Kalau menengok dongenganku yang aku peroleh info dari beberapa referensi,
sepertinya BPMIGAS menjadi sebuah institusi yang berhubungan dengan industri
migas ini, merupakan institusi yang paling "berkuasa". Produksi migas
Indonesia secara legal adalah produksi BPMIGAS. Kalau di Malaysia ini
merupakan kekuasaannya Petronas Management Unit. DI Malaysia PMU ini masih
"satu tubuh" dengan Petronas, sehingga Petronas dengan gagah menyatakan
produksinya 60% dari total produksi negeri itu.
Di Indonesia Pertamina hanya mampu atau berhak mengeklaim produksinya
sendiri (~50MMBO, di tahun 2005), tetapi Pertamina sebenarnya memiliki badan
dan tangan yang cukup lengkap untuk melakukan operasi industri migas.
Sedangkan BPMIGAS, memiliki produksi cukup besar yang sebenernya merupakan
potensi untuk "membesarkan" kegagahan Indonesia dalam kancah industri migas,
namun sayangnya BPMIGAS tidak memiliki tangan untuk beroperasi penuh sebagai
operator usaha migas.
BPMIGAS tentusaja bukan sebuah institusi bisnis, sedangkan Pertamina
merupakan institusi bisnis yang lengkap (memiliki badan, tangan kaki kaki
tetapi terlihat kurus).
Dahulu (pra-UU22/2001) kedua institusi digabung tetapi banyak yang menduga
justru tidak bagus untuk Pertamina yang "katanya" menjadi lamban dan malas
atau barangkali menjadi "overshadow" oleh produksi minyak operator-operator
migas di Indonesia.

Pada tahun 2001-2002 "di belahan dunia lain" terjadi caplok-caplokan dan
merger industri miga, di Indonesia malah terjadi amputasi dan meiosis dan
mietosis dengan terpecah-pecahnya industri migas Indonesia, dengan munculnya
PT Pertamina (Persero), BPMIGAS, dan Batur hilir. Konon (menurut studi Rice
University) perubahan di Indonesia ini disebabkan oleh ulah IMF dan bank
dunia yang merecokin Indonesia karena hutang Indonesia dan ekses krisis
ekonomi global ditahun 1997-1998 sebelumnya. Duh !!

Saat ini harga minyak telah meroket dan melangit diatas tiga digit, angka
yang tak terbayangkan di tahun 2001-2002 itu. Semua berubah, industri
berubah, lingkungan berubah. Ada satu cargon yang cukup pelik "change or to
be changed". Tantangan berat untuk BPMIGAS, Pertamina dan Indonesia !!

Selamat memilih kandidat !
salam
rdp

   - Jual saja sebagian kecil sahamnya Pertamina di bursa
   
<http://rovicky.wordpress.com/2008/03/14/jual-saja-sebagian-kecil-sahamnya-pertamina-di-bursa/>
   - Indonesia perlu *Pertamina-Pertamina yang lain * sebagai NOC
   
<http://rovicky.wordpress.com/2008/03/14/indonesia-perlu-pertamina-pertamina-yang-lain-sebagai-noc/>
   - Sepintas mengenal IOC -* International Oil Corporation *-
   <http://rovicky.wordpress.com/2008/03/12/mengenal-ioc/>
   - *Pergeseran peran NOC* *(National Oil Corporation) *dalam kancah
   global energi
   <http://rovicky.wordpress.com/2008/03/09/pergeseran-peran-noc/>
   - NOC dan IOC - Pentingnya Pertamina sebagai bagian dari Ketahanan
   (energi) Nasional
   <http://rovicky.wordpress.com/2008/03/07/noc-dan-ioc-1/>


2008/3/16 Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]>:

> Bagaimana Kandidat ini Versi IAGI ? mungkin bisa diserap dr berbagai
> pendapat temen temen disini , kemudian di bikin " Kriteria Ka. BP Migas" (
> dr IAGI) sebagai masukan ke DPR ,
> masalah Independensi itu Kriterianuya gimana , apakah karena sudah
> pensiunan
> terus dianggap independen , atau memang dari dulu tdk pernah bersinggungan
> dg Birokrat , politik atau Asset asset negara yg lain. ( kalau ini
> kriterianya , maka keaempatan para "swastanan" terbuka lebar lebar )
>
> ISM
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>; "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia"
> <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Saturday, March 15, 2008 12:42 AM
> Subject: [iagi-net-l] Indonesia looks to replace BP Migas chairman
>
>
> > Apa ada yang punya kandidat ?
> >
> > RDP
> > ====
> > Indonesia looks to replace BP Migas chairman
> >
> http://www.ogj.com/display_article/323137/7/ARTCL/none/none/Indonesia-looks-to-replace-BP-Migas-chairman/?dcmp=OGJ.Daily.Update
> >
> > Eric Watkins
> > Senior Correspondent
> >
> > LOS ANGELES, Mar. 14 -- Indonesia, seeking to replace Kardaya Warnika
> > as chairman of the country's upstream oil and gas regulator BP Migas,
> > will present three potential candidates for parliament to consider
> > next month.
> >
> > Energy and Mineral Resources Minister Purnomo Yusgiantoro, who Mar. 12
> > confirmed that Kardaya would be replaced before his tenure ended in
> > 2010, identified the three candidates and said their names would be
> > presented to parliament next week.
> >
> > Purnomo said it was simply time to "refresh" the agency, declining to
> > say if the replacement plan had come in response to complaints by
> > lawmakers over Kardaya's performance in office.
> >
> > Purnomo named the candidates as R. Priyono, currently director for
> > upstream activities at the ministry; Evita H. Legowo, an assistant to
> > the minister for human resources and technology; and Hadi Purnomo,
> > director of a research and development center for oil and gas
> > technology.
> >
> > Reports said lawmakers have been demanding a replacement for Kardaya,
> > saying his administration of BP Migas failed to increase the country's
> > output of crude oil. The country's oil production has declined over
> > the past 5 years, with production under 1 million b/d in 2007.
> >
> > Kardaya, who has held his post since 2005, several times failed to
> > appear before legislators, sending his deputy instead. Lawmaker Tjatur
> > Sapto Edy said parliament is ready to test the candidates next month
> > and hope to install the new chairman by the end of April.
> >
> > Contact Eric Watkins at [EMAIL PROTECTED]
> >
>

Reply via email to