Ada pertanyaan menarik dari top management  orang indonesia yang pernah
bolak balik jadi expat juga.

kalau kita tarik "expat indonesia" yang sekarang bekerja di luar negeri
untuk bekerja di kps nasional dengan gaji seperti expat asing,
lalu bagaimana dengan pegawai lain yang selevel dan yang telah mengabdi
lebih lama di perusahaan tersebut ? Apakah gajinya juga
harus disesuaikan agar lebih tinggi dari "expat indonesia" yang akan
ditarik  ? Kalau tidak disesuaikan apakah tidak akan mengganggu keseimbangan
di dalam ? Kalau dinaikkan semuanya apa bisa ?
Apa prinsip setiap expat indonesia yang ditarik harus diberi gaji lebih
tinggi daripada yang telah mengabdi lebih lama di perusahaan tersebut malah
bisa membuat pegawai yang telah mengabdi sebelumnya untuk keluar dan memilih
jadi expat ?

On 5/18/07, noor syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

 Frank,

Sebenarnya kalau kalau kita membedakan antara fasilitas karena status
(sebagai "expat" dan "home country status") dan perbedaan tingkat pengupahan
maka persoalannya menjadi lebih jelas.

Sebagai pegawai dengan status "home country status" tentu akan mendapatkan
fasilitas yang berbeda dengan pekerja yang berstatus "expat": perumahan,
sekolah anak, dll. Dan ini umumnya berlaku dua arah (saat kita menjadi
expat, dan mereka menjadi HCS).

Kalau soal pengupahan, saya setuju ini perlu perbaikan di sana
sini. Kelihatannya sekarang beberapa KPS sudah mulai mulai bebenah soal
ini...... (ya mungkin bagian dari retention program kali yah...). Dan kita
berharap ini akan berlangsung terus supaya kesenjangan itu dapat dikurangi.

Susahnya kalau kita yang -logika-nya berstatus HCS kalau bekerja di
Indonesia meminta status sebagai expat.... ya gak bakalan pernah ketemu
dah....


salam,


----- Original Message ----
From: Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia <[EMAIL PROTECTED]>;
iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, May 17, 2007 5:42:29 PM
Subject: [iagi-net-l] Fw: [IATMI-KL] Re: BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang
Kelewat Mahal

dari milis tetangga.

kebetulan di awal minggu ini sempat ngomong2 sama beberapa orang dari BP
Migas.
summary nya:
secara teoritis bisa saja orang Indonesia dapat gaji expat kerja di
Indonesia.
tetapi perlu melewati beberapa approval dulu di BP migas.  yang saya
ajakin bicara selalu bilang dari dia sendiri tidak ada masalah, tapi dia
tidak tahu dari bagian ini atau bagian itu yang juga harus meng- approve.

secara general hasil diskusi dengan beberapa orang baik yang dari BP-Migas
maupun yang dari perusahaan minyaknya adalah sbb:

katanya yang sering menyebabkan tidak jadi nya orang Indonesia ditarik
balik kerja di Indonesia adalah dilemma begini:
expat harus digantikan karena terlalu mahal, jadi harus digantikan oleh
orang Indonesia.  jadi orang Indonesia yang menggantikan harus lebih
murah.  Sedangkan disisi lain, perusahaan2 lain di LN bersedia menggaji
orang Indonesia jadi expat (job challenges + payroll + facilities).  Jadi
akhir nya situasi nya akan tetap seperti sekarang.  banyak expat yang kerja
di Indonesia, dan banyak orang Indonesia yang kerja di LN.

Waktu saya bilang seandainya PERUSAHAAN melihat bukan dari segi duit nya
saja maka mungkin ceritanya lain. langsung di jawab oleh salah seorang
Exploration manager (yang expat) dari suatu perusahaan multi nasional yang
kantornya sekitar kuningan: iya benar seandainya EMPLOYEE nya tidak melihat
dari segi duitnya maka ceritanya lain ....
Nah sekarang yang harus berubah siapa????  yang sudah pasti perusahaan
pasti cari untung, itu sudah jelas banget, tidak ada perusahaan yang mau
merugi.
Nah... kalau pegawai cari apa??????

sekedar sharing hasil survei kecil2an tentang kekurangan tenaga kerja di
Indonesia dan cara menarik orang Indonesia yang sudah bekerja di LN.

fbs
MASIH di luar negeri




----- Forwarded Message ----
From: ganis supriadi <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 16, 2007 10:10:50 PM
Subject: [IATMI-KL] Re: BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang Kelewat Mahal


Inget ucapannya Kwik Kian Gie, Expat yg di Indonesia kebanyakan adalah
kelas tiga, yg di negaranya sendiri udah ngga laku, kayaknya sih
termasuk yg di sektor Migas....

Makanya sekali mereka masuk ke Indonesia mereka betah ngga mau pergi
pergi.
Betapa enaknya jadi expat di Indonesia, apa apa dikantor ada yg
ngebantuin, dari foto copy, minum, office boy, sekretaris siap siaga
membantu, dan kalau udah kerjaan yg detil detil orang lokal juga yg
mengerjakannya...

Expat di Indonesia malah jadi tuan rumah....

Bandingkan dengan jadi expat di KL....semua ngerjain sendiri.


Salam,




On 5/16/07, aris <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang Kelewat Mahal
>
> Alih Istik Wahyuni - detikfinance
>
> Jakarta - Kesenjangan gaji antara pekerja lokal dan pekerja asing
> (ekspatriat) di industri tambang menjadi sorotan BP Migas.
>
> Sampai-sampai Kepala BP Migas Kardaya Warnika merasa miris ketika di
suatu
> perusahaan pengeluaran seorang ekspatriat sama dengan 50 persen
pengeluaran
> seluruh pekerja
>
> "Masa pengeluaran pejabat ekspatriat sama dengan separuh total
pengeluaran
> seluruh pekerja?" ujarnya disela-sela acara 31st Annual Indonesian
Petroleum
> Association (IPA) di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (16/5/2007
>
> Ia berharap agar para perusahaan tambang lebih mengakomodasi tenaga
kerja
> dalam negeri. Kardaya menuturkan, sebenarnya sudah ada aturannya
mengenai
> tenaga kerja di sektor migas
>
> Dalam aturan itu disebutkan, posisi yang sudah bisa diisi oleh tenaga
kerja
> Indonesia tidak boleh diisi oleh tenaga asing
>
> Menanggapi hal ini Dirut Medco Energi Hilmi Panigoro menjawab dengan
singkat
>
> "Sebagai perusahaan kelas dunia, kami akan bersedia membayar mahal untuk
> kinerja yang kelas dunia. Tak masalah dari mana pun," ujarnya disambut
> tepukan peserta yang kebanyakan adalah orang asing
> --
> ===========================
> Se queremos progredir, não devemos repetir a história, mas fazer uma
> história nova.
>
> If we want to progress, we do not have to repeat history, but to make a
new
> history.
> >
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Mohon menggunakan mailist sesuai dengan peruntukannya.
IATMI-KL : [EMAIL PROTECTED]
Cerita santai : [EMAIL PROTECTED]
Postingan bebas selama tak menyerang SARA : [EMAIL PROTECTED]
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---


----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Reply via email to