Harusnya pada Saat kejadian Pada saat Polisi masih sempat melihat DUNU Membacok 
secara Babi buta kepada Korban, Langsung Lakukan tembak di tempat.
Orang Seperti DUNU juga layak di Hukum Mati, bersama para KORUPTOR....



Warga Dulupi Tewas Dibacok 38 Kali                                              
                        
                                                        
                        
                        
                
                                        
                                
                                        Senin, 21 Juli 2008                     
        
                        
                                        
                        
                                Ketika Hendak Jemput Istrinya di Sekolah
Korban
almarhum Nei (50) Warga Desa Dulupi yang meninggal di TKP setelah
dibacok berulang-ulang oleh Dunu hingga terbelah.(foto:Hasan GP)
BOALEMO
- Sadis, mengerikan, bahkan bisa dibilang tidak berperikemanusiaan.
Seorang warga Dulupi bernama Yunus Humola alias Nei (50) dibacok lalu
ditebas beberapa kali oleh pria yang dikenal bernama Dunu, warga
Dulupi, kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo. Sadisnya lagi, Nei
dihabisi dengan 38 kali bacokan di sekujur tubuhnya hingga
menghembuskan nafas terakhir di lokasi kejadin. Peristiwa yang terjadi
sekitar pukul 12.30 Wita, Sabtu (19/7) lalu itu, kontan menghebohkan
warga setempat. Informasi yang dihimpun di lokasi menyebutkan,
peristiwa yang sangat mengerikan itu berawal ketika korban hendak
menjemput istrinya, bernama Ibu Neli yang mengajar di SDN Inpres
Nabiya, Desa Dulupi.

Namun di tengah perjalanan menuju ke sekolah tepatnya di kebun
jagung (antara Desa Nabiya dan Dulupi, red) tiba-tiba melihat sepasang
suami istri terlibat perkelahian. Merasa iba melihat istri tersangka
teraniaya, akhirnya korban yang belum sempat mendatangi sekolah
berbalik arah kemudian munuju ke Polsek Dulupi dengan melaporkan adanya
perkelahian sepasang suami istri. 
 
 Selanjutnya sekembalinya
dari melapor ke Polsek, korban yang berboncengan dengan rekannya lebih
duluan beranjak dari kantor polsek, lalu disusul oleh anggota Polsek
Dulupi yang juga mengendarai sepeda motor. Sesampainya di lokasi,
korban lebih awal sampai, sedangkan anggota polisi di belakangnya.
Korban tidak menyangka akan mendapat musibah. Sial, sesampainya di
lokasi korban yang mengendarai motor dengan pelan belum sempat
menghentikan kendaraannya, secara tiba-tiba dari arah belakang dikejar
tersangka dengan rawut wajah emosi sambil mengacungkan sebilah parang.
Pengejaran tersangka terhadap korban itu, sempat dilihat oleh rekan
korban yang diboncengnya. Ketika tersangka mengayungkan parangnya ke
arah korban, rekan korban yang melihatnya secara spontan melompat dari
sepeda motor yang dikendarai korban. Tak pelak, korban langsung
mendapatkan sabetan parang tepat mengenai bagian belakang badan. Kontan
darah muncrat dengan seketika. 
 
 Setelah mengenai korban,
tersangka kemudian mengejar rekan korban tapi tidak terkejar. Lalu
tersangka balik ke arah korban, dengan membabi-buta berulang-ulang
melayangkan sabetan parangnya itu ke arah korban hingga 38 kali
bacokan. Kontan saja, korban bersimbah darah dan tersungkur ke tanah
dengan menghebuskan nafas terakhir di lokasi kejadian. 
 

