Belum pernah baca, mirip koran kuning ? Boleh Pak, buat koleksi. Terima kasih.
 
Koreksi sedikit posting saya : seharusnya Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya 
(Giriharja III), kakaknya yang Ade Kosasih Sunarya (Giriharja II), dan Abahnya 
Ki Sunarya (Giriharja I).
 
salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Awang,
Pernah baca Wayang-Kuning? Itu versi Ramayana dilihat dari kacamata yg
berbeda, meskipun di beberapa episodenya agak "saru".
Kalau belum punya dan berminat bisa saya emailkan ....

BPriadi


> Syahdan, tahun 1920an Rabindranath Tagore, sastrawan terkenal India,
> datang ke Yogyakarta atas undangan Ki Hadjar Dewantara dari Perguruan
> Taman Siswa. Di malam terakhir kunjungannya digelarlah wayang kulit
> semalam suntuk. Dan, Rabindranath Tagore pun membenarkan bahwa cerita
> wayang Indonesia berbeda dengan asalnya dari cerita Maha Bharata India.
> Tidak berbeda jauh, hanya banyak variasinya.
>
> Saya sering nonton wayang golek tiap malam Minggu 22-24 di TPI, di situ
> Ki Dalang Ade Sunandar Sunarya dari Padepokan Giri Harja III dengan
> sangat trampil memainkan golek-goleknya yang bentuk raksasa2nya
> kontemporer, bisa mengeluarkan darah, muntah, dll. Lalu omongan2 Cepot
> mengalir bagai air membuat saya tertawa2 sendirian. Garis besar cerita
> sih masih mirip2 Maha Barata, tetapi banyak variasinya. Kalau tak
> divariasi begitu, Ki Dalang akan kehabisan cerita tentu.
>
> Kalau ada yang tertarik dengan cerita aslinya, dua buku terbitan Balai
> Pustaka : Maha Bharata dan Ramayana bagus untuk referensi. Komik
> pewayangan anggitan R.A. Kosasih bagus juga, tetapi sudah cukup banyak
> juga variasinya.
>
> salam,
> awang
>
> 
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke