Sebagai sebuah wacana "tandingan". Aku rasa ndak ada masalah mau
"digiring" kemanapun. Tetapi yang aku sangat sayangkan kenapa masih
juga berkutet di penyebabnya. Sedangkan Tim IAGI masih juga
"bermain-main" di penyebab terjadinya.

Aku sendiri sering menganalogikan dengan penyakit bisul.

Ya awalnya hanya sakit bisul, tetapi bisul yang belum cukup mateng
tersenggol kemudian  dicucuk pakai paku payung yang sudah jaratan ....
Nah jadinya sebentuk luka baru tetapi juga mengeluarkan nanah .... ya
mengeluarkan nanah yang merupakan pertanda sebelumnya sudah ada
potensi menjadi sebuah koreng. Wong dikiri kanannya juga ada
tanda-tanda muncul korengan sebelumnya termasuk di Koreng Gunung
Anyar. :)

Nah sebenernya luka baru bisa diobati dengan mudah kalau saja luka
baru itu emang bener-bener luka baru. Mirip seperti kalau di film
perang jaman dahulu itu, kalau ada luka karena digigit ular malah
dikasi mesiu supaya membuat menjadi luka bakar yg bisa diobati. Lah
ini korengan bisul yang sudah tercucuk malah diteliti sana-sini.
Sambil eyel-eyelan akibat tercucuk, kesenggol, apa malah beneran bisul
yang sudah mateng ?
Si sakit sudah "gero-gero nangis bombay", eh matri puskesnya masih
melihat dan berpikir "Sakjane, ini kenapa sih sebabnya ?" Malah
melihat-lihgat bekas-bekas koreng sebelahnya.

Duh !

Kesiannya luka baru tadi sudah menjadi infeksi. Saat ini infeksi sudah
mulai bernanah. Mengeluarkan asap "Hydrothermal". Si sakitpun sudah
mulai hampir pingsan karena kesakitan lukanya masih belum terobati.

Akhirnya bisa-bisa bisul kecil ini kan menjadi infeksi dan kalau
keterusan salah-salah menjadi kangker ... waddduh !!
Kalau sudah begini mestinya pengobatannya bukan obat merah seperti
kalau sakit luka baru, tetapi mesti dioperasi, bahkan kalau sangat
parah menjadi kangker terpaksa harus amputasi ... !!

Duh
Kesian si sakit ini .... :(

     - :( "Pak Mantri, gimana nih kaki saya ?"
     + :p " Sabar ..... Masih menunggu penelitian lebih lanjut !!!"

GUBRAKKK !!!!

RDP

On 2/23/07, Arya Nuhan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Aduh sayang banget di international workshop on Lusi kemarin topik ini
kelihatannya hanya dibahas sepihak (Natural Cause) ya..Padahal banyak
anggota mailing list IAGI yang pendapatnya jelas2 sebaliknya (as the
email subject indicated). Saya datang dengan antusias ke workshop
tersebut berharap adanya perdebatan yang sengit (dengan argumen yang
ilmiah tentunya!) mengenai penyebab naiknya lumpur ke permukaan.

Yang sedih lagi, ada beberapa orang dosen saya (yang saya interview
secara terpisah) berpendapat bahwa workshop ini memang condong ke satu
sisi. Duh!Naudzubilahimindzalik..Amit2.Rasanya kok hampir gak percaya
kalo satu perusahaan bisa memaksakan pendapat pada asosiasi peneliti dan
masyarakat. Kalau ini memang ini benar, RUGI betull bangsa kita..Uang
3.8 Trilyun memang banyak, tapi kalau benar ini disebabkan karena
prosedur drilling yang salah, kan bisa dirunut salahnya di mana dan
gimana SEHARUSNYA prosedur drilling di lingkungan serupa
Lapindo.Bukankah mud volcano umumnya berasosiasi dengan akumulasi HC?

Apa sebegitu hebatnya pengaruh orang2 yang di belakang Lapindo sampai
bisa maksain pendapat kayak gitu, wong tiap hari presiden dan mantan
presiden dijadikan bahan guyonan di tipi kok?

ATAU argumentasi bahwa Lusi disebabkan oleh drilling memang lemah ya?

Mohon maaf sebelumnya kalau kalimat saya kurang berkenan.

Best regards,
Arya Muhammad Nuhan
Jr.Geologist

-----Original Message-----
From: Kabul Ahmad [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, January 30, 2007 1:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not
natural !

Setuju sekali dengan pak ADB !!

Pak Andang mengistilahkan "underground blow out", sedang saya dengan
istilah "Kick".= tendangan pressure tiba-tiba..sama arti dan maksudnya.
Kejadian Kick atau underground blow out ini biasa terjadi di pemboran
manapun...baik di minyak maupun gas dan juga bahkan di pengeboran
geothermal...
Drilling Engineer, Drilling Superintenden dan Mud Engineer yang ahli
cukup paham bagaimana mengatasi ini...Namun bila terlambat ambil
aksi....Gawat dan resikonya besar. Kejadian blow out merembet ke
permurkaan sudah banyak terjadi toh ?? Di Badak Field (Huffco ) pernah
satu drilling rig tenggelam ditelan bumi ( sekarang jadi danau air yang
luas ), juga di Kalimantan - Offshore ( Total ) satu kapal drilling
disedot masuk laut, di Dieng ( Himpurna-California Energy ), di Gulf
Mexico, di Texas dll.dlll.....dlllllll. Makanya Safety di Oil Co itu
harus sangat ketat sekali..juga penerapan SOP, tanpa tawar menawar !!
Juga bila ada lost circulation.... aksinya harus cepat dan tepat...
Makanya pasti ada yang namanya BOP ( Blow Out Preventer )dengan minimal
3 macam valve/katup yang tahan tekanan sampai 20,000 psi, juga di mud
material banyak dikenal berbagai jenis untuk mengatasi lost dan kick
itu. LCM ( lost circulation materials), polymer, Gunk Squeeze, Densifier
dsb  <---maaf ini hanya info buat para geologist non migas, yg di migas
pasti sudah paham.
Jadi jika ngebor di area open hole sampai lebih dari 6000 kaki tanpa
casing trus ada loss and kick tidak ditangani segera satu persatu pada
saat awal-awal...itu...siapa yang bertanggung jawab ?? Mosok Alam ??
Atau rumput yang bergoyang ??

Ntar jadi preseden kelak bahwa jika Oil Operator, KPS dan JOB atau
lainnya ngebor trus ada blow out tak terkendali maka ALAM lah yang jadi
biang keladinya..Ohhhh enaknya jadi operator dan drilling engineer !!

Sekali lagi menurut saya gak ada hubungannya dengan gempa atau sesar
yang teraktifitasi karena gempa. Murni...keteledoran..titik. Bukan
wacana lagi nih...hehehe ( maaf agak ngotot ya saya ?? ). Cobalah
baca-baca lagi Drilling History/Kronologi sejak mulai ngebor surface
casing hingga mau ngejar Formasi Kujung yang diduga  ada gasnya
itu....apa saja yang terjadi ?? Gak usah lari kemana mana dulu...sampai
ke Yogya, Madura, Kalimantan dsb...
Gambar yang ditampilkan oleh Pak Dhe Rovikcky di weblognya menurut saya
hampir benar, cuma menurut saya semburan itu masih menembus melalui
channel dekat sekali sumur <- ini masih zona lemah juga, lalu menjelang
di permukaan atau lapisan kwarter ( alluvial porong? ) baru "shooting"
ke titik yang lemah.Makanya sekarang titik semburan sudah berpola radial
dan acak, tidak lagi seperti awal dulu yang segaris.
Terus terang tidak banyak Geologist yang "nyasar" jadi real drilling
engineer asli....jadi kita ini tidak banyak paham tentang teknik
pengeboran, kecuali jadi wellsite geologist atau kadang sebagai mud
engineer. Karena drilling engineer syaratnya pasti bukan lulusan
geologi. ( kecuali Pak Dhe Rovicky ngkali yee ? ) Ingat saja, sekarang
ditangan Polisi sudah ada para tersangkanya lho ....!!?
Apa mau ditambah satu tersangka baru....si Alam ? ( bukan si penyanyi
dangdut itu )

----- Original Message -----
From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Monday, January 29, 2007 8:12 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not
natural !


> Pemicu lainnya: POLITISASI KASUS (termasuk "dispute" soal
> politik-bisnis-nya)
>
> - POLITISASI KASUS-lah yg mengakibatkan penanganan yang lambat,
> berlarut-larut, saling lempar tanggung-jawab, tidak jelasnya skema
> pembiayaan penanggulangan bencana, dsb, dsb..... sehingga yang di
> awal-awalnya hanya merupakan UNDERGROUND BLOW-OUT akhirnya berkembang
> menjadi pembentukan mud-volcano yang massif ...... akhirnya menjadi
> bencana besar bagi lingkungan dan manusia yang tak terhindarkan .....
>
> Hal ini menjelaskan kenapa di awal-awal kejadian saya dengan lantang
> menyebutkan ini sebagai underground blow-out,.... tetapi begitu
> penanganannya tidak sempurna (malahan subsurface-nya tidak ditangani
> sama sekali sampai lebih dr sebulan), maka ketidak-stabilan tekanan
> dan fasa material di bawah permukaan merembet, menginduksi
> lapisan-lapisan "mud-diapir" di sekitar lubang bor, menyebabkan adanya

