Pak Awang dan kawan-2 Yth.

Sebenarnya sudah lama saya ingin berkomentar, tetapi rasanya berat hati
karena masalah sudah berkembang begitu kompleks. Ketika melihat foto-2
(luapan lumpur, gedung sekolah, rumah-2, pabrik dll yang hampir tenggelam)
lewat email yang diterima kawan, hati saya menjadi miris. Sementara
tanggul-2 mulai ditinggikan, aliran lumpur terus berlanjut; padahal di
samping/di bawah tanggul nampak ada perumahan. Bagaimana kalau suatu saat
nanti tanggul jebol?
Mengapa belum ada tindakan cepat (dan berani) untuk menyelamatkan sekian
banyak kehidupan manusia: Lumpur segera dibuang (dialirkan) ke kolam-2
penampungan atau ke laut (kalau mau diolah dulu ya bagus), sambil
diupayakan: bagaimana cara menghentikan semburan lumpur. Sekarang sudah
memasuki hari ke-lebih 100 hari. Sudah lebih dari 3 bulan!

Ulasan Pak Awang sangat bagus (saya baca bbrp kali lho), banyak disajikan
data-2 (ilmiah). Selain kepakarannya, Pak Awang memang mempuyai akses untuk
mendapatkan banyak data. Namun di akhir ulasannya, Pak Awang juga
meninggalkan pertanyaan untuk kita (walaupun beliau cenderung kombinasi 1
dan 2, karena gempa dan proses pemboran): Andaikan tidak ada pemboran BP-1,
tetapi ada gempa, apakah erupsi lumpur tetap terjadi? Ini pelik untuk
dijawab.

Saya banyak mendapat masukan dari kawan-2 yang bekerja di Services (ada yang
pernah bekekerja di daerah sana), lalu saya coba untuk di tuangkan (menjadi
fakta di lapangan) sebagai berikut:

-Pipa casing terakhir 13-3/8" di-set dan disemen di kedalaman 3500 ft,
-Pemboran 12-1/4" open hole menggunakan lumpur 14.0 ppg (selama ini saya
hanya menggunakan 9.0-10.2 ppg),
-Pada kedalaman 9250' dideteksi ada H2S 4 ppm,
-Ketika pemboran mencapai 9271' terjadi lost circulation problem (hilangnya
lumpur pemboran ke dalam formasi),
-Lalu dipompakan LCM (lost circulation material) berupa serbuk/serabut dll
untuk menyumbat fractures (prosedur biasa),
-Dirasa sudah aman, maka rangkaian pipa bor dan pahat di cabut ke permukaan
(pull out of hole),
-Pada kedalaman 4251' pipa terjepit (stuck drill pipe), tidak bisa
digerakkan dan sirkulasi (pack-off),
-Lalu dilakukan back-off (memutus rangkaian pipa), sisa pipa dan drilling
bit ditinggal, (bottom of fish @ 4251 ft),
-Sumur ditutup sement (set cement plug),
-Rig move, menara bor keluardari lokasi sumur,

-Dari diagram sumur, ada 5770 ft open hole (9271 ft - 3500 ft). Memang cukup
panjang,
-Ada surat yang mengingatkan agar di set casing 9-5/8" di 8500 ft (Majalah
Tempo), ....to anticipate hole problem before entering Kujung Formation,
-Ada Gempa Yogya (27 Mei), lalu semburan lumpur terjadi 29 Mei, jarak
Yogya-BP-1 sekitar 286 kilometer),

Pertanyaan:
-Apakah BP-1 telah mengalami kick (aliran formation fluid dari formasi ke
lubang bor) setelah terjadi lost circulation?
-Karena bagian atas sumur sudah ditutup semen, maka aliran "formation fluid"
mencari bagian formasi yang lebih rapuh dan rekahan-2 di sekitar lubang
sumur; apakah kick sudah berkembang menjadi underground blowout (mengingat
ada open-hole 5770 ft),
-Apakah Gempa Yogya juga memicu terjadinya aliran "formation fluid"
(termasuk lumpur panas), konon di sini ada Sesar Watukosek; mungkin karena
kekuatan gempa, menyebabkan sesar menjadi lebih terbuka dan bisa dilewati
aliran lumpur.
Seperti pada akhir ulasan Pak Awang, kita tetap disodori pertanyaan pelik:
Apa penyebab musibah ini?
Waktu pulang ke Jateng, saya baca di Majalah Basa Jawi: Joyoboyo (terbitan
Surabaya) bahwa sumur BP-1 ini terletak di situs Kerajaan Jenggolo!

Salam hangat,
Sugeng










----- Original Message -----
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, September 14, 2006 10:45 AM
Subject: [iagi-net-l] Apa Penyebab Semburan Lumpur Panas Sekitar Banjar
Panji ? (was : RE: [iagi-net-l] LUSI lagi)


Pak Dwi,

"Apa penyebab semburan lumpur-air panas di sekitar titik sumur Banjar
Panji ?" adalah pertanyaan "dalam hati" semua orang, sebuah pertanyaan
yang sangat esensial, yang sangat penting. Tetapi, yang tetap dalam
wilayah "abu-abu". Kalau persolannya berlarut-larut seperti sekarang
ini, memang antara lain karena jawaban atas pertanyaan ini yang tetap di
wilayah abu-abu, atau "diabu-abukan ?" Yang ditulis pak Sonny memang
benar, andai jawabannya jelas mestinya persoalannya tak serumit
sekarang.

Diskusi-diskusi soal penyebab semburan lumpur ini sudah dilakukan sejak
tiga bulan lalu, mungkin pak Dwi bisa cek ke arsip-arsip diskusi di
IAGI-net, atau lebih gampangnya klik saja blogspotnya Pak Rovicky.
Hanya, tetap saja tak ada jawaban tegas yang diterima oleh yang lain
bahwa semburan lumpur ini diakibatkan oleh "X" Para ahli geologi, ahli
reservoir, ahli pemboran pun punya pendapat sendiri-sendiri yang bisa
berbeda-beda. Di kalangan ahli geologi pun pendapatnya bisa
berbeda-beda.

Kalau kita ringkaskan dari diskusi-diskusi yang lalu, rasanya ada 3
pendapat soal penyebab semburan ini : (1) karena gempa yang berhubungan
dengan gempa Yogya 27 Mei 2006, (2) karena proses pemboran, termasuk
kelalaian mengikuti prosedur operasi standar (kalau ada), (3) kombinasi
nomor 1 dan 2, (4) hidrotermal yang berhubungan dengan sistem panas bumi
Kompleks Gunung Anjasmoro.

Saya kebetulan punya akses kepada semua data baik yang dipublikasi
maupun yang tidak dipublikasi, baik yang bisa untuk konsumsi umum maupun
yang rahasia, termasuk data kegempaan maupun data pemboran. Saya pernah
ulas pendapat saya soal asal semburan lumpur ini baik yang berhubungan
dengan kegempaan maupun proses pemboran. Dan, saya ada di nomor (3).

IAGI, melalui Pak Edy Sunardi - ketua komisi pengembangan keilmuan IAGI
- telah mengeluarkan pendapat resmi bahwa kasus semburan lumpur di
sekitar sumur Banjarpanji itu adalah berhubungan dengan erupsi mud
volcano. Tetapi, IAGI pun tak mengeluarkan pendapat soal apa penyebab
semburan lumpur tersebut. Atau, mengapa erupsi mud volcano itu terjadi.

Sebuah data baru dibagi kepada saya dua hari lalu dari seorang kawan di
oil company sekitar Jawa Timur (offshore East Java Sea, utara Gresik).
Oil company ini sedang merekam data seismik di wilayahnya pada pagi hari
gempa berkekuatan 5,9 SR menggoncang Yogyakarta dan sekitarnya (Sabtu 27
Mei 2006 pukul 05:54:02 WIB). Di wilayah Lapindo, saat itu sumur Banjar
Panji-1 sedang dalam proses pengeboran.

Rekaman seismik di suatu SP (shot point) di wilayah offshore East Java
Sea ini pada pukul 05:54:31 WIB sampai 05:54:36 WIB menghasilkan
tampilan first arrival gelombang seismik yang wajar. Namun, berselang
beberapa detik kemudian, saat merekam pada SP berikutnya, tepat pada
pukul 05:54:51, tampilan first arrival gelombang seismik di SP tersebut
di samping menampilkan gelombang seismik hasil perekaman, juga
terkombinasi secara dominan oleh gelombang seismik lain dengan frekuensi
yang relatif jauh lebih rendah dibandingkan gelombang seismik hasil
perekaman. Gelombang lain apa itu ? Diyakini, itu bukan surface effect
di sekitar wilayah perekaman seismik yang menimbulkan noise. Tetapi, ini
gelombang gempa yang berpropagasi dari episentrum sekitar Yogyakarta.
Runtunan waktunya tepat antara kejadian gempa dan masuknya gelombang
gempa ke perekaman seismik. Dihitung-hitung, lokasi perekaman seismik
adalah di 286 km timurlaut episentrum Yogyakarta, gelombang gempa
mengganggu rekaman seismik setelah 34 - 39 detik kejadian pertama gempa
menggoncang Yogyakarta. Maka, kecepatan propagasi gelombang gempa ke
wilayah ini antara 7333 m/detik dan 8412 m/detik.

Saya pernah menulis, propagasi gelombang gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 ke
arah timur dan timurlaut dari Yogyakarta;  ternyata tercatat juga oleh
kru seismik di wilayah offshore East Java Sea itu, tercatat di beberapa
stasiun BMG di wilayah Jawa Timur dengan skala < 5 SR, juga mengaktifkan
Gunung Semeru dua hari kemudian (29 Mei 2006).

Pertanyaannya, apakah gempa memicu erupsi lumpur Pliosen Pucangan di
sekitar wilayah Banjar Panji ? Silakan dijawab sendiri-sendiri. Saya
hanya menampilkan fakta bahwa wilayah Banjar Panji ada di dalam wilayah
propagasi gelombang gempa. Propagasi ini di utara dibuktikan oleh
rekaman data seismik, di selatan oleh reaktivasi Gunung Semeru, posisi
Banjar Panji ada di antara dua wilayah ini.

Kemudian, kita juga harus bertanya pada diri kita masing2, andai tidak
ada sumur Banjar Panji, tetapi ada gempa, apakah erupsi lumpur tetap
terjadi ? Ini pelik untuk dijawab, dan inilah yang membuat sampai saat
ini kita tak punya jawaban hitam atau putih.

Salam,
awang



-----Original Message-----
From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, September 14, 2006 7:51 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] LUSI lagi

belum ada yang bisa membuktikan itu.
kalo saja sudah terbukti bhw sdh pasti di situ, maka persoalannya
mungkin sudah lama selesai.
(sonny)

-----Original Message-----
From: Dwiyatno Rumlan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 14 September 2006 7:46
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] LUSI lagi

Yth bapak/ibu,
Mungkin saya terlambat mengikuti diskusi ttg LUSI di milis ini, hingga
detik ini, dari informasi koran dan media, saya kok belum pernah
mendengar suatu klarifikasi bahwa memang semburan gas dari Banjar
Panji-1 itulah yang telah menyebabkan terjadinya semburan lumpur. Bagi
yang punya data dan wewenang, mohon klarifikasinya, apakah benar bahwa
kebocoran gas yang tidak terkontrol di sumur Banjar Panji-1 itulah yang
telah menyebabkan terjadinya semburan lumpur.

Atau barangkali hal ini pernah dibahas di milis ini, mohon referensinya
sekitar tanggal berapa ya .....

terimakasih

Dwiyatno R.
----- Original Message -----
From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Wednesday, September 13, 2006 7:11 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bingung / Keppres Terbit


> Menyimak beberapa Media hari ini , marake tambah bingung , kasihan
rakyat
> yang jadi korban Menunggu tidak berketentuan disertai was was terkena
> terjangan lumpur ;


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke