Bapak Balimbo Ilahua yang, baik.
Saya pribadi bisa merasakan keprihatinan bapak - yang saya ikuti terus 
dalam tulisan bapak dimilis ini,
Orang-orang seperti bapak, yang selalu kritis dan 'care' terhadap
seni dan budaya kita... masih sangaaat-sangaaaaat dibutuhkan.
Karena tanpa itu kontrol sosial akan bisa  lemah, dalam hal ini jika 
saya kaitkan lebih luas ke kajian demokrasi atau civil society...


Pak Balimbo sedikit saya menyimpulkan secara bebas... Kearah mana trend 
seni Indonesia?.. (termasuk disini trend penganugrahan)
selama ini TIDAK BISA DILEPASKAN DENGAN SITUASI POLITIK BAIK NASIONAL 
ATAU LOKAL.
Artinya tinggal tergantung siapa yang berkuasa. itulah nanti akan jadi 
salah satu faktor berpengaruh terhadap trend tersebut.
Lihatlah di era ORDE BARU banyak sekali seni yang menurut para ahli 
kesenian sebenarnya sangat berkualitas
yang tidak berkembang bahkan di BERANGUS , karena bertentangan dengan 
kepentingan politik masa itu!
Saya yakin contohnya bapak pasti bisa ingat..  Pendapat  pribadi saya 
ini bukan berarti saya menganggap pemerintah di Gorontalo tidak objektif!
 
Pak Balimbo... maksud saya kemarin mengusulkan di bentuk lembaga sendiri 
yang Independen... adalah antara lain karena foktor itu juga,
Apapun bentuk penghargaan yang diselenggarakan oleh pemerintah tentu 
tidak lepas dari fungsi politik
dan peranan yang diemban oleh  mereka!

Jika kita menganggap Seni adalah seni dan kita murni dan total 
mengabdikan diri kita untuk kesenian, dan tidak mau dicampuradukan 
dengan kepentingan
politik praktis  maka  kita jangan terpengaruh sedikitpun oleh keputusan 
penganugrahan seperti itu.   Mendapatkan penghargaan atau tidak jangan 
berkecil hati.

