sbg "keadaan bangsa kita sekarang ini yang sedang
menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan yang
bertumpuk-tumpuk.". Kalau ditinjau dari segi ekonomi politik yang
menjadi landasan sistim masyarakat kan bisa kita simpulkan sbg
kontradiksi antara pandangan ekonomi-berdikari kontra ekonomi
neo-liberal. Apa tidak begitu bung Manap? kalau kita teliti secara
kongkrit pihak-pihak mana yang mengikuti faham neo-liberal dan mana
yang memperjuangkan pandangan ekonomi berdikari?

Salam
Lusi.-

Am Sat, 25 Apr 2020 12:06:19 +0000
(UTC) schrieb "S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45]"
<GELORA45@yahoogroups.com>:
    Bung Lusi yb.
    Saya mengapresiasi tanggapan bung atas pandangan yang sudah
saya kemukakan menyangkut pernyataan Prabowo. Sebagaimana bung
bisa baca sendiri , saya memulai tulisan saya dengan kalimat:
"Terlepas dari siapa Prabowo dan berbagai pandangan serta
pendapat terhadap Prabowo........." .  Dari situ bisa dilihat
bahwa saya tidak menyangsikan apa yang telah dilakukan oleh
Prabowo sesuai dengan fungsi dan kedudukannya dalam masyarakat
sejak dari jaman  Orba Soeharto berkuasa maupun sesudah itu
bahkan sampai sekarang. Namun demikian saya melihat keadaan serba
sulit yang dihadapi oleh bangsa kita dewasa ini. Dalam keadaan
demikian persatuan seluruh bangsa dan ketenangan dalam masyarakat
sangat diperlukan. Itulah sebabnya ketika membaca sikap Prabowo
yang menghindari perpecahan bangsa  maka saya anggap merupakan
sikap yang positif dan perlu dihargai. Sebagaimana kita ketahui
bersama bahwa Prabowo itu mendapat dukungan yang luas dari elemen
pemecah belah bangsa, dari elemen non tolerans.. Andaikan Prabowo
masih tetap berpegang pada pendiriannya yang semula, kita tidak
bisa membayangkan seperti apa keadaan bangsa kita sekarang ini
yang sedang menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan yang
bertumpuk-tumpuk. Karena itulah maka hal-hal yang sudah kita
ketahui selama ini tentang Prabowo, bisa dikesampingkan dulu
paling tidak untuk sementara. Jaga dulu persatuan  dan
ketenteraman demi keutuhan bangsa kita ini. Salam         S.Manap.

Den lördag 25 april 2020 13:22:19 CEST, 'Lusi D.'
lus...@rantar.de [GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> skrev:

Yah bung Manap. Tapi Prabowo nampaknya satu-satunya jendral
Indonesia yg mampu melancarkan strategi dan tatik dalam
mengoperasikan peranan kementeriannya sekarang ini, termasuk
penggelembungan harga pembelian alutsista.
Kalau menurut bung Manap, sesuai dengan waktu kejadiaannya baik
pembunuhan di Timtim maupun peristiwa perkosaan massal di Jakarta
dulu itu yang bertanggungjawab dlm setiap operasi militer
tertinggi, kan Wiranto, termasuk pendapat Munir dlm salah satu
siaran talkshow sebelum berangkat ke Nederland. Mengapa kok harus
dia yang jadi sasaran tuduhan thd operasi militer itu dan
menegapa kok tidak di adakan dan diputuskan dalam pengadilan
militer?

Salam untuk Bung Manap.
Lusi.-

Am Fri, 24 Apr 2020 18:09:53 +0000 kan panglimanya yang paling
(UTC) schrieb "S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45]"
<GELORA45@yahoogroups.com>:
   " Saya tidak mau merupakan bagian dari perpecahan itu
berapapun ongkos yang harus kita bayar. Betapapun sedihnya
perasaan kita harus kita kesampingkan demi kepentingan yang
lebih besar". Kalimat itu diucapkan oleh Prabowo. Terlepas dari
siapa Prabowo dan berbagai pandangan serta pendapat terhadap
Prabowo, namun apa yang diucapkan oleh Prabowo sesuai dengan
kutipan di atas patut dihargai. Karena yang kita utamakan
adalah kepentingan bangsa, bukan kepentingan golongan.
Lebih-lebih lagi bukan kepentingan segelintir kecil kaum
intoleran yang  selama ini selalu mendatangkan perpecahan
bangsa dan yang selama ini  merupakan pendukung Prabowo,
termasuk  usaha mereka mendukung Prabowo dalam pemilihan
Presiden yang sudah 2 kali dilaksanakan. S.M. Den torsdag 23
april 2020 04:55:15 CEST, Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com
[GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> skrev:


