Adat itu berasal dari kebiasaan dan lama lama menjadi budaya. dan budaya 
sendiri menjadi identitas karena dia menjadi ciri sekaligus karakter,  type 
atau jenis untuk membedakan satu dengan yang lain.
Berapa banyak perusahaan besar membuang uang milliaran rupiah  untuk membentuk 
opini menjadikan karakter menjadi khusus.bahkan di patenkan menjadi Brand untuk 
di jual.
Kadang kita sok menjadi orang pintar hingga budaya kita sengaja di hilangkan 
dan membiarkan tanpa pernah mengambilnya menjadi suatu khasana yang 
berharga.kadang kita baru di lahirkan tapi menggangap apa yang sudah di 
jalankan turun temurun mejadi BASI! dan lupa diri bahwa sebenarnya saya dan 
anda2 semua terlahir dalam tradisi atau budaya tersebut, menjadi pertanyaan 
mendasar apakah jepang membuang begitu banyak peninggalan budayanya begitu saja 
karena mereka sudah menjadi maju? kita kadang menjadi bodoh dan melepasakan 
kakayaan kita begitu saja apa yang kita miliki sirna .salah satu contoh lagu 
yang sudah di patenkan menjadi lagu malasya juga tarian ponorogo.begitu banyak 
kesalahan2 yang kita lakukan tanpa pernah sadar kapan kita mau berubah.
apakah dalam hal kehidupan sehari hari dalam proses menjadi moderen kita 
menjadi sombong dan menghitung untung ruginya dari setiap proses budaya yang 
kita lewati?
saya membuang begitu banyak uang dan tenaga hanya untuk menjaga tradisi yang 
saya wariskan ke genersai saya berikutnya.yang saya inginkan dari  mereka hanya 
satu mereka tak akan pernah lupa dari mana mereka berasal yaitu Hulondalo 
tercinta.karena begitu deras budaya sunda jawa yang merasuk dalam keseharian 
mereka.
alhamdulillah saat penampilan mereka di depan walikota Bekasi mereka di hargai 
di panggil , di salami dan beri upeti secukupnya.
walikota Bekasi Mohtar Muhammad senyum2 menyaksikan penapilan mereka.inilah 
kami putra putri yang lucu yang tak pernah tau tanah leluhur kami tapi kami tau 
trdasi leluhur kami!
mereka adalah usia bermain tapi sangat lancar menarikan Dandana asli di iringi 
suara gambus lenkap dengan pakaian adat.lucu lugu dan kecil2 udah penari dana 
dana!
memang hanya sedikit dari kita yang mau meghargai tradisi kita !

--- Pada Ming, 20/6/10, Mansur Martam <ibnulkhair...@yahoo.co.id> menulis:

Dari: Mansur Martam <ibnulkhair...@yahoo.co.id>
Judul: Bls: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 20 Juni, 2010, 5:53 AM







 



  


    
      
      
      Om Tot,, parampuang mo kubingo itu, biar dorang tidak nafusuwolo da'a 
wanu mo berhubungan suami istri, biar tipe lelaki kayak ti om tot terimbangi, 
krn lemah syahwat. hehehe.. maapu om wua...

Dari: toti lamusu <toti_lamusu@ yahoo.com>
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Terkirim: Jum, 18 Juni, 2010 19:45:26
Judul: [GM2020] 'kubingo' masih perlukah ?








 



    
      
      
      
___ seorang ponakan tadi tiba-tiba dikabarkan akan dikubingo (dikhitan - untuk 
perempuan) dan saya langsung bicara dengan adik perempuan saya untuk 
menghentikan proses kubingo , agar dibatalkan .

saya bingung koq kita masih mempraktekan sesuatu yang tidak ada manfaatnya 
hanya karena tradisi .
kasihan si anak perempuan akan kehilangan 'clitoris; nya untuk sesuatu tujuan 
yang tidak jelas . jika anak laki-laki harus melewati khitan , karena sudah 
jelas berdasar dari tuntunan rasul .

saya jadi ingat dalam
 'hui lopotilandahu' /molapi saronde , yang didengar bacaan qur'annya hanya si 
pengantin perempuan (itupun lebih banyak yang ngaji pendamping pengantin), 
sementara pengantin laki-laki hanya duduk santai menyaksikan seluruh proses 
tersebut .kenapa pengantin laki-laki tidak diuji kemampuannya baca qur'an juga ?

bukankah ini kesewenang-wenangan adat yang perlu kita pertanyakan ?

bolo ma'apu ,

tot












      

    
     








    
     

    
    


 



  





Kirim email ke