Yth Pak Abah, Kalo tidak salah proses yang dilakukan oleh Perhapi berlanjut sampai kira2 tahun 2003-an, kalo tidak salah pada tahun 2002-an kebetulan sekali saya termasuk salah seorang praktisi geologi batubara yang diminta sebagai salah satu nara sumber untuk pembuatan kompetensi person tersebut. Waktu itu kami bersama rekan2 dari beberapa mining company (Freeport, Newmont, KPC, Berau Coal, dan Bukit Asam) sempat berdiskusi selama kira2 tiga hari tiga malam di mine site-nya Bukit Asam dalam merumuskan parameter standard untuk kriteria kompetensi unit untuk praktisi pertambangan (diskusinya dipandu oleh salah satu konsultan nasional kita).
Saya melihat waktu itu proses pembuatan standard kompetensi ini sudah sangat bagus, dimana semua stake holder dunia pertambangan terlibat didalamnya, apalagi pada waktu itu asosiasi-asosiasi pengusaha tambang juga terlibat secara langsung didalamnya. Kalo tidak slah, selang tiga bulan sesudahnya konsultan tersebut menerbitkan beberapa panduan buku hasil perumusan pada waktu itu. Yang saya bingung adalah semenjak proses penerbitan rumusan itu selesai, sampai hari ini, tidak terdengar lagi ada aktifitas yang menunjukkan tindak lanjut dari pembuatan standard sertifikasi tersebut (mungkin juga saya kuper jadi tidak banyak mengikuti pemberitaan mengenai hal ini). Tapi yang jelas, sampai saat ini saya tidak menemukan satupun institusi di Indonesia yang mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam hal sertifikasi tenaga pertambangan. Kalaupun ada dari ESDM itu adalah badan pemerintah yang mengatur aturan2 minimum yang harus dipatuhi oleh seorang praktisi pertambangan agar ybs tidak menyimpang dari aturan hukum yang ada. Sementara institusi yang mengatur standard norma dan etika bidang skill keteknikannya sendiri tidak / belum ada. Hal ini menurut saya mengakibatkan pada akhirnya hampir sebagian besar lembaga keuangan (bank dan finansial institution lainnya) kurang begitu mempercayai hasil pekerjaan sebagian teman2 konsultan di tanah air. Ada pengalaman menarik yang saya pernah alami ketika saya diminta untuk melakukan due-dilligence dan review hasil pekerjaan teman2 konsultan dan institusi pendidikan di tanah air dalam bidang evaluasi tambang batubara. Hampir sebagian besar owner company menanyakan kepada saya, kenapa Bank2 dan Finansial Institution di Singapore, Hongkong, London, Australia, dlsb, kurang begitu mempercayai hasil evaluasi yang dilakukan oleh para konsultan Indonesia, sekalipun yang mengerjakannya adalah institusi pendidikan. Dari kasus2 ini saya berpikir mungkin karena dinegara kita tidak mempunyai satu institusi independent yang dapat menjamin kelayakan kompetensi seorang tenaga pertambangan di tanah air (misalnya seperti AusIMM di Australia untuk tenaga pertambangan atau seperti AAPG untuk perminyakan). Dari beberapa hal yang diutarakan dalam forum ini sebelumnya menyangkut maslah kompetensi unit tenaga pertambangan, saya menangkap kesan bahwa sertifikasi yang dilakukan oleh institusi2 di negara kita baru menyentuh pada penguasaan kemampuan tehniknya saja, sementara etika dan aspek norma dalam mengamalkan pengetahuan tersebut belum terstandardkan dengan baik. Saya bisa berikan contoh, seorang geologist yang melakukan manipulasi statement resources dinegara kita jika ketauan tidak akan mendapatkan punishment apapun, atau kalaupun ada punishmentnya tidak berat2 amat (tidak ada tuntutan hukum yang jelas dalam hal ini). Sementara bagi mereka yang hari ini sudah terdaftar sebagai kompeten person di institusi international, jika melakukan hal tersebut akan berisiko pada tuntutan hukum, serendah2nya dia akan dicabut membernya dan dikucilkan dalam dunia pertambangan and semua statementnya tidak akan berlaku di institusi finansial manapun. Etika dan norma profesi inilah yang menurut saya harusnya terintegrasi dalam syarat sertifikasi yang akan diberikan pada seorang praktisi geology kita. Bahwa apapun yang akan kita kerjakan dan kita lakukan secara hukum mempunyai resiko. Ada pengalaman lainnya selama saya bertugas sebagai konsultant, dimana saya pernah melakukan review pada hampir 100 laporan deposit geo-batubara yang masuk ke salah satu perusahaan yang saya tangani. Hampir 90% dari laporan-laporan tersebut menyatakan bahwa deposit coalnya potential secara economis, tapi begitu saya review tidak ada satupun yang benar2 ekonomis. Setelah saya selidiki ternyata kebanyakannya para geologis kita berani menyatakan ekonomis adalah agar proyek2 eksplorasinya terus berlanjut dan agar dana dari owner dapat terus turun. Bahkan tragisnya, ada beberapa geologis yang waktu itu laporan dan arealnya sedang saya review, tidak segan2 meminta kepada saya untuk dapat mem-feasible-kan areanya, agar budget explorasi turun dan tidak segan2 menawari saya untuk sharing. Tragis sekali hal ini terjadi justru dilakukan oleh para intelektual2 kita. Mungkin ini adalah salah satu sebab kenapa hasil product sebagian dari teman2 konsultan ditanah air kita tidak mendapat kepercayaan dari pihak luar. Tapi juga ada lho hasil product konsultan tanah air yang begitu mendapat apresiasi tinggi dari pihak luar, bahkan kadang mereka tidak percaya bahwa report2 tsb. di hasilkan oleh konsultan tanah air. Kembali lagi ke masalah sertifikasi, mungkin sudah saatnya kita2 profesional geologist (tambang dan minyak) untuk bisa berurun rembuk membuat suatu wadah sertifikasi untuk praktisi tambang di tanah air. Sertifikat yang akan bisa diterima baik dimata pelaku usaha tambang maupun institusi keuangan (bank dan bursa saham). .....udara, tanah, air dan segala yang terkandung didalamnya adalah semata-mata milik negara dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat..... Semoga potongan dalam UUD tersebut dapat menjadi starting point buat kita praktisi geologist untuk dapat bermufakat dalam pembentukan wadah sertifikasi tenaga perminyakan dan pertambangan agar kita bisa beretika dalam menjalani profesi kita..... Salam, Yoga -----Original Message----- From: yanto R.Sumantri [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, 18 April 2008 4:14 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] sertifikasi IAGI , nasibmu kini ???????????? Yoga Mumpung Anda nanya "competent person" , saya jadinya ingin dongeng. Waktu say jadi Presiden IAGI , say diundang oleh Perhapi dalam salah sau acara Raker -nya, nah pada waktu itu (kira kira thn 1998 gitu) , di Perhapi sedang hangat2 nya sertifikasi . Antara lain yang menjadi keluhan adalah kenyataan bahwa dalam memberikan data perihal tambang , diperlukan adanya pernyataan mengenai cadangan mineral yang ditanda tangani oleh "competent person" . Pada kenyataan-nya itu dilakukan oleh "competent person" asing (kebanyakan daro Ostrali) , jadi Ketua Perhapi waktuitu Herman Affif merencanakan suatu proyek sertifikasi yang sangat didukung oleh Pemerintah. Nah dibuat proyek ini , antara lain ada studi banding ke LN dan sebagainya. Jadi kemudian saya terfikir untuk melakukan hal yang ama di IAGI , jadi bergulirah kemudian sertifikasi IAGI. Nah saya sedih dan kecewa bahwa sertifikasi IAGI saat ini kemajuan-nya kaya kereta api jaman baheula (kereta api tuk tuk) Mengenai pertnyaan Anda , menurut si Abah , seharusnya bisa , tentunya dengan kerja sama yang baik dengan PERHAPI .Nah ini PR lagi buat PP IAGI. Si Abah ________________________________________________________________________ > Pak Abah, > > Sekalian lagi hangat2nya sertifikasi di IAGI, mau nanya nih kira2 apakah > ada sertifikasi untuk competent person "Coal Geologist"? > Kalo ada kira2 untuk mendapatnya seperti apa? Sekalian juga prosedur > pendaftaraannya serta biayanya? > > Atas info yang akan disampaikan saya ucapkan banyak terima kasih > > Salam, > Yoga > > -----Original Message----- > From: yanto R.Sumantri [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, 18 April 2008 3:40 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] sertifikasi IAGI , nasibmu kini ???????????? > > > > Rekan rekan > > Salah satu acara pada IAGI Nite adalah pemberian serifikat kepada anggota > IAGI.yang meminta sertifikasi . Tolong dicatat MEMINTA , karena kalau > kita tidak meminta maka kita tidak akan mendapatkan setifikat. > Pada malam itu ada sepuluh orang > (kalau tidak salah), sebagian besar untuk bidang perminyakan . dan > sebagian geologi Teknik. > > Yang hadir .............., hanya satu > orang yaitu Umar Effendi Daulay untuk Sertifkat Geologi Teknik. > > Sdr Umar Effendi Daulay adalah Pensiunan Departemen Pekerjaan Umum , dan > memang bergelut dalam bidang geologi teknik sejak selasai kuliah. > > Pertanyan si Abah , kok cuman sepuluh ya ???? > Kalau tidak keliru > semua penerima serifikat untuk geologi minyak berasal dari Lemigas , si > Abah jadi bertanya : > a. Apakah ahli geologi miyak (yang se-abreg) tidak merasa perlu memilki > sertifikat yang dikeluarkan oleh IAGI ? > b. Apakah ahli geoloi minyak (yang se-abreg) lebih bangga mencantumkan " > certified AAPG ...dst" dibandingkan dengan menyebutkan Ahli Utama Geologi > Minyak ......dst yang dikeluarkan oleh IAGI. > c. Apakah karena harus membayar Rp. 1.000.000,- merasa keberatan (padahal > ini kan kecil untuk karyawan migas ). > > Bagaimana organisasi bisa dihargai oleh fihak lain , kalau yang menjadi > anggotanya saja tidak menghargai produk organisasi - nya sendiri ???? > > Saya tidak tahu jawabnya , biar saja dijawab oleh angin yang berlalu . > > Si Abah > _______________________________________________ > Nganyerikeun hate > batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada > ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan. > > -------------------------------------------------------------------------------- > PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) > * acara utama: 27-28 Agustus 2008 > * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 > * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 > * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 > * abstrak / makalah dikirimkan ke: > www.grdc.esdm.go.id/aplod > username: iagi2008 > password: masukdanaplod > > -------------------------------------------------------------------------------- > PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: > * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 > * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung > AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! > > ----------------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara > Mulia No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > --------------------------------------------------------------------- > > -- _______________________________________________ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan. -------------------------------------------------------------------------------- PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod -------------------------------------------------------------------------------- PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! ----------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------