Menarik lagi cerita Mas Rosyid mengenai Kepanikan Orang pada saat terjadi 
Gempat.... Jadi mengingatkan saya Peristiwa Gempa di Gorontalo yang cukup 
Panjang Dari Tahun 1991 s.d 1992

Suasana Pasar Senggol di Malam Puasa Sentral.

Kebetulan saya bersama dengan teman2 pulang dari shalat Tarwih kebiasaan 
langsung menuju pasar Senggol yang menjual Baju2 utk persiapan lebaran 
kebetulan 2 minggu lagi akan lebaran. Lokasi sepanjang jalan dari ... Jalan 
tengah menuju ke Terminal pasar Sentral gtlo, dan Jl. Patimura hingga menuju 
Jl. Siswa pertigaan. Saya bersama teman2 suka ke situ walau tidak membeli 
senang liat keramaian....
Macam2 saja penjual caranya ... menjual barangnya :
"Cucu caca cucu ca,... Sepuluh Ribu Celana, Celana Sepuluh Ribu celana......"
Dan kata2 itu di ulang2 terus oleh penjual.......
Tiba2 di tengah kerumunan orang banyak ..... Gempa terjadi secara tiba2 dengan 
kekuatan yang sangat besar... kalo tidak salah Gempa Tektonik,,,... Spontan 
.... Para Penggunjung tempat itu .... lari berhamburan cari selamat..... 
ada yang sedang memegang KAin siap utk di bayar tidak jadi di bayar.. dan 
secara spontan lari membawa Kain yang ada di tangannnya.....

Pakaian berhamburan di tengah jalan .... para penjual panik berteriak... ada 
yang menyebut nama Allah.....

Yang Lucu yang tadi berteriak ..."Cucu Caca itu berubah teriakannnya" menjadi 
"Liluhu Nene ....., Liluhu Nene.....", ada jg yang berteriak "Goyang 
terus........"

Wahhh Itulah Kondisi Gempa waktu saat itu.

lain Lagi Kondisi Gempa pada siang Hari ...... di Kampung Cina....
Orang China Masuk ke Dalam Mesjid dan berteriak Subhanallah ......:

Siang itu ..... saya lupa tanggal berapa,,, masih rangkaian Gempa Tektonik thn 
1991-1992, saat itu kebiasaan saya plg sekolah dari SMA, saya main Video Game 
di Tempat Main yang ada di pertokoan orang china, depan SRI RATU sampingnya 
Supermarket .... (maaf lupa namanya) ... disitu dl terkenal dengan Mesin Game 
yang menjadi Idola anak2 muda gtlo saat itu. Pada saat lagi main Game saya main 
Sky Hawk, Game Helikopter kesukaan saya, tiba2 terasa ada Gempa..... ... 
perlahan2 masih kecil terasa dampak gempa... tp saya langsung lari keluar 
gedung itu menuju ke jalan... tapi gempa terus menguat saya terus berlari 
menuju ke arah bioskop murni ........

Saat itu banyak orang2 berteriak memanggil nama Allah : "Allahu Akbar", 
"Subhanallah", saya jadi rasa geli pada saat banyak orang chines pemilik toko 
sekitar situ ... pada lari keluar jalan dengan membawa keluarganya dan 
mengikuti teriakan orang lain sambil mereka jg berteriak "Subhanallah" padahal 
mereka bergama Budha... terlihat dari depan Tokonya ada.... seperti lilin yang 
umunya di sembah oleh orang budha.
Sebagian Orang Chienes dan pribumi ... berlarian menuju ke Mesjid Baiturahim 
utk berlindung karena gempa semakin besar dan tdk berhenti...

Saya pun turut lari masuk dalam mesjid.....

itulah pengalaman yang tak terlupakan pada saat gempa di gtlo.


Tetangga Lari keluar Rmh, ada Ibu yang keluar hanya menggunakan BH dan CD.

