Justru yang aku tangkap dari tulisan Arya Nuhan, penggiringan /
penyitiran opini ke arah "natural disaster" oleh pihak-pihak yang "lebih
berkuasa" itu tidak nyata kehadirannya. Yang ada malah, "kaum-kaum" yang
memiliki pendapat bahwa - kejadian LUSI adalah murni akibat drilling
dan/atau bencana alam yang dipicu oleh drilling - tidak memanfaatkan
corong-corong yang ada untuk mengutarakan pikirannya. Sebagai contoh,
pada Internasional Geological Workshop hari Selasa kemarin, tak ada
satupun makalah ilmiah yang dipresentasikan mengenai "drillinglah
penyebab semburan LUSI". Justru aku datang ke sana dengan harapan aku
dapat mempelajari paling tidak 2 (dua) sudut pandang yang berbeda
tentang penyebab semburan LUSI tersebut. Nyatanya aku hanya disuguhi 1
(satu) sudut pandang saja.

Tapi anehnya, aku mendapatkan kesan dari "kaum yang tidak presentasi di
Internasional Geological Workshop selasa kemarin" bahwa kran-kran pipa
untuk menyuarakan pendapat mereka ditutup, disumbat, disumpal, dan
mereka juga mengatakan: "semburan LUSI sengaja diarahkan menjadi natural
disaster oleh pihak yang lebih berkuasa".

Pertanyaan yang menggelitik adalah, apa iya pengaruh "kekuasaan" di
belakang Lapindo telah mampu membungkam "pemikiran lain" tentang
penyebab LUSI? Atau malah mungkin sebenarnya, "kaum yang tak presentasi
di BPPT selasa lalu" tidak memiliki argumentasi yang baik dan tepat
sasaran? Gitu maksudnya.

Tapi terlepas dari semua perdebatan yang telah ada, yang menjadi
prioritas saat ini adalah komunitas korban lumpur dan rencana relokasi
yang tentunya harus dan mau tak mau segera dilakukan. Dampak-dampak
sosial harus segera ditangani dan dicari obat penyembuhnya. Agar
masyarakat di sekitar semburan tidak menderita lebih lanjut dan agar
masyarakat yang belum terkena dampak dapat segera diselamatkan dan
menjadi tidak terkena dampak.

.... dan pertanyaan mengelitik selanjutnya, siapa yang bertanggung jawab
atas penanganan biayanya????



-----Original Message-----
From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, February 23, 2007 4:24 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not
natural !

