Pak Noel/Awang/Andri -

Kalau di deket sini, lebih banyak ore sediment berumur Neoproterozoic
(tepatnya sekitar 700-500 Ma), termasuk di CCB (Congo Copper Belt) dan ZCB
(Zambia Copper Belt). Banyak peneliti di Zambia juga bilang bahwa endapan
Neoproterozoic tersebut masuk dalam rift-drift system jaman tersebut.
Mungkin akibat rifting dari Rodinia supercontinent (antara Congo Craton dan
Kalahari Craton) yang membentuk Damara Belt. Endapan ore-sediment ini masuk
dalam Katangan Supergroup (877-600 Ma) yang merupakan endapan marginal
marine dan terrrestrial. Jadi BIF dan other ore-deposit tidak hanya terdapat
di Archean saja.

Kalau di Namibia ada Abenab Group, endapan kombinasi karbonat dan diamictite
(glacial deposit) dengan cap colomite-nya dengan umur yang sama banyak
diteliti Professor Hoffman (1998) dari Harvard yang mempopulerkan Snowball
Earth. Ada dua glaciation yang masing-masing ditutup cap colomite di masa
Neoproterozoic yang dibuktikan oleh karbon isotop-13, yaitu Sturtian  (720
Ma) dan Marinoan (610 Ma). Ini juga tantangan buat FOSI karena masuk dalam
wahana sedimentologi, karena ekskursi Snowball Theory-nya Hoffman justru
dikoordinir oleh IAS (Indonesian Association of Sedimentologists). Ada
guidebook-nya di tahun 2002.

Di Angola tidak banyak diteliti, tapi peneliti jaman dahulu memasukan
bebatuan ini dalam Sansikwa (pre-Sturtian) dan Haut Shiloango (antara
Sturtian dan Marinoan). Tetapi deskripsi batuannya bisa dikorelasikan dengan
endapan Abenab Group di Namibia, termasuk suksesi karbonat dengan selingan
dua lapisan diamictite hasil glaciation tersebut yang banyak berasosiasi
dengan BIF karena kondisi anoxic.

Nah yang menarik untuk minyak, ada paper dari Scott et al (2006) di AESC
Melbourne yang berhipotesa ada hubungan antara mobile hydrocarbon deposit
(TOC 3.7% dan indikasi karbon dari petrografi) dengan ore, dengan cara
hydrocarbon replacement model. Fenomena serupa juga terjadi di cebakan
minyak di Infra-Cambrian Ara Group di Oman (Schoenherr, 2007) in press di
Journal of Organic Geochemistry. Ini saya singgung karena ada paper hasil
metamorfosa batubara di Tanjung Enim dari Amijaya and Littke (2006) di
International Journal of Coal Geology yang mengamati fenomena serupa[?],
kayaknya sih soalnya belum dapet papernya. Hendra, boleh nggak kirim
papernya?

Menarik juga untuk melihat fenomena petroleum dan ore deposit di jaman
Neoproterozoic ini. Karena masih termasuk jarang. Yang populer karena banyak
publikasi dan riset adalah di Oman, karena sudah komersial. Di Australia
baru ada indikasi hydrocarbon, seperti di Officer Basin. Di Indonesia
mungkin ada di Arafura atau Interior Borneo? Mungkin ada kawan yang punya
informasi lain tentang Neoproterozoic petroleum system?

Salam -

Aris

2007/7/31, Noel Pranoto <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> Pak Awang, sedikit menambahkan.
>
> Bahwa kondisi anoxic tidak hanya terjadi pada Archaen (>2500 Ma) salah
> satunya juga bisa ditunjukan dengan Teori Snowball Earth oleh Joseph
> Kirschvink (Late Proterozoic Low-Latitude Global Glaciation: the
> Snowball Earth, 1992). Kalau tdk salah seingat saya pernah dibahas di
> milis ini juga.
> Kirschvink mengamati adanya banded iron formation (BIF) pada umur
> Neoproterozoic (1000-550Ma). BIF ini dikatakan terbentuk pada kondisi
> anoxic akibat ice cap yg menutupi cekungan sedimen, menyebabkan
> kondisi stagnan dan miskin oksigen serta berujung pada proses
> pembentukan yg mirip dgn Archean.
>
> Salam,
> Noel
>
> On 31/07/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> >
> >
> > Menarik bila ada kerak berumur Archaean-Proterozoic (Archaean > 2500 Ma,
> > Proterozoic 2500-542 Ma, menurut geologic time scale terbaru – Gradstein
> et
> > al., 2004) di Kalimantan sebab selama ini kita tahu bahwa Sundaland, di
> mana
> > West Kalimantan tergabung di dalamnya adalah Mesozoic continental core
> of SE
> > Asia. Pentarikhan granit  SW Kalimantan (Hamilton, 1979), Malay
> Peninsula
> > (Liew and Page, 1985), Malay Tin Belt (Cobbing et al., 1986) dan Sumatra
> > (Imtihanah, 2000) tak menghasilkan material berumur Archean  atau
> > menunjukkan adanya kerak batuandasar berumur  Archean  di wilayah ini.
> > Bukti2 geokimia juga menunjukkan hadirnya  basement yang berumur tak
> lebih
> > tua dari Proterozoic, seperti di  Malay peninsula (contoh  Liew & Page,
> > 1985).
> >
> >
> >
> > Informasi terbaru tentang umur basement di wilayah ini berasal dari
> studi
> > sediment provenance analyses sedimen Paleogen di Kalimantan bagian utara
> > yang menggunakan metode  U-Pb SHRIMP dating of zircons (van Hattum,
> 2005).
> > Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa  sedimen Paleogen di wilayah ini
> > diinterpretasikan berasal dari  erosi Schwaner Granites of SW Kalimantan
> dan
> > dari  Malay Tin Belt (van Hattum, 2005) dan tak mengandung Archean
> zircons.
> > Artinya adalah bahwa tak ada kerak  berumur  Archean di bawah Pegunungan
> > Schwaner, Kalimantan atau Malay peninsula.
> >
> >
> >
> > Maka, seperti yang ditanyakan pak Herry, apakah kondisi reduksi atau
> an-oxic
> > hanya terjadi di era Archaean sehingga kita mesti menafsirkan bahwa
> hematite
> > di Ketapang, Kalimantan Barat itu terjadi pada Archaean. Saya pikir
> kondisi
> > oxic dan an-oxic terjadi secara siklus sepanjang sejarah Bumi, sehingga
> bisa
> > ditemukan lebih dari sekali, bukan hanya di Archaean.
> >
> >
> >
> > Bisa juga bahwa yang di Ketapang Kalimantan itu benar berumur Archaean
> > walaupun tak ada literature terdahulu yang pernah menyebutkan itu. Yang
> > paling baik, tentu kita dating saja umurnya dengan metode pentarikhan
> kerak
> > Pra-Kambrium yang sudah banyak dilakukan, yaitu : metode  U-Pb SHRIMP
> dating
> > of zircons. Bila ya berumur Archaean, maka akan menjadi menarik sekali
> > bagaimana menafsirkan atau merekonstruksi paleo-tektoniknya.
> >
> >
> >
> > Saat ini, kerak berumur Archaean hanya ditafsirkan terdapat di suatu
> tempat
> > di bawah Pegunungan Selatan Jawa di sebelah barat Yogyakarta (hasil
> dating
> > dilaporkan oleh Smyth et al., 2003, 2005). Itu berdasarkan dating zircon
> > dari wilayah volkanik ini yang menunjukkan umur 2500-3000 Ma.
> Ditafsirkan
> > bahwa di bawah Pegunungan Selatan itu terdapat basement Archaean yang
> > kemudian terlibat dalam partial melting saat subduksi Oligo-Miosen
> terjadi,
> > dan menghasilkan volkanik Old-Andesite. Sebagian material OAF itu
> ternyata
> > menghasilkan zircon Archaean (source fingerprinting).
> >
> >
> >
> > Sebaran umur zircon dating ini mirip dating zircon dari Perth, yang
> diduga
> > berasal dari Yilgarn Craton berumur 2500-4200 Ma. Maka, mungkin terdapat
> > sliver craton tersebut yang pecah dari induknya di wilayah
> Perth-kemudian
> > terapung ke arah Jawa, oleh pemekaran Paleo-Tethys, dan akhirnya
> berbentur
> > dengan Sundaland sebelum Tersier, dan pada kala Oligo-Miosen terlibat
> dalam
> > subduksi yang menghasilkan OAF (Old Andesite Formation).
> >
> >
> >
> > Salam,
> >
> > awang
> >
> >
> >
> >
> >
> > From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >  Sent: Monday, July 30, 2007 8:44 C++
> >  To: iagi-net@iagi.or.id
> >  Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna,
> Swedia
> > yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF.
> >
> >
> >
> >
> >
> > Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur
> > Archaean?
> >
> >
> > Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic
> condition
> > (karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum),
> > misal Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada
> Jurassic,
> > dan seterusnya?
> >
> >
> >
> >
> >
> > Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat  signifikan, A). ada kerak
> > Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada
> di
> > Archaean-Proterozoic!
> >
> >
> >
> >
> >
> > Salam,
> >
> >
> > Herry
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ----- Original Message ----
> >  From: Andri Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
> >  To: iagi-net@iagi.or.id
> >  Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
> >  Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia
> >
> >
> >
> >
> > IAGI netter yang budiman,
> >
> >
> >
> >
> >
> > Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa
> mengungkap
> > informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah
> berada
> > dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang
> > sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan
> ribuan
> > bor dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang
> > kini terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga,
> selebihnya
> > mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu
> > biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah
> dari
> > penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan
> > yang semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini
> > terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan
> hematit
> > pada tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang
> > tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang
> > untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih
> besi
> > ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake
> Superior
> > (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe
> BIF
> > ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import
> > dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur Archean hingga
> Proterozoikum!
> > Masuk akal karena hematit hanya bisa diendapkan pada kadar oksigen
> rendah
> > atau anoxyc yang disinyalir terjadi pada Archean. Mungkinkah di
> Indonesia
> > ada kerak Archean ? Sedangkan di Kendawangan yang tertua adalah Kapur ?
> > Tantanngan untuk FOSI not  for oil but for ore!
> >
> >
> >
> >
> >
> > Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya
> launching
> > untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima
> > attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana
> > supaya gambar bisa masuk net IAGI ?
> >
> >
> >
> >
> >
> > Salam
> >
> >
> >
> >
> >
> > Andri Subandrio
> >
> >
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> >  Hot News!!!
> >  EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
> >  228 papers have been accepted to be presented;
> >  send the extended-abstract or full paper
> >  by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
> >  Joint Convention Bali 2007
> >  The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
> > Exhibition,
> >  Bali Convention Center, 13-16 November 2007
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> >  To unsubscribe, send email to:
> > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >  To subscribe, send email to:
> > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >  No. Rek: 123 0085005314
> >  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >  Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >  No. Rekening: 255-1088580
> >  A/n: Shinta Damayanti
> >  IAGI-net Archive 1:
> > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> >
> >
> >  ________________________________
> >
> >
> > Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign
> up
> > for your free account today.
>
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> Hot News!!!
> EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
> 228 papers have been accepted to be presented;
> send the extended-abstract or full paper
> by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007
> The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
> Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>


-- 
===========================
Se queremos progredir, não devemos repetir a história, mas fazer uma
história nova.
If we want to progress, we do not have to repeat history, but to make a new
history.

Kirim email ke