________________________________
From: toti lamusu <toti_lam...@yahoo.com>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Thursday, September 10, 2009 9:13:41 AM
Subject: Re: [GM2020] Catatan: Jalan panjang budaya Gorontalo

  
setiap pagi saya jalan kaki dari rumah di tjempaka ke tpi (tempat pelelangan 
ikan) di pabean . di pabean inilah saya mendengarkan hampir semua percakapan 
yang masih dalam bahasa gorontalo . juga tawa canda mereka yang agak 
cabul/huloto dalam bahsa asli . saya sering tersenyum sendiri mendengarkan 
gurauan mereka .

saya pikir kekhawatiran akan punahnya bahasa gorontalo seperti yang juga 
dikhawatirkan
drs. arief rahman adalah tidak berdasar . saya sendiri bisa berbahasa gorontalo 
justru dirantau . di rumah bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia dan 
ortu masih berbahasa belanda dalam keseharian mereka dan kakak yang paling tua 
karena banyak buku hukum kita kan ngambilnya dari bahasa belanda .

teman-teman yang memaksa saya harus menggunakan bahasa gorontalo adalah 
almarhum errol bawondez (putera anton bawondez) dan kalau sekarang adalah 
rahman layuhibu yang dulu di go tv . cuma dengan rahman ini bahasanya 'sangat 
medok' dansaya terpaksa harus memilih kosa kata indonesia karena perbendaharaan 
kata saya mungkin belum sampai pada kemampuan rahman . sama juga interaksi 
dengan anggota mailing list ini dengan bung el nino , bung 'filsuf funco 
tanipu' , bung ramang demolinggo , zulkifli 'joe' tanipu saya harus meminjam 
bahasa indonesia jika padanan kata saya kehabisan .

di paruh tahun 2008 adalah bung verrianto madjowa (ikon) yang menulis dalam 
tempo dengan sangat indahnya tentang bahasa suwawa yang juga dikhawatirkan akan 
punah karena penuturnya semakin berkurang .

tata dewi dama juga yang lalu pernah merintis dalam mailing list ini untuk 
membuat essay atau tulisan 'tentang ibu' yang sayang sampai saat ini kita belum 
sempat lihat hasil pemenang dari penulisan tersebut .  

di gorontalo utara adalah bupati rusli habibie yang mewajibkan bawahannya 
menggunakan bahasa gorontalo (mohon koreksi jika saya salah) dalam komunikasi 
sehari-hari .

sebenarnya di akar rumput , bahasa gorontalo masih digunakan dalam keseharian . 
hanya sayang banyak anak muda di gorontalo sudah terlalu banyak menggunakan 
bahasa campuran antara indonesia , inggeris dan bahasa gaul lainnya . pada 
akhirnya , bahasanya juga tidak tuntas karena yang dikuasainya hanya 
sepotong-sepotong dan tidak dapat menggunakannya dengan baik dan benar . yang 
rugi adalah mereka sendiri .

salam ,

tot


-
 
> 

   


      

Kirim email ke