Mas Arya Nuhan(maksudnya sanes meNuhankeun Arya pan?),

Banyak sudah komentar para anggota milist yang tak setuju Lusi adalah
Natural dissaster, Pak ADB, Pak Kabul dan rekan lainnya. Kita hanya
mengulang-ulang saja pendapat kita, tapi yang terjadi  di luar sana
seperti
pengamatan anda terjadi   penggiringan opini oleh kekuatan "setan" untuk
mengatakan ini adalah "natural dissaster", saya teringat bacaan jaman
mahasiswa sewaktu zaman"gantung soeharto"   80an, karangan Julius Benda
:"Penghianatan Kaum Intelektual", intinya bagaimana para ilmuwan hanya
menyorongkan suara para penguasa demi kesengsaraan rakyat dan
kelangsungan
kekuasaan. Sepertinya kasus ini mengingatkan kita akan buku tersebut,
tapi
istilahnya sebaiknya diganti menjadi ;" Pelacuran kaum Intelektual", ini
lembaran hitam buat kita, meminjam istilah Pak Koesoema.
Sebagai seorang Jr, seperti pengakuan anda...pikiran anda jernih sekali
mas,
beruntunglah anda.
On 2/23/07, Arya Nuhan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Aduh sayang banget di international workshop on Lusi kemarin topik ini
> kelihatannya hanya dibahas sepihak (Natural Cause) ya..Padahal banyak
> anggota mailing list IAGI yang pendapatnya jelas2 sebaliknya (as the
> email subject indicated). Saya datang dengan antusias ke workshop
> tersebut berharap adanya perdebatan yang sengit (dengan argumen yang
> ilmiah tentunya!) mengenai penyebab naiknya lumpur ke permukaan.
>
> Yang sedih lagi, ada beberapa orang dosen saya (yang saya interview
> secara terpisah) berpendapat bahwa workshop ini memang condong ke satu
> sisi. Duh!Naudzubilahimindzalik..Amit2.Rasanya kok hampir gak percaya
> kalo satu perusahaan bisa memaksakan pendapat pada asosiasi peneliti
dan
> masyarakat. Kalau ini memang ini benar, RUGI betull bangsa kita..Uang
> 3.8 Trilyun memang banyak, tapi kalau benar ini disebabkan karena
> prosedur drilling yang salah, kan bisa dirunut salahnya di mana dan
> gimana SEHARUSNYA prosedur drilling di lingkungan serupa
> Lapindo.Bukankah mud volcano umumnya berasosiasi dengan akumulasi HC?
>
> Apa sebegitu hebatnya pengaruh orang2 yang di belakang Lapindo sampai
> bisa maksain pendapat kayak gitu, wong tiap hari presiden dan mantan
> presiden dijadikan bahan guyonan di tipi kok?
>
> ATAU argumentasi bahwa Lusi disebabkan oleh drilling memang lemah ya?
>
> Mohon maaf sebelumnya kalau kalimat saya kurang berkenan.
>
> Best regards,
> Arya Muhammad Nuhan
> Jr.Geologist
>
> -----Original Message-----
> From: Kabul Ahmad [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, January 30, 2007 1:57 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not
> natural !
>
> Setuju sekali dengan pak ADB !!
>
> Pak Andang mengistilahkan "underground blow out", sedang saya dengan
> istilah "Kick".= tendangan pressure tiba-tiba..sama arti dan
maksudnya.
> Kejadian Kick atau underground blow out ini biasa terjadi di pemboran
> manapun...baik di minyak maupun gas dan juga bahkan di pengeboran
> geothermal...
> Drilling Engineer, Drilling Superintenden dan Mud Engineer yang ahli
> cukup paham bagaimana mengatasi ini...Namun bila terlambat ambil
> aksi....Gawat dan resikonya besar. Kejadian blow out merembet ke
> permurkaan sudah banyak terjadi toh ?? Di Badak Field (Huffco ) pernah
> satu drilling rig tenggelam ditelan bumi ( sekarang jadi danau air
yang
> luas ), juga di Kalimantan - Offshore ( Total ) satu kapal drilling
> disedot masuk laut, di Dieng ( Himpurna-California Energy ), di Gulf
> Mexico, di Texas dll.dlll.....dlllllll. Makanya Safety di Oil Co itu
> harus sangat ketat sekali..juga penerapan SOP, tanpa tawar menawar !!
> Juga bila ada lost circulation.... aksinya harus cepat dan tepat...
> Makanya pasti ada yang namanya BOP ( Blow Out Preventer )dengan
minimal
> 3 macam valve/katup yang tahan tekanan sampai 20,000 psi, juga di mud
> material banyak dikenal berbagai jenis untuk mengatasi lost dan kick
> itu. LCM ( lost circulation materials), polymer, Gunk Squeeze,
Densifier
> dsb  <---maaf ini hanya info buat para geologist non migas, yg di
migas
> pasti sudah paham.
> Jadi jika ngebor di area open hole sampai lebih dari 6000 kaki tanpa
> casing trus ada loss and kick tidak ditangani segera satu persatu pada
> saat awal-awal...itu...siapa yang bertanggung jawab ?? Mosok Alam ??
> Atau rumput yang bergoyang ??
>
> Ntar jadi preseden kelak bahwa jika Oil Operator, KPS dan JOB atau
> lainnya ngebor trus ada blow out tak terkendali maka ALAM lah yang
jadi
