Namanya juga DPR , kalau langsung setuju , tentunya akan dimarahi oleh rakyat - nya. Yang penting adalah menerangkan secara teknis , mengapa harus diubah , dan bagaimana dampaknya kalau tidak diubah , atau dengan kata lain kalau tidak diubah bagaimana supay rahayat masih bisa menimati "sebesar-besarnya" manfaat SDA.
Kalau Mas Priyo Budi itu kan bukan geologist , buka juga petroleum enggineer , tetapi politikus yang duduk di Komisi VIII. Ya memang perlu pencerahan dooong , bagaimana kalau didakan kursus " Petroleum Busineess " for DPR , yang menerangkan Upstream sampai Downstream Sector , jadi mereka mengerti bahwa bisnis minyak itu bukan hanya berlangsung di Indonesia. Hahahahahahahahahaha . Si Abah Rovicky Dwi Putrohari wrote: > > Adakah suara dari profesional migas ? > IAGI-IATMI- dll ? > > RDP > == > Rabu 18 Februari 2004 22:29:51 WIB > DPR Tak Setuju Perubahan Split Bagi Hasil Migas > > MinergyNews.Com, Jakarta-- Komisi VIII DPR RI menyatakan tidak setuju dengan rencana > pemerintah merubah split bagi hasil migas untuk menarik investor. > > Menurut anggota Komisi VIII DPR RI, Priyo Budi Santoso, pemerintah tidak bisa > seenaknya merubah split bagi hasil migas dengan alasan demi menarik investor. “Saya > tidak yakin investor sudah tak tertarik lagi masuk ke Indonesia dengan split yang > selama ini diberlakukan. Buktinya, setiap kali ada blok yang ditawarkan, selalu > banyak peminatnya,” katanya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VIII DPR > RI dengan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu migas (BP Migas) hari ini (18/2) di Jakarta. > > Sebagaimana diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro > dalam rapat kabinet terbatas telah mengajukan usul kepada Presiden Megawati agar > split bagi hasil migas diubah (MinergyNews.Com, 16/2). Jika selama ini split bagi > hasil untuk gas 70 banding 30, artinya 70 untuk pemerintah dan 30 untuk kontraktor, > diusulkan diubah menjadi 60 banding 40. Alasannya, demi menarik investor. > > Dalam RDP hari ini, mayoritas anggota Komisi VIII menentang usulan ini. Mereka lebih > setuju jika pemerintah memberi insentif lain. > > Menanggapi hal itu, Kepala BP Migas Rachmat Soedibyo mengatakan, perubahan split > rencananya diperuntukkan bagi pengeboran lepas pantai dan di daerah terpencil atau > frontier area. Sedangkan untuk wilayah yang infrastrukturnya sudah siap, split tidak > akan berubah. Begitu juga dengan kontrak yang sedang berjalan (existing) tidak akan > diubah. > > Namun, sambung Rachmat, khusus untuk Blok A di Propinsi Aceh saat ini sedang > dibicarakan usulan perubahan. Karena kontraktor terkendala dengan tingginya biaya > operasi mengingat sumur di wilayah itu cukup banyak mengandung sulfur. (MNC-6) > > > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif > Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------