Pak Aris,
   
  Data seismik hasil speculative survey Veritas tahun 2000 dan 2002 di sekitar 
Laut Arafura menunjukkan sedimen yang masih tebal di bawah Mesozoik. Korelasi 
regional ke sekitarnya, termasuk ke Goulborn graben di timurlaut Darwin yang 
endapan Proterozoik-nya banyak dibahas paper2 keluaran PESA (Australia), 
menunjukkan bahwa di Arafura pun kemungkinan endapan Proterozoiknya besar. 
Sementara itu, di onshore Papua tersingkap juga formasi2 berumur 
pra-Kambrium/Neo-Proterozoik ini (Formasi Awitagoh dan Kariem).
   
  Indikasi hidrokarbon Proterozoic telah muncul di Amadeus Graben di tengah 
benua Australia juga di Goulborn Graben di selatan Arafura. Fluid inclusion 
yang banyak dilakukan CSIRO menunjukkan hal tersebut. Goulborn Graben ini punya 
deposenter yang memanjang ke utara masuk ke wilayah Indonesia di perairan 
Arafura. Potensinya ada, walaupun belum terbukti. Kita tunggu saja operator di 
sana (COPI Amborip VI) untuk mengeksplorasi sedimen yang lebih tua dari 
Ordovisium-Proterozoik. Formasi produktif di Indonesia yang paling tua saat ini 
adalah berumur Perem.
   
  Minyak/gas memang ada di reservoir dan source rocks Proterozoic. Sebuah 
lapangan minyak di Rusia, Markovo field di provinsi Lena-Tunguska Siberia punya 
reservoir2 yang semuanya dikelilingi preCambrian shales,sehingga tak mungkin 
source-nya dari batuan induk yang lebih muda. Yang di Oman memang terkenal dan 
sudah masuk ke textbook2 dan paper2 geokimia . Salah satu minyak di Oman itu 
diinduki oleh PreCambrian Huff Formation. Contoh lain misalnnya Nonesuch shales 
di Amerika yang begitu kayanya sehingga merembeskan minyak di White Pine copper 
mine di Michigan. Minyaknya minyak parafinik tetapi tak mengandung biomarker 
sterane dan triterpane. Minyak Proterozoic tertua adalah yang dilaporkan dari 
sedimen Pra-Kambrium berumur 1.4 Ga yang belum termetamorfosa. 
   
  Minyak Proterozoik ada, tetapi minimal, dan persentasenya masih bisa 
diabaikan. Statistik dari Hunt (1996) mengatakan 71 % minyak di seluruh dunia 
berasal dan terakumulasi di sedimen yang berumur < 170 juta tahun (middle 
Jurassic); 29 %-nya berasal dari sedimen Kambrium-Jurassic. Sebenarnya, potensi 
generasi sedimen Proterozoik untuk minyak cukup besar, tetapi dengan 
berjalannya waktu geologi, minyaknya banyak yang rusak. Lopatin (1980)  
menampilkan bukti2 bahwa pernah ada akumulasi besar minyak terbentuk selama 
Proterozoik tetapi kemudian rusak. Misalnya, ada black slates dengan lensa2 
tebal lapisan karbon grafit di endapan Proterozoik Greenland, Krivoy rog Series 
di Perisai Benua Ukrainia, dan Upper Huronian Series di Perisai Kanada. Grafit2 
ini berasal dari residu kerogen yang sudah kaya. Juga Lopatin melaporkan ada 
lapisan tebal Proterozoic oil shales di Onega Basin Rusia, yang sekarang 
terdehidrogenasi tetapi masih mengandung 2 wt % TOC. Lopatin menghitung bahwa
 potensi generasi batuan induk ini bisa menghasilkan 50 biliyun barrel oil 
(BBO), hanya kebanyakan telah rusak dalam waktu satu milyar tahun berikutnya, 
kini tinggal residunya saja.
   
  salam,
  awang
      
aris <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Noel/Awang/Andri -

Kalau di deket sini, lebih banyak ore sediment berumur Neoproterozoic
(tepatnya sekitar 700-500 Ma), termasuk di CCB (Congo Copper Belt) dan ZCB
(Zambia Copper Belt). Banyak peneliti di Zambia juga bilang bahwa endapan
Neoproterozoic tersebut masuk dalam rift-drift system jaman tersebut.
Mungkin akibat rifting dari Rodinia supercontinent (antara Congo Craton dan
Kalahari Craton) yang membentuk Damara Belt. Endapan ore-sediment ini masuk
dalam Katangan Supergroup (877-600 Ma) yang merupakan endapan marginal
marine dan terrrestrial. Jadi BIF dan other ore-deposit tidak hanya terdapat
di Archean saja.

Kalau di Namibia ada Abenab Group, endapan kombinasi karbonat dan diamictite
(glacial deposit) dengan cap colomite-nya dengan umur yang sama banyak
diteliti Professor Hoffman (1998) dari Harvard yang mempopulerkan Snowball
Earth. Ada dua glaciation yang masing-masing ditutup cap colomite di masa
Neoproterozoic yang dibuktikan oleh karbon isotop-13, yaitu Sturtian (720
Ma) dan Marinoan (610 Ma). Ini juga tantangan buat FOSI karena masuk dalam
wahana sedimentologi, karena ekskursi Snowball Theory-nya Hoffman justru
dikoordinir oleh IAS (Indonesian Association of Sedimentologists). Ada
guidebook-nya di tahun 2002.

