Kalau melihat dari angka posisi lowong yang ada sebanyak 2.444 dan
dibandingkan dengan yang keluar dari KKKS yang totalnya hanya 323 orang, itu
hanya  13.21604% saja. Seandainya posisi yang kosong itu adalah real 2.444,
dan asumsi yang 323 kembali ke KKKS, juga tidak akan mencukupi. Jadi bisa
dilihat, keluarnya GGE bukanlah penyebab utama kekosongan di KKKS.

Kalau dilihat kilas balik 10-15 tahun kebelakang, dimana saatnya GGE yang
dibutuhkan sekarang ini (seperti yang dikatakan 10-15 pengalaman)
"dilahirkan", kekosongan ini kita bisa katakan sebagai akibat "dosa masa
lalu", dimana pada tahun-tahun '90-an, karena harga minyak "biasa saja"
kalau tidak dikatakan rendah, tidak banyak perusahaan minyak dan gas yang
melakukan "exploration campaign" seperti sekarang ini. Ujung-ujungnya,
recruitment hanya sedikit dilakukan, dan itupun hanya terbatas untuk
keperluan pemenuhan "natural retirement", dan bukan disiapkan untuk
keperluan "business development". Walhasil, dari sekian puluh sampai ratusan
lulusan GGE saat itu, hanya sedikit yang bisa tertampung di perminyakan,
sementara yang lain dengan "keihklasan hati" melirik lahan lain diluar
perminyakan. Jadi bisa dibayangkan, yang direcruit pada masa-masa "sulit"
tersebut itulah yang sekarang ini sudah "berusia" 10-15 tahun. Keadaan
tersebut dibumbui dengan harga minyak yang cukup tinggi sekarang ini,
sehingga banyak perusahaan minyak dan gas yang ingin mengembangkan
bisnisnya, juga termasuk perusahaan non minyak dan gas yang ingin ikut
berkecimpung dibidang ini. Terjadilah permintaan yang cukup
"significant" terhadap kebutuhan tenaga GGE ini, hukum ekonomi supply-demand
berlaku, pasar berbicara. Inilah situasi yang ada sekarang ini. Jadi
kekosongan yang 2.444 tersebut bukanlah semata karena ratusan GGE
"menjauhkan diri dari negrinya sendiri", tapi lebih kepada kurangnya
ketersediaan tenaga GGE yang ada saat ini.

Apakah untuk pemenuhan kebutuhan tsb perlu dilakukan 'effort' utnuk
mengembalikan para GGE yang "hengkang" tsb ke KKKS, saya pikir tidak perlu,
setuju dengan pendapatnya Frank. Karena "need dan environment" yang
dibutuhkan cukup beragam untuk dapat tersedia sehingga para GGE ini bisa
kembali ke KKKS saat ini. Toch kepergian mereka keluar KKKS adalah untuk
mencari dan mengembangkan keahlian dan pengalaman didunia perminyakan dengan
segala konsekuensi dan resiko yang dihadapi; dilecehkan dinegeri orang,
kesulitan untuk pulang sekalipun untuk keperluan pemakaman keluarga terdekat
bahkan termasuk ancaman penculikan akibat kelabilan situasi politik dinegara
tsb. Mudah-mudahan semua pengalaman dan keahlian yang didapat nantinya bisa
diterapkan kembali di KKKS .... jika diterima...
Nah yang penting sekarang ini dilakukan adalah, bagaimana menyiapkan lulusan
baru saat ini bisa diberdayakan dan siap ambil bagian untuk mensukseskan
program besar BPMIGAS menaikan 30% produksi nasional. Dan harus ada
"retension progam" untuk tenaga GGE yang ada saat ini maupun yang sekarang
ini di"recruit". Jangan sampai karena alasan "regulasi" semuanya menjadi
terlambat, "regulasi" bukanlah harga mati karena dibuat oleh para regulator,
jadi bisa di 'de-regulasi" setiap saat. Kalau dulu dengan program "housing
allowance" dan "tuition program" bahkan jabatan "managerial" bisa membuat
para "employee" bertahan lama di suatu perusahaan, mungkin sudah saatnya
sekarang ini dicari jalan lain, sesuai dengan "emerging needs" yang ada.

Selamat berkarya,
Syafri Syafar
Yang pernah "singgah" di hrd selama 2 tahun.


On 3/24/07, Bambang Satya Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik
ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary
yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget.
Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke
facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu
mengenai realita hal ini.

Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.

Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?



Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?

Ciao

Bambang



  ---------[ Received Mail Content ]----------

*Subject : *Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

*Date : *Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)

*From : *Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>

*To : [EMAIL PROTECTED]


 Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di
dalam yang dibuat betah.


kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain
pindah ke malaysia?


atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?


di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat
(malah banyak yang lebih).


saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.


seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah
komponen yang kecil dari E&P migas.



Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah
mungkin boleh juga tuh.


tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?



fbs


jadi ingat lagu KoesPloes



 ------------------------------

*Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (
http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline>)*
----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention
Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To
subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank
Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan
Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening:
255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: 
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net <http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/IAGI-net>Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke