Piala Dunia.
Saat pulang kerja biasanya saya bareng teman2 ke kafe terdekat daerah sudriman 
jkt nongkrong bareng hanya untuk menonton pasukan favorit berlaga di piala 
dunia.
orang2 bedasi pakaian neces juga cewknya cantik2 n cowoknya ganteng2  lenkap 
dengan softdrink  yang harganya selangit duduk bersenda gurau sambil nonton 
asik piala dunia.
suasana ruangan yang full ac dan pelayan yang ramah selalu siap menyambut.
gegap gempita piala dunia yang biasa jadi terasa berebeda.

TAPI ITU DULU!

Kini nonton piala tula eh piala dunia di lapangan kecil di dekat rumah.nonton 
pake proyektor yang disini di sebut in fokus.nggak bisa nonton dirumah karena 
siarannya di hapus dari peredaran bumi gorontalo yang terjadi khusus di tvku .
duduk nonkrong di lapangan yang abis hujan dan jelas2 becek di dampingi puluhan 
orang dari tk bentor petani penganggur yang sebagian so babau pinaraci.ehhh ada 
juga ibu2 yang saban detik teriak2 meneriakkan keseblasannya yang dipaksakan 
untuk menang.turusi! etangi! GOOOOOL sambil lompat2 dan senggol sana senggol 
sini.inilah depe seni nonton kaya di layar tancep.kadang2 sial dan tak berapa 
lama hujan rintik2 mau tidak mau harus bertahan karena lagi seru serunya!
tapi tuhan adil sukur hujan hanya rintik2 saja sampe pertandingan berkahir. 
dalam hati inilah kampungku tak beda dengan 30 tahun saat nonton eva arnas dan 
bari prima di lapangan dalam film petualangan sibuta dari gua hantu.di 
lapangan  telaga biru!. duduk di tengah lapang sambil mendongak selama acara di 
mulai.
tak ada lagi cafe sejuk dan cewek2 cantik serta pria2 berdasi juga tequila yang 
siap menemani.
bagaikan piala dunia dengan piala tula.
tapi inilah hidup tinggal mensukuri apa yang harus di jalani. gorontalo deh!!



Kirim email ke