Saya coba menambahkan dan meluruskan beberapa komentar sebelumnya:

1. dari image log bisa keliatan atau tidak yah?
maksudnya kalau natural system fracture bagaimanapun juga pasti ada
strike dan dip-nya, jadi akan terlihat pola sinus-nya,
sedangkan drilling induced fracture akan relatif terlihat subvertikal
tanpa pola sinus.
bisa begitu ndak?
-=========================================================
Jawab: Breakout maupun induced fracture bisa terlihat di dalam borehole image dengan jelas. Drilling induced fracture di dalam bh image log akan terlihat vertical/sub-vertical atau terkadang seperi bulu (plumose-like), chevron pattern/en-echelon. Sinusoid yg dipick pada bh image log hanya utk mengukur orientasi drilling induced frac. atau breakout tsb. Orientasi dalam hal ini adalah strike bukan azimuth dari tadpole yg dihasilkan dari pengukuran. Sinusoid biasanya akan tampak bila ada bidang planar/non-planar yg memotong lubang bor. Breakout & drilling induced frac. adalah struktur garis yg dari bh image log sejauh ini kita hanya concern terhadap arahnya.



2. Aku kurang jelas maksud kamu...kali membedakan geological-related fractures
sama drilling induced fractures mungkin...?
Kalau di zona yang sudah relatif kompak, dari arah dan dippingnya....geological related fractures umumnya ada orientasi tertentu
sedangkan kalau drilling induced biasanya acak dan dipnya besar sekali.........
================================================================
Jawab: Drilling induced fractures sama halnya dengan geological related fractures yg umumnya berorientasi tertentu. Jadi tidak benar drilling induced fractures acak orientasinya pada suatu lubang bor. Drilling induced selalu mempunyai prefered orientation seperti halnya breakout. Geological related fractures disebabkan tektonik yg terjadi sedangkan drilling induced fractures adalah produk present day stress alias produk sekarang (akibat drill-bit yg menghilangkan sebagian massa batuan dlm lubang bor, tjd ketidakseimbangan stress).
Khusus pada sumur vertikal, biasanya drilling induced fractures merepresentasikan arah maksimum dari horizontal present day stress, sedangkan breakout merepresentasikan arah minimum horizontal present day stress. Dan kedua arah stress tsb saling tegak lurus biasanya. Kondisi ini tidak berlaku pada deviated well atau horizontal well. Betul Mas Iwan, bahwa semakin banyak well yg dikaji secara statistik kita akan mendapatkan prefered orientation drilling induced frac. secara field-wide. Dalam satu lubang bor pun kita lakukan picking drilling induced fractures atau breakout sebanyak mungkin agar mendapatkan dominant orientation.



3. ......tapi biasanya kita lebih seneng pakai tool baru, karena
kelihatan lebih canggih he he he padahal mau pakai 4-arm caliper atau
8-arm caliper itu bedanya hampir nggak ada, karena otomatis salah satu long
readingnya akan cenderung ke arah ovalisasinya...
==========================================================
Jawab: Tool baru biasanya mempunyai kelebihan/advantage yg lebih banyak drpd tool lama. Seperti HDT (hanya 1 button/pad, 4 pad), berkembang jadi SHDT (2 button/pad, 4 pad), kemudian berkembang jadi generasi borehole image seperti FMS (16 button/pad, 4 pad) dan FMI (24 button setiap pad dan flap, 4 pad + 4 flap). Pada borehole image akhirnya org tahu bahwa penyebab failure
Dengan demikian resolusi dan borehole coverage pun meningkat, sehingga kenampakan borehole breakout dan drilling induced fractures lebih jelas pada generasi tool yg baru. Contoh FMS (pada lubang 8.5inch, coverage 40%) sedangkan FMI (coverage 80% pada lubang yg sama), dgn demikian kenampakan drilling induced fractures yg biasanya tipis/memanjang parallel lubang vertikal akan jelas teridentifikasi pada FMI.