Begitu Pak Balimbo, Jangan Putus Asa Tetaplah Berkarya dan Tetaplah Kritis,
 

Salam Hormat
Heru




Balimbo Ilahua wrote:
>
> assalamu alaikum,
> dilihat dari judul postingan,pertanda topik yang sedang di bahas 
> selesai (enough) ,adapun yang ikutan seperti bung redo, andre,bung 
> heru dan bung toti serta yang lain sudah mememberi sentuhan finish 
> kesimpulan,dan bung after sebagai yg punya hajat sudah memberi 
> penjelasan.semua clear walau awal awalnya saling serang satu sama lain 
> dengan argumen masing2 serta blok  kubu yang pro dan tidak.
> tapi tiba2 ada bung sirjon menganggap topik ini tidak bermutu,secara 
> tidak langsung mengatakan personal yang telah memberi apresiasi dan 
> yang punya hajat seperti bung after menjadi orang yang juga menjadi 
> tidak bermutu karena yang di bahas adalah topik yang tidak bermutu 
> pula  menurut bung sirjon.saya pribadi hanya mengingatkan bung sirjon 
>  dan berharap bung after tidak berkecil hati di bilang tidak bermutu 
> dan mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya selama ini terlepas 
> dengan kritikan2 pedas dr saya..
> kalo bung assack  memberi komentar khusus kata2 huangangonya berarti 
> kata itu di tujukan buat bung sirjon,karena dialah yang membuka dan 
> membuat panas topik ini dengan kata2 tidak bermutu terhadap semua yang 
> ikut memberi komentar terhadap topik ini .
> andalah yang harus  mempertanyakan lagi kepada bung sirjon , apa 
> karena dia seorang calon doktor  lalu berhak memvonis postingan orang 
> lain sebagai tidak bermutu.
> dengan begitu menunjukan dialah yang lebih paham dan pintar dengan 
> masalah gtlo.
> jadi saya rasa dengan di beri judul enough, sedah cukup buat saya 
> dengan masalah ini.
> selebihnya postingan anda buat bung sirjon saja.
> thanks buat, bung : toti,andre,heru,redho,after,dan semuanya,
> juga buat penerima Ilomata Award teruslah berkarya demi harumnya nama 
> gtlo di tingkat nasional dan dunia, amin
>
> --- Pada *Sen, 2/3/09, assacks /<assa...@yahoo.com>/* menulis:
>
>     Dari: assacks <assa...@yahoo.com>
>     Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!
>     Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
>     Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 5:36 PM
>
>     Balimbo....Pernyata an-pernyataan Anda menggambarkan seakan-akan
>     hanya
>     Andalah yang paham tentang Gorontalo sampai-sampai menghakimi
>     pernyataan seorang kandidat doktor sosiologi bidang kajian budaya dan
>     peradaban Gorontalo seperti pernyataan "anak kecil yang berdiri dekat
>     sawah".. Kritik dan masukan Anda sangat baik dan konstruktif, tapi
>     menjadi kehilangan makna dan tidak berarti sama sekali karena cara
>     Anda dalam menyampaikan kritik.
>
>     Kritikan Anda telah kehilangan makna dan galat-nya semakin besar
>     ketika kritikan itu hanya bermain seputar Oral. Mungkin benar apa
>     yang dinyatakan bahwa "Kultur Gorontalo lebih banyak pada kultur
>     Oral". Sebaiknya materi2 kritikan Anda dinyatakan lewat tulisan
>     sehingga orang2 seperti saya dan yang lainnya PAHAM maksud Anda. Trus
>     klo bisa dalam tulisan itu dibuat prosedur yang benar menurut Anda.
>     Kriteria yang layak menurut Anda lengkap dengan filosofi berpikirnya.
>     Sehingga akhirnya orang-orang seperti saya benar2 menjadi generasi
>     beradab sebagaimana Anda. Tulisan itu akhirnya akan menjadi salah
>     satu rujuan atau referensi dalam penyelenggaraan kegiatan yang sama,
>     karena telah melalui kajian yang mendalam, sistematik, dan logis.
>
>     Itu semua akan menggambarkan bahwa Anda layak disebut sebagai orang
>     yang benar2 paham tentang budaya Gorontalo dan memberi konstribusi
>     nyata pada pembangunan peradaban masyarakat kita hari ini dan besok.
>
>     terima kasih
>
>     In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>     <mailto:gorontalomaju2020%40yahoogroups.com>, Balimbo Ilahua
>     <balimbo_lidumbe@ ...> wrote:
>     >
>     >
>     > Dari: Balimbo Ilahua <balimbo_lidumbe@ ...>
>     > Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!bung busalo
>     > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>     <mailto:gorontalomaju2020%40yahoogroups.com>
>     > Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 9:26 AM
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     > Emang begitulah pendapat seorang intelektual kita, menunjukan
>     karakter berfikir yang instan klop dengan generasi
>     plastiknya,mengangg ap sesuatu  masalah yang besar
>     > dengan sepele dan tidak penting2 amat.
>     > Sebenarnya sebagai pemikir muda kita harus bisa mentafsirkan apa
>     yang tersirat dari isi postingan setiap orang dan berusaha menghargai
>     apapun itu isinya tanpa perlu memvonis dan menunjukan seribu bahkan
>     sejuta keangkuhan karena hanya ingin  menunjukan bukti bahwa andalah
>     pemikir hebat abad ini.. pemikir yang ingin di akui, ..anda adalah