Sementara itu, petugas polisi yang berada di lokasi masih sempat
menyaksikan tebasan parang tersangka. Tapi, sayangnya petugas polisi
tidak sempat melerai  kejadian tersebut karena melihat tersangka sudah
membabi buta dengan parangnya.  Tak lama kemudian tersangka Dunu
langsung pergi ke rumahnya sambil membersihkan  badan dan lama kemudian
tersangka menyerahkan diri ke polsek Dulupi. Tersangka kini meringkuk
di dalam sel tahanan. Sedangkan kasusnya dalam penangahan polisi.
 

Sementara itu pihak keluarga merasa sangat terpukul atas kejadian
tersebut. Penuturan pihak keluarga, mereka sama sekali tidak menyangka
kejadian tragis akan menimpa Nei. Sebab, sesaat sebelum kejadian Nei
sempat berkomunikasi melalui handphone dengan isterinya. "Waktu itu
Bapak cuma sampaikan sudah dekat, ndak lama sampai," ungkap sang
isteri. 
 
 Namun sesaat setelah berkomunikasi, sang isteri
menerima kabar dari warga setempat kalau Nei, sang suami telah tewas
ditebas parang. Mendengar kabar tersebut, korban langsung datang ke
lokasi. Tanpa kata-kata, sang istri korban hanya bisa melihat jasad
suaminya yang sudah berlumuran darah di sekujur tubuhnya. "Saat itu
saya tak kuasa lagi, melihat kondisinya," tutur sang isteri sambil
meneteskan air mata. Pihak keluarganya meminta kejadian tersebt
diproses hukum sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. gpinfo                 
                
                                 

                

--- On Sun, 7/20/08, aank pahrun <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: aank pahrun <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [GM2020] Rakyat Menginginkan Para KORUPTOR Jika terBukti di Hukum 
MATI !!!!
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sunday, July 20, 2008, 7:19 PM










    
            Saya setuju bila KORUPTOR dihukum mati...
apa lagi kalau koruptornya sebelum di eksekusi di arak pake celana kolor
keliling daerah...!!
btw di gorontalo 2 hari yang lalu terjadi pembunuhan yang sangat sadis..
TKP berada di Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo
pembunuhan terjadi karena diperkirakan melerai suami-istri papatea di tengah 
jalan..
sadisnya karena badan utuh tetapi wajah sudah hancur total di potong2
bekeng tako am.. kalau lihat fotonya


regards
aank

----- Original Message ----
From: Taufik
 Polapa <[EMAIL PROTECTED] com>
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Friday, July 18, 2008 6:33:53 PM
Subject: [GM2020] Rakyat Menginginkan Para KORUPTOR Jika terBukti di Hukum MATI 
!!!!

Semalam Pemerintah Indonesia melakukan Hukum Mati terhadap 3 Terdakwa 
Pembunuhan, Sugeng, Sumiarsih dan Dukun Usep.

Ada yang setuju dengan Hukuman tersebut, ada juga yang menolak, terlepas dari 
itu semua,.,,,, saya mendoakan semoga Tobat dari SUGENG dan
 terpidana Mati lainnya di terima oleh Allah Swt. Amin.

Saat ini tugas Pemerintah dan Anggota Dewan membuat Undang-Undang agar para 
Koruptor yang secara tidak langsung Merusak Tatanan Kehidpan Rakyat Indonesia 
agar di Munculkan HUKUMAN MATI buat para KORUPTOR.... .!!!!

Alasannya Karena Perbuatan KORUPTOR telah membunuh banyak warga secara tidak 
langsung, Rakyat semakin menderita, ada yang mati bunuh Diri akibat tdk tahan 
menerima penderitaan Ekonomi yang di alami.

Mana yang lebih Sadis ?

Pembunuh SUGENG cs, atau para KORUPTOR ???

PEMILU 2009 sudah di depan Mata, di cari
 PRESIDEN siap menegakkan HUKUMAN MATI buat para KORUPTOR ......


Mohon sebutkan siapa calon Pemimpin yang berani menghukum MATI para KORUPTOR 
jika terbukti KORUPSI ???

Insya Allah Rakyat akan memilihnya.. ..


Wassalam


Taufik Polapa






      
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke