Kamis tanggal 25 februari 2010 pukul 20.00 WIB ST29, SSG dan HPMIG 
Jaya kembali lagi kedatangan  salah seorang putra daerah yang sukses di Negri 
rantau untuk melakukan diskusi. Seperti sebagaimana kegiatan-kegiatan 
sebelumnya yang telah kami lakukan, kegiatan ini juga tidak bermuatan apapun 
terhadap seseorang atau kelompok, apalagi sampai masuk dalam ranah politik 
praktis. Pada diskusi ini, seperti biasanya selalu diawali dengan perkenalan 
dari masing-masing mahasiswa. Acara ini tetap berlangsung sederhana, santai, 
dan enjoy. Narasumber kali ini adalah salah seorang  kepala Bandara Tarakan 
Kalimantan Timur. Beliau adalah Bpk. Husni Djau dan pada saat itu moderatornya 
masih sama seperti hari kemarin dimana pak Ir. Danny pomanto melakukan diskusi 
dengan komunitas ini, Dia adalah kanda Sukirman Rahim. Sedikit tentang biografi 
narasumber, beliau sebelumnya adalah mantan kepala Bandar Udara di  Gorontalo. 
Karena Pangkat dan golongan beliau yang sudah sedikit diatas untuk menjadi 
kepala bandara di Gorontalo, maka beliau ditarik oleh Dirjen perhubungan udara 
Indonesia dan di tempatkan di Bandara Juwata Tarakan. Tetapi apa yang terjadi 
kemudian? Setelah beliau berada di kota Tarakan dan tepatnya di bandara, beliau 
melihat ternyata bandara Juwata Tarakan saat itu masih tertinggal jika 
dibandingkan dengan bandara yang ada di Gorontalo dimana beliau ditempatkan 
sebelumnya. Beliau menanyakan kepada Dirjen perhubungan udara Indonesia apa 
alasan Drijen untuk menempatkan beliau di bandara Tarakan, karena kalau dilihat 
dari pangkat dan golongan beliau masih lebih layak di tempatkan di bandara 
Gorontalo. Tetapi apa alasan Dirjen? Dirjen mengatakan kepada beliau, dia 
memberikan tantangan kepada beliau apakah beliau mampu untuk memajukan bandara 
Tarakan?  Alhamdullilah setelah 2 Tahun beliau mengelolah bandara Tarakan, 
Bandar Tarakan sekarang menjadi jauh lebih maju. 

Tema : Kiat Pemimpin Masa depan 

Peserta Diskusi : 
•       Milan Amrulloh
•       Ibrahim Basarewan
•       Revananda Pratama Bobihoe
•       Sofyan Uli
•       Vicky Rizky A. Katili
•       Irwan Aan B L
•       Mahkamah Jusuf
•       Irban F . Tubamba
•       Yawasri Pakaya
•       Kisman Tunu
•       Ramdan Hatlah
•       L . Tuntua
•       Rustam Husain
•       Taufik Polapa
•       Sukirman Rahim
•       Moh . Nasrul Adam
•       Yayat Yusuf
•       Darwis Deu

Point-point atau ide :
-       Zat diciptakan dari ruh, ruh ini memiliki dua keinginan yaitu keinginan 
yang baik dan keinginan yang buruk. Sifat sombong termaksuk didalamnya, makanya 
kita harus menghilangkan kesombongan dari dalam diri kita, agar kita bisa 
menjadi pemimpin yang jujur, adil, visioner dan memiliki tanggungjawab. 
-       Cara menghancurkan 10 penyakit hati adalah selalu mengucapkan Asma 
Allah setip detik, menit, jam dari dalam hati kita
-       Dalam suatu manajemen diupayakan sebelum kita memimpin orang lain kita 
harus bisa memimpin diri kita sendiri kearah yang baik.
-       Cerdas itu menurut  orang di dunia ini adalah orang yang kemampuan 
intelektualnya tinggi. Paradigma ini yang harus kita rubah, karena kita juga 
harus memiliki kecerdasan emosional dan terutama kecerdasan spiritual.
-       Pada point ke 5 ini ketika ada seorang peserta menanyakan kenapa kita 
kalau berada di daerah kita sendiri (Gorontalo) kita tidak bisa sukses seperti 
jika kita ada di daerah orang lain?  Beliau menjawab:  kita orang Gorontalo 
pada umumnya masih memiliki sifat kurang menghargai kemampuan orang lain, kita 
masih banyak memiliki sifat yang mazmumah (tutuhia). Maka disini kita harus 
mengambil positifnya saja, ketika kita berada di Gorontalo kita harusnya bisa 
menghargai kemampuan orang Gorontalo itu sendiri.
-       Ketika kita berada didalam suatu manajemen apalagi menjadi seorang 
pemimpin di dalamnya, harusnya kita bisa keluar dari manajemen untuk melihat 
dari luar apa yang kurang didalam manajemen itu. Dengan begitu setiap kebijakan 
dan keputusan-keputusan yang kita ambil, kita akan lebih bijaksana dalam 
tindakan.
-       Kita harus bisa membangkitkan atau menumbuhkan semagat kita, kalau 
orang lain bisa  kenapa kita tidak bisa. Harusnya kita bisa…..????????????


Kirim email ke