>     cerminan  kriktikan idealisme sakit dalam masarkat kita?
>     > anda seharusnya memberi solusi...dengan polemik yang muncul bukan
>     meremehkan dan anggap ini selesai. saya jelaskan dan dengar baik 2 ,
>     ini tidak akan pernah seselai.selama belum ada tindak lanjut akan
>     kemana arah dari semua  yang kita saksikan dari semua potongan2
>     peristiwa yang dilaksankan pemrov + Fadelnya.pemerintah an fadel
>     telah
>     memberi pelajaran buruk.
>     > Dan tugas anda  harus memberi jalan perbaikan dalam merombak opini2
>     yang berbuah di antara2 generasi2 kita.terlepas anda pro atau tidak .
>     > saya terima kasi yang sangat besar buat  bung After atas usahanya
>     dengan ilomata Award thanks banget, kalo ada kritikan pedas anggaplah
>     cambuk dalam kegersangan tuk membenahi masa2 yang akang datang, bahwa
>     penilaian, budaya ,seni ,pendidikan, dll.
>     > ada aturan yang lumayan kompleks, tidak sesimpel seperti yang anda
>     kemukakan,karena disitu mesti ada pelaku ,motivator ,pelestari,penemu
>     , kreator dan sebagainya.. ada batasan yang jelas di antara semuanya.
>     > tujuannya  kita akan menyamakan  presepsi dalam  mengeksplorasi
>     nilai2 luhur budaya kita yang telah hilang hingga di akui dan dapat
>     di wariskan hingga ke anak cucu kita
>     > --- Pada Sen, 2/3/09, Sirjon Busalo <sirjon.busalo@ ...> menulis:
>     >
>     > Dari: Sirjon Busalo <sirjon.busalo@ ...>
>     > Topik: Re: [GM2020] Mereka itu siapa? enough!
>     > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>     <mailto:gorontalomaju2020%40yahoogroups.com>
>     > Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 2:14 AM
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     > woooalaaahh polemiknya kok gak penting banget shih, apa gak ada
>     wacana
>     > yang bermutu lainnya? malah ngebahas sesuatu yang nggak impresif
>     > banget.. bahkan orang-orang aja ditanyain ngerti gak kalo ada
>     > penghargaan ilomata pada geleng² kepala... gak ada yang manggut²...
>     > (masih ada yang gak bisa bedain geleng² ama manggut²) ??!
>     >
>     > bagi saya, dikasih penghargaan atau tidak gak akan mempengaruhi
>     posisi
>     > mereka di mata publik, masyarakat bisa membedakan mana
>     > budayawan/seniman/ etc yang bener² memiliki totalitas dan mana yang
>     > "ngejar setoran", for this case, siapa sih yang gak kenal Risno
>     > Ahaya??? hanya "pendatang" dan orang gak pernah punya radio aja yang
>     > gak tau (FYI, orang dusun dan pegunungan aja kenal meski gak punya
>     > radio karena mereka bela²in nongkrong bareng di warung² kecil hanya
>     > untuk menantikan acara risno ahaya... -saya masih ingat acara 'Paiya
>     > Hungo Lo Poli'-nya.. jujur saja! masyarakat dari jaman baheula sampe
>     > jaman mereka yang sok ngerti budaya lebih kenal Risno daripada yang
>     > dapet penghargaan lainnya... exucuse me for this reason. di sisi
>     lain
>     > saya sangat menghargai SEMANGAT yang dibawa oleh pemrakarsa dan
>     > pelaksana. but in any case, NIAT BAIK SAJA BELUM CUKUP JIKA TIDAK
>     > DISERTAI ILMU TENTANGNYA.
>     >
>     > buat om-om and tante-tante yang lainnya.. mohon hargai usaha orang
>     > deh.. mereka yang bikin acara ya mereka yang kuasai tempat dan
>     waktu..
>     > suka-suka mereka dong mo bikin apa dan model gimana... meski sampe
>     > skarang saya juga gak paham kenapa dan bagimana depe cirita so sampe
>     > ada penghargaan itu.. ketoke kok mokso dan kesusu, ngono lho...
>     >
>     > at least, sudahi saja polemik ini, mari kita fokus dengan kerja kita
>     > masing-masing, cukuplah ini menjadi masukan bagi kita semua. buat
>     Pak
>     > Arther, gak usah sampe kebakaran kenggot (emang punya?), niat baik
>     > Bapak semoga menjadi catatan pahala bagi Bapak, dan semoga mengambil
>     > hikmah dari kejadian ini, bahwa kita hidup tidak sendiri, tidak
>     > sekelompok, ada begitu banyak orang di luar sana yang memperhatikan
>     > tindak-tanduk kita, nilailah kritik orang lain sebagai lambang kasih
>     > sayang, karena mereka pastinya tidak ingin kita semua melakukan
>     > kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
>     >
>     > Bolo to hale-halelo u po'otumulo waw moodelo.
>     >
>     > maapu boli maapu..
>     > potala ambungu u motapu.
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     >
>     > Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!!
>     Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah.
>     http://id.messenger .yahoo.com/ pingbox/
>     <http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/>
>     >
>
>
> ------------------------------------------------------------------------
> Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? 
> <http://sg.rd.yahoo.com/id/messenger/trueswitch/mailtagline/*http://id.messenger.yahoo.com/invite/>
> Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah 
> sekarang!
> 

Kirim email ke