> mekanisme pergerakan lateral yang massif dari massa material bawah
> permukaan (yang semula didominasi pergerakan vertikal).....
>
> Harap juga dilihat lagi "My Opinion": salah satu pemicunya adalah
> kegiatan manusia yang berupa proses pemboran, perijinan dan tata
> ruang, dan tanggap darurat ...... (bukan hanya proses pemboran).
> konektifitas titik2 semburan lumpur dengan sumur pemboran
>
> adb
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Arya Nuhan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Monday, January 29, 2007 1:08 PM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not
> natural !
>
>
> Rekan2 Senior yang saya hormati,
>
> Mohon ijin untuk ikut2an berpendapat..
>
> Bukankah baru beberapa waktu yang lalu Beberapa Geologis dari
> Universitas2 Indonesia dalam Forum Aspermigas menyimpulkan bahwa LUSI
> merupakan natural disaster?
>
> Dan statement Pak ADB dalam versi tanya jawab yang dipost di email ini

> juga tersurat bahwa LUSI adalah Gejala alam/Geologi yang SALAH SATU
> PEMICU-NYA ialah kegiatan pengeboran. Saya yakin Pak Andang punya
> input tertentu hingga mentimpulkan bahwa pemicu Mudflow Sidoarjo bukan

> karena satu faktor (drilling semata). Karena, mohon saya dikoreksi
> bila salah, Beliau di awal kejadian LUSI lantang sekali menyerukan
> bahwa masalah ini adalah MURNI underground blowout karena
> kegagalan/kesalahan dalam prosedur pemboran (this opinion shared by
> MEDCO and some, if not all, public speaking geoscientist).
>
> Menurut saya, tanpa fakta2 baru yang komprehensif dari subsurface
> BanjarPanji, misal; konektivitas titik2 semburan lumpur dengan sumur
> pemboran; ada/tidaknya pengaruh gempa dalam reaktivasi sesar2 di
> sekitar well;dll, maka pandangan-pandangan mengenai asal kejadian
> lumpur panas ini hanya sebatas wacana saja, yang gampang diperdebatkan

> tapi sulit dibuktikan.
>
>
>
> Nuhun,
> Arya Muhammad Nuhan
> Jr.Geologist
>
> -----Original Message-----
> From: Kabul Ahmad [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Saturday, January 27, 2007 1:18 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not
> natural !
>
> Pak Dhe,
> Bagi geologist atau geomechanics expert Indonesia yang datang pada
> awal-awal mbledosnya Lusi ( tgl 30 Mei -2 Juni ) sudah bisa pastikan
> bahwa Bencana ini murni akibat drilling. Pertama lihat drilling
> historynya, trus well contruction ( casing and cementing ), dsb...trus

> ada lost circulation and kick.....lha...gampang to kesimpulannya ????
> Gak perlu menunggu sampai hari ini baru ada tulisan dari GSA baru
> dikatakan "..caused by drilling" . Tapi entah IAGI/ITB/ITS/UGM/UPN
> sampai sekarang belum 100% pasti pendapatnya ?
> Makanya Lapindo masih kelabakan sekarang....menanggung biaya yang
> entah nanti bisa di "cost recovery" kan apa nggak....( disni politik
> yang
> main) Seperti tulisan email saya di milist ini beberapa yll..( juga
> dongeng sampeyan di weblog itu )..Relief well akan gagal ( sekarang
> yang ke 2 sudah gagal, mau bor lagi ke 3...padahal Pak Rudy sebelumnya

> sangat optimis bulan Desember 2006 Lusi akan mampet dgn relief
> well.....Mengapa gagal ? sebab sudah sangat terlambat....mestinya saat

> lost circulation dan kick harus diatasi satu persatu dan harus
> dipasang casing !! Atau plug abandon diawal....tapi ya sudah..,,nasi
sudah jadi bubur.
> Trus sekali lagi sekarang ini adalah geothermal drive mechanism dengan

> horse power yang luar biasa besarnya...Dahsyat !! Wong bisa
> menyemburkan
>> 130 ribu m3 /hari lumpur Formasi Kalibeng.
> Jadi, tindakannya sekarang adalah tinggalkan lokasi, evakuasi korban,
> pindahkan infrastruktur ( jalan, listrik, pipa gas, rel KA dll ) ,
> alirkan ke Kali Porong dengan gravitasi dan perlebar kanalnya ( bukan
> dgn pompa dan pipa ). Atau masih mau gambling triliunan rupiah lagi ??
> Grup EMP/Bumi sekarang sudah menurunkan aktifitas explorasi/exploitasi

> di lapangan lain agar konsentrasi ke Porong....termasuk keuangannya
> juga toh ??
> Jadikan lokasi Lusi sebagai wisata "bencana" juga bagi mahasiswa
> geologi/drilling engineer/geoscientist untuk studi kasus/museum atau
> pelajaran pada anak cucu kelak bahwa beginilah akibatnya bila teledor.
> Anggap saja ini mirip Gunung Mahameru atau Merapi  yang memang gak
> bisa kita sumbat....apalagi dengan Bola-bola beton itu....karena bila
> disumbat bola2 itu, khawatirnya malah akan timbul spot baru dan jatuh
> korban baru...
> Jadi ingat ketika ke Wyoming dulu...lihat semburan geyser yang
> indah...walau berbahaya.
>
> Berita minggu lalu, Halliburton sebagai service company sudah amit
> mundur dari lokasi ini...jadi siapa lagi yang akan ikut gambling...??
> Tanggul untuk pipa gas sudah jebol lagi...So What ?
> Sekarang ini sedang musim gempa tektonik terus menerus.... Idza
> zulzilatil ardhu zilzalaha...wa akhrojatil ardhu atsqolaha....wa qolal

> insanu ma laha...( QS Al Zalzalah 1-3 )
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>; "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>; "migas
> indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
> <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>;
> "MediaCare" <mediacare@yahoogroups.com>
> Sent: Friday, January 26, 2007 11:34 PM
> Subject: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not
> natural !
>
>
>> Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural
>> http://rovicky.wordpress.com/2007/01/26/scientists-mudflow-caused-by-
>> d
>> rilling-not-natural/
>>
>> Begitulah judul dari tulisan Asociate Press (AP) . Kalimat ini
>> diambil
>
>> dari kesimpulan yang dilakukan oleh 4 ahli dari Durham University.
>> Judul tulisan asli yang diterbitkan oleh GSA (Geological Society of
>> America) ini berjudul "Birth of a mud volcano: East Java, 29 May
2006"
>> - kelahiran gunung lumpur pada tanggal 29 May 2006.
>>
>> Satu kesimpulan yang menarik adalah LUSI Lumpur Sidoarjo ditrigger
>> oleh pengeboran dan bukan karena gempa tektonik.
>>
>> Artikel ilmiah ini ditulis oleh empat orang ahli kebumian yaitu
>>
>>    * Richard J. Davies, Centre for Research into Earth Energy Systems

>> (CeREES), Department of Earth Sciences, University of Durham, Science

>> Labs,
>>    * Richard E. Swarbrick, Geopressure Technology Limited, Mountjoy
>> Research Centre, Stockton Road, Durham, DH1 34Z, UK;
>>    * Robert J. Evans, 3DLab, School of Earth, Ocean and Planetary
>> Sciences, Main Building, Park Place, Cardiff University, Cardiff CF10

>> 3YE, UK;
>>    * Mads Huuse, Department of Geology and Petroleum Geology,
>> University of Aberdeen, Aberdeen AB24 3UE, UK
>>
>> Tulisan aslinya dalam pdf dapat didonlod di link sini-->
>> http://rovicky.wordpress.com/
>>
>> ---------------------------------------------------------------------
>> siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
>> ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di
>> Pulau
>
>> Dewata!!!
>> semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
>> ---------------------------------------------------------------------
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
>> IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan
ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
>> Mulia No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1:
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> ---------------------------------------------------------------------
>>
>>
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
> ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau

> Dewata!!!
> semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
> IAGI
> Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
> Mulia No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
> ----------------------------------------------------------------------
> ------
> hot news!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the
> 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22
> November 2007
> ----------------------------------------------------------------------
> ------ To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
> IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
> Mulia No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
> ----------------------------------------------------------------------
> ------
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the
> 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22
> November 2007
> ----------------------------------------------------------------------
> ------ To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
> IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
> Mulia No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>



------------------------------------------------------------------------
----
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the
36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November
2007
------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------




----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention 
and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------




--
http://rovicky.wordpress.com/

----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to