Berapa banyak jumlah rakyat miskin?
On Thu, Apr 23, 2020 at 4:05 AM ChanCT sa...@netvigator.com
[GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com> wrote:



Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo
Subianto menilai keputusan Presiden Joko Widodo untuk
kepentingan rakyat yang paling miskin dan paling lemah. Lewat
sebuah video di akun Twitter pribadinya, Rabu (22/4) malam,
Prabowo bercerita mengenai apa yang dirasakannya selama berada
dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. "Saya bersaksi
bahwa beliau (Jokowi) terus berjuang demi kepentingan bangsa,
negara, dan rakyat Indonesia. Saya melihat dari dekat cara-cara
pengambilan keputusan beliau, dan selalu yang menjadi dasar
pemikiran beliau adalah keselamatan rakyat yang paling miskin
dan rakyat yang paling lemah," kata Prabowo dikutip dari video
pada akun @Prabowo, Kamis (23/4/2020) dini hari. Lebih lanjut,
Prabowo mengaku telah melihat langsung komitmen Presiden Jokowi
untuk membersihkan pemerintah Indonesia dari korupsi. Baca
juga: Di tengah pandemi, Barata Indonesia berhasil ekspansi ke
Armenia Namun, Prabowo tidak menyebut kolusi dan nepotisme
sebagai bagian dari kesaksiannya tersebut. Selama ini, kata
Prabowo, pemberantasan korupsi adalah bagian penting dari
komitmen pemerintahan Presiden Jokowi. Untuk itu, sebagai
pimpinan tertinggi Partai Gerindra, Prabowo meminta seluruh
kader Partai Gerindra untuk percaya kepada pemerintah. Ia
mengatakan bahwa Pemerintah tidak akan mungkin mengambil
keputusan yang merugikan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia.
Prabowo meminta semua pihak untuk bersatu karena bangsa ini
tengah berhadapan dengan suatu bencana, yaitu pandemi COVID-19.
"Suatu virus yang cukup membahayakan apabila kita sembrono dan
tidak mengambil langkah-langkah yang harus diambil," kata
Prabowo. Dalam keadaan yang merisaukan saat ini, kata Prabowo,
bangsa Indonesia tidak boleh kehilangan semangat, apalagi
sampai berputus asa. "Dalam keadaan merisaukan ini, justru
dibutuhkan semangat, ketegaran, keberanian, dan yang paling
utama adalah rasa persaudaraan, rasa persatuan, kita harus
kompak" kata Prabowo menegaskan. Baca juga: MUI: Tidak mudik
sama dengan jihad kemanusiaan Ia berpendapat bahwa rakyat dan
pemerintah harus saling mendukung, bukan saling menyalahkan.
"Sebagai manusia, kita pasti membuat kesalahan, kita pasti
membuat sesuatu yang dinilai kurang, tetapi justru di saat ini
kita harus saling mengisi kekurangan kita masing-masing, kita
harus saling memperbaiki kalau ada di antara kita yang kurang
atau salah. Bukan kita caci maki, bukan kita marah-marah, bukan
kita mengejek," kata Prabowo. Prabowo mengungkapkan alasannya
bergabung dengan pemerintah karena tidak ingin ada perpecahan.
Ia juga telah putuskan waktu itu untuk melakukan langkah besar
berupa rekonsiliasi nasional. "Dengan mengesampingkan
kepentingan partai, perasaan pribadi, dan segala sesuatu yang
menjadi pikiran-pikiran kita pada saat itu. Demi satu hal,
yaitu kerukunan nasional, persatuan nasional, dan rekonsiliasi
nasional," kata Prabowo. Untuk itu, Prabowo mengaku enggan
menjadi bagian dari perpecahan Indonesia berapa pun ongkosnya.
Baca juga: Ade Yasin siapkan sanksi tegas pelanggar PSBB di
Bogor Menteri Pertahanan RI itu meminta semua pihak menerima
dengan lapang dada dan mengesampingkan perasaan. "Saya tidak
mau merupakan bagian daripada perpecahan itu berapa pun ongkos
yang harus kita bayar. Betapa pun sedihnya perasaan kita harus
kita kesampingkan demi kepentingan yang lebih besar," kata
Prabowo. Pewarta: Abdu Faisal Editor: D.Dj. Kliwantoro


Kirim email ke