> biang keladinya..Ohhhh enaknya jadi operator dan drilling engineer !!
>
> Sekali lagi menurut saya gak ada hubungannya dengan gempa atau sesar
> yang teraktifitasi karena gempa. Murni...keteledoran..titik. Bukan
> wacana lagi nih...hehehe ( maaf agak ngotot ya saya ?? ). Cobalah
> baca-baca lagi Drilling History/Kronologi sejak mulai ngebor surface
> casing hingga mau ngejar Formasi Kujung yang diduga  ada gasnya
> itu....apa saja yang terjadi ?? Gak usah lari kemana mana
dulu...sampai
> ke Yogya, Madura, Kalimantan dsb...
> Gambar yang ditampilkan oleh Pak Dhe Rovikcky di weblognya menurut
saya
> hampir benar, cuma menurut saya semburan itu masih menembus melalui
> channel dekat sekali sumur <- ini masih zona lemah juga, lalu
menjelang
> di permukaan atau lapisan kwarter ( alluvial porong? ) baru "shooting"
> ke titik yang lemah.Makanya sekarang titik semburan sudah berpola
radial
> dan acak, tidak lagi seperti awal dulu yang segaris.
> Terus terang tidak banyak Geologist yang "nyasar" jadi real drilling
> engineer asli....jadi kita ini tidak banyak paham tentang teknik
> pengeboran, kecuali jadi wellsite geologist atau kadang sebagai mud
> engineer. Karena drilling engineer syaratnya pasti bukan lulusan
> geologi. ( kecuali Pak Dhe Rovicky ngkali yee ? ) Ingat saja, sekarang
> ditangan Polisi sudah ada para tersangkanya lho ....!!?
> Apa mau ditambah satu tersangka baru....si Alam ? ( bukan si penyanyi
> dangdut itu )
>
> ----- Original Message -----
> From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Monday, January 29, 2007 8:12 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not
> natural !
>
>
> > Pemicu lainnya: POLITISASI KASUS (termasuk "dispute" soal
> > politik-bisnis-nya)
> >
> > - POLITISASI KASUS-lah yg mengakibatkan penanganan yang lambat,
> > berlarut-larut, saling lempar tanggung-jawab, tidak jelasnya skema
> > pembiayaan penanggulangan bencana, dsb, dsb..... sehingga yang di
> > awal-awalnya hanya merupakan UNDERGROUND BLOW-OUT akhirnya
berkembang
> > menjadi pembentukan mud-volcano yang massif ...... akhirnya menjadi
> > bencana besar bagi lingkungan dan manusia yang tak terhindarkan
.....
> >
> > Hal ini menjelaskan kenapa di awal-awal kejadian saya dengan lantang
> > menyebutkan ini sebagai underground blow-out,.... tetapi begitu
> > penanganannya tidak sempurna (malahan subsurface-nya tidak ditangani
> > sama sekali sampai lebih dr sebulan), maka ketidak-stabilan tekanan
> > dan fasa material di bawah permukaan merembet, menginduksi
> > lapisan-lapisan "mud-diapir" di sekitar lubang bor, menyebabkan
adanya
>
> > mekanisme pergerakan lateral yang massif dari massa material bawah
> > permukaan (yang semula didominasi pergerakan vertikal).....
> >
> > Harap juga dilihat lagi "My Opinion": salah satu pemicunya adalah
> > kegiatan manusia yang berupa proses pemboran, perijinan dan tata
> > ruang, dan tanggap darurat ...... (bukan hanya proses pemboran).
> > konektifitas titik2 semburan lumpur dengan sumur pemboran
> >
> > adb
> >
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "Arya Nuhan" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Sent: Monday, January 29, 2007 1:08 PM
> > Subject: RE: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling,
not
> > natural !
> >
> >
> > Rekan2 Senior yang saya hormati,
> >
> > Mohon ijin untuk ikut2an berpendapat..
> >
> > Bukankah baru beberapa waktu yang lalu Beberapa Geologis dari
> > Universitas2 Indonesia dalam Forum Aspermigas menyimpulkan bahwa
LUSI
> > merupakan natural disaster?
> >
> > Dan statement Pak ADB dalam versi tanya jawab yang dipost di email
ini
>
> > juga tersurat bahwa LUSI adalah Gejala alam/Geologi yang SALAH SATU
> > PEMICU-NYA ialah kegiatan pengeboran. Saya yakin Pak Andang punya
> > input tertentu hingga mentimpulkan bahwa pemicu Mudflow Sidoarjo
bukan
>
> > karena satu faktor (drilling semata). Karena, mohon saya dikoreksi
> > bila salah, Beliau di awal kejadian LUSI lantang sekali menyerukan
> > bahwa masalah ini adalah MURNI underground blowout karena
> > kegagalan/kesalahan dalam prosedur pemboran (this opinion shared by
> > MEDCO and some, if not all, public speaking geoscientist).
> >
> > Menurut saya, tanpa fakta2 baru yang komprehensif dari subsurface
> > BanjarPanji, misal; konektivitas titik2 semburan lumpur dengan sumur
> > pemboran; ada/tidaknya pengaruh gempa dalam reaktivasi sesar2 di
> > sekitar well;dll, maka pandangan-pandangan mengenai asal kejadian
