Pak Anton,

Wilayah terbuka (open area) menjadi wilayah pengawasan Ditjen Migas.
Bila ada satu company di bawah pengawasan BPMIGAS ingin meluaskan
penelitiannya ke wilayah terbuka (misalnya menyambung lintasan seismik
di wilayah operasinya ke wilayah terbuka untuk keperluan yang secara
teknis bisa diterima), maka izin survey di wilayah terbuka tersebut akan
dimintakan BPMIGAS ke Ditjen Migas. 

Bila mendengar berita rembesan hidrokarbon terjadi di suatu open area
lalu sebuah company ingin melakukan penelitian lebih lanjut di sana,
maka izin survey bisa dimintakan langsung ke Ditjen Migas. Tentu, semua
biaya yang keluar untuk open area tidak bisa menjadi operating cost yang
akan menjadi komponen cost recovery.

Tetapi, saya tak yakin bila satu company sedang melakukan survey
rembesan minyak itu atas seizin Ditjen Migas, lalu izin yang sama akan
diberikan ke company yang lain. Barangkali, ini menganut prinsip "first
come first served"

Kalau tertarik, barangkali, tunggu saja hasil survey itu, bila positif
company yang melakukan survey akan meminta area itu ke Pemerintah lewat
perluasan WKP yang ada (kalau di dekatnya company itu punya WKP), atau
meminta lewat direct offer. Companies lain yang tak melakukan survey,
kan nanti bisa ikut menawar lahan itu sebagai competitor-nya.

Demikian seharusnya menurut regulasi2 yang ada.

Salam,
awang



-----Original Message-----
From: PRAKOSO, Anton [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, August 13, 2007 12:39 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sumur Mengandung Minyak Ditemukan di
Cigombong, Kab. Bogor

pak Awang dan rekan IAGI-net,

disebutkan bahwa wilayah itu wilayah terbuka, apakah dengan demikian
setiap
orang/institusi/KPS bisa juga melakukan penelitian ke daerah tersebut
melakukan kajian dan analisa..? perlukah ijin-ijin ke institusi /
lembaga
pemerintah terkait sebelum melakukan analisa/kajian..?

terima kasih,

AP


On 8/13/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Barangkali ada rekan2 IAGI-netter yang belum mengetahui berita di
bawah
> ini. Berita ini kemarin sore ditayangkan RCTI lengkap dengan uji api
> membakar air berminyak tersebut dan terbakar. Katanya, dalam sehari
bisa
> terkumpul 10 liter minyak yang bisa dipakai untuk kebutuhan
sehari-hari.
> Hal ini telah berlangsung selama tiga bulan terakhir. Sangat menarik.
> Kabarnya,  Pertamina telah melakukan penyelidikan dan menemukan
sekitar
> 10 titik rembesan minyak/sumur berminyak? di wilayah ini.
>
> Kawasan Cigombong terletak tak jauh dari pintu tol Ciawi pada ruas
jalan
> yang menghubungkan Ciawi-Sukabumi. Cigombong terletak diapit oleh dua
> buah gunungapi Gunung Salak dan Gunung Pangrango. Ini wilayah endapan
> volkanik kedua gunungapi itu dan di luar wilayah2 perminyakan di
> dekatnya alias wilayah terbuka. Blok2 perminyakan di dekatnya adalah
> Blok Citarum Ranhill-Bumi Parahyangan di sebelah utara dan Pertamina
> Jawa Barat Selatan di sebelah selatan.
>
> Kawasan Cigombong jelas masuk ke wilayah Palung/Cekungan/Depresi
Bogor,
> pada wilayah dekat perbatasan dengan Blok Banten di sebelah baratnya.
> Semua rembesan hidrokarbon di wilayah ini (Blok Banten, Cekungan
Bogor,
> Plato Jampang) akan sangat menarik dan sangat penting dalam eksplorasi
> hidrokarbon Jawa, khususnya di luar cekungan2 produktif selama ini
(Jawa
> Barat Utara dan Jawa Timurlaut).
>
> Bila itu benar rembesan minyak dari bawah, dan benar Pertamina telah
> melakukan penyelidikan, maka analisis geokimia minyak lengkap akan
> sangat diperlukan untuk awal evaluasi. Ini minyakbumi, atau minyak
hasil
> sulingan, minyak dari batuan induk apa, umurnya apa, digenerasi dari
> kematangan berapa, sejarah migrasinya, dan masih banyak lagi
pengetahuan
> akan diperoleh dari analisis geokimia lengkap. Secara bersamaan,
geologi
> wilayah Cigombong harus dievaluasi lebih detail. Bila ada data
> geofisikanya, sangat baik untuk dipelajari lebih jauh. Kalau benar itu
> minyakbumi dari bawah, maka status wilayah ini akan menjadi penting.
Ada
> petroleum system aktif di wilayah ini yang sudah menggenerasikan
> hidrokarbon. Saatnya untuk dikaji lebih jauh oleh para ahli
eksplorasi.
>
> Potensi hidrokarbon Cekungan Bogor tetap menantang tetapi berharga
untuk
> dikaji lebih jauh, apalagi ada kejadian rembesan atau bocoran seperti
> ini. Publikasi saya dan rekan2 tentang potensi hidrokarbon Cekungan
> Bogor dan depresi sambungannya ke timur (Serayu Utara dan Kendeng)
bisa
> dikaji lagi : (1) Satyana et al. (2002) : New Observation on the
> Evolution of the Bogor Basin, West Java : opportunities for Turbidite
HC
> Play -Buetin Geologi ITB, Vol. 34, No. 3, pp. 101-116;  (2) Satyana
and
> Armandita (2004) : Deep-water Play of Java, Indonesia : Regional
> Evaluation on Opportunities and Risks, Proceedings Inetrnational
> Geoscience Conference of Deepwater and Frontier exploration in Asia
and
> Australasia, IPA-AAPG, pp. 293-320.
>
> Semoga penyelidikan Pertamina membawa kabar positif.
>
> Salam,
>
> awang
>
> Rabu, 25 Juli 2007 17:14 WIB
>
> Sumur Mengandung Minyak Ditemukan di Cigombong
>
> BOGOR--MIOL: Sumur milik Miah, warga Kampung Siliwangi, Desa
Cigombong,
> Kabupaten Bogor, ditemukan mengandung minyak. Air sumur mengandung
> minyak itu sebenarnya sudah diketahui sejak tiga bulan lalu.
>
> Tidak heran kalau sampai Rabu (25/7), rumah Miah selalu didatangi
warga
> lainnya. Warga penasaran dengan fenomena alam yang terjadi di sumur
> sedalam 10 meter itu.
>
> Banyak warga memisahkan minyak itu dari air dan digunakan untuk
> kebutuhan sehari-hari. Berbotol-botol minyak bisa dikumpulkan dari
sumur
> itu. Untuk membuktikan sumur itu mengandung minyak, warga mencelupkan
> kertas maupun kayu ke dalam air yang diambil dari sumur itu. Kertas
> maupun kayu yang telah dibasahi air terbakar ketika diberi api.
>
> Miah sudah melaporkan hal itu ke pihak kantor Desa Cigombong. Namun
> belum ada reaksi dari pihak kantor desa maupun dinas terkait.
>
> Praktis Miah tidak bisa lagi memanfaatkan air sumurnya untuk mandi,
> cuci, kakus (MCK), apalagi untuk sumber air minum. Tetapi, warga
sekitar
> Miah juga cemas, jika sumur mereka juga mengalami hal yang sama.
> Kecemasan mereka, akan terjadi krisis air bersih apalagi sudah
memasuki
> musim kemarau.
>
> "Kami takut. Jangan-jangan nanti sumur kami pun ada minyaknya," kata
> Yuyun warga sekitar. (DD/OL-02).
>
>
> ----------------------------------------
> Sumber: Media Indonesia Online
> <http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?Id=138885>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>

----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to