Saya kurang tahu pasti dari bahasa mana Amurah ini, dan juga kurang tahu apakah kemudian menjadi kata amarah. Wallahu'alam. Dalam sejarah, Nabi Luth adalah keponakannya Nabi Ibrahim, yang setelah sekembalinya dari Mesir bersama Nabi Ibrahim, Nabi Luth diperintahkan menuju wilayah Gharzaghar dimana penduduknya suka melakukan perampokan dan berbagai kemaksiatan, terutama menjadi kaum homoseksual (termasuk lesbian). Nabi Ibrahim sendiri terus ke Jerussalem. Sehingga kemungkinannya kata Amurah tersebut berasal dari bahasa Ibrani dialek Ammuriyyah. Karena dalam bahasa Arab sendiri menyebutnya Ghamurah yang kemudian kita mengenalnya sebagai Gomora. Sedangkan Sodom yang merupakan ibukota Gharzaghar pada waktu itu dalam bahasa Arabnya disebut Sadum. Dan Laut Mati disebut sebagai Buhairatul Luth. Sedangkan nama desa yang tidak terkena bencana dan merupakan tempat berlindungnya Nabi Luth bersama pengikutnya, orang Arab menyebutnya Shaughir untuk tempat yang bernama Sughar, terletak sekitar 5 kilometer sebelah timurnya Sodom. Kedua tempat itu (Sodom dan Sughar) sama-sama terletak di tepi selatan Laut Mati.
Salam, Nana ----- Original Message ----- From: Maryanto (Maryant) To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, April 20, 2007 4:16 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Mas Nana, Salam, Amura, apa yang menjadi kata amarah ? Memarahi sapi sakti, lalu kaumnya membunuh sapinya ? Emang, bangsa itu suka marah ? Kalo kata Sodom, nadanya memang menjadi akar kata, atawa asal kata dari kata "ma'af" sodomi. Kayak dulu kusebut. "Ndilalah" dari qodhlo Alloh. Ya yang menjadi sunah Alloh. Huruf arab "ha", juga sering menjadi tak. Makanya sunahAlloh, menjadi kata sunatuloh. Ini artinya, terbentuk sebagi hukum alam, mother nature. Di bumi, menjadi geo-nature, hukum bumi, Hai, dari kata "Haleluya" puji Tuhan. Kemudian juga di singkat menjadi "hi", "helo" (kata ustadz Ahmiyul lho). Ini sebagai pembuka pembicaraan, awal menyapa, juga makanya waktu mulai telepon. Kring...helo...helo. Gag langsung "endi duwite", tapi lebih bagus dengan kata awal pembicaraan dulu. Sering kata itu juga menjadi kata awal dari suatu pertemuan. Ya di awal surat juga. Ini kayak preambul, misalnya kata waktu itu: awal merdeka, maka kata awal adalah Merdeka !!!, Merdeka !!! Atau "Hidup Marhein" (biasanya awal pidato Bung Karno). "Hidup PNI". Atau, kata awal juga misal "dear sirs", "sayang", atau "hormat kami", salam sejahtera, assalamu 'alaikum. Makanya, kalo aku, ku buku dengan kata "salam". he..he..he... Mataram dari kata Mata Arum. Rat, buwana, juga berarti universe, jagadraya. Dari Rraja pertama (Senopati), putranya (Sultan Agung, yang memulai adanya kota Bandung, sebelum serang Batavia 1928), lahirkan Amangkurat (Yang memangku jagad, kalifah jagad) I, II, dst. Lalu pecah jadi dua : Mangkunegaran (rajanya Mangku Negara), dan Mataram Yogyakarta, rajanya Hamengku Bowono. Huruf jawa ho no co ro ko, kalau mau nulis a, i, u, e, o harus dengan ha. Makanya, raja Amangkurat, di tulisannya hamengkurat, dan amengku bowono, di tulis hamengku buwono. Adipatinya, bergelar Paku Alam. Tulisan jawanya paku halam. Yogyakarta dari kata Ayodja karta adi ningrat. Lalu terucap sebagi Ngayojokarto hadiningrat, di singkat kemudian jadi Yojokarto, lalu terucap sebagai Yogyakarta. Ayodja, negara paling maju, ya jaman itu, jaman Ramayana, negara Ayodja, rajanya Sri Romo. Karta = aman. Adi = bagus. Ningrat= piawai, flamboyan, elok. Ya, Raja Mataram, mengharapkan menjadi kalifah jagad, menjadikan negara, bangsa, semua makluk bumi itu menjadi suatu negara yang maju, aman, bagus, flamboyan. Gag gitu ? Nah, untuk bisa menjadi kalifah buwono yang arif (mengetahui), atau sebagi 'hamengku bowono", ya kewajiban tiap orang di ciptakanNya, maka harus tahu karakternya, si buwana itu. Selidikilah terus karakternya, dan manfaatkan semuanya kalau mampu, untuk kesejahteraan umat. Salam, Maryanto. Bahasa, sejarah, culture, juga ada di alam lho, jadi itu menjadi bidangnya orang yang mengaku sebagai ahli ilmu alam (physicist"), juga fisika bumi, geophysicist, earthsicientist. ------------------------------------------------------------------------------ From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk bencana geologi. Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang perbuatannya kebangeten dan melampoi batas itu terjadi di tempat sesuai kondisi geologinya. Dan itu merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia. Namun Allah telah menginformasikan kepada kita (para geoscientist) untuk memahami tentang kejadian tersebut secara jelas : "Mereka (kaum Luth) dibinasakan oleh suara keras yang menggelegar ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan hijaaratammin sijjiil (bongkahan/butiran tanah terbakar). Sesungguhnya pada yang demikian itu merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang yang memperhatikannya. Dan sesungguhnya kota itu terletak pada sabiilimmuqiim (jalur yang ditempatkan /ditetapkan). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang-orang yang beriman" (QS Al Hijr 74-77). Cerita geologinya .... ya kira-kira begitu seperti yang disampaikan Pak Awang. Wallahu'alam. Tentang kasus lumpur Porong, sebaiknya jangan dianalogikan dengan kasus kaumnya Nabi Luth. Saya masih percaya bahwa kasus Porong bukan sebuah azab Tuhan seperti halnya terhadap kaumnya Nabi Luth, tetapi lebih pas mungkin sebagai teguran Tuhan, terutama terhadap para penguasa dan pengusaha negri ini. Wassalam, Nana ----- Original Message ----- From: Ahmiyul Rauf To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 18, 2007 2:04 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Tulisan Pak Awang kali ini seolah mengamini berbagai pendapat yang sedang berkembang dalam beberapa milis dan blogs, bhw Jatim sedang menuju kehancurannya..Ada yang memprediksi bhw dalam jangka waktu 30 tahun luapan lumpur akan membanjiri kawasan sejauh Waru/Surabaya. Belum lagi kalau Allah menghendaki, Dia percepat aliran lumpur, sehingga yang harusnya habis dalam 30 tahun, ditumpahkannya dalam waktu 5 tahun.. Mudah saja bagi Allah utk berbuat demikian. Lagipula tenggelamnya satu peradaban tidak mesti membanding ke Sodom dan Gomorah; karena disekitar kita. Mengambil contoh kehancuran peradaban disekitar Borobudur, misalnya. Kita tidak punya bukti dosa apa yang telah diperbuat oleh penduduk waktu itu disekitar Borobudur (e.g. dikalangan Sodom dan Gomorah, ummat Nabi Luth, berkembang kebiasaan homoseks), namun pasti ada maksud tertentu dari Yang Maha Kuasa, sehingga Peradaban Borobudur dihancurkan lewat letusan G. Merapi, sehingga seluruh kawasan itu terbenam timbunan piroklastik, sebelum kemudian digali kembali oleh Raffles. LUSI tidak secara cepat menenggelamkan Porong. Kita tidak perlu menuduh siapapun yang berbuat dosa sehingga bencana ini datang. Namun kalau kita sebagai bangsa segera bertobat, lalu meminta kepada Allah agar bencana ini di hentikan, sebagai bangsa yang beriman insya Allah ada solusi terbaik ditunjukkanNya kepada kita. Wassalaamu'alaikum Ahmiyul Rauf -----Original Message----- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 18, 2007 13:29 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora Hampir tiga tahun lalu di milis ini saya pernah menulis bahwa kiamat di Sodom dan Gomora adalah akibat bencana geologi. Kalau kita lihat geologi Palestina dan Laut Mati serta semua hasil penggalian arkeologi di wilayah ini, kita akan tahu bahwa di bawah Sodom dan Gomora terdapat tatanan kebencanaan geologi yang siap meletus kapan saja secara katastrofik. Dalam banyak kasus, kalau punya maksud tertentu, Tuhan jarang menciptakan sesuatu yang baru, Dia akan menggunakan tatanan yang telah diciptakan-Nya dan mendayagunakan-Nya. Banyak kisah-kisah menakjubkan di Perjanjian Lama yang bisa diterangkan sebagai masuk akal. Tetapi, hanyalah Tuhan yang berkuasa menggerakkan semua tatanan Bumi yang telah diciptakan-Nya. Dalam kasus kiamat di Sodom dan Gomora, Tuhan barangkali hanya menggerakkan sejalur sesar besar mendatar yang memotong Laut Mati dari Danau Yordan sampai ke Teluk Akaba. Pergerakan sesar ini telah meletuskan tatanan geologi yang siap menjadi bencana di bawah Sodom dan Gomora. Mujizat yang tak bisa diterangkan dengan akal tentu banyak juga dan kalau kita orang percaya kita hanya perlu mengamininya. Apa susahnya buat Tuhan mengirim bola api dan belerang panas dari langit menghujani Sodom dan Gomora, tetapi Dia memilih mendayagunakan apa yang telah diciptakan-Nya di bawah Laut Mati. Sebab Tuhan atas Langit adalah juga Tuhan atas Bumi, semua tunduk kepada Sang Maha Pencipta. Melihat kasus erupsi gununglumpur LUSI yang sedang kita alami membuat saya teringat lagi akan tulisan yang pernah saya sebarkan via milis tersebut. Saya tentu tak akan mengulanginya lagi di sini, hanya ingin menulis saja lagi bahwa Sodom dan Gomora musnah oleh erupsi gununglumpur. Penggalian arkeologi yang telah dilakukan di kawasan Laut Mati padal tahun 1920-an oleh Fullbright dan Kyle berakhir dengan kesimpulan bahwa peradaban maju dan lahan sangat subur terdapat di wilayah ini pada 2500-2000 BC. Pada 2000 BC semuanya tiba-tiba lenyap. Dari kisah Alkitab di kitab Kejadian 19 kita tahu bahwa peradaban Sodom dan Gomora lenyap dalam satu hari pada sekitar 2000 BC berdasarkan kronologi. Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Sodom dan Gomora terdapat di pojok baratdaya Laut Mati, terkubur dalam endapan hasil erupsi - tak mengherankan mengapa tempat ini di Laut Mati menjadi tempat terdangkal. Penelitian geologi di sekitar Laut Mati menemukan bahwa laut Mati dan Danau Yordan adalah lembah retakan hasil pull-apart basin. Kedua wilayah air ini dilalui sesar besar mendatar dari Laut Merah-Teluk Akaba-Laut Mati-Lembah Yordan. Kalau kita mau tarik secara regonal lagi, jalur retakan ini memanjang sepanjang Laut Merah menuju Afrika dan akhirnya terhubung ke retakan besar terkenal di Afrika bagian timur (East African Rift System). Ini adalah jalur retakan paling aktif di Bumi. Sebagai pull apart basin, sedimentasi pengisi Laut Mati berjalan sangat cepat berasal dari tinggian di sekitarnya (Tinggian Moab). Sebagai wilayah di Timur Tengah yang terkenal sangat tereduksi, wajar di bawah Laut Mati ada lapisan-lapisan tebal garam, belerang, dan akumulasi minyak dan gas yang sebagian telah menjadi aspal. Sedimentasi cepat dan tak stabil telah memicu gerak diapir sedimen2 halusnya. Kalau kita melihat data seismik regional Laut Mati saat ini dari utara ke selatan, ada dua diapir besar di bawah Laut Mati : diapir Sedom dan diapir Lisan. Kedua diapir ini mengangkat lapisan2 garam, belerang, dan akumulasi aspal. Diapir Sedom adalah diapir yang pernah meletus di kota Sodom dan Gomora. Bila sesar besar mendatar Trans-Yordania bergerak, maka kondisi elisional akan segera terbentuk. Dalam kondisi demikian yang terjadi adalah urutan sbb. : gerakan sesar yang disertai gempa atau gempa yang menggerakkan sesar akan memecahkan sealing overpressured shales yang plastis dan buoyant. Release tekanan itu akan mengekspulsi pore fluids, air, minyak, gas dan semua materi di sekitar Teluk Mati termasuk garam dan aspal. Di dekat sesar, materi menjadi liquefied dan buoyant dan akan terekstrusi melalui zona sesar sebagai mud diapir dan mud volcano ke permukaan lengkap dengan material ekstrusinya. Laut Mati adalah tepat merupakan transform boundary terhadap Arabian Plate dalam hubungannya dengan Lempeng Afrika dan Eurasia. Saat Lempeng Arab bergerak ke timur, membukalah Laut Merah dalam mekanisme incipient sea floor spreading. Ke utara, rifting Laut Merah bercabang dua splay, ke BL membentuk Teluk Suez, ke TL membentuk Teluk Akaba-Laut Mati-Sungai Yordan. Rift Teluk Suez kemudian aborted, mati, seperti aulacogen berhungan dengan collision African Plate vs. Anatolian Plate, sementara Teluk Akaba-Laut Mati-Yordan aktif dan pada 2000 BC dipakai Tuhan untuk menggerakkan diapir Sedom di bawah kota Sodom dan terjadilah bencana katastrofik itu. Belerang panas, garam, aspal, semuanya dalam keadaan terbakar tersembur ke langit kemudian menjatuhi Sodom dan Gomora, menutupi semua yang ada di permukaan Bumi dengan endapan belerang, aspal, dan garam. Sementara itu, gempa yang terjadi menunggangbalikkan semua yang ada di atas tanah sehingga tak ada satu pun yang tetap berdiri tegak di atas tanah ("Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari Tuhan, dari langit; dan ditunggangbalikkanNyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah" - Kejadian 19 : 24-25). Kiamat itu terjadi sehari-semalaman. Keesokan harinya, saat Abraham menengok, dia memandang ke Lembah Yordan, ke Sodom, ke Gomora, di mana Lot keponakannya pernah tinggal, maka hanya dilihatnya asap dari Bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan (Kejadian 19 : 28).. "Sesungguhnya, akan datang hari yang ditetapkan Tuhan..Pada waktu itu kakiNya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan. Maka tertutuplah lembah gunung-gunungKu, sebab lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi.(Zakharia 14 :1, 4, 5)" Bukit Zaitun kelak akan retak dan rusak oleh pull-apart strike-slip fault. Salam, awang