Di Angola tidak banyak diteliti, tapi peneliti jaman dahulu memasukan
bebatuan ini dalam Sansikwa (pre-Sturtian) dan Haut Shiloango (antara
Sturtian dan Marinoan). Tetapi deskripsi batuannya bisa dikorelasikan dengan
endapan Abenab Group di Namibia, termasuk suksesi karbonat dengan selingan
dua lapisan diamictite hasil glaciation tersebut yang banyak berasosiasi
dengan BIF karena kondisi anoxic.

Nah yang menarik untuk minyak, ada paper dari Scott et al (2006) di AESC
Melbourne yang berhipotesa ada hubungan antara mobile hydrocarbon deposit
(TOC 3.7% dan indikasi karbon dari petrografi) dengan ore, dengan cara
hydrocarbon replacement model. Fenomena serupa juga terjadi di cebakan
minyak di Infra-Cambrian Ara Group di Oman (Schoenherr, 2007) in press di
Journal of Organic Geochemistry. Ini saya singgung karena ada paper hasil
metamorfosa batubara di Tanjung Enim dari Amijaya and Littke (2006) di
International Journal of Coal Geology yang mengamati fenomena serupa[?],
kayaknya sih soalnya belum dapet papernya. Hendra, boleh nggak kirim
papernya?

Menarik juga untuk melihat fenomena petroleum dan ore deposit di jaman
Neoproterozoic ini. Karena masih termasuk jarang. Yang populer karena banyak
publikasi dan riset adalah di Oman, karena sudah komersial. Di Australia
baru ada indikasi hydrocarbon, seperti di Officer Basin. Di Indonesia
mungkin ada di Arafura atau Interior Borneo? Mungkin ada kawan yang punya
informasi lain tentang Neoproterozoic petroleum system?

Salam -

Aris

2007/7/31, Noel Pranoto :
>
> Pak Awang, sedikit menambahkan.
>
> Bahwa kondisi anoxic tidak hanya terjadi pada Archaen (>2500 Ma) salah
> satunya juga bisa ditunjukan dengan Teori Snowball Earth oleh Joseph
> Kirschvink (Late Proterozoic Low-Latitude Global Glaciation: the
> Snowball Earth, 1992). Kalau tdk salah seingat saya pernah dibahas di
> milis ini juga.
> Kirschvink mengamati adanya banded iron formation (BIF) pada umur
> Neoproterozoic (1000-550Ma). BIF ini dikatakan terbentuk pada kondisi
> anoxic akibat ice cap yg menutupi cekungan sedimen, menyebabkan
> kondisi stagnan dan miskin oksigen serta berujung pada proses
> pembentukan yg mirip dgn Archean.
>
> Salam,
> Noel
>
> On 31/07/07, Awang Harun Satyana wrote:
> >
> >
> >
> >
> > Menarik bila ada kerak berumur Archaean-Proterozoic (Archaean > 2500 Ma,
> > Proterozoic 2500-542 Ma, menurut geologic time scale terbaru – Gradstein
> et
> > al., 2004) di Kalimantan sebab selama ini kita tahu bahwa Sundaland, di
> mana
> > West Kalimantan tergabung di dalamnya adalah Mesozoic continental core
> of SE
> > Asia. Pentarikhan granit SW Kalimantan (Hamilton, 1979), Malay
> Peninsula
> > (Liew and Page, 1985), Malay Tin Belt (Cobbing et al., 1986) dan Sumatra
> > (Imtihanah, 2000) tak menghasilkan material berumur Archean atau
> > menunjukkan adanya kerak batuandasar berumur Archean di wilayah ini.
> > Bukti2 geokimia juga menunjukkan hadirnya basement yang berumur tak
> lebih
> > tua dari Proterozoic, seperti di Malay peninsula (contoh Liew & Page,
> > 1985).
> >
> >
> >
> > Informasi terbaru tentang umur basement di wilayah ini berasal dari
> studi
> > sediment provenance analyses sedimen Paleogen di Kalimantan bagian utara
> > yang menggunakan metode U-Pb SHRIMP dating of zircons (van Hattum,
> 2005).
> > Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa sedimen Paleogen di wilayah ini
> > diinterpretasikan berasal dari erosi Schwaner Granites of SW Kalimantan
> dan
> > dari Malay Tin Belt (van Hattum, 2005) dan tak mengandung Archean
> zircons.
> > Artinya adalah bahwa tak ada kerak berumur Archean di bawah Pegunungan
> > Schwaner, Kalimantan atau Malay peninsula.
> >
> >
> >
> > Maka, seperti yang ditanyakan pak Herry, apakah kondisi reduksi atau
> an-oxic
> > hanya terjadi di era Archaean sehingga kita mesti menafsirkan bahwa
> hematite
> > di Ketapang, Kalimantan Barat itu terjadi pada Archaean. Saya pikir
> kondisi
> > oxic dan an-oxic terjadi secara siklus sepanjang sejarah Bumi, sehingga
> bisa
> > ditemukan lebih dari sekali, bukan hanya di Archaean.
> >
> >
> >
> > Bisa juga bahwa yang di Ketapang Kalimantan itu benar berumur Archaean
> > walaupun tak ada literature terdahulu yang pernah menyebutkan itu. Yang
> > paling baik, tentu kita dating saja umurnya dengan metode pentarikhan
> kerak
> > Pra-Kambrium yang sudah banyak dilakukan, yaitu : metode U-Pb SHRIMP
> dating
> > of zircons. Bila ya berumur Archaean, maka akan menjadi menarik sekali
> > bagaimana menafsirkan atau merekonstruksi paleo-tektoniknya.
> >
> >
> >
> > Saat ini, kerak berumur Archaean hanya ditafsirkan terdapat di suatu
> tempat
> > di bawah Pegunungan Selatan Jawa di sebelah barat Yogyakarta (hasil
> dating
> > dilaporkan oleh Smyth et al., 2003, 2005). Itu berdasarkan dating zircon
> > dari wilayah volkanik ini yang menunjukkan umur 2500-3000 Ma.
> Ditafsirkan
> > bahwa di bawah Pegunungan Selatan itu terdapat basement Archaean yang
> > kemudian terlibat dalam partial melting saat subduksi Oligo-Miosen
> terjadi,
> > dan menghasilkan volkanik Old-Andesite. Sebagian material OAF itu
> ternyata
> > menghasilkan zircon Archaean (source fingerprinting).
> >
> >
> >
> > Sebaran umur zircon dating ini mirip dating zircon dari Perth, yang
> diduga
> > berasal dari Yilgarn Craton berumur 2500-4200 Ma. Maka, mungkin terdapat
> > sliver craton tersebut yang pecah dari induknya di wilayah
> Perth-kemudian
> > terapung ke arah Jawa, oleh pemekaran Paleo-Tethys, dan akhirnya
> berbentur
> > dengan Sundaland sebelum Tersier, dan pada kala Oligo-Miosen terlibat
> dalam
> > subduksi yang menghasilkan OAF (Old Andesite Formation).
> >
> >
> >
> > Salam,
> >
> > awang
> >
> >
> >
> >
> >
> > From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Monday, July 30, 2007 8:44 C++
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna,
> Swedia
> > yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF.
> >
> >
> >
> >
> >
> > Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur
> > Archaean?
> >
> >
> > Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic
> condition
> > (karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum),
> > misal Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada
> Jurassic,
> > dan seterusnya?
> >
> >
> >
> >
> >
> > Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat signifikan, A). ada kerak
> > Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada
> di
> > Archaean-Proterozoic!
> >
> >
> >
> >
> >
> > Salam,
> >
> >
> > Herry
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ----- Original Message ----
> > From: Andri Subandrio 
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
> > Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia
> >
> >
> >
> >
> > IAGI netter yang budiman,
> >
> >
> >
> >
> >
> > Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa
> mengungkap
> > informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah
> berada
> > dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang
> > sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan
> ribuan
> > bor dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang
> > kini terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga,
> selebihnya
> > mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu
> > biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah
> dari
> > penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan
> > yang semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini
> > terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan
> hematit
> > pada tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang
> > tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang
> > untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih
> besi
> > ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake
> Superior
> > (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe
> BIF
> > ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import
> > dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur Archean hingga
> Proterozoikum!
> > Masuk akal karena hematit hanya bisa diendapkan pada kadar oksigen
> rendah
> > atau anoxyc yang disinyalir terjadi pada Archean. Mungkinkah di
> Indonesia
> > ada kerak Archean ? Sedangkan di Kendawangan yang tertua adalah Kapur ?
> > Tantanngan untuk FOSI not for oil but for ore!
> >
> >
> >
> >
> >
> > Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya
> launching
> > untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima
> > attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana
> > supaya gambar bisa masuk net IAGI ?
> >
> >
> >
> >
> >
> > Salam
> >
> >
> >
> >
> >
> > Andri Subandrio
> >
> >
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> > Hot News!!!
> > EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
> > 228 papers have been accepted to be presented;
> > send the extended-abstract or full paper
> > by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
> > Joint Convention Bali 2007
> > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
> > Exhibition,
> > Bali Convention Center, 13-16 November 2007
> >
> ----------------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to:
> > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1:
> > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> >
> >
> > ________________________________
> >
> >
> > Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign
> up
> > for your free account today.
>
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> Hot News!!!
> EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
> 228 papers have been accepted to be presented;
> send the extended-abstract or full paper
> by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007
> The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
> Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>


-- 
===========================
Se queremos progredir, não devemos repetir a história, mas fazer uma
história nova.
If we want to progress, we do not have to repeat history, but to make a new
history.


       
---------------------------------
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us.

Kirim email ke