maaf kalau sudah pernah dibahas sebelumnya. kalau kita perhatikan, desa2 yang dipinggiran sungai porong (kalau gak salah) di selatan BJP-1 masih dipertahankan. mungkin lebih baik desa2 tersebut 'dikorbankan' sehingga aliran air LUSI bisa langsung ke sungai. Tapi sebelum masuk sungai disaring dulu dengan kerakal2 yang diikat dengan kawat, sehingga lumpur tidak ikut terjun ke sungai. dan bila lumpur sudah mengering bisa diambil sedikit demi sedikit.
hal tersebut sebetulnya sudah lama diuraikan sama mas Cahyo, orang Lapindo yang kebagian sibuk ngurusin masalah2 surface. tapi mungkin karena beliau bukan decision maker, jadi belm bisa terlaksana. kalau lumpur dibiarkan terus ke utara, akan semakin banyak perumahan yang tenggelam. mungkin suatu saat sampe kota sidoarjo. --- nyoto - ke-el <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Memang problem pokoknya saat ini sebetulnya bukan > apa penyebab terjadinya > LUSI, apakah karena drilling sumur BJP-1 atau karena > gempa Yogya. > > Yang penting sekarang, apa langkah2 yang harus > dilakukan oleh pemerintah > sehubungan dengan "bencana alam nasional" tsb, saya > sebut bencana alam > nasional karena sudah berskala besar dampaknya. > > Sehingga pemerintah dalam hal ini harus bertindak > tegas & cepat, jangan > hanya me-nunggu2 hasil penyelidikan yang kurang > jelas arahnya. Apakah > kontraktor "harus" disalahkan atau tidak, terus > ditetapkan siapa yang harus > mengganti-rugi kepada rakyat yang menjadi korbannya, > karena sudah terlalu > banyak kerugian yang diderita masyarakat, kehilangan > rumah tempat tinggal, > halaman, kebun & pohon-tanaman, pabrik, lapangan > pekerjaan, sekolah2 & > tempat2/fasilitas2 umum lain terlalu banyak yang > telah hilang. > > Dan diadakan program evakuasi permanen dengan > menyiapkan lahan baru (kalau > masih mungkin), atau dengan program transmigrasi > sukarela, dll. Yang > penting harus ada langkah nyata dari pemerintah > pusat (jangan hanya mau > menerima bagi hasil produksi minyak-gasnya saja, > kalau terjadi kerugian juga > harus mau dibagi hasil dengan pemerintah pusat yaitu > mau ikut menggantirugi, > misalnya), bukan hanya menunggu & menunggu saja ... > apalagi yang ditunggu ? > nunggu sampai terjadi korban lebih banyak lagi, > dimana mungkin bisa terjadi > amblesan yang boleh jadi spektakuler atau pelan2, > tapi yang jelas semua > merugikan masyarakat setempat, cepat atau lambat. > > > Wass, > > > > > > On 3/16/07, [EMAIL PROTECTED] > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Sedikit komentar dan pendapat, > > Perbedaan pendapat dari penyebab lusi menurut saya > bisa salah satunya > > disebabkan karena perbedaan background ilmu > pengetahuan. > > Misalkan, karena saya seorang operation geologist, > yang lebih sedikit tahu > > tentang drilling practice dibandingkan pengetahuan > saya tentang geologi > > regional, > > Tentunya pendapat saya akan lebih condong bahwa > penyebab LUSI adalah > > akibat pengeboran, apalagi setelah membaca data2 > pengeboran yang dipaparkan > > oleh saudara Sugeng Hartono (walaupun masih > mungkin banyak data yang tidak > > diungkap). > > > > Walaupun secara pribadi, setelah membaca email2 > sebelumnya yang > > diantaranya dari Pak Awang, saya tidak menutup > diri bahwa ada faktor lain > > penyebab lusi. > > > > Yang saya ingin tanyakan dan concern saya adalah, > apakah 2 pendapat ini > > pada akhirnya akan berdampak besar kepada > masyarakat. > > - Apakah pendapat 1, yang menyatakan bahwa lusi > karena pengeboran atau > > kelalaian, membuat masyarakat lebih diuntungkan > karena mendapat ganti rugi > > dari pihak terkait ? > > - Dan apakah pendapat 2, yang menyatakan bahwa > lusi karena gempa atau > > bencana alam, membuat masyarakt dirugikan karena > TIDAK mendapat ganti rugi, > > karena berarti tidak ada pihak yang harus > bertanggung jawab? > > > > Jikalau ini konsekuensinya, tentu akan sangat > berat sekali membenarkan > > salah satu pendapat bila tidak ada bukti yang > sangat akurat > > Diperlukan team yang solid dari berbagai kalangan > yang berbeda background > > pengetahuan dan bukan hanya interpretasi pribadi > masing2. > > > > Mohon maaf kalau ada kata2 yang salah, hanya > pendapat pribadi > > > > Salam > > Romdoni > > > > > > > > > > > > *edison sembiring <[EMAIL PROTECTED]>* > > > > 03/16/2007 03:01 PM > > Please respond to iagi-net > > > > To: iagi-net@iagi.or.id > > cc: > > Subject: RE: [iagi-net-l] Respon-2 > Surat Terbuka Kepada > > Ketua Umum IAGI > > > > > > > > > > Perbedaan pendapat membuat semakin banyak > "solusi", > > walapun semuanya masih interpretasi dan > > asusmsi(kualitatif), bagi kita yang junior dengan > > mengikuti diskusi para senior2 kami semakin banyak > > tahu dan terkadang membuat semakin tidak ngeh > ..... > > Seperti kata Ahli2 drilling sebelumnya, sangat > penting > > untuk mendapatkan data primer pengeboran BP1, yang > > sampai sekarang belum bisa diakses, mungkin dari > sana > > akan banyak hal yang bisa diketahui dan > kuantitatif. > > > > > > Salam, > > /Edison Sembiring > > Landmark AFRICA > > > > > > > > --- Witan Ardjakusumah > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > Setuju pak Nyoto, perbedaan harus disyukuri , > > > tentunya tanpa tuduhan > > > melakukan tindakan sumir kepada pihak yang > mempunyai > > > pendapat yang > > > berbeza > > > > > > > > > > > > Selamat berlibur panjang > > > > > > Wass. > > > > > > Witan > > > > > > > > > > > > ________________________________ > > > > > > From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > > Sent: Friday, March 16, 2007 9:30 AM > > > To: iagi-net@iagi.or.id > > > Subject: Re: [iagi-net-l] Respon-2 Surat Terbuka > > > Kepada Ketua Umum IAGI > > > > > > > > > > > > Mas Arie, terima kasih komentarnya. > > > > > > Memang kalau saya ikut didalam > penelitian/studinya, > > > jelas komentar saya > > > akan berbeda. Semua kan tergantung dari apa > yang > > > kita "lihat", sedang > > > misalkan kita melihat barang yang sama aja, > > > kesimpulan kita bisa juga > > > saling berbeda, dan itulah perbedaan yang harus > kita > > > syukuri, karena > > > kita telah diberikan akal olehNya untuk dipakai, > > > dimana hasil buah > > > pikiran kita bisa sama tetapi bisa juga berbeda > , > > > kalau semua orang > > > didunia ini berpikiran sama ... ya malah repot > > > nantinya kan ... > > > > === message truncated === ____________________________________________________________________________________ TV dinner still cooling? Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV. http://tv.yahoo.com/ ---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------