Saya pikir perlu klarifikasi 'sejelas-jelasnya'
tentang si "oknum" ini, dalam hal ini PP IAGI bersama
dewan kehormatan perlu turun tangan. Bukan masalah si
"oknum" sebagai anggota(??) IAGInya saja, tapi juga
penyalahgunaan data yang menurut pernyataan di bawah
adalah data "resmi" IAGI yang ditandatangani oleh
ketua IAGI waktu itu. Akan menjadi kesan sangat buruk
terhadap IAGI di masyarakat dan pemerintah, sekarang
juga nanti jika hal ini tidak 'diselesaikan' secara
transparan apalagi 'menurut pernyataan di bawah beliau
si"oknum" ini dapat imbalan dalam jumlah tertentu.
Mohon diselesaikan dengan transparan dan jika tidak
benar agar tidak menjadi fitnah terhadap si'oknum' dan
jika benar . . . secara organisasi IAGI segera dapat
mengambil tindakan tegas karena tindakannya sedangkan
"penyalahgunaan" data IAGI sudah tentu lebih bisa
diambil tindakan tegas karena sudah ada unsur tindak
pidananya.

--- Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Berita Republika
> >  Pak Is,
> >  Tolong dong diposting beritanya.
> >  Si-Abah
> =======================================
> Maaf Abah, terlambat responnya , karena belum ada yg
> respon ini saya 
> kutipkan :
> 
> Ism
> -----------------------
> 
> Bisakah Blok Cepu Berproduksi 2008?
> Eksploitasi sumber Migas di Blok Cepu yang
> wilayahnya sebagian besar berada 
> di Kabupaten Bojonegoro, Jatim dan sebagian kecil di
> Blora, Jateng, hingga 
> kini masih belum dilaksanakan.
> Berbagai kendala masih menyertai, mulai "Plant of
> Development" (PoD) hingga 
> pembebasan lahan. Sementara Pemkab Bojonegoro
> sendiri masih mempermasalahkan 
> porsi 10 "Participating Interest" (PI) yang
> dinilainya tidak "fair".
> 
> Kepala BP Migas Kardaya Warnika saat menyaksikan
> penyerahan ganti rugi 
> korban "gas kick" (tendangan gas) sumber minyak
> Sukowati di Bojonegoro, 
> Senin (28/8) menegaskan, pada prinsipnya PoD Blok
> Cepu sudah rampung.
> 
> Menurut dia, pelaksanaan pengelolaan Blok Cepu bukan
> tersendat, tetapi masih 
> dibahas, terutama menyangkut otorisasi besarnya
> pengeluaran anggaran atau 
> "Autoritation For Expenditur" (AFE).
> 
> "Pemerintah harus hati-hati, tidak begitu saja
> menyetujui anggaran yang 
> diajukan operator, karena semua dana yang
> dikeluarkan nantinya akan 
> ditanggung pemerintah, masuk dalam 'Cost Recovery',"
> ucapnya.
> 
> Namun, ia tidak bisa menyebutkan jumlah keseluruhan
> AFE yang masih dibahas 
> itu, karena jumlah bidang pengembangan Blok Cepu
> cukup banyak. Yang jelas, 
> katanya, pemerintah tetap menargetkan pada 2008
> Sumur Minyak Blok Cepu harus 
> sudah berproduksi, meskipun tidak harus optimal yang
> disebut-sebut bisa 
> mencapai 180 ribu barel per hari. "Kita hanya minta
> Blok Cepu tahun 2008 
> produksinya sudah bisa dimulai," ujarnya.
> 
> Untuk mempercepat produksi Sumur Migas Blok Cepu,
> kendala utamanya adalah 
> penyaluran atau distribusi produksi Sumur Minyak
> Banyu Urip di Desa 
> Mojodelik, Kec Ngasem, Bojonegoro, menuju ke laut di
> Tuban yang harus 
> menempuh perjalanan sepanjang 76 km.
> 
> Pola yang paling sangkil (efektif) menyalurkan
> produksi minyak dari Blok 
> Cepu ke Tuban tersebut adalah dengan jaringan pipa.
> Meskipun membangun 
> jaringan pipa akan menghadapi masalah pembebasan
> tanah.
> 
> Sedangkan melalui transportasi jalur KA (Kereta Api)
> kecil kemungkinannya, 
> karena dengan produksi yang cukup besar, akan
> membutuhkan banyak gerbong KA. 
> Begitu pula, kalau melalui jalur transportasi darat,
> akan dibutuhkan banyak 
> kendaraan."Baik dengan jalan darat dan KA akan
> membutuhkan ratusan 
> kendaraan, karena produksi Sumur Minyak Blok Cepu
> diperkirakan cukup besar," 
> ujar Kardaya.
> 
> Dia menjelaskan, dalam pembahasan AFE diperhitungkan
> produksi Sumur Migas 
> Blok Cepu akan berlangsung selama 30 tahun. Tetapi,
> setiap tahunnya AFE 
> nantinya akan selalu dievaluasi pemerintah dan BP
> Migas.