4.
Betul sekali mas Noor ini, sebetulnya untuk membuat analisa borehole breakout tidak diperlukan alat-alat yang canggih kok, selama kita punya hasil pengukuran diamater lobang bor selama pengeboran (dari caliper), sebetulnya kita bisa membuat plot/diagram dari distribusi horizontal stress berdasarkan borehole elongation..................bila hal ini dilakukan untuk tiap sumur yang kita miliki, akhirnya kita bisa membuat estimasi horizontal stress distribution suatu area.......................tentu sangat berguna untuk berbagai hal, geologi maupun untuk tujuan design sumur..............
=============================================
Jawab: Penggunaan dual caliper saja dlm identifikasi breakout, hanya berhenti pada orientasinya saja. Kita tidak bisa mengetahui jenis breakoutnya. Sehingga tidak bisa menyentuh genetiknya, yakni jenis stress apa yg jadi penyebabnya. Belakangan diketahui (setelah ada perkembangan generasi borehole image log) bahwa ada banyak bentuk failure yg menyebabkan perubahan diameter lubang bor (yg tidak terlihat dari dual caliper), sehingga kita bisa membagi breakout menjadi 6 modes shear failure (wide breakout, shallow knock-out, high-angle echelon, narrow brekaout, low-angle echelon dan deep knock-out). Selain tentunya drilling induced frac. yg dibagi menjadi 3 modes pada tensile failure.
Sering pada kenyataannya breakout tidak terdeteksi pada bentuk dual caliper (nampak in gauge) namun pada borehole image terlihat adanya breakout. Yg jelas dari caliper kita tidak bisa melihat adanya drilling induced fractures.



5. kalau kita sudah tahu bahwa breakoutnya karena distribusi horisontal stress memang bisa pake fmi/dipmeter saja tapi ternyata kalau faktornya karena rock mechanic.(consilidated/unconsilidated ) ? atau dua -duanya...?
bagaimana menghitung rock mechanic dari fmi/dipmeter...? terus relation
antara fracture dan rock mechanicnya...
berapa kekuatan batuan yang punya banyak fracture dan berapa kekuatan batuan yang memiliki sedikit fracture...berapa pressure yang kita butuhkan untuk memfracture batuan tapi tidak menyebabkan sand production dsb
yang lain lagi kalau ada faktor overpressure breakout dan shale content influence
======================================================================
Jawab: Terjadinya breakout berkorelasi pada properti mekanika batuannya (sifat rheology batuan), apakah ductile/plastis atau unductile/brittle. Secara rheology biasanya breakout terjadi pada batuan yg bersifat ductile seperti shale atau silty shale. Sedangkan drilling induced fracture tjd pada yg bersifat unductile. Demikian juga natural fractures cenderung menyenangi batuan yg unductile. Pada hydraulic fracturing umumnya rekahan yg terbentuk akan berhenti pada batuan unductile seperti shale.
Yang jelas penggunaan dual caliper dan borehole image log saja hanya akan didapat orientasi dari horizontal present day stress saja, belum diketahui seberapa besar magnitudenya. Artinya tool dipmeter/bh image log tidak bisa secara kuantitatif menghitung properti rock mechanic. Utk mendapatkan mechanical rock properties dilakukan pengukuran modulus Young dan Poisson ratio yg bisa didapat dari compressional & shear sonic log. Selain itu, magnitude minimum stress juga bisa didapat dari hasil pressure gradient test dan leak-off test.
Seorang yg bekerja pada well stimulation dgn hydraulic fracturing tentu akan concern thdp besarnya magnitude dari present day stress tsb. Ingat Mohr-Coulomb Envelope rules. Sehingga bisa ditentukan berapa besar pressure yg dibutuhkan agar terbentuk rekahan, dan dapat dihitung juga seberapa besar volume fluid polymer atau propant secara optimum yg akan dipompa utk efisiensi biaya penggunaan fluid & propant pengisi rekahan.


6. Arah present day stress sangat berguna dlm: mengatasi sanding problem, collapsenya lubang perforasi (skrg sudah dikenal oriented perforation utk mencegahnya), perencanaan arah pemboran agar mendapatkan welbore stability ketika drilling (deviated well), mengetahui arah propagasi hydraulic fracturing, perencanaan waterflooding/steamflooding (sehingga kita bisa menentukan dimana posisi titik injector well yg tepat thd producer well, dsb.


7. Saya setuju dengan Mas Noor sebenarnya banyak yang masih bisa digali....tapi memang yang tertarik dengan geomechanic ini umumnya lebih ke drillers dan production /reservoir engineer dibanding dengan geologist....
=============================================================
Geologist yg bekerja pada production optimization (production geologist) tentunya concern thd geomechanic ini.



Demikian sekilas pandang basic geomechanic sbg sekedar sumbangsih pemikiran....

Rgds,
Dedi



Kirim email ke