Pak Amin, Loss terjadi begitu masuk ke gamping Kujung. Bau menyengat H2S di semburan lumpur itu mungkin berasal dari material di level ini. Tetapi itu segera hilang, dan digantikan lumpur panas yang terus-menerus keluar. Di atas ada banyak sedimen volkaniklastik, termasuk yang di dalam wilayah overpressured-nya. Lumpur diketahui juga mengandung material volkanik. Sebagian kecil saja kelihatannya material lumpur pemboran yang dulu loss masuk ke formasi disemburkan balik, sebab jumlah total lumpur yang sekarang tersembur sudah sangat jauh melampaui jumlah lumpur pemboran yang hilang. Artinya ini semburan lumpur dari sedimen subsurface yang mengalami liquefaction. Ia tersembur karena masih punya tekanan dan ada konduitnya ke atas. Pipe sticking di zone overpressure kelihatannya menunjukkan bahwa overpressure mungkin memegang peranan penting di sini.
Salam, awang -----Original Message----- From: Amir Al Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 07, 2006 9:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat jaln tol SBY Pak Awang bagaimana kondisi sumurnya sendiri? Saya baca di koran sempat terjadi loss total, sebelum kejadian. Ada kemungkinan memang pengeborannya sendiri mengalami masalah. Seperti problem di penyemenan, casing bocor, sehingga memungkinkan fluida dari tekanan yang lebih tinggi mengalir ke tekanan lebih rendah, bahkan ke permukaan tanah. Bisa lewat belakang casing atau fracture. Tidak harus ada overpressure dalam kejadian seperti ini. Mungkin ada permasalahan politis/ ekonomis, sehingga pihak Lapindo mengatakan tidak ada hubungan pengeboran dengan semburan lumpur dan gas. On 6/6/06, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Iman, > > Wah sayang saya terlewat nonton acara tersebut, tetapi keterangan Ibu Sri > Mulyani sangat logis sebab sekuen yng ditembus sumur itu banyak sedimen > volkaniklastiknya, sehingga kalau semburan lumpurnya banyak material volkanik > ya wajar saja. Hanya, bagaimana tahu bahwa itu retakan2 hasil bentukan abad > ke-13. Kemarin ini teman2 Lapindo menafsirkan ulang semua sesar yang mungkin > ada di sekitar wilayah itu, dan rasanya tak mungkin itu hasil Kuarter apalagi > beberapa ratus tahun yang lalu. > > 1. Sumur dibor di daerah Kendeng yang merupakan jalur depresi dalam sejak > Neogen. Banyak sedimen turbidit diendapkan di sini, termasuk material > volkaniklastiknya, maka memang ini wilayah overpressured akibat dewatering > yang gagal oleh proses sedimentasi yang terlalu cepat. > 2. Mungkin yang dimaksud posisi asal lumpur ? belum diketahui dengan baik, > asal lumpur bisa dari sekuen 3000an ft sampai hampir 10.000 ft. Di situ kan > banyak formasinya dari Pucangan, Wonocolo, Tuban, sampai ekivalen Kujung atas > atau Prupuh. > 3. Rencananya IAGI akan ikut menyelidiki masalah ini, bekerja sama dengan ITB > (itu baru info selintas). > > Salam, > awang > > -----Original Message----- > From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, June 06, 2006 1:39 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat jaln tol SBY > > Pak Awang, > > Tadi malam saya nonton MetroTV sekitar jam 10:35, disebutkan bahwa lumpur > yang kadang-kadang muncul tersebut banyak mengandung silika dan susunannya > sama dengan abu Merapi. Tayangan melebar ke berbagai tempat di kabupaten > dekat Jogya dan beberapa pendapat termasuk para pakar dari UGM, UPN, ITB, dan > pengamat gempa/gunung api (Ibu Sri Mulyani yang memperlihatkan bekas situs > yang rontok dan ambles). Oleh Ibu Sri Mulyani disebutkan bahwa lumpur yang > muncul ke permukaan melalui retakan-retakan terjadi sejak abad ke 13 (sayang > saya tidak mendengarkan secara lengkap alias mulai ngantuk). > > Pertanyaan saya: > (1) Apakah ada percampuran komposisi antara lumpur hasil sedimentasi cepat > yang disemburkan dengan material dari gunung api sewaktu masih dalam kondisi > subsurface ? Saya pikir mungkin komposisinya tidak sama karena abu gunung api > lebih banyak "gelas" dibandingkan dengan silika yang terbawa oleh lumpur > sedimentasi cepat. > (2) Secara stratigrafi, apakah posisi lumpur (mud) ini saat ini sangat > dangkal ? Kira-kira formasi apa ? > (3) Apakah IAGI sudah melakukan dokumentasi kejadian alam seperti ini untuk > pembelajaran kita semua termasuk mahasiswa dan masyarakat umum saat ini dan > dikemudian hari (misal disimpan di website). Hal ini mungkin bisa dilakukan > dengan meminta salinan dari TV. > > Thanks. Iman > > -----Original Message----- > From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, June 06, 2006 9:02 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat jaln tol SBY > > > "Mud extrusion" seperti yang Abah sebutkan memang gejala biasa saja kalau ia > terdapat di zone tekanan tinggi-sedimentasi cepat seperti di Jalur Deformasi > RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) yang terbentang sejak dari barat Rembang > sampai timur Sakala. Betul, di sini ditemukan banyak diapir, rembesan minyak, > dan gas. Api abadi Mrapen Purwodadi pun ada di jalur ini, juga rembesan gas > yang menyembur ketika penduduk menggali sumur lantas membakar rumah di > Wirosari, Sragen beberapa saat yang lalu pun ada di sini. Zaman dulu, akhir > abad ke-19 dan awal abad ke-20, semua ekspresi permukaan hidrokarbon ini > telah membimbing ke penemuan lapangan-lapangan minyak pertama di Jawa Timur. > > Tetapi, lokasi sumur Lapindo kali ini di luar jalur itu. Saya pikir keluarnya > lumpur kali ini tak ada hubungannya dengan diapirisme di RMKS. Lapindo, > BPMIGAS, dan fungsi-fungsi terkait di Pemda sedang berada di sana dan sedang > mengadakan koordinasi untuk menanggulangi tindakan2 darurat agar lumpur tak > semakin luas penyebarannya, memasuki rumah2 penduduk, menutup jalan tol, dll. > > Mengapa bisa keluar lumpur sebanyak itu ? Seperti juga halnya asal-muasal > gempa Yogya yang punya banyak pendapat, begitulah juga asal-muasal mud > extrusion ini. Kelihatannya kita, para geologists, geophisicists, juga > kadang2 petroleum engineers ditakdirkan untuk berbeda2 pendapat he2.. > Sementara data di lapangan dikumpulkan dan dianalisis, yang lebih penting > adalah membendung penyebaran lumpur atau 'melokalisirnya' agar tak semakin > melebar di permukaan. Kita belum membicarakan bagaimana menghentikan semburan > ini, sebab sampai saat ini tak ada yang bisa memastikan dari titik mana asal > lumpur keluar. Sebuah relieve well tak akan efektif dilakukan sementara asal > semburan tak diketahui. > > Kuatir terjadi cratering seperti pernah terjadi di banyak kasus blow out atau > mud extrusion, rig pemboran sudah dipindah. Sayang sekali ada problem ini, > sementara pahat bor baru saja menyentuh gamping Kujung, sang target utama. > Ini adalah reef Kujung paling selatan di Jawa Timur dari jajaran tinggian2 > isolated platform carbonates di Jawa Timur. > > Salam, > awang > > > > -----Original Message----- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, June 06, 2006 8:28 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] "semburan" lumpur dan gas didekat jaln tol SBY > > > > > Rekans > > Dalam dua hari terakhir (kemarin dan kemarin dulu) , di Kompas > diberitakan telah terjadi semburan lumpur disertai gas yang (katanya) > bau-nya menusuk. > Lokasi dari semburan tersebut tidak jauh dari sumur eksplorasi Lapin- > do Brantas. > > Tentu saja karena kedekatan-nya sumur tersebut langsung dituduh sebagai > pencetus semburan. > > Apakah ini benar, seingat saya struktur struktur tua disekitar Surabaya > seperti Kruka , Kuti memang menununjukan adanya shale diapir pada > kedalaman relatif dangkal. > Mungkin ada yang dapat memberikan pencerahan. > > Si-Abah > > > --------------------------------------------------------------------- > ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru > ----- Call For Papers until 26 May 2006 > ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > > -- > No virus found in this incoming message. > Checked by AVG Free Edition. > Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.2/356 - Release Date: 6/5/2006 > > > -- > No virus found in this outgoing message. > Checked by AVG Free Edition. > Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.2/356 - Release Date: 6/5/2006 > > > --------------------------------------------------------------------- > ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru > ----- Call For Papers until 26 May 2006 > ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > -- *********************************** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com ************************************ --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.2/356 - Release Date: 6/5/2006 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.2/356 - Release Date: 6/5/2006 --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------