Ini merupakan pengalaman jg yang tak terlupakan. dimana pada saat gempat 
terjadi pada Pukul 23:30 Wita.... saat itu saya sedang main catur depan rmh, 
tiba2 gempa berlangsung sangat keras...... Biji2 catur pun berhamburan,,,,, 
saya langsung lari ke jalan, tampak Listrik depan rumah menyala karena 
bersentuhan kebel listrik. sejenak saya teringat cerita Kakek kalo Gempa 
katanya jangan berdiri harus duduk karena di khawatirkan bs Lumpuh kalo 
terjajtuh.

Tiba2 banyak tetangga panik lari ke luar.... ada yang masih tertidur masih 
mengenakan Sarung...... yang sempat membuat orang kaget melihat ada Wanita lari 
keluar hanya menggunakan CD dan BH, setelah ada yang memberitahukan ..... "Woi 
... Nona .... Banyak orang di sini ...." dia langsung malu terus .... mencari 
kain utk menutupi dirinya...... 
Mungkin Nona tersebut dia tidur hanya menggunakan CD dan BH pada saat Gempa dia 
Panik dan Tohi2lopo tdk sadar kalo hanya pake CD dan BH, dan terus lari keluar.


Mungkin itu dulu cerita pengalaman saya sewaktu gempa hebat d gtlo tahun 
1991-1992.

sebenarnya masih banyak lagi cerita unik ... tp memang gorontalo sampai 
kapanpun akan menjadi langganan Gempa karena merupakan daerah Aliran 
Vulkanis...... 

Jadi bersabar saja.. dan terus berdoa.///

Wassalam


TP





--- On Mon, 11/17/08, Fadly Tantu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Fadly Tantu <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Balasan: [GM2020] Cerita Menarik Saat Gempa
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Monday, November 17, 2008, 10:00 PM










    
            memang cerita tuturuga enak, apalagi pakai bumbu dabu-dabu 
balimbing botol, ditengah gempa yang heboh masih sempat menikmati keindahan 
machluk Allah yang namanya "parampuang cuantik"      Oke semoga gempa susulan 
yang diperkirakan masih akan berlangsung akan membuat waspada tuturuga dan yang 
lainnya "tidor harus so siap dengan calana panjang"     Salam

Tuturuga <belimbingbotol@ yahoo.com> wrote:      Istri Anakku Terkunci Dalam 
Rumah

Ini kebiasaan yang selama ini aku lakukan
 : berangkat ke kantor jam 22.00 Wita, karena 
tidak enak sama istri mengetuk pintu setiap kali pulang di atas pukul 1 dini 
hari, maka 
aku selalu membawa kunci sendiri dan mengunci anak istri di dalam rumah.
Saat asyik mendownload foto2 dari JPPHOTO, tiba-tiba gempa menggoyang kantor, 
pertama agak asyik goyangannya dan aku merasa ini hal biasa terjadi di 
Gorontalo. Namun 
karena makin lama-makin terasa, maka aku langsung loncat keluar sambil 
mengingatkan 
teman lainnya.
Saat di luar gempa makin menghebat, terasa mual dan pening, bunyi kayu 
berderit, kabel 
listrik berayun, dan orang-orang mulai panik, aku teringat anak istri yang 
terkunci di 
rumah. Aku merasa betapa bodohnya aku membiarkan anak istri terkunci pada 
saat-saat 
berbahaya seperti ini.
Aku tahu, istriku selalu menyimpan kunci serep rumah dalam tas kerjanya. TApi 
aku bisa 
membayangkan betapa bingungnya istriku mencari-cari kunci rumah dalam gelapnya 
malam (karena PLN
 memadamkan listrik), sementara ia juga harus menyelamatkan 
anakku.
Aku langsung telepon dia, apa dia jawab? segala kekesalan disemburkan di malam 
gempa 
tersebut. (tuturuga)

Keluar Rumah Masih Pake Baju Sexy

Usai gempa pertama aku langsung pulang untuk melihat anak istriku di rumah. 
Syukurlah 
selamat, mereka masih di halaman bersama para tetangga.
Ada pemandangan lucu yang aku lihat, beberapa ibu-ibu (entah sadar atau tidak) 
masih 
mengenakan baju tidurnya yang sexy.
Aku sempat mau motret untuk mendokumentasikan kepanikan warga saat gempa, namun 
merasa gak enak melihat pemandangan yang di luar kebiasaan ini. Ada seorang ibu 
yang 
setiap harinya kalo ngantor pakai jilbab anggun, malam ini aku lihat dia pakai 
celana super 
mini, kaki jenjangnya terlihat memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Ia juga 
masih 
mengenakan baju tidur yang minim.
Pemandangan yang langka. (tuturuga)

Gempa Susulan, Cuma Pakai CD

Yang
 ini pengalamanku yang sangat konyol! Setelah merasa aman, kami semua memasuki 
rumah. Udara dingin yang basah di luar mempercepat kami mengunci pintu rumah 
meski 
hati kami masih merasa was-was dengan gempa susulan.
Kini aku merasa aman, seperti biasanya, usai dari kantor aku menukar celana 
jeans yang 
selalu aku pakai dengan baju tidur yang ringan.
Aku melepas jeans tebal dan menggantungkan di belakang pintu kamar. Namun 
tiba-tiba 
gempa kembali menggoyang, aku panik dan trauma, segera aku buka kamar dan 
keluar. 
Di luar, istriku sudah menggendong si kecil.
Saat di dekat pintu keluar, Tiba-tiba aku sadar aku hanya mengenakan celana 
dalam! 
Makanya terasa dingin, batinku dalam hati.
Segera saja aku balik kanan dan menyambar selembar kain untuk menutupi tubuh 
bagian 
bawah.
Aku tidak tahu, apa para tetangga melihatku hanya mengenakan celana dalam saja. 
(tuturuga)

Patah Kaki, Gak Bisa Lari

Yang ini kejadian di kantor. Ada
 teman yang baru saja sembuh setelah sekian lama dirawat 
di rumah sakit akibat kecelakaan. Kedua kakinya patah, bahkan kalo gak salah 
patahnya 
ada 3 atau 4.
Sudah sekitar 2 pekan ini ia masuk kantor, namun harus mengenakan 2 tongkat 
penyangga tubuhnya.
Nah pas kejadian gempa kemarin itu, semua orang yang lagi stress dikejar 
deadline kabur 
keluar setelah merasakan gempa yang hebat. Segera setelah gempa lampu listrik 
menyala, 
kami di halaman kantor terhuyung-huyung digoyang gempa, kepala terasa pusing 
dan 
perasaan mual.
Kami yang di luar mencoba mencari posisi yang aman agar tidak tertimpa bangunan 
atau 
pohon, apalagi di depan kantor ada tiang listrik bertegangan tinggi, maklum di 
dekat 
kantor terdapat PLTD.
Kami semua sudah berada di posisi yang tidak berbahaya, tiba-tiba mataku 
menatap 
temanku baru keluar ruang kerja dengan susah payah tertatih-tatih mengenakan 
tongkat 
penyanggah tubuhnya. Aku merasa iba dan menyesal tidak
 membantu dia keluar.
Aku membayangkan dia mau keluar pasti mencari tongkatnya yang diletakkan 
beberapa 
meter dari meja kerjanya, ini agak susah karena kondisi ruang yang gelap total, 
setelah itu 
ia harus melewati beberapa meja yang layoutnya berliku-liku.
Sungguh, perjuangan yang luar biasa.... (tuturuga)

Punya pengalaman pribadi yang menarik? Ayo lanjutkan cerita ini...


 
        Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru  
 Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
br>
Cepat sebelum diambil orang lain!
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke