Bung Vicky; Rasanya tergelitik juga untuk urun rembuk,walaupun kelihatannya mungkin dinggap oleh petinggi2 dinegeri ini hanya obrolan di warung kopi; tapi tak apalah....Melihat pentingnya posisi seorang kepala BP Migas, tentunya kandidat yg akan dicalonkan itu hrslah memenuhi beberapa kriteria yg menurut saya al: 1. Mempunyai kemampuan dibidang oil&gas baik secara operasional maupun secara managerial.Dengan menguasai operasional diharapkan nantinya dapat lebih memahami kesulitan2 yg dihadapi para oprator,dan diharapkan dapat mengambil langkah2 kebijkaan/terobosan yg pada ahirnya dapat meningkatkan produksi nasional;gairah exploration semakin meningkat; tahu persis kelakuan2 para operator "nakal" ( over charge dlm cost recovery;tenaga expart yg gak perlu..etc. ) Secara managerial tentunya,beliau itu diharapkan mampu melakukan koordinasi baik secara internal maupun external. Sehingga seluruh gerbong lokomotif yg namanya BPMIGAS itu benar2 berfungsi sebagai badan pengawas spt yg diamanatkan dlm undang2 migas.Harga minyak dunia yg terus meroket, persoalan2 explorasi yg semakin kompleks ditambah kompetisi yg semakin ketat dari negara tetanga dalam menarik para investor; maka mau tidak mau diperlukan figur yg sdh matang di bidang oil&gas...... 2. Mempunyai integritas artinya dalam menjalankan tugasnya kelak haruslah beliau tsb. konsistent tidak mengenal kompromi walaupun nantinya akan bersinggungan dgn "orang2 besar" atau kelompok2 tertentu...sekalipun nantinya harus mengorbankan jabatannya..ingat sasaran ahir adalah bagaimana meningkatkan produksi nasional demi mewujutkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Mungkin cukup dulu, ini hanya pancingan supaya rekan2 lainnya dpt mengeluarkan opininya.....he..he..he..gimana dgn rekan2 BPMIGAS sendiri ?? Salam dr warung kopi J.sukanto
Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau menengok dongenganku yang aku peroleh info dari beberapa referensi, sepertinya BPMIGAS menjadi sebuah institusi yang berhubungan dengan industri migas ini, merupakan institusi yang paling "berkuasa". Produksi migas Indonesia secara legal adalah produksi BPMIGAS. Kalau di Malaysia ini merupakan kekuasaannya Petronas Management Unit. DI Malaysia PMU ini masih "satu tubuh" dengan Petronas, sehingga Petronas dengan gagah menyatakan produksinya 60% dari total produksi negeri itu. Di Indonesia Pertamina hanya mampu atau berhak mengeklaim produksinya sendiri (~50MMBO, di tahun 2005), tetapi Pertamina sebenarnya memiliki badan dan tangan yang cukup lengkap untuk melakukan operasi industri migas. Sedangkan BPMIGAS, memiliki produksi cukup besar yang sebenernya merupakan potensi untuk "membesarkan" kegagahan Indonesia dalam kancah industri migas, namun sayangnya BPMIGAS tidak memiliki tangan untuk beroperasi penuh sebagai operator usaha migas. BPMIGAS tentusaja bukan sebuah institusi bisnis, sedangkan Pertamina merupakan institusi bisnis yang lengkap (memiliki badan, tangan kaki kaki tetapi terlihat kurus). Dahulu (pra-UU22/2001) kedua institusi digabung tetapi banyak yang menduga justru tidak bagus untuk Pertamina yang "katanya" menjadi lamban dan malas atau barangkali menjadi "overshadow" oleh produksi minyak operator-operator migas di Indonesia. Pada tahun 2001-2002 "di belahan dunia lain" terjadi caplok-caplokan dan merger industri miga, di Indonesia malah terjadi amputasi dan meiosis dan mietosis dengan terpecah-pecahnya industri migas Indonesia, dengan munculnya PT Pertamina (Persero), BPMIGAS, dan Batur hilir. Konon (menurut studi Rice University) perubahan di Indonesia ini disebabkan oleh ulah IMF dan bank dunia yang merecokin Indonesia karena hutang Indonesia dan ekses krisis ekonomi global ditahun 1997-1998 sebelumnya. Duh !! Saat ini harga minyak telah meroket dan melangit diatas tiga digit, angka yang tak terbayangkan di tahun 2001-2002 itu. Semua berubah, industri berubah, lingkungan berubah. Ada satu cargon yang cukup pelik "change or to be changed". Tantangan berat untuk BPMIGAS, Pertamina dan Indonesia !! Selamat memilih kandidat ! salam rdp - Jual saja sebagian kecil sahamnya Pertamina di bursa - Indonesia perlu *Pertamina-Pertamina yang lain * sebagai NOC - Sepintas mengenal IOC -* International Oil Corporation *- - *Pergeseran peran NOC* *(National Oil Corporation) *dalam kancah global energi - NOC dan IOC - Pentingnya Pertamina sebagai bagian dari Ketahanan (energi) Nasional 2008/3/16 Ismail Zaini : > Bagaimana Kandidat ini Versi IAGI ? mungkin bisa diserap dr berbagai > pendapat temen temen disini , kemudian di bikin " Kriteria Ka. BP Migas" ( > dr IAGI) sebagai masukan ke DPR , > masalah Independensi itu Kriterianuya gimana , apakah karena sudah > pensiunan > terus dianggap independen , atau memang dari dulu tdk pernah bersinggungan > dg Birokrat , politik atau Asset asset negara yg lain. ( kalau ini > kriterianya , maka keaempatan para "swastanan" terbuka lebar lebar ) > > ISM > > > > ----- Original Message ----- > From: "Rovicky Dwi Putrohari" > To: ; "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" > ; > Sent: Saturday, March 15, 2008 12:42 AM > Subject: [iagi-net-l] Indonesia looks to replace BP Migas chairman > > > > Apa ada yang punya kandidat ? > > > > RDP > > ==== > > Indonesia looks to replace BP Migas chairman > > > > http://www.ogj.com/display_article/323137/7/ARTCL/none/none/Indonesia-looks-to-replace-BP-Migas-chairman/?dcmp=OGJ.Daily.Update > > > > Eric Watkins > > Senior Correspondent > > > > LOS ANGELES, Mar. 14 -- Indonesia, seeking to replace Kardaya Warnika > > as chairman of the country's upstream oil and gas regulator BP Migas, > > will present three potential candidates for parliament to consider > > next month. > > > > Energy and Mineral Resources Minister Purnomo Yusgiantoro, who Mar. 12 > > confirmed that Kardaya would be replaced before his tenure ended in > > 2010, identified the three candidates and said their names would be > > presented to parliament next week. > > > > Purnomo said it was simply time to "refresh" the agency, declining to > > say if the replacement plan had come in response to complaints by > > lawmakers over Kardaya's performance in office. > > > > Purnomo named the candidates as R. Priyono, currently director for > > upstream activities at the ministry; Evita H. Legowo, an assistant to > > the minister for human resources and technology; and Hadi Purnomo, > > director of a research and development center for oil and gas > > technology. > > > > Reports said lawmakers have been demanding a replacement for Kardaya, > > saying his administration of BP Migas failed to increase the country's > > output of crude oil. The country's oil production has declined over > > the past 5 years, with production under 1 million b/d in 2007. > > > > Kardaya, who has held his post since 2005, several times failed to > > appear before legislators, sending his deputy instead. Lawmaker Tjatur > > Sapto Edy said parliament is ready to test the candidates next month > > and hope to install the new chairman by the end of April. > > > > Contact Eric Watkins at [EMAIL PROTECTED] > > > --------------------------------- Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.