> 
> Sementara itu, Deputi Perencanaan dan Pengembangan
> Blok Cepu EMOI 
> (ExxonMobil Oil Indonesia), Thor Sutanassin,
> beberapa waktu lalu menyatakan, 
> EMOI akan berusaha mempercepat produksi Sumur Migas
> Blok Cepu sesuai dengan 
> target pemerintah pada 2008.
> 
> Tetapi, pengembangan Sumur Migas Blok Cepu tersebut
> hanya bisa tercapai 
> sesuai dengan target pemerintah, asalkan mendapatkan
> dukungan dari berbagai 
> pihak terkait, termasuk masyarakat.
> 
> Pertimbangannya, dalam kondisi normal produksi Sumur
> Migas Blok Cepu baru 
> bisa diproduksikan sekitar 3,5 tahun lagi, karena
> adanya berbagai kendala, 
> mulai infrastruktur maupun pembebasan tanah.
> 
> PI
> Pemkab Bojonegoro mendesak pemerintah pusat melalui
> Mendagri, agar pembagian 
> PI (Participating Interest) Sumur Migas Blok Cepu 10
> persen, disesuaikan 
> dengan ketentuan yang berlaku dan juga mengacu pada
> kandungan potensi 
> cadangan Migas Blok Cepu di Jatim-Jateng.
> 
> Pasalnya, data kandungan Migas yang digunakan
> sebagai acuan pembagian PI, 
> ialah data dari "oknum" Ikatan Ahli Geologi
> Indonesia (IAGI), yang kenyataan 
> di lapangannya berlainan.
> 
> Sumber di Dinas ESDM Jatim, menyebutkan bahwa oknum
> IAGI tersebut, berperan 
> sebagai 'calo'. Data versi IAGI itu, dijual kepada
> Pemkab Bojonegoro, Blora 
> maupun Pemprop Jatim serta Jateng. "Ya tentunya
> tidak gratis, oknum itu 
> diduga mendapat 'imbalan' miliaran rupiah. Pasalnya
> imbalan diminta dari 
> empat pihak, yaitu Pemkab Bojonegoro, Blora maupun
> Pemprop Jatim dan 
> Jateng," ucapnya.
> 
> Sumber itu menjelaskan, data IAGI tidaklah salah,
> namun dikaburkan. Artinya, 
> jumlah potensi yang berada di Blok Cepu yang bisa
> dieksploitasi sebagian 
> besar berada di Bojonegoro. Data IAGI yang
> ditandatangani ketuanya saat itu, 
> Andang Bachtiar, menyebutkan bahwa kandungan Sumur
> Migas Blok Cepu yang 
> berada di Bojonegoro sebesar 67 persen dan di Blora
> 33 persen.
> 
> Padahal, hasil pendataan resmi yang dikeluarkan
> EMOI, potensi kandungan 
> Migas Blok Cepu yang berada di wilayah Bojonegoro
> sebesar 97,6 persen dan 
> Blora hanya 2,4 persen. Menurut sumber Dinas ESDM
> Jatim, data IAGI merupakan 
> potensi keseluruhan, tetapi tidak semua potensi
> Migas yang ada bisa ekonomis 
> bila di eksploitasi. Jadi data dari EMOI itulah yang
> riil sehingga bisa 
> dieksploitasi secara ekonomis.
> 
> Namun, karena sejak awal data IAGI dipergunakan,
> maka pembagian PI dinilai 
> tidak "fair", dan merugikan Bojonegoro dan Pemprop
> Jatim, sebaliknya 
> menguntungkan Pemkab Blora serta Pemprop Jateng.
> 
> Dalam pertemuan pimpinan daerah yang berhak dapat PI
> Migas Blok Cepu yang 
> juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di
> Surabaya akhir tahun 
> lalu, BUMD Bojonegoro ditetapkan memperoleh 4,5
> persen, Propinsi Jatim 1,2 
> persen, Blora 2,1 persen dan Propinsi Jateng 1,1
> persen.
> 
> Dalam pertemuan pemegang PI 10 persen dengan
> Mendagri, M Maruf di Jakarta 
> Senin (28/8), masalah PI ini diungkap Pemprop Jatim
> dan Pemkab Bojonegoro. 
> Intinya harus diubah sesuai potensi riil. "Pada
> pertemuan dengan Mendagri 
> itu, saya menyarankan pembagian PI harus ada
> perubahan. Tidak sebagaimana 
> yang pernah disebut-sebut selama ini bahwa
> Bojonegoro hanya mendapatkan 4,5 
> persen," ucap Bupati Bojonegoro, HM Santoso.
> 
> Ia menjelaskan, sebagai pembanding dalam pembagian
> PI 10 persen Blok Cepu 
> harus melibatkan pihak terkait pelaku eksplorasi dan
> eksploitasi, baik EMOI 
> dan Pertamina, juga BP Migas untuk mengetahui
> potensi kandungan Sumber Migas 
> Blok Cepu.
> 
> Santoso tidak bersedia menjelaskan rinci besarnya
> permintaan Bojonegoro atas 
> kenaikkan PI sumur Migas Blok Cepu. Tetapi, dalam
> aturan yang ada, PI 10 
> 
=== message truncated ===


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke