Menarik bila ada kerak berumur Archaean-Proterozoic (Archaean > 2500 Ma,
Proterozoic 2500-542 Ma, menurut geologic time scale terbaru - Gradstein
et al., 2004) di Kalimantan sebab selama ini kita tahu bahwa Sundaland,
di mana West Kalimantan tergabung di dalamnya adalah Mesozoic
continental core of SE Asia. Pentarikhan granit  SW Kalimantan
(Hamilton, 1979), Malay Peninsula (Liew and Page, 1985), Malay Tin Belt
(Cobbing et al., 1986) dan Sumatra (Imtihanah, 2000) tak menghasilkan
material berumur Archean  atau menunjukkan adanya kerak batuandasar
berumur  Archean  di wilayah ini. Bukti2 geokimia juga menunjukkan
hadirnya  basement yang berumur tak lebih tua dari Proterozoic, seperti
di  Malay peninsula (contoh  Liew & Page, 1985).

 

Informasi terbaru tentang umur basement di wilayah ini berasal dari
studi  sediment provenance analyses sedimen Paleogen di Kalimantan
bagian utara yang menggunakan metode  U-Pb SHRIMP dating of zircons (van
Hattum, 2005). Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa  sedimen Paleogen
di wilayah ini diinterpretasikan berasal dari  erosi Schwaner Granites
of SW Kalimantan dan dari  Malay Tin Belt (van Hattum, 2005) dan tak
mengandung Archean zircons. Artinya adalah bahwa tak ada kerak  berumur
Archean di bawah Pegunungan Schwaner, Kalimantan atau Malay peninsula.

 

Maka, seperti yang ditanyakan pak Herry, apakah kondisi reduksi atau
an-oxic hanya terjadi di era Archaean sehingga kita mesti menafsirkan
bahwa hematite di Ketapang, Kalimantan Barat itu terjadi pada Archaean.
Saya pikir kondisi oxic dan an-oxic terjadi secara siklus sepanjang
sejarah Bumi, sehingga bisa ditemukan lebih dari sekali, bukan hanya di
Archaean.

 

Bisa juga bahwa yang di Ketapang Kalimantan itu benar berumur Archaean
walaupun tak ada literature terdahulu yang pernah menyebutkan itu. Yang
paling baik, tentu kita dating saja umurnya dengan metode pentarikhan
kerak Pra-Kambrium yang sudah banyak dilakukan, yaitu : metode  U-Pb
SHRIMP dating of zircons. Bila ya berumur Archaean, maka akan menjadi
menarik sekali bagaimana menafsirkan atau merekonstruksi
paleo-tektoniknya.

 

Saat ini, kerak berumur Archaean hanya ditafsirkan terdapat di suatu
tempat di bawah Pegunungan Selatan Jawa di sebelah barat Yogyakarta
(hasil dating dilaporkan oleh Smyth et al., 2003, 2005). Itu berdasarkan
dating zircon dari wilayah volkanik ini yang menunjukkan umur 2500-3000
Ma. Ditafsirkan bahwa di bawah Pegunungan Selatan itu terdapat basement
Archaean yang kemudian terlibat dalam partial melting saat subduksi
Oligo-Miosen terjadi, dan menghasilkan volkanik Old-Andesite. Sebagian
material OAF itu ternyata menghasilkan zircon Archaean (source
fingerprinting). 

 

Sebaran umur zircon dating ini mirip dating zircon dari Perth, yang
diduga berasal dari Yilgarn Craton berumur 2500-4200 Ma. Maka, mungkin
terdapat sliver craton tersebut yang pecah dari induknya di wilayah
Perth-kemudian terapung ke arah Jawa, oleh pemekaran Paleo-Tethys, dan
akhirnya berbentur dengan Sundaland sebelum Tersier, dan pada kala
Oligo-Miosen terlibat dalam subduksi yang menghasilkan OAF (Old Andesite
Formation).

 

Salam,

awang

 

From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, July 30, 2007 8:44 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

 

Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna,
Swedia yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. 

 

Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur
Archaean? 

Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic
condition (karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi
petroleum), misal Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic
ada Jurassic, dan seterusnya?

 

Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat  signifikan, A). ada kerak
Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada
di Archaean-Proterozoic!

 

Salam,

Herry



 

----- Original Message ----
From: Andri Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

IAGI netter yang budiman,

 

Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa
mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam
dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan
disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah
didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam prospeksi
mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya adalah
eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info seadanya,
cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali test pit
dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian ekskavator
di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang semula tidak
pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri dari
selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada
tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang
tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang
untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih
besi ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake
Superior (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga
kini tipe BIF ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri baja!
KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur Archean
hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya bisa diendapkan
pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi pada
Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di
Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not  for
oil but for ore!

 

Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya
launching untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak
bisa terima attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan
saran bagaimana supaya gambar bisa masuk net IAGI ?

 

Salam

 

Andri Subandrio

------------------------------------------------------------------------
----
Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id <http://iagi.or.id/> 
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

 

 

  _____  

Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign
up for your free account today
<http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http:/uk.docs.yahoo.com/mail/winter07
.html> .

Kirim email ke