> > lumpur panas ini hanya sebatas wacana saja, yang gampang
diperdebatkan
>
> > tapi sulit dibuktikan.
> >
> >
> >
> > Nuhun,
> > Arya Muhammad Nuhan
> > Jr.Geologist
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Kabul Ahmad [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Saturday, January 27, 2007 1:18 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling,
not
> > natural !
> >
> > Pak Dhe,
> > Bagi geologist atau geomechanics expert Indonesia yang datang pada
> > awal-awal mbledosnya Lusi ( tgl 30 Mei -2 Juni ) sudah bisa pastikan
> > bahwa Bencana ini murni akibat drilling. Pertama lihat drilling
> > historynya, trus well contruction ( casing and cementing ),
dsb...trus
>
> > ada lost circulation and kick.....lha...gampang to kesimpulannya
????
> > Gak perlu menunggu sampai hari ini baru ada tulisan dari GSA baru
> > dikatakan "..caused by drilling" . Tapi entah IAGI/ITB/ITS/UGM/UPN
> > sampai sekarang belum 100% pasti pendapatnya ?
> > Makanya Lapindo masih kelabakan sekarang....menanggung biaya yang
> > entah nanti bisa di "cost recovery" kan apa nggak....( disni politik
> > yang
> > main) Seperti tulisan email saya di milist ini beberapa yll..( juga
> > dongeng sampeyan di weblog itu )..Relief well akan gagal ( sekarang
> > yang ke 2 sudah gagal, mau bor lagi ke 3...padahal Pak Rudy
sebelumnya
>
> > sangat optimis bulan Desember 2006 Lusi akan mampet dgn relief
> > well.....Mengapa gagal ? sebab sudah sangat terlambat....mestinya
saat
>
> > lost circulation dan kick harus diatasi satu persatu dan harus
> > dipasang casing !! Atau plug abandon diawal....tapi ya sudah..,,nasi
> sudah jadi bubur.
> > Trus sekali lagi sekarang ini adalah geothermal drive mechanism
dengan
>
> > horse power yang luar biasa besarnya...Dahsyat !! Wong bisa
> > menyemburkan
> >> 130 ribu m3 /hari lumpur Formasi Kalibeng.
> > Jadi, tindakannya sekarang adalah tinggalkan lokasi, evakuasi
korban,
> > pindahkan infrastruktur ( jalan, listrik, pipa gas, rel KA dll ) ,
> > alirkan ke Kali Porong dengan gravitasi dan perlebar kanalnya (
bukan
> > dgn pompa dan pipa ). Atau masih mau gambling triliunan rupiah lagi
??
> > Grup EMP/Bumi sekarang sudah menurunkan aktifitas
explorasi/exploitasi
>
> > di lapangan lain agar konsentrasi ke Porong....termasuk keuangannya
> > juga toh ??
> > Jadikan lokasi Lusi sebagai wisata "bencana" juga bagi mahasiswa
> > geologi/drilling engineer/geoscientist untuk studi kasus/museum atau
> > pelajaran pada anak cucu kelak bahwa beginilah akibatnya bila
teledor.
> > Anggap saja ini mirip Gunung Mahameru atau Merapi  yang memang gak
> > bisa kita sumbat....apalagi dengan Bola-bola beton itu....karena
bila
> > disumbat bola2 itu, khawatirnya malah akan timbul spot baru dan
jatuh
> > korban baru...
> > Jadi ingat ketika ke Wyoming dulu...lihat semburan geyser yang
> > indah...walau berbahaya.
> >
> > Berita minggu lalu, Halliburton sebagai service company sudah amit
> > mundur dari lokasi ini...jadi siapa lagi yang akan ikut
gambling...??
> > Tanggul untuk pipa gas sudah jebol lagi...So What ?
> > Sekarang ini sedang musim gempa tektonik terus menerus.... Idza
> > zulzilatil ardhu zilzalaha...wa akhrojatil ardhu atsqolaha....wa
qolal
>
> > insanu ma laha...( QS Al Zalzalah 1-3 )
> >
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>; "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>;
"migas
> > indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>;
> > <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
> > <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>;
> > "MediaCare" <mediacare@yahoogroups.com>
> > Sent: Friday, January 26, 2007 11:34 PM
> > Subject: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not
> > natural !
> >
> >
> >> Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural
> >>
http://rovicky.wordpress.com/2007/01/26/scientists-mudflow-caused-by-
> >> d
> >> rilling-not-natural/
> >>
> >> Begitulah judul dari tulisan Asociate Press (AP) . Kalimat ini
> >> diambil
> >
> >> dari kesimpulan yang dilakukan oleh 4 ahli dari Durham University.
> >> Judul tulisan asli yang diterbitkan oleh GSA (Geological Society of
> >> America) ini berjudul "Birth of a mud volcano: East Java, 29 May
> 2006"
> >> - kelahiran gunung lumpur pada tanggal 29 May 2006.
> >>
> >> Satu kesimpulan yang menarik adalah LUSI Lumpur Sidoarjo ditrigger
> >> oleh pengeboran dan bukan karena gempa tektonik.
> >>
> >> Artikel ilmiah ini ditulis oleh empat orang ahli kebumian yaitu
> >>
> >>    * Richard J. Davies, Centre for Research into Earth Energy
Systems
>
> >> (CeREES), Department of Earth Sciences, University of Durham,
Science
>
> >> Labs,
> >>    * Richard E. Swarbrick, Geopressure Technology Limited, Mountjoy
> >> Research Centre, Stockton Road, Durham, DH1 34Z, UK;
> >>    * Robert J. Evans, 3DLab, School of Earth, Ocean and Planetary
> >> Sciences, Main Building, Park Place, Cardiff University, Cardiff
CF10
>
> >> 3YE, UK;
> >>    * Mads Huuse, Department of Geology and Petroleum Geology,
> >> University of Aberdeen, Aberdeen AB24 3UE, UK
> >>
> >> Tulisan aslinya dalam pdf dapat didonlod di link sini-->
> >> http://rovicky.wordpress.com/
> >>
> >>
---------------------------------------------------------------------
> >> siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
> >> ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di
> >> Pulau
> >
> >> Dewata!!!
> >> semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
> >>
---------------------------------------------------------------------
> >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
> >> IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan
> ke:
> >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >> No. Rek: 123 0085005314
> >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP.
Manara
> >> Mulia No. Rekening: 255-1088580
> >> A/n: Shinta Damayanti
> >> IAGI-net Archive 1:
> >> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >>
---------------------------------------------------------------------
> >>
> >>
> >
> >
> >
> >
---------------------------------------------------------------------
> > siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
> > ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di
Pulau
>
> > Dewata!!!
> > semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
> >
---------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
> > IAGI
> > Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
> > Mulia No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> >
> >
> >
----------------------------------------------------------------------
> > ------
> > hot news!!!
> > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> > [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI &
the
> > 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22
> > November 2007
> >
----------------------------------------------------------------------
> > ------ To unsubscribe, send email to:
> > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
> > IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan
ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
> > Mulia No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
---------------------------------------------------------------------
> >
> >
----------------------------------------------------------------------
> > ------
> > Hot News!!!
> > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> > [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI &
the
> > 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22
> > November 2007
> >
----------------------------------------------------------------------
> > ------ To unsubscribe, send email to:
> > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
> > IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan
ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
> > Mulia No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
---------------------------------------------------------------------
> >
> >
>
>
>
>
------------------------------------------------------------------------
> ----
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the
> 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22
November
> 2007
>
------------------------------------------------------------------------
> ----
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
IAGI
> Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
> Mulia No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
>
>
------------------------------------------------------------------------
----
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
> Convention and Exhibition,
> Patra Bali, 19 - 22 November 2007
>
>
------------------------------------------------------------------------
----
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>


-- 
OK TAUFIK



----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention 
and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke