Mas Oki dateng aja minggu depan .. khan Petronas ngadain interview di JKT tgl 2 & 3 Dec, 2006. Sekarang mah jaman keterbukaan.
oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Noor, Bukan niat ngeroyok antum (betawi: ente)tapi sekedar urun aja... Kata istri yang kebetulan nguplek di HRD, 'janganlah setia pada kantor atau atasan, tapi setialah pada profesi'. Bukan apa-apa kalau setia pada kantor/atasan, ternyata keduanya tidak bisa memenuhi harapan kita, nanti kecewa. ... Kembali ke soal walk in recruitment, etika dan komoditi. Pertama soal komoditi. Menurut ilmu sales (kebetulan pernah jualan software) Komoditi berarti produk yang bisa didapat dimana-mana tanpa ada pembedaan soal kualitas dan performa. Satu-satunya pembeda adalah kuantitas, timely delivery dan HARGA. Di atas level komoditi ada level preferred product dan di atasnya lagi ada yang namanya trusted solution. Di dunia tenaga kerja, contoh yang paling nyata dari profesi yang berlabel komoditi adalah domestic helper alias PRT. Pasar PRT Timur tengah didominasi oleh yang berasal dari India dan Srilanka (karena Pakistan dan Bangladesh melarang pengiriman TK Wanita sebagai pembantu rumah tangga) karena merekalah yang bisa mensuplai banyak dengan ongkos murah (jarak lebih dekat ketimbang Indonesia). PRT Indonesia meskipun mayoritas juga masih ada di level komoditi, sebenarnya sudah mulai bergerak ke arah 'preferred product' karena dinilai lebih rajin,'nrimo', tidak cingong (mungkin karena kurangnya penguasaan bahasa !), kesamaan agama mayoritas sampai kesoal bau badan yang 'lebih wangi'. Experimen yang agak extreme coba dilakukan pemerintah Filipina minggu lalu. Secara sepihak mereka menaikkan standard gaji PRT nya tiga kali lipat ie. coba meninggalkan label komoditi dan persaingan harga. Diferensiasi yang mereka jual adalah kemampuan bahasa Inggris, personal hygine (katanya kalau dari Filipina lebih bersih...sangat penting untuk baby sitter) sampai ke first aid skill, kemampuan menjadi tutor pelajaran dll. Kita lihat apakah experimen ini akan berhasil, tapi dari liputan media banyak para agen penerima tenaga kerja di Timteng (Khususnya Kuwait) yang menyatakan akan berhenti 'mengimpor' PRT Filipina dan mengalihkannya ke negara lain (ya Indonesia lah). Apakah profesi kita sudah merosot sampai ke tahap komoditi ? Rasanya koq nggak ya. Trend beberapa tahun ini jelas kalau tenaga kita dihargai lebih baik dari sebelumnya. Banyak contoh dimana tenaga Indonesia mulai dicari oleh perusahaan2 manca karena mereka puas dengan kualitas para 'pembuka jalan' yang pernah di hire disana. Banyak kumpeni mulai pelan-pelan menyetarakan salary paspor hijau dengan pekerja internasional lain, jadi kriteria murah tidak benar2 berlaku. Paling2 ada 'banting harga' untuk mereka yang 'belum tahu pasar' atau ingin 'membuktikan diri' dulu. Once tahap ini terlampaui biasanya gaji juga disesuaikan. Soal etika walk in interview, saya mah husnudzon (anggap baik) saja. Recruiter sekarang rata-rata sadar bahwa masa-masa ini adalah 'seller market'. Para professional yang memenuhi syarat bisa memilih kerja dimana saja, jadi mereka tidak benar-benar membutuhkan 'job security' di perusahaan tempatnya bekerja. Jadi tuntutan untuk 'kelihatan loyal' di muka boss agak sedikit berkurang. Perusahaanpun maklum bahwa kalau mereka tidak menjaga pegawainya dengan baik (dalam artian positif) mereka akan segera kehilangan. Persaingan sekarang bukan cuma antar KPS tapi pasar kerja international. Bandingkn dengan periode ahir 90 an saya dan banyak teman2 lain tidak bisa masuk KPS karena 'katanya' BPPKA melarang personel yang mengambil paket heboh KPS lain untuk diterima sebagai permanent staff. Turn over pegawai sudah demikian tinggi di sektor kita, jadi perusahaan un sudah 'kebal' dan tidak terlalu mengharapkan loyalitas dalam konteks sebelumnya. Untuk pegawai yang 'pinter' dan 'nakal' (disini mungkin wilayah abu-abu soal etika), adanya walk in interview malah bisa jadi berkah. Siapa tahu bisa ada yang ngelihat nenteng CV dan mengabarkan ke boss di persh sekarang. Boss jadi tahu kita sedang 'resah' dan who knows, may be you'll get a snap promotion. Aku lagi cari ilham, dateng gak ya minggu depan.. he he he Cheers Oki Lagi cari ilham, dateng gak ya minggu depan --- noor syarifuddin wrote: > Mas Kabul dan rekan lainnya, > > Walaupun sudah saya ulang dalam email terakhir, > kelihatannya topik diskusi ini lebih ke arah > membandingkan opportunity di luar dengan di dalam > (terutama dalam hal finansial, seperti ditulis oleh > mas Kabul di bawah ini). Jadi kelihatannya saya > tutup saja tread ini. > > Sekali lagi saya sampaikan bahwa saya tidak kontra > dengan pilihan rekan-rekan yang memilih berkarya di > luar. > > > salam, > * tapi mosok sih ada geologist dengan pengalaman > >15thn "cuman" digaji 15 juta sebulan..? > > ----- Original Message ---- > From: Kabul Ahmad > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, November 15, 2006 4:57:30 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Etika rekruitment was: Re: > [iagi-net-l] lelang budak > > > ____________________________________________________________________________________ Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 ----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------- Sponsored Link Mortgage rates near 39yr lows. $420,000 Mortgage for $1,399/mo - Calculate new house payment