Om Bram.. Te Icky pe curhat dia sharing cuma karna ada depe keluarga ditangkap 
polisi.. hehehe.. begitu mudahnya seorang Icky balipa padahal selama ini dia 
seorang fadelis sejati.. Terbukti dalam politik hanya ada kepentingan...

--- On Mon, 11/3/08, imusafir <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: imusafir <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [GM2020] Re: Wahai Gubernur Gorontalo, Dimana Hati Nurani Anda 
mengenai Gorut ?????
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Monday, November 3, 2008, 9:18 PM







Pak Icky Yang Terhormat... ..
Saya terkesima membaca surat Anda kepada Pak Fadel,Tokoh Nasional yang
selalu anda Bangga-banggakan sebagai Tokoh Gorontalo dan malah minta di
dukung warga milis untuk menjadi Calon orang nomor dua diIndonesia.

Saya sepertinya kaget dari mimpi uti. !!! ahh uti so kiapa poli ini ???

Tapi saya salut juga buat Pak taufik.( Kinapa Baru sekarang uti ???)
Sudah semestinya Para warga gorontalo mengikuti jejak Pak Taufik dan 
Bisa lebih bersikap kritis dalam membangun persoalan-persoalan yang ada
di tanah leluhur tercinta itu. dan ketika kita melihat ada ketidakadilan
"unjustise" di depan mata , sudah semestinya kita bersuara dan bertindak
for the sake of justice. Jangan hanya ketika ketidakadilan itu menimpa
kita atau keluarga kita, baru kita ribut kiri kanan, tapi manakala itu
menimpa orang lain kita hanya diam.
Karena sikap diam pada saat melihat ketidakadilan adalah silent devil
(setan yang bisu)
paling tidak dalam hati kita tidak membenarkan ketidakadilan itu.

Pak Taufik yang terhormat
Sejak saya bergabung di milis ini,postingan- postingan saya selalu saya
tujukan pada persoalan gorontalo, dari soal banjir (ahh banjir
lagi-banjir lagi) kesempatan pendidikan bagi yang muda, Pejabat yang
doyan Mondalengo sampai urusan gelar adat adat yang di jual secara
politik.
Tentu saja konsekwensinya ada yang bilang saya rada vocal bahkandi tuduh
terlalu liberal. Bahkan ada yang bilang saya sentimen sama Pak fadel
(ahh utii...)

Secara pribadi saya tidak mengenal Pak Fadel dan Pak Fadel juga tidak
mengenal saya (dan kalau bisa hal ini bisa berlangsung seterusnya)
saya juga tidak pernah mendapat sms selamat ulang tahun dari om Fadel
apalagi kiriman dollar untuk mendukung pak fadel (hehehe ini bo
bakusedu olo)
Jadi secara history saya dan pak fadel tidak punya kepentingan apa-apa.

Kalau kemudian saya selalu mengkritik pak fadel, yach karena itu sudah
resiko Publik Figur dan Seorang Gubernur. Segala sepak terjang dan
manajeman kepemimpinannya akan selalu menjadi sorotan karena menyangkut
urusan hidup orang banyak. Dan ini akan juga di alami para gubernur
yang lain.

Fadel Adalah Gubernur Gorontalo Pertama.Semestinnya "cannot be worse"
karena kita tidak punya pembanding. Sebagai pendobrak Fadel terlihat
seperti seorang hero. Ini bagaikan Roosevelt waktu terpilih menjadi
Presiden ketika amerika dilanda krisis ekonomi yang
berkepanjangan. Roosevelt dianggap pahlawan sepanjang masa.sehingga
apapun yang dilakukannya tetap saja dianggap baik.

Berbeda dengan Roosevelt (tentu saja beda skaliiii.... )
Sepak terjang fadel di Gorontalo hanyalah sebagai batu loncatan untuk
kembali ke jakarta (karena waktu itu tidak ada posisi di sana ).Bahkan
terlihat fadel lebih banyak menghabiskan waktu di jakarta ketimbang
mengunjingi tukang bentor di bongomeme atau korban banjir di ipilo.
Apalagi ditanya soal Pemilahan di Gorut. wahh orang betawi bilang "Au
Ahh Gelap....!!"

Marilah kita mengambil ini sebagaio pelajaran dalam pemilihan Gubernur
Yang akan datang.
jangan sampai kasus "Nou Gorontalo " (yang nota bene orang jakarta
kemudian di kirim ke gorontalo untuk dimenangkan sebagai kontingen
gorontalo di pentas nasional ) akan menjadi pola-pola dalam pemilihan
gubernur dan wakil-wakil rakyat gorontalo di jakarta.
Jangan mau lagi kita di pencundangi !!

Bolo Maapu
Imusafir

 














      

Kirim email ke