Setuju Pick, Caranya bisa dua, terorganisir atau gerilya. Yang terorganisir, pemerintah dan/atau organisasi profesi aktif 'menjajakan' ke para user di luar. Bisa lewat kerjasama proyek, G&G, direct konsultansi (model GDA atau Eksindo. Kemarin ketemu teman2 dari Lemigas yang dapat kontrak untuk menghandle core databasenya Aramco), third party provider dll. Jangan lupa iklim birokrasi dibuat lebih nyaman (misalnya ketentuan paspor TKI yang gak mutu tenan itu mbok ya dihapus wae). Juga pemerintah lebih aktif melobi negara2 sahabat agar persaratan visa masuk untuk pemegang paspor Indonesia bisa diperingan. Suka ngiri kalau ngelihat Encik Malaysia punya fasilitas visa on arrival atau bahkan bebas visa sementara kita mesti bolak-balik ngurus ke kedutaan. Yang gerilya, kaya'nya lebih penting. Teman-teman yang sudah berada di 'garis depan' aktif bikin 'mafia Indonesia', berbagi informasi mengenai peluang-peluang baru sambil tentunya menunjukkan prestasi dan reputasi yang baik. Hasil perjuangan para pembuka jalan ini cukup terasa. Setelah Malaysia, TimTeng mulai bisa kita duduki (Cukup membanggakan mendengar bahwa pay-scale G-G Indonesia di Aramco sekarang disetarakan dengan British Nationals, diatas rata-rata warga asia lain). Saya yakin dalam waktu tidak lama, sub-sahara Afrika (Angola-Nigeria), Eropa (Repsol sudah merekrut langsung beberapa teman), former Sovyet Union (Kazakhstan etc) dan region-region lain juga bakal kita invasi. .....Tapi kalau semua jadi legiun asing, yang ngurus 'hutan tanah dan segala isinya' siapa...? Cheers O'
Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: On 12/21/06, Minarwan (Min) wrote: > Hihihi...ada temen yang barusan menolak tawaran interview YYYYY di > XXXMas. Diberi tiket gratis sama akomodasi gratis saja dia enggak > mau. Alasannya sibuk sama kerjaan di kantor. :) > Dulu aku ditolak 2 kali sama YYYYY, sekarang mereka mau cari > Exploration Geologist enggak dapet-dapet. Betapa jaman sudah berubah > yah. > > min > Aku punya impian, Min Saat ini Indonesia terkenal pengekspor pembantu dengan TKI Kalau Nepal terkenal pengekspor tentara dan security dengan gurkhanya India pengekespor IT operator-engineer Pilipina dikenal pengekspor sales girl (penjaga toko) gimana ya kalau Indonesia "dijadikan pengeskpor geoscientist !" Paling tdak di kawasan SEAsia atau bahkan Asia selatan (Asia minus china), Indonesia merupakan penghasil geoscientist. Aku rasa Indonesia bisa menjadi tempat "Kawah candra dimuka" yang bagus, dengan kondisi geologi yang unik dan dinamik. Tidak hanya "Kawah Siring" saja kan ? piye ya kalau dipromosikan gitu saja sekalian ? RDP -- http://rovicky.wordpress.com/ --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 ----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com