Ya betul, di MidEast umumnya company memberi gaji lokal lebih besar dari
expatnya, kecuali itu juga lokal mendapat prioritas di management.  Kalau
expatnya terutama sebagai professional / experts atau mentor bagi orang2
lokal.
Di KL gaji lokal lebih kecil dari expat, tapi mereka ke  jalur managerial
lebih banyak.

wass,





On 5/19/07, Sandrya Laksana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Selama ini yang saya amati, expat Indonesia di luar negeri pun mendapatkan
penghasilan lebih besar dibandingkan pegawai lokalnya. Jadi tentunya membuat
kecemburuan buat para pegawai lokalnya, salah satu solusinya memberikan
kedudukan penting buat para pegawai lokalnya. So far, kedua belah pihak
sama2 diuntungkan.
Akan lebih baik lagi, jika pegawai lokalnya diberikan penghasilan lebih
tinggi dari expat dan diberikan pula kedudukan penting. Mungkin rekan2 di
Timur Tengah sana bisa mengkonfirmasikannya.

Salam


Pada tanggal 18/05/07, kartiko samodro <[EMAIL PROTECTED]>
menulis:
>
> Ada pertanyaan menarik dari top management  orang indonesia yang pernah
> bolak balik jadi expat juga.
>
> kalau kita tarik "expat indonesia" yang sekarang bekerja di luar negeri
> untuk bekerja di kps nasional dengan gaji seperti expat asing,
> lalu bagaimana dengan pegawai lain yang selevel dan yang telah mengabdi
> lebih lama di perusahaan tersebut ? Apakah gajinya juga
> harus disesuaikan agar lebih tinggi dari "expat indonesia" yang akan
> ditarik  ? Kalau tidak disesuaikan apakah tidak akan mengganggu keseimbangan
> di dalam ? Kalau dinaikkan semuanya apa bisa ?
> Apa prinsip setiap expat indonesia yang ditarik harus diberi gaji lebih
> tinggi daripada yang telah mengabdi lebih lama di perusahaan tersebut malah
> bisa membuat pegawai yang telah mengabdi sebelumnya untuk keluar dan memilih
> jadi expat ?
>
> On 5/18/07, noor syarifuddin <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> >
> >  Frank,
> >
> > Sebenarnya kalau kalau kita membedakan antara fasilitas karena status
> > (sebagai "expat" dan "home country status") dan perbedaan tingkat pengupahan
> > maka persoalannya menjadi lebih jelas.
> >
> > Sebagai pegawai dengan status "home country status" tentu akan
> > mendapatkan fasilitas yang berbeda dengan pekerja yang berstatus "expat":
> > perumahan, sekolah anak, dll. Dan ini umumnya berlaku dua arah (saat kita
> > menjadi expat, dan mereka menjadi HCS).
> >
> > Kalau soal pengupahan, saya setuju ini perlu perbaikan di sana
> > sini. Kelihatannya sekarang beberapa KPS sudah mulai mulai bebenah soal
> > ini...... (ya mungkin bagian dari retention program kali yah...). Dan kita
> > berharap ini akan berlangsung terus supaya kesenjangan itu dapat dikurangi.
> >
> > Susahnya kalau kita yang -logika-nya berstatus HCS kalau bekerja di
> > Indonesia meminta status sebagai expat.... ya gak bakalan pernah ketemu
> > dah....
> >
> >
> > salam,
> >
> >
> > ----- Original Message ----
> > From: Franciscus B Sinartio < [EMAIL PROTECTED]>
> > To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia <[EMAIL PROTECTED]>;
> > iagi-net@iagi.or.id
> > Cc: [EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Thursday, May 17, 2007 5:42:29 PM
> > Subject: [iagi-net-l] Fw: [IATMI-KL] Re: BP Migas: Gaji Ekspatriat
> > Tambang Kelewat Mahal
> >
> > dari milis tetangga.
> >
> > kebetulan di awal minggu ini sempat ngomong2 sama beberapa orang dari
> > BP Migas.
> > summary nya:
> > secara teoritis bisa saja orang Indonesia dapat gaji expat kerja di
> > Indonesia.
> > tetapi perlu melewati beberapa approval dulu di BP migas.  yang saya
> > ajakin bicara selalu bilang dari dia sendiri tidak ada masalah, tapi dia
> > tidak tahu dari bagian ini atau bagian itu yang juga harus meng- approve.
> >
> > secara general hasil diskusi dengan beberapa orang baik yang dari
> > BP-Migas maupun yang dari perusahaan minyaknya adalah sbb:
> >
> > katanya yang sering menyebabkan tidak jadi nya orang Indonesia ditarik
> > balik kerja di Indonesia adalah dilemma begini:
> > expat harus digantikan karena terlalu mahal, jadi harus digantikan
> > oleh orang Indonesia.  jadi orang Indonesia yang menggantikan harus lebih
> > murah.  Sedangkan disisi lain, perusahaan2 lain di LN bersedia menggaji
> > orang Indonesia jadi expat (job challenges + payroll + facilities).  Jadi
> > akhir nya situasi nya akan tetap seperti sekarang.  banyak expat yang kerja
> > di Indonesia, dan banyak orang Indonesia yang kerja di LN.
> >
> > Waktu saya bilang seandainya PERUSAHAAN melihat bukan dari segi duit
> > nya saja maka mungkin ceritanya lain. langsung di jawab oleh salah seorang
> > Exploration manager (yang expat) dari suatu perusahaan multi nasional yang
> > kantornya sekitar kuningan: iya benar seandainya EMPLOYEE nya tidak melihat
> > dari segi duitnya maka ceritanya lain ....
> > Nah sekarang yang harus berubah siapa????  yang sudah pasti perusahaan
> > pasti cari untung, itu sudah jelas banget, tidak ada perusahaan yang mau
> > merugi.
> > Nah... kalau pegawai cari apa??????
> >
> > sekedar sharing hasil survei kecil2an tentang kekurangan tenaga kerja
> > di Indonesia dan cara menarik orang Indonesia yang sudah bekerja di LN.
> >
> > fbs
> > MASIH di luar negeri
> >
> >
> >
> >
> > ----- Forwarded Message ----
> > From: ganis supriadi < [EMAIL PROTECTED]>
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Wednesday, May 16, 2007 10:10:50 PM
> > Subject: [IATMI-KL] Re: BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang Kelewat
> > Mahal
> >
> >
> > Inget ucapannya Kwik Kian Gie, Expat yg di Indonesia kebanyakan adalah
> > kelas tiga, yg di negaranya sendiri udah ngga laku, kayaknya sih
> > termasuk yg di sektor Migas....
> >
> > Makanya sekali mereka masuk ke Indonesia mereka betah ngga mau pergi
> > pergi.
> > Betapa enaknya jadi expat di Indonesia, apa apa dikantor ada yg
> > ngebantuin, dari foto copy, minum, office boy, sekretaris siap siaga
> > membantu, dan kalau udah kerjaan yg detil detil orang lokal juga yg
> > mengerjakannya...
> >
> > Expat di Indonesia malah jadi tuan rumah....
> >
> > Bandingkan dengan jadi expat di KL....semua ngerjain sendiri.
> >
> >
> > Salam,
> >
> >
> >
> >
> > On 5/16/07, aris <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > BP Migas: Gaji Ekspatriat Tambang Kelewat Mahal
> > >
> > > Alih Istik Wahyuni - detikfinance
> > >
> > > Jakarta - Kesenjangan gaji antara pekerja lokal dan pekerja asing
> > > (ekspatriat) di industri tambang menjadi sorotan BP Migas.
> > >
> > > Sampai-sampai Kepala BP Migas Kardaya Warnika merasa miris ketika di
> > suatu
> > > perusahaan pengeluaran seorang ekspatriat sama dengan 50 persen
> > pengeluaran
> > > seluruh pekerja
> > >
> > > "Masa pengeluaran pejabat ekspatriat sama dengan separuh total
> > pengeluaran
> > > seluruh pekerja?" ujarnya disela-sela acara 31st Annual Indonesian
> > Petroleum
> > > Association (IPA) di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu
> > (16/5/2007
> > >
> > > Ia berharap agar para perusahaan tambang lebih mengakomodasi tenaga
> > kerja
> > > dalam negeri. Kardaya menuturkan, sebenarnya sudah ada aturannya
> > mengenai
> > > tenaga kerja di sektor migas
> > >
> > > Dalam aturan itu disebutkan, posisi yang sudah bisa diisi oleh
> > tenaga kerja
> > > Indonesia tidak boleh diisi oleh tenaga asing
> > >
> > > Menanggapi hal ini Dirut Medco Energi Hilmi Panigoro menjawab dengan
> > singkat
> > >
> > > "Sebagai perusahaan kelas dunia, kami akan bersedia membayar mahal
> > untuk
> > > kinerja yang kelas dunia. Tak masalah dari mana pun," ujarnya
> > disambut
> > > tepukan peserta yang kebanyakan adalah orang asing
> > > --
> > > ===========================
> > > Se queremos progredir, não devemos repetir a história, mas fazer uma
> > > história nova.
> > >
> > > If we want to progress, we do not have to repeat history, but to
> > make a new
> > > history.
> > > >
> > >
> >
> > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
> > Mohon menggunakan mailist sesuai dengan peruntukannya.
> > IATMI-KL : [EMAIL PROTECTED]
> > Cerita santai : [EMAIL PROTECTED]
> > Postingan bebas selama tak menyerang SARA : [EMAIL PROTECTED]
> > -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
> >
> > ----------------------------------------------------------------------------
> >
> > Hot News!!!
> > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> > [EMAIL PROTECTED]
> > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
> > 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
> > Bali Convention Center, 13-16 November 2007
> >
> > ----------------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> >
> > __________________________________________________
> > Do You Yahoo!?
> > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
> > http://mail.yahoo.com
> >
>
